Anda di halaman 1dari 9

A.

Metode Runge Kutta Orde 4 Untuk Persamaan Differensial Biasa Orde


Pertama

Metode Runge Kutta orde 4 merupakan salah satu metode numeric yang
digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa orde pertama yang
berbentuk:
= ( , ),

( )=

Penggunaan metode ini didasarkan pada ekspansi deret Taylor untuk lima
suku pertama yaitu:
=

dimana diketahui bahwa


persamaan (1) diperoleh:
=

+ . ( ,

)+

1
3!

1
2!

(
1
4!

) +

= ( , ) dan

)+

2!

( ,

)+

3!

( ,

(1)
(

= , sehingga untuk

)+


4!

( ,

(2)

Disamping itu metode Runge Kutta orde 4 juga didasarkan pada bentuk:
= + (
+
+
+
)
(3)
Kemudian dari persamaan (2) dan (3)
metode Runge Kutta orde 4 yaitu:
=

= ( ,

diperoleh bentuk umum untuk


+

(4)

dimana:
=

+ ,

= (

B.

Aplikasi Metode Runge-Kutta Orde 4 Untuk ODE Orde Pertama


Misalkan terdapat ODE orde pertama sebagai berikut:
+2 =

; (0) =

= 0.75

Dengan menggunakan Metode Runge-Kutta orde 4, maka akan ditentukan


solusi numerik dari ODE orde pertama tersebut sehingga dapat diketahui nilai
fungsi pada saat tertentu. Diketahui bahwa:
+2 =

dengan

( , )=
2 ,
= 0.75

= + ( +2 +2 + )
6
= ( ,


+ ,
2

=
+ ,
2
= ( + ,
=

+
2
+ )
+

sehingga dengan menggambil banyak segmen


=

= 4,

= 0 , dan = 5, maka

(5 0)
= 1.25
4

Untuk
= 0,
= 0,
= 0.75,
= ( ,
=

=
= (

) = (0,0.75) = 2(0.75) = 0.5;

+ , +
= (0.625, 0.4375)
2
2
.
=
2(0.4375) = 0.33973857

+ , +
= (0.625, 0.537663393)
2
2
.
=
2(0,537663393) = 0.54006536
+ , + ) = (1.25, 0.0749183)
.
=
2(0.0749183) = 0.136669819
=

+ (

)= .

Untuk
= 1,
= + = 0 + 1.25 = 1.25,
= 0.30772090,
.
= ( , ) = (1.25, 0.30772090) =
2( 0.30772090) = 0.32893701

.
=
+ , +
= (1.875, 0.10213) =
2(010213)
2
2
= 0.5091558

.
=
+ , +
= (1.875, 0.01050) =
2(0.01050)
2
2
= 0.39844237
= ( + , + ) = (2.5, 0.190332062)
.
=
2(0.190332062) = 0.46274911
=

+ (

)= .

Untuk
= 2,
= + = 1.25 + 1.25 = 2.5,
= 0.14836595,
.
= ( , ) = (2.5, 0.14836595) =
2( 0.14836595) = 0.21464689

=
+ , +
= (3.125, 0.014211643)
2
2
.
=
2(0.014211643) = 0.01551366

=
+ , +
= (3.125, 0.158061987)
2
2
.
=
2(0.158061987) = 0.27218703
= ( + , + ) = (3.75, 0.021750943)
.
=
2(0.021750943) = 0.40725344

+ (

)= .

Untuk
= 3,
= 2.5 + 1.25 = 3.75,
= 0.08154507,
.
= ( , ) = (3.75, 0.08154507) =
2(0.08154507) = 0.13957239

=
+ , +
= (4.375, 5.68767375 x 10 )
2
2
.

+ ,
2

= (

+ ,

+
2

2(5.68767375 x 10 ) = 0.02396349

= (4.375, 0.096522251)

.
=
2(0.096522251) = 0.18045637
+ ) = (5, 0.031240161)
=
2(0.031240161) = 0.29478872

+ (

)= .

Jadi diperoleh solusi numerik untuk (5)


bahwa solusi analitik untuk ODE
+2 =

; (0) =

= 0.04867644. Diketahui
= 0.75

adalah
( )=

0.25

sehingga nilai solusi analitik untuk (5) adalah


(5) = 0.00672260

Maka diperoleh nilai Galat yaitu:


=|


= |0.04867644 0.00672260|
= 0.04195384

Sedangkan Galat Relatif yaitu:


100

0.04195384
=
100
0.00672260
= 623.700522%

Jadi diperoleh dengan = 4, ternyata solusi numerik mampu mendekati


solusi analitik namun dengan nilai galat yang cukup besar. Tetapi nilai galat ini
dapat diperkecil dengan menanbah jumlah segmen dalam hal ini memperkcil step
size antar titik . Namun jika ingin dilakukan perhitungan dengan jumlah segmen
yang banyak, maka dapat dilakukan dengan suatu bentuk pemrograman dengan
menggunakan bahasa pemrograman tertentu misalkan Pascal. Adapun source code
untuk menghitung solusi ODE dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde 4
yaitu:

Output:

Kemudian source code untuk melihat perbandingan nilai solusi numerik dengan
jumlah segmen yang beragam yaitu:

Output

Jadi terlihat bahwa dengan jumlah segmen yang semakin banyak, maka nilai
perhitungan numerik akan semakin dekat dengan nilai perhitungan analitik (nilai
sebenarnya).

Lampiran
Solusi Analitik (Metode Faktor Integrasi)
Diberikan PDB yaitu
; (0) =

+2 =

= 0.75

(a)

Diketahui bahwa Persamaan (a) berbentuk


+ ( ) = ( )

(b)

sehingga (b) dapat dinyatakan sebagai


( ) + ( ) ( ) = ( ) ( )

(c)

dimana faktor integrasi ( ) dinyatakan sebagai


( )= ( )

(d)

Diketahui bahwa ( ) = 2 dan ( ) =


, sehingga
(
)

( )=
=
=
Untuk (c) diperoleh
+2
=
(
)

+2
=
) =
(

=
=

=
=

(e)

( )=
+
Untuk (0) = 0,75, diperoleh
(0) = 0,75
( )
( )

+
= 0,75
(1) + (1) = 0,75
1 + = 0,75
= 0,75 1 = 0,25
sehingga solusi PDB untuk Persamaan (a) yaitu
( )=
0,25

(f)

Misalkan diberikan PDB yaitu


+ 2 = 1,3

; (0) = 5

(1)

Diketahui bahwa Persamaan (1) berbentuk


+ ( ) = ( )

(2)

sehingga (2) dapat dinyatakan sebagai


( ) + ( ) ( ) = ( ) ( )

(3)

dimana faktor integrasi ( ) dinyatakan sebagai


( )= ( )

(4)

Diketahui bahwa ( ) = 2 dan ( ) = 1,3


, sehingga
( )= ( ) =
=

(5)

Untuk (3) diperoleh


+2
=
(1,3

+2
= 1,3
) = 1,3
(

=
=

1,3

1,3
+

= 1,3
= 1,3

( ) = 1,3
+
Untuk (0) = 5, diperoleh
(0) = 5
( )
1,3 ( ) +
=5
1,3(1) + (1) = 5
1,3 + = 5
= 5 1,3 = 3,7
Jadi solusi PDB untuk Persamaan (a) yaitu
( ) = 1,3
+ 3,7

(6)

DAFTAR PUSTAKA
Kaw, A. Dan Kalu, E Eric., 2007, Numerichal Methods with Applications: Abridged

Second Edition, USA.

Anda mungkin juga menyukai