Anda di halaman 1dari 26

CEREBRAL PALSY

Oleh

Rio Irawan
Ibnu Maulani
Wulan Mayasari

Definisi

suatu kelompok kelainan neurologis yang mengenai system


syaraf motorik atau kontrol gerakan (gangguan gerak) yang
bersifat kronik (menahun) yang terjadi pada awal tahun
kehidupan dan tidak memburuk seiring dengan waktu
(menetap).

Gangguan motorik akibat kerusakan pusat motorik dan


jarasnya dalam otak
Bersifat permanen non progresif
Ditandai kelumpuhan bersifat spastik / gerakan tidak
terkoorinasi
Terjadi pada usia < 5 tahun

Etiologi
25 % tidak diketahui
75% kelainan prenatal, perinatal atau

postnatal

Kelainan prenatal
Infeksi intrauterin

TORCH, Sifilis

Komplikasi obstetrik

Toksemia gravidarum
Plasenta previa
Perdarahan intrapartum

Herediter

Gangguan kromosom / genetik


4

Kelainan Perinatal
Prematuritas
Kesulitas persalinan

Asfiksia
Trauma serebral saat lahir
Infeksi serebral
Kelainan Metabolik
Hiperbilirubinemia
Hipoglikemia
5

Kelainan Postnatal
Infeksi Susunan Saraf Pusat
Trauma Serebral
Penyakit CVD
Ensefalopati

Keracunan (Timah)
Metabolik
Hipoksia (tenggelam)
6

Prevalensi
2 Dalam

1000 kelahiran hidup

5-6 dalam

1000 kelahiran hidup dengan


berat badan lahir < 1500 gram

Gambaran Klinis
Spastik

Hemiparese / Hemiplegi
Diparese / Diplegi
Tetraparese / Tetraplegi
Diskinetik / Choreoatetosis
Ataksik
Campuran
8

Tipe-tipe CP

Cerebral Palsy Tetraparesis


Etiologi Hipoksia perinatal

Berat badan lahir rendah


Patologi

Kerusakan luas pada otak


Bentuk CP yang paling berat
Lengan lebih spastik dibanding kaki
Disfungsi bulber : gangguan mengunyah &
menelan
Skoliosis, Kontraktur fleksi panggul, lutut &
pergelangan kaki.

10

Cerebral Palsy Diparesis

Paling sering terjadi pada anak lahir prematur


Perkembangan motorik ekstremitas bawah
terganggu
Bilamana anak ditegakkan, ditemukan
Tanda gunting
Duduk dengan posisi seperti tukang jahit
Tailors Position yaitu duduk dengan punggung
melengkung.
Jika berjalan, panggul & lutut semifleksi, ditemukan
kontraktur lutut, panggul & pergelangan kaki.
11

Cerebral Palsy Hemiplegia


Paling sering ditemukan
Etiologi postnatal (trauma, infeksi,

kelainan vaskuler)
Ditemukan

kontraktur fleksi sendi pergelangan tangan,


bahu, adduksi ibu jari dan fleksi pergelangan
tangan
Dapat/ tidak disertai afasia
12

Cerebral Palsy diskinetik /


Choreoatetoid

Etiologi : Kern Ikterus, Asfiksia berat


Pada kern ikterus bilirubin toksik karena
menghambat konsumsi oksigen oleh neuron,
sehingga terjadi kematian jaringan
Predileksi kerusakan basal ganglia otak,
serebellum & Meningen
Gejala

Rigiditas ekstrapiramidal
Gerakan khoreo-atetoid
Intelegensi sering baik
Pada masa anak jarang ditemukan kontraktur sendi o/k
tonus lebih bersifat hipotonia
13

CHOREOATHETOID

14

Cerebral Palsy Ataksik


Etiologi

Bayi BB lahir rendah perdarahan peri


ventrikuler

Tremor o/k disfungsi serebelum


Jalan :

Broad-base gait

15

ATAKSIA

16

Cerebral Palsy tipe Campuran


Klinis Beberapa bentuk kelainan

motorik, tanpa adanya suatu bentuk yang


menonjol

17

Diagnosa Serebral Palsy


Faktor yang harus diperhatikan dalam mdiagnosa CP

Terdapat keterlambatan tumbuh kembang motorik


Gerakan yang janggal / tidak seimbang
Refleks primitif menetap (ATNR, refleks Morro, dll)
Refleks patologis
Kegagalan mengembangkan refleks proteksi, misalnya
refleks parasut
Riwayat defisit motorik pada keluarga (herediter)
Gangguan lain yang menyertai (gangguan fungsi bicara,
penglihatan, kejang, dll)

Untuk evaluasi pemeriksaan Neurologis perlu


pengetahuan tentang perkembangan Anak

18

Spastisitas (scissoring)

19

20

Diagnosa Banding
Kelainan Neuromuskular
Kelainan Degeneratif
Kelainan Tulang dan Sendi
Penyakit gangguan gerakan Involunter
Penyakit Myelopati

21

Kelainan yang menyertai CP


(Gejala Klinik tambahan)

Kejang (Epilepsi) 25-50%


Gangguan perkembangan mental 40-75%
Gangguan pendengaran 10-20%
Gangguan penglihatan 33-50%, berupa gangguan
pendengaran / penglihatan sentral dan persepsinya
Mental retardasi
Strabismus
Gangguan bicara, karena

Gangguan pendengaran,
Afasia,
Gangguan involunter otot bicara

Gangguan makan dan menelan

22

Pengobatan : Multidisipliner

Fisioterapi mperbaiki fungsi motorik (kasar)


Terapi okupasi meningkatkan keterampilan
untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, stabilitas
otot proksimal dan perkembangan fungsi motorik
(halus)
Terapi bicara, makan dan minum
Pembedahan untuk kontraktur / deformitas
Kacamata atau operasi untuk koreksi strabismus
Alat bantu dengar
Medikamentosa untuk epilepsi
Konseling keluarga dan Psikoterapi
23

Prognosa
Tergantung tingkat gangguan motorik
umumnya prognosa kurang baik
Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosa

Tipe klinis CP
Luasnya gangguan pada otak
Derajat hambatan tumbuh kembang pada saat
evaluasi
Refleks patologis yang ada
Derajat defisit intelegensi
Kelainan yang menyertai
24
Perwatan / terapi yang didapat

Kesimpulan
Penyakit serebral palsi ini harus dapat

dideteksi sedini mungkin dan harus diketahui


kelainan-kelainan yang menyertainya
Penanganan secara multidisiplin harus
dilakukan sesegera mungkin, supaya kualitas
hidup menjadi lebih baik
Perlu kerjasama dengan disiplin ilmu yang lain
sehingga faktor penyebab dapat dicegah,
dideteksi sedini mungkin dan ditangani
dengan baik.
25

26

Anda mungkin juga menyukai