Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Virgian Rahmanda
1215051054
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan Percobaan ................................................................... 1
II.
TEORI DASAR
A.
B.
C.
D.
III.
2
2
2
3
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat Praktikum ...................................................................... 4
B. Diagram Alir .......................................................................... 4
IV.
V.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir .................................................................................... 3
Gambar 4.1 Hydrothermal reservoir Geothermal system ................................... 4
Gambar 4.2 Geopressured reservoir Geothermal system. .................................. 4
Gambar 4.3 Hot dry rock reservoir Geothermal system .................................... 6
Gambar 4.4 Magma reservoir Geothermal system.............................................. 6
Gambar 4.5 High terrain Geothermal system ..................................................... 6
Gambar 4.6 Low terrain reservoir Geothermal system ....................................... 7
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata geothermal berasal dari bahasa yunani yaitu geo yang berarti
bumi dan therme yang berarti panas. Secara istilah, geothermal dapat
diartikan sebagai sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Ada beberapa sumber daya energi kategori Panas bumi yaitu
Hydrothermal Reservoir, Geopressured Reservoir, Hot Dry Rock Reservoir
dan Magma Reservoir. Namun jenis panas bumi yang paling berkembang dan
banyak dimanfaatkan adalah sistem Panas bumi hydrothermal (Suharno,
2010) Dari keempat reservoir tersebut, reservoir panas bumi yang paling
banyak dimanfaatkan hingga saat ini adalah reservoir dari sistim
hidrothermal, yaitu sistim panas bumi dimana reservoirnya mengandung uap,
air atau campuran keduanya, tergantung tekanan dan temperatur reservoirnya
Dari keempat jenis sumberdaya energi Panas bumi tersebut masingmasing memiliki model sistem dan komponen penyusun sistem Panas bumi
yang berbeda. Oleh sebeb itu, untuk lebih mengetahui sistem Panas bumi dan
komponen penyusun sistem Panas bumi maka dilakukanlah praktikum ini.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui sistem Panas bumi
2. Mahasiswa mampu membedakan dan mengidentifikasi jenis sistem panas
bumi
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen sistem Panas bumi
III. METODELOGI
Alat tulis
2.
Kertas HVS
3.
Mulai
Selesai
A. Data Praktikum
Adapun data sistem panas bumi dari praktikum ini adalah sebagai berikut;
B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini praktikan diharuskan untuk mengidentifikasi
sistem panas bumi dengan komponennya. Sistem panas bumi yang dilakukan
identifikasi yaitu sistem panas bumi berdasarkan kategori sumberdaya energi
panas bumi, meliputi reservoir hidrothermal (hydrothermal reservoir),
reservoir bertekanan tinggi (geopressured reservoir), reservoir batuan panas
kering (hot dry rock reservoir) dan reservoir magma (magma reservoir).
Selain itu juga sistem panas bumi berdasarkan elevasinya yang teridiri dari
low terrain geothermal system dan high terrain geothermal system.
Pada jenis panas bumi hidrothermal (hydrothermal reservoir), sistim
panas bumi dimana reservoirnya mengandung uap, air atau campuran
keduanya, tergantung tekanan dan temperatur reservoirnya. Apabila
temperatur reservoir lebih rendah dari temperatur saturasi atau temperatur
titik didih air pada tekanan reservoir tersebut, maka maka fluida hanya terdiri
dari satu fasa saja, yaitu air. Apabila temperatur lebih tinggi dari temperatur
saturasi atau temperatur titik didih air pada tekanan reservoir tersebut, maka
fluida hanya terdiri satu fasa saja, yaitu uap. Apabila tekanan dan temperatur
reservoir sama dengan tekanan dan temperatur saturasi air maka fluida terdiri
dari dua fasa, yaitu campuran uap dan air. Komponen penyusun sistem panas
10
batuan panas kering (hot dry rock reservoir) dan reservoir magma (magma
reservoir serta sistem panas bumi berdasarkan ketinggian atau elevasinya
dibagi menjadi low terrain dan high terrain geothermal system.
Dalam pembentukan sistem panas bumi terdapat pengaruh kondisi
tektonik terhadap pembentukan sistem panas bumi karena sistem panas bumi
biasanya berada daerah busur vulkanik (volcanic arc) dari sistem tektonik
lempeng. Subduksi antar lempeng benua dan samudra menghasilkan suatu
proses peleburan magma dalam bentuk partial melting batuan mantel dan
magma mengalami diferensiasi pada saat perjalanan ke permukaan proses
tersebut membentuk kantong kantong magma (silisic / basaltic) yang
berperan dalam pembentukan jalur gunungapi . Munculnya rentetan gunung
beserta aktivitas tektoniknya dijadikan sebagai model konseptual
pembentukan sistem panas bumi. Seperti yang ada di indonesia, berdasarkan
asosiasi terhadap tatanan geologi, sistem panas bumi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu : vulkanik, vulkano tektonik dan
Non-vulkanik. Dari jenis panas bumi terkait dengan kondisi tektonik dapat
mempengaruhi jenis batuan penyusun, tingkat permeabilitas dan topografi
terbentuknya sistem panas bumi.
V. KESIMPULAN
DAFRTAR PUSTAKA
LAMPIRAN