Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, yang terus
mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak
tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari
diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru
menyelidiki alasan-alasan
hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain Memiliki rasa yang tidak
ada duanya, Cukup hangat dan menggoda, dan Tepat mengobati rasa lapar. Sebagian
besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam
mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi perasaan puas kita. Lemak
sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan
tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lemak
makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita
makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda
terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada
diet total, bukan pada satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok lemak sederhana (simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid).
Lemak sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan
asam atau basa dalam air dan terdiri dari sub kelompok-kelompok : steroid, prostaglandin dan
terpena. Lemak kompleks meliputi sub kelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
BAB II
PEMBAHASAN
2
organik
seperti
benzena,
eter,
aseton,
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan tunggal atom
karbon (C) di mana masing-masing atom C ini akan berikatan dengan atom H. Contohnya
adalah: asam butirat(C4), asam kaproait(C6), asam kaprotat(C8) dan asam kaprat(C10).
Umumnya sampai dengan asam kaprat(C10) ini bersifat cair dan mulai asam laurat sampai
asam lignoserat bersifat padat
b. Asam tak jenuh tunggal
Asam lemak jenuh tak tunggal merupakan asam lemak yang selalu mengandung 1
ikatan rangkap 2 atom C dengan kehilangn paling sedikit 2 atom H. Contohnya asam burat,
asam palmitoleat(C12), dan asam oleat(C18) umumnya banyak terdapat pada lemak nabati atau
hewani
c. Asam tak jenuh POLI (PUFA,Poly Unsaturated Fatty Acid) (Cn H2n)2
Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan asam lemak yang
mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap. Asam lemak ini akan kehilangan paling sedikit 4
atom H. Contohnya asam lemak linoleat dll.
Macam lemak dibedakan atas lemak hewani yang berasal dari hewan dan lemak nabati yang
berasal dari tanaman, lemak hewani banyak terdapat pada susu, keju dan mentega. Sedang
lemak nabati banyak terdapat dalam jagung, kacang kedelai, kelapa dan buah alpukat.
Terdapat beberapa jenis lemak yaitu :
a. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak,
baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang
mempunyai rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng),
margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa
berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam
lemak
yaitu
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), asam lemak ini memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap
Sebagian besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan manusia berupa varietas
rantai panjang.Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon
penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di
antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air
terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+.
Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27 Celsius). Semakin panjang rantai
C penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh
bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.Ikatan ganda pada
asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu,
dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
b. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.
Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi trigliserida, yaitu ester asam
lemak dan gliserol yang merupakan alkohol trivalen. Lemak mengandung asam lemak jenuh,
sedang minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani mengandung
asam lemak jenuh, tanaman mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga terkenal sebagai
minyak nabati. Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Monogliserid sangat penting dalam pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada manusia
digliserid terbentuk hampir secara eksklusif sebagai senyawa antara metabolik. Trigliserida
merupakan asilgliserol yang paling sering terbentuk, karena secara kuantitatif merupakan
bentuk asam lemak yang paling utama untuk penyimpanan dan pengangkutan.
c. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat
dalam plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida, fosfolifid
atau kolesterol.
Glikolipid adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa
atau D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat.Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau
sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau
sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid).Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang
mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin.Serebrosid disintesis dengan penambahan suatu
gula pada seramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak).Serebrosid ditemukan
dalam membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin..
d. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol.Jadi asam lemak bergabung dengan molekulmolekul non gliserol.Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam.
Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia dan terbentuk dari basa
rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri dari sfingosin
6
Asam lemak Jenuh, bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani, misalnya mentega.
Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar. Asam Lemak tidak jenuh berasal dari lemak
nabati, misalnya minyak goreng.
Sumber Lemak
Berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Lemak yang berasal daari tumbuhan (disebut lemak Nabati). Beberapa bahan yang
mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri ,zaitun ,kacang tanah, mentega,
kedelai, dll.
Lemak yang berasal dari hewan (disebut lemak hewani). Beberapa bahan yang
mengandung lemak hewani adalah daging, keju, susu, ikan segar, telur, dll.
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak.
Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan. Bila
pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol).
Sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon
seks (khususnya untuk kolesterol. Pembawa zat-zat makan esensial.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lemak disebut sebagai penyedia energi ke 2 setelah karbohidrat, oksidasi lemak akan
berlangsung jika ketersediaan karbohidrat telah menipis akibat asupan karbohidrat yang
rendah. Lemak juga disebut sebagai protein sparer karena dapat menghemat fungsi protein,
hal ini terjadi karena persediaan energi telah dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak sehingga
protein tetap dapat digunakan untuk fungi utamanya sebagai zat pembangun.
11
DAFTAR PUSTAKA
Alfin Slater,2005, Human Nutrition,Plenum Press, New York.
Falkner, F, 2004.Human Growth ,Pleneum Press,New York.
Arlin,MT, 2006 , The Science of Nutrition,Mc Millan Co,New York.
12