Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar
berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori
belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang
dan hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks
inheren pembelajaran. (Wikipedia)
Bertolak dari perubahan yang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, para ahli
teori belajar berusaha merumuskan pengertian belajar. Di bawah ini dikutip
beberapa batasan belajar, agar dapat menjadi bahan pemikiran dan
renungan mengenai pengertian belajar yang berlangsung di kelas.
Belajar adalah ditunjukkan oleh perubahan yang relatif tetap dalam perilaku
yang terjadi karena adanya latihan dan pengalaman-pengalaman.Kemudian
menurut Bower (1987: 150) Learning is a cognitive process. Belajar adalah
suatu proses kognitif.
Dalam pengertian ini, tidak berarti semua perubahan berarti belajar, tetapi
dapat dimasukan dalam pengertian belajar yaitu, perubahan yang
mengandung suatu usaha secara sadar, untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokoknya adalah
didapatkannya kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis.
Agar kegiatan belajar mencapai hasil yang optimal, maka diusahakan faktor
penunjang seperti kondisi peserta didik yang baik, fasilitas dan lingkungan
yang mendukung serta proses belajar mengajar yang tepat.
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar,
yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori
belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada
aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui
perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan
konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif
membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses
infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana
informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan
Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang
berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang
memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada
pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban
atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Mata Kuliah Teori Pembelajaran dan
Definisi Pembelajaran yang merupakan salah satu materi dari mata Kuliah Te
ori Pembelajaran.
Berikut 7 Teori Belajar dari Mata Kuliah Teori Pembelajaran :
Teori Belajar menurut Faculty Psychology (Ilmu Jiwa Daya /bagian)
Jiwa manusia itu terdiri dari berbagai bagian-bagian
Contoh : daya berfikir, mengamati, mengingat, mengingat dan lain-lain.
Daya-daya ini / bagian-bagian ini dapat berkembang dan berfungsi apabila d
ilatih dengan bahan-bahan dancara-cara tertentu.
Menurut teori ini, Belajar adalah : Usaha melatih daya-daya agar berkemban
g sehingga kita dapat berfikir, mengingat dan mengenal dan sebagainya.
Teori Belajar Ilmu Jiwa Asosiasi (Gabungan)
Jiwa manusia terdiri dari asosiasi dari berbagai tanggapan yang masuk dala
m ( ke dalam) jiwa manusia
lewat
Asosiasi bisa terbentuk berkat adanya
hubungi stimulus dengan response ( S R)
Menurut teori ini, Belajar adalah : Membentuk hubungan S
R dan melatih hubungan agar bertalian erat.
Teori Humanistik
Arthur Combs, Abraham H. Maslow, dan Carl R. Rogers adalah tiga tokoh
utama
dalam
teori
belajar
humanistik.
Berikut
uraian
pandangan mereka.
Arthur
Combs
bahwa perilaku batiniah
,
seorang humanis,
, seperti perasaan,
persepsi,
berpendapat
keyakinan,
, 2005:13). Sebagai contoh, Agar perolehan belajar dan retensi (suatu hasil)
meningkat, organisasilah materi pelajaran (suatu kondisi) dengan menggunakan model
elaborasi(suatu metode). Dalam proposisi teori pembelajaran, peningkatan perolehan belajar dan
retensiditetapkan sebagai hasil pembelajaran yang diinginkan, dan model elaborasi yang
merupakansalah satu model untuk mengorganisasi materi pelajaran, dijadikan metode yang
optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam teori pembelajaran harus
terdapat variabelmetode pembelajaran. Oleh karena itu teori pembelajaran mengungkapkan
hubungan antarakegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri peserta didik. Jadi,
dalam teori pembelajaran, terdapat preskripsi tindakan belajar yang harus dilakukan agar proses
psikologisdapat terjadi.Teori belajar dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu teori
sebelum abad ke-20 danteori belajar abad ke-20. Yang termasuk teori belajar sebelum abad ke20, yaitu teori disiplinmental, teori pengembangan alamiah, dan teori apersepsi. Teori belajar
sebelum abad ke-20dikembangkan berdasarkan pemikiran filosofis atau spekulatif, tanpa
dilandasi eksperimen.Sedangkan teori belajar abad ke-20, dibagi menjadi dua macam, yaitu teori
belajar perilaku(behavioristik) dan teori belajar Gestalt-field. Teori belajar perilaku
(behavioristik), berlandaskankepada stimulus-respons sedangkan teori belajar Gestalt-field,
berlandaskan kepada segi kognitif (Ali, 2000: 20). Beberapa teori belajar perilaku
(behavioristik), diantaranya Teori ClassicalConditioning oleh Ivan Pavlov dan didukung oleh
John B Watson, Teori Law Of Effect olehEdward Lee Thorndike dengan pendukungnya Clark
Hull, serta Teori Operant Conditioning olehSkiner (Dahar, 1989: 39). Sedangkan teori belajar
Gestalt-field (teori belajar kognitif), meliputiteori belajar bermakna oleh Ausubel, teori belajar
pemahaman konsep oleh Jerome Bruner, teoriWebteaching oleh Norman, teori Hirarki belajar
oleh Gagne, dan teori perkembangan olehPiaget. Teori Piaget biasa juga disebut teori
perkembangan intelektual atau teori perkembangankognitif. Teori belajar Piaget berkenaan
dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemasdalam tahap perkembangan intelektual dari
lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembanganintelektual yang dimaksud dilengkapi dengan
ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Hal ini menyebabkan teori Piaget
sangat berkaitan dengan teori belajar konstruktivistik (Ruseffendi, 1988 dalam Hamzah, 2001).
Pernyataan ini didukung oleh Sadia(2006), yang mengemukakan bahwa pandangan
konstruktivisme berakar pada teori struktur genetik Piaget. Berdasarkan teori perkembangan
kognitif yang dikembangkannya, Piaget juga
dikenal sebagai konstruktivis pertama. (Penulis: Guru Kimia pada SMAN 2 Busungbiu,Buleleng,
Bali)ReferensiAli, H.M. 2000. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Cetakan ke-10. Bandung:
PT Sinar BaruAlgensindoBudiningsih, C.A. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Cet. Ke-1. Jakarta:
PT Rineka CiptaDahar, R.W. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: P2LPTK Depdiknas. 2002.
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur, Balitbang DepdiknasDePorter, B. 2002.
Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang RuangKelas. Penerjemah, Ary
Nilandari. Edisi 1. Cetakan ke-10. Bandung: KaifaDryden, G. dan Jeannette V. 2002. Revolusi
Cara Belajar (The Learning Revolution): Belajar
Akan Efektif Kalau Anda Dalam Keadaan Fun Bagian I: Keajaiban Pikiran. Penerjemah:
Ahmad Baiquni. Bandung: KaifaMiarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Edisi
Ke-1. Cet. 1. Jakarta: KencanaSadia, I W. 2006. Landasan Konseptual Pengelolaan Kegiatan
Belajar Mengajar. MateriPerkuliahan Landasan Pembelajaran. PPS Undiksha SingarajaSadia, I
W. 2006. Model Pembelajaran Konstruktivistik (Suatu Model Pembelajaran
BerdasarkanParadigma Konstruktivisme). Materi Perkuliahan Landasan Pembelajaran. PPS