Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT PARU KERJA

AKIBAT DEBU INDUSTRI

PEMBAGIAN DEBU
Secara fisik, Debu atau particulate dikategorikan sebagai
pencemar udara aerosol. Debu terdiri atas dua golongan,
yaitu:
1. Debu padat (solid)
Debu yang terdiri atas partikel-partikel padat
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: dust,
fumes dan smoke.
2. Debu cair (liquid)
Partikel cair bisanya disebut mist atau fog (awan)
yang dihasilkan melalui proses kondensasi atau
atomizing, contoh sederhana adalah hair spray
atau obat nyamuk semprot.

Anatomi Debu
Debu industri yang terdapat dalam udara terbagi 2:
Partikel debu yang hanya sementara berada di udara
(deposit particulare matter) dan segera mengendap karena
gaya tarik bumi.
Partikel debu yang tetap berada di udara (suspended
particulare matter) dan tidak mudah mengendap.
Menurut dr. Emil B. Moerad, Sp.P, debu dengan faktor
tertentu dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada
saluran pernafasan. Faktor tersebut antara lain:
- Ukuran partikel
- Bentuk
- Konsentrasi

- Daya larut
- Sifat kimiawi
- Lama pajanan

Ukuran Partikel Debu

Partikel debu yang dapat dihirup berukuran 0,1-10 mikron bila


terhisapkan tertahan & tertimbun pada sal. nafas bagian atas.
Partikel debu yang berukuran 3 - 5 mikron tertahan & tertimbun pada
saluran nafas bagian tengah.
Partikel debu yang berukuran 1-3 mikron disebut debu respirable dan
merupakan ukuran yang paling berbahaya karena dapat tertahan di
saluran pernafasan.
Partikel debu yang berukuran <1 mikron tidak mengendap di alveoli.
Debu yang berukuran 0,1-0,5 mikron berdifusi dengan gerak brown
keluar masuk alveoli. Bila membentur alveoli, ia dapat tertimbun disitu.
Batas debu respirable adalah 5 mikron, tetapi partikel debu yang
berukuran 5-10 mikron dengan kadar yang berbeda dapat juga masuk
kedalam alveoli.
Partikel debu yang berukuran >5 mikron akan dikeluarkan semuanya bila
jumlahnya <10 partikel permililiter kubik udara.
Bila jumlahnya 1000 partikel permililiter kubik udara, maka 10% dari
jumlah itu akan ditimbun dalam paru.

Vestibulum
Saluran
Nafas

Anatomi
Paru

Makrofag
alveolar

Mekanisme
pertahanan saluran
nafas dalam
melawan benda
asing:

Reflex
Batuk

Reflex
Menelan

Reflex
Bersin

Penyakit Paru Akibat Kerja


Penyakit paru akibat kerja adalah penyakit
yang disebabkan oleh partikel, uap, gas,
atau kabut berbahaya yang menyebabkan
kerusakan paru bila terinhalasi selama
bekerja.
Penyakit paru akibat kerja berdasarkan
penyebabnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Debu organik
Gas toxik / anorganik

Penyakit paru akibat kerja


Merupakan dampak negatif dari
perkembangan sektor perindustrian
terhadap kesehatan
Diperberat oleh kadar polusi udara yang
semakin meningkat
Kurangnya perhatian pihak pengusaha
pabrik dan pekerja sendiri

Penyakit paru akibat kerja,


dipengaruhi oleh:

Lama paparan
Jenis partikel
Jenis pekerjaan
Tabiat merokok

Pneumokoniosis
Pneumokoniosis adalah penyakit yag ditimbulkan akibat
penimbunan debu-debu di dalam paru.
Pneumokoniosis yang sering dijumpai di lingkungan
masyarakat kita, yaitu :
: disebabkan oleh debu SiO2 bebas
Silikosis

Asbestosis

Berryliosis
Siderosis
Stanosis
Byssionosis
Coal workers
Anthracosis

: disebabkan oleh debu asbes


: disebabkan oleh Be
: disebabkan oleh Fe2O2
: disebabkan oleh SnO2
: disebabkan oleh kapas
: disebabkan oleh batubara
: disebabkan oleh arang batu

ASBESTOSIS
Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi
akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas.
Umumnya asbestosis berupa fibrosis
interstitialis paru

Penyebab Asbestosis
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap,
serat asbes mengendap didalam paru-paru,
menyebabkan parut.
Menghirup asbes juga menyebabkan
terbentuknya jaringan parut (fibrosis) didalam
paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis
sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit
tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah
serat yang dihirup

Penyakit-penyakit yang disebabkan


oleh asbes diantaranya, yaitu:
a) plak pleura (kalsifikasi)
b) mesotelioma maligna
c) efusi pleura

Gejala Pada Asbestosis


Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan
baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan
parut dalam jumlah banyak dan paru-paru
kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak nafas ringan dan

berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak


badan.
Sekitar 15% penderita akan mengalami sesak
nafas yang berat dan mengalami kegagalan
pernafasan.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan,


adalah :
Batuk
Rasa sesak didada
Nyeri dada
Kelainan kuduk atau clubbing fingers
(bentuk jari tangan yang menyerupai
tabuh genderang).

Pekerjaan Yang Berhubungan


Dengan Asbestosis
Asbestosis sering dijumpai pada
pekerja, yaitu :
Pabrik kabel
Pabrik cat
Pabrik ban mobil/motor
Pabrik asbes

Diagnosis
Anamnesis
Faal paru : kapasitas vital menurun
progresif, penurunan volume total. Difusi
CO menurun, compliance paru menurun.
Pemeriksaan fisik
Ronki basah akhir inspirasi pada bagian bawah
paru. Biasa dijumpai jari tabuh dan sianosis.
Gerakan dinding dada berkurang. Auskultasi
suara jantung ke III dan IV di daerah
epigastrum

Foto dada
Pada pleura terdapat penebalan dan kalsifikasi
sering berupa obliterasi pada sinus disertai
dengan kalsifikasi di daerah diafragma. Pada
paru-paru, tampak bayangan opaque yang
berbentuk garis terutama bagian bawah. Juga
biasanya didapati kekaburan antara batas
diafragma dan jantung. Didapati pula kista dan
honey comb, pembesaran jantung dan
pembesaran arteri pulmonalis. Sangat jarang
didapati massa.

Untuk memperkuat diagnosis,


biasanya dilakukan pemeriksaan
berikut :
Rontgen dada
Tes fungsi paru-paru
CT scan paru

Pengobatan
Asbestosis tidak dapat disembuhkan tetapi
gejalanya dapat dikontrol.
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang
timbul adalah membuang lendir/dahak dari paruparu melalui prosedur postural drainase, perkusi
dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk
mencegah lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen,
baik melalui sungkup muka (masker) maupun
melalui selang plastik yang dipasang di lubang
hidung.

Diagnosa Banding
Semua fibrosis yang disebabkan
penyakit paru lainnya.
Silikosis
Penyakit jamur
Sarkoidosis
Idiopatik pulmonary fibrosis
Mesothelioma

Komplikasi
Asbestosis dapat menyebabkan kondisikondisi seperti dibawah ini , yaitu :
Pulmonary hipertensi
Kor pulmonal
Kanker paru

Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi
kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah
melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit
yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma
masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40
tahun yang lalu.
Untuk mengurangi resiko terjadinya kanker paruparu, kepada para pekerja yang berhubungan
dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok.

Melakukan X-Ray secara rutin bagi para


pekerja yang berhubungan dengan asbes.
Penggunaan masker dan tutup kepala.
Olahraga yang teratur.

Pencegahan
Keprihatinan pengusaha pabrik
Menyediakan ruang kerja dengan ventilasi yang
adekuat
Mengatur jadwal kerja (shift) untuk menghindari
pajanan terus menerus
Menyediakan alat pelindung diri (masker)
Menganjurkan pemeriksaan kesehatan berkala
Kepedulian pekerja sendiri
Mengambil langkah preventif spt memakai masker
Tidak merokok
Menjalani pemeriksaan kesehatan berkala

Anda mungkin juga menyukai