Oleh:
Mohammad Auzan Pramadhan
03021281320005
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015
ADDITIVE PENYEMENAN
Sistem semen Portland ada yang didisain sampai temperatur 371 0C (7000C) misal
untuk sumur-sumur geothermal. Juga ada yang didesain untuk tekanan 30000 psi, misal untuk
sumur-sumur yang dalam. Kondisi sumur ini memang mempengaruhi dalam pemilihan jenis
semen namun sangat jarang memilih bubuk semen hanya tergantung dari kondisi sumur saja
(seperti temperatur, tekanan dan kedalaman). Ada faktor-faktor lainnya yang turut
mempengaruhi dalam pembuatan suspensi semen, seperti waktu dan harga. Selain itu
pembuatan suspensi semen harus memperhatikan juga sifat dari suspensi semen tersebut.
Oleh karena itu perlu ditambah kedalaman neat semen (suspensi semen yang hanya terdiri
dari bubuk semen dan air) suatu zat-zat kimia agar dicapai hasil penyemenan yang
diinginkan. Zat-zat kimia tersebut dikenal sebagai aditive.
Hingga saat ini lebih dari 100 additive telah dikenal. Namun umumnya additiveadditive itu dapat dikelompokkan dalam 8 kategori, yaitu :
a. Accelerator
To accelerate maksudnya mempercepat. Accelerator artinya adalah additive untuk
mempercepat thickening time. Pada umumnya accelerator ditambahkan bbila
menyemen sumur yang dangkal. Kalau tidak ditambahkan accelerator terlalu lama
menunggu bubur semen menjadi keras.
Bahan-bahan yang bertindak sebagai accelerator adalah :
1. Calcium chlorida (CaCl2)
CaCl2 dapat melipat duakan compressive strength semen, memperkecil
thickening time.
2. Natrium chlorida (NaCl)
Natrium chlorida atau garam dapur, dapat bertindak sebagai retarder dan dapat
juga sebagai accelerator. Hal ini tergantung kepada konsentrasi garamnya.
Penambahan NaCl akan menurunkan thickening time, dan akan menaikkan
compressive.
3. Densified cement
Densified cement maksudnya bubur semen yang dikurangi WCR-nya. Dengan
mengurangi air yang dicampurkan dalam membuat bubur semen, maka
dihasilkan semen yang padat. Dengan demikian akan didapatkan berat jenis
bubur semen yang lebih besar dan thickening bubur semen yang lebih kecil.
Pengurangan air yang dicampurkan dalam membuat bubur semen boleh
dilakukan kalau sudah memakai friction loss reducer. Kalau tidak akan
menyebabkan friksi diannulus besar. Jadi dengan kata lain bila mengurangi air
yang dicampurkan dalam membuat bubuk semen harus diiringi oleh
penambahan friction reducer. Agar tidak banyak gesekan diannulus.
b. Retarder
Retarder adalah additive berfungsi untuk memperlambatkan atau memperpanjang
thickening time. Hal ini diperlukan untuk menyemen surat bertemperatur tinggi,
atau untuk sumur yang dalam atau kolom penyemenan yang panjang. Atau bila air
banyak terisap oleh penambahan additive lain sehingga thickening time
berkurang. Sebagaimana telah disebut diatas bahwa bila thickening time lebih
kecil dari waktu pemompaan bubur semen maka bubur semen akan mengeras
sebelum sampai ke tempat yang diinginkan.
Bahan-bahan yang bertindak sebagai retarder adalah sebagai berikut :
1.
2.
CMHEC
CMHEC adalah singkatan dari Carboxy Methyl Hidroxy Etyl Cellulose.
Bahan ini digunakan untuk temperatur yang ekstrim. CMHEC memerlukan
banyak air dalam pencampurannya.
3.
Garam NaCl
c. Extender
Extender adalah additive untuk menaikkan volume dari bubuk semen. Pada
umumnya penambahan extender diiringi dengan penambahan air. Kenaikan
volume tidak seimbang dengan kenaikan berat bubur semen. Sehingga akan cepat
penurunan berat jenis bubur semen.
Bahan-bahan yang termasuk sebagai extender adalah :
1.
Bentonite
2.
Diatomaceous earth
Bahan ini berasal dari silika suatu sedimen. Diatomaceous earth mempunyai
surface area yang besar, sehingga memerlukan banyak air dalam pembuatan
bubur semen.
4.
Gilsonite
Gilsonit tidak memerlukan banyak air. Sehingga menurunkan compressive
strength semen akan lebih kecil dibandingkan dengan extender yang lain,
untuk pengurangan berat jenis yang sama.
5.
Expanded perlite
Expanded merupakan extender yang berasal dari vulkanik. Umumnya
ditambahkan juga bentonite 2% sampai dengan 6% untuk mencegah
pemisahan air. Pada umumnya juga penambahan perlu penambahan air yang
banyak, dibawah tekanan expended perlite bertindak sebagai spons. Sehingga
bubur semen akan mempunyai berat jenis yang lebih besar dan volume yang
lebih kecil untuk kondisi bertekanan dibandingkan dengan kondisi permukaan.
d. Weighting agent
Weight material ditambahkan dalam bubur semen bila akan menyemen formasi
bertekanan tinggi. Untuk menaikkan berat jenis bubur semen ditambahkan dalam
pembuatan semen antara lain:
1.
2.
3.
4.
Densified cement
Bubur semen yang dikurangi air dalam pembuatannya akan memberikan berat
jenis bubur semen yang lebih tinggi. Dalam pembuatannya harus diiringi
dengan menambahkan friction reducer, 0.75 sampai 1 % berat bubuk semen.
5.
Sodium chlorida
Untuk menaikkan berat jenis bubur semen yang kecil saja, dapat ditambahkan
natrium chlorida. Kenaikan yang diperoleh 0.5 ppg sampai 1 ppg.
2.
3.
Carboxy Methl Hidrocy Ethl Cellulose, juga merupakan bahan yang dapat
membentuk film yang tipis pada permukaan formasi yang porous dan
permeabel bila ditambahkan dalam pembuatan bubur semen. Karena CMHEC
bertindak sebagai retarder, maka dianjurkan untuk menambahkan natrium
silicate, bila tidak diinginkan thickening time yang lama. Ini dilakukan untuk
temperatur di bawah 1700F. Untuk temperaatur di atas 1700F tidak perlu.
Karena pengaruh retarder tidak merugikan.
Organic polymer
Organic polimer yang digunakan terdiri dari polymer-polymer bermolekul
besar. Bahan ini dapat bertindak sebagai penutup pori-pori formasi yang
porous. Selain dari itu additive ini membentuk mud cake yang keras. Organic
polymer sangat stabil untuk temperatur yang tinggi.
f. Loss circulation additive
Material yang sering dipakai untuk mengurangi atau menanggulangi lost
circulation pada lumpur, juga dipakai untuk mengatasi lost circulation pada
semen. Bahan-bahan itu antara lain adalah raw cotton, bagasse, wood fiber,
cellophane, aspalt, sawdust, mica dan lain-lain. Gilsonit kadang-kadang digunakan
juga begitu juga perlit. Gilsonite dipandang sebagai bahan yang terbaik. Biasanya
5 sampai 25 lb ditambahkan tiap sack bubuk semen.
g. Friction reducer
Bahan ini digunakan untuk mengurangi tahanan terhadap aliran bubur semen
sampai ke tempat yang diinginkan. Diusahakan agar aliran berbentuk turbulent
dengan jalan memperbesar reynold number. Additive jenis ini antara lain organic
dispersand yang dapat menyebabkan aliran turbulent pada rate yang rendah.
Selain itu dapat digunakan garam, calcium dignosulfonate dan cellulose material
yang bermolekul tinggi.
h. Contamination additive
Additive ini dicampurkan guna menghindari kontaminasi bubur semen dengan
lumpur. Bahan ini antara lain :
1. Mud-kil adalah suatu bahan yang dapat menetralkan quebracho, tannine yang
mana kimiawi-kimiawi ini bertindak sebagai retarder pada bubuk semen.
ditambahkan berkisar antara 3% sampai 5%. Kalau lebih 5%, maka bahan ini
bertindak sebagai accelerator terhadap bubur semen. Bahan ini tidak
digunakan untuk retarder cement, karena akan memperpendek thickening time
bubur semen.
DAFTAR PUSTAKA
Bhimasto, Ocky. 2012. Makalah Sementing (Online).
https://www.scribd.com/doc/161602623/PROSES-PENYEMENAN#scribd (Diakses
pada 23 November 2015 pada 19.34 WIB)