Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TANTANGAN DAN STRATEGI AISYIYAH

Disusun Oleh :
Dwi Muyassaroh
NIM: 201410105097

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AISYIYAH YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


Hidayah-Nya sehingga Iman dan Islam tetap terjaga. Dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Karena Berkah dan Rahmat Allah
SWT, serta pertolongan-Nyalah, sehingga Makalah yang berjudul Tantangan dan
Strategi Aisyiyah dapat terlaksana. Penyusunan Maklah ini tidak akan terlaksana
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Atas bantuan,
bimbingan, dan arahan penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Warsiti, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aiyiyah Yogyakarta.
2. Anjarwati, S.SiT.,MPH selaku Ketua Program Studi di DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
3. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I selaku dosen pengampu matakuliah
AIK STIKES Aisyiyah Yogyakarta
4. Teman-teman mahasiswa program studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Aiyiyah Yogyakarta dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya Makalah
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik yang diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT.

Wassalamualaikun Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Yogyakarta, Juli 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ..... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................. 3
A. Maksud dan Tujuan Didirikannya Aisyiyah............................................ 3
B. Tantangan dan Strategi Aisyiyah............................................................. 4
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW. Maksud dan tujuan dari organisasi ini adalah menjunjung
dan menegakan syariat agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya atau utama, adil, makmur yang diridhai oleh Alloh SWT.
Muhammadiyah lahir karena pertama keprihatinan terhadap kondisi masyarakat
Islam dalam kehidupan yang masih menyimpang, adanya kelemahan pendidikan
Islam (kebodohan), dan masuknya budaya lain seperti negara bagian barat
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan
pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam
bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan
berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan
tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang
ekstrem.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada
perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh
Muhammadiyah,

mengandung

isyarat

untuk

bergeraknya

umat

dalam

menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga
mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-

usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna


pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah
sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia. Gerakan
Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, diantaranya:
Aisyiyah (organisasi wanita), Pemuda Muhammadiyah (organisasi pemuda),
Nasyiatul Aisyiyah (organisasi pemudi), Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(organisasi pelajar dan remaja), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (organisasi
mahasiswa), Hizbul Wathan (organisasi kepanduan), Tapak Suci (perguruan silat).
Aisyiyah sebagai salah satu organisasi wanita otonom keagamaan terbesar
di Indonesia didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1426 H bertepatan dengan 19
Mei 1917 oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan. Gerakan Aisyiyah dari waktu ke waktu
terus berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan
harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud
amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga
perguruan tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa maksud dan tujuan didirikannya Aisyiyah?
2. Apa saja tantangan dan strategi Aisyiyah?

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Maksud dan Tujuan Didirikannya Aisyiyah


Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada saat itu menderita
kebodohan yang muncul dalam bentuk-bentuk jumud, tbc, kemiskinan, dan
mengabaikan peran sosial yang besar dari perempuan karena didominasi oleh
paham patriarkhis. Selaku organisasi komponen perempuan gerakan Islam
Muhammadiyah, Aisyiyah mempunyai peran dan melakukan usaha untuk
memperbaharui/memperbaiki pemahaman terhadap agama Islam untuk
dikembalikan pada ajaran Islam yang murni yang bersumber pada al-Quran
dan as-Sunnah, oleh karna itu organisasi ini pun didirikan dengan tujuan untuk
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah dengan upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita menurut ajaran Islam.
2.
Membimbing kaum wanita ke arah kesadaran beragama dan
berorganisasi.
3. Membimbing angkatan muda supaya menjadi orang Islam yang berguna
bagi agama, bangsa, dan negara.
4. Memperteguh iman, menggembirakan, dan memperkuat ibadah serta
mempertinggi akhlaq.
5. Mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam serta mar ma'ruf nahi
munkar.
6. Memajukan dan meningkatkan pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan,
serta memperluas ilmu pengetahuan menurut ajaran agama Islam.
7. Menggerakkan dan menghidupsuburkan amal tolong-menolong dalam
kebajikan dan ketaqwaan.
8. Membimbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai
dengan ajaran agama Islam.
9. Mendirikan, memakmurkan, dan memelihara tempat-tempat ibadah dan
wakaf, menanamkan kesadaran beramal agar ajaran Islam berlaku dalam
masyarakat, mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama

Islam untuk mendapatkan kemurniannya, memantapkan persaudaraan


dan kesatuan bangsa dan peran serta dalam pembangunan nasional,
melakukan usaha-usaha lain yang ssesuai dengan tujuan organisasi
Misi
Misi Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program dan kegiatan
meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam
segala aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita sesuai dengan ajaran
Islam
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta
mempertinggi akhlak
5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad zakat, infaq, shodaqoh, wakaf,
hibah, serta membangun dan memelihara tempat ibadah, dan amal usaha
yang lain
6. Membina AMM Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan
penyempurna gerakan Aisyiyah
7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian
8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup
yang berkualitas
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial,
kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.
10. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan
kebenaran serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa
11. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan
kalangan masyarakat dalam dan luar negeri
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi
B. Strategi dan tantangan Aisyiyah
Sekarang ini bangsa Indonesia termasuk gerakan Muslim termasuk
Aisyiyah dihadapkan pada tantangan. Banyak persoalan dan dinamika
perubahan sosial yang sangat kompleks seperti prostitusi dan nikah siri online,

kerusakan lingkungan, kehidupan serba materi, berkembangnya paham


keagamaan yang mengental pada pandangan sempit dan bernuansa kekerasan.
Paham keagamaan yang sempit itu, seperti pandangan bahwa perempuan
lebih mulia di rumah, perempuan bekerja atau beraktivitas di publik. Ini seakan
sedang menyiapkan generasi yang lemah, relasi laki-laki dan perempuan yang
tidak bil-makruf dan setara yang berdampak pada munculnya kekerasan dalam
rumah tangga dan pandangan lainnya yang bersifat domestikasi dan
menempatkan perempuan tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Yakni. samasama memiliki kesempatan beramal saleh dan mewujudkan Islam rahmatan lil
'alamin dalam kehidupan.
Karena itu Aisyiyah dituntut untuk melakukan langkah reaktualisasi
perannya yang lebih dinamis dan bersifat transformatif dalam membawa misi
gerakan perempuan Islam berkemajuan menuju abad kedua. Untuk
memperoleh formulasi tentang pemikiran alternatif dan model praksis gerakan
bagi Aisyiyah dalam memasuki abad kedua.
Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar
perjuangan Aisyiyah dicanangkan dengan mengadakan pemberantasanbuta
huruf pertama kali, baik buta huruf arab
Dalam kegiatan ini

maupun latin pada tahun 1923.

para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu- ibu

rumah tangga belajar bersama dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan


peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia publik. Selain itu, pada tahun
1926, Aisyiyah mulai menerbitkan majalah organisasi yang diberi nama Suara
Aisyiyah, yang awal berdirinya menggunakan

Bahasa Jawa. Melalui majalah

bulanan inilah Aisyiyah antara lain mengkomunikasikan semua program dan


kegiatannya termasuk konsolidasi internal organisasi.
Dalam hal pergerakan kebangsaan, Aisyiyah juga termasuk organisasi
yang turut memprakarsai dan membidani terbentuknya organisasi wanita pada
tahun 1928. Dalam hat ini, Aisyiyah bersama dengan organisasi wanita lain
bangkit berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu
penjajahan dan kebodohan. Badan federasi ini diberi nama Kongres Perempuan
Indonesia yang sekarang menjadi KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).

Lewat federasi ini berbagai usaha dan bentuk perjuangan bangsa dapat
dilakukan secara terpadu.
Aisyiyah berkembang semakin pesat dan menemukan bentuknya sebagai
organisasi wanita modern. Aisyiyah mengembangkan berbagai program untuk
pembinaan dan pendidikan wanita. Diantara aktivitas Aisyiyah ialah Siswa
Praja Wanita bertugas membina dan mengembangkan puteri- puteri di luar
sekolah sebagai kader Aisyiyah. Pada Kongres Muhammadiyah ke-20 tahun
1931 Siswa Praja Wanita diubah menjadi Nasyi'atul Aisyiyah (NA). Di
samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Urusan Madrasah bertugas mengurusi
sekolah/ madrasah khusus puteri, Urusan Tabligh yang mengurusi penyiaran
agama lewat pengajian, kursus dan asrama, serta Urusan Wal'asri yang
mengusahakan beasiswa untuk siswa yang kurang mampu. Selain itu, Aisyiyah
pada tahun 1935 juga mendirikan Urusan Adz-Dzakirat yang bertugas mencari
dana untuk membangun Gedung 'Aisyiyah dan modal mendirikan koperasi.
Perkembangan Aisyiyah selanjutnya pada tahun 1939 mengalami titik
kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyah menambah Urusan Pertolongan (PKU)
yang bertugas menolong kesengsaraan umum. Oleh karena sekolah-sekolah
putri yang didirikan sudah semakin banyak, maka Urusan Pengajaran pun
didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Biro
Konsultasi Keluarga. Demikianlah, Aisyiyah menjadi gerakan wanita Islam
yang mendobrak kebekuan feodalisme dan ketidaksetaraan gender dalam
masyarakat pada masa itu, serta sekaligus melakukan advokasi pemberdayaan
kaum perempuan.
a. Perkembangan Mutakhir
Amal Usaha Aisyiyah
Menjelang seabad gerakannya, Aisyiyah saat ini telah memiliki 33
Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah
Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah
(setingkat Kecamatan) dan 6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat
Kelurahan).
Selain itu, Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di
berbagai bidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal usaha Aisyiyah bidang

pendidikan saat ini berjumlah 4.560, terdiri dari Kelompok Bermain,


Taman Pengasuhan Anak, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, dan Pendidikan Tinggi.
Sedangkan amal usaha bidang Kesehatan berupa Rumah Sakit,
Rumah Bersalin, Badan Kesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan dan
Posyandu secara keseluruhan berjumlah 280 yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Sebagai gerakan yang peduti terhadap kesejahteraan
sosial masyarakat, Aisyiyah hingga kini memiliki 459 amal usaha seperti
Rumah Singgah Anak Jalanan, Panti Asuhan, lembaga Dana Santunan
Sosial, tim Pangrukti Jenazah dan Posyandu.
Aisyiyah berpendirian bahwa harkat
Indonesia

tidak

akan

meningkat

tanpa

martabat

peningkatan

perempuan
kemampuan

ekonominya. Oleh karena itu, Aisyiyah mengembangkan berbagai amal


usaha pemberdayaan ekonomi ini datam bentuk koperasi (termasuk
koperasi simpan pinjam), Baitul Mal wa Tamwil, toko/kios, Bina Usaha
Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA), home industri, kursus ketrampilan
dan arisan. Jumlah amal usaha di bidang ini mencapai 503 buah.
Aisyiyah juga mengembangkan beragam kegiatan berbasis
pemberdayaan

masyarakat

khususnya

dalam

bidang

peningkatan

kesadaran kehidupan bermasyarakat. Hingga saat ini amal usaha yang


mencakup pengajian, Qoryah Thayyibah, Kelompok Bimbingan Haji
(KBIH), badan zakat infaq dan shodaqoh serta musholla berjumlah 3.785.
b. Program Pemberdayaan Ekonomi
Sebagai organisasi perempuan yang bergerak datam bidang
keagamaan

dan

kemasyarakatan,

Aisyiyah

diharapkan

mampu

menunjukkan komitmen dan kiprahnya untuk memajukan kehidupan


masyarakat

khususnya

dalam

pengentasan

kemiskinan

dan

ketenagakerjaan.
Dengan visi "Tertatanya kemampuan organisasi dan jaringan
aktivitas pemberdayaan ekonomi

keluarga untuk meningkatkan

kesejahteraan

Ekonomi

masyarakat",

memberdayakan

ekonomi

Majetis
rakyat

mengembangkan ekonomi kerakyatan.

kecil

dan

Aisyiyah
menengah

bergerak
serta

Beberapa

program

pemberdayaan

itu

antara

lain:

mengembangkan Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) dan


Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Saat ini Aisyiyah memiliki dan
membina

Badan Usaha Ekonomi sebanyak 1426 buah di Wilayah,

koperasi, pertanian, industri rumah tangga, pedagang


pembinaan ekonomi keluarga.
c. Kesehatan
Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya

kecil/toko dan

masyarakat dan

lingkungan hidup yang sehat, Aisyiyah mengembangkan pusat kegiatan


pelayanan dan peningkatan mutu kesehatan masyarakat serta pelestarian
lingkungan hidup metalui pendidikan. Saat ini Aisyiyah telah mengelola
dan mengembangkan 10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak), 29
Klinik Bersalin, 232 BKIA/yandu, dan 35 Balai Pengobatan yang tersebar
di seluruh Indonesia.
Beberapa program kesehatan yang dikembangkan
peningkatan kualitas pelayanan

antara lain:

kesehatan yang terjangkau di seluruh

Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Balai Kesehatan Ibu


dan Anak yang dikelota oleh Aisyiyah serta menjadikan unit-unit kegiatan
tersebut sebagai agent of development yang tidak hanya sebagai tempat
mengobati orang sakit, tetapi mampu

berperan secara optimal dalam

mengobati lingkungan masyarakat.


Aisyiyah metalui Majetis Kesehatan dan Lingkungan Hidup juga
metakukan

kampanye

peningkatan

kesadaran

masyarakat

dan

penanggulangan penyakit berbahaya dan menular, penanggulangan


HIV/AIDS dan NAPZA, bahaya merokok dan minuman keras, dengan
menggunakan berbagi pendekatan dan bekerjasama dengan berbagi pihak,
meningkatkan

pendidikan

dan

perlindungan

kesehatan

reproduksi

perempuan, menyelenggarakan pilot project sistem pelayanan terpadu


antara lembagakesehatan, dakwah sosial dan terapi psikologi Islami.
d. Pendidikan
Sejalan dengan pengembangan pendidikan yang menjadi salah satu
pilar utama gerakan Aisyah metalui Majetis Pendidikan Dasar dan

Menengah serta Majetis Pendidikan Tinggi, Aisyyah mengembangkan visi


pendidikan yang berakhlak mulia untuk umat dan bangsa.
Dengan tujuan memajukan pendidikan (formal, non formal dan
informal) serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga terwujud manusia
muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri,
cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat serta diridhai Allah SWT,
berbagai program dikembangkan untuk menangani masalah pendidikan.
Saat ini Aisyiyah telah dan tengah melakukan pengeloaan dan
pembinaan terhadap: 86 Kelompok Bermain/Pendidikan Anak Usia Dini,
5.865 Taman Kanak-Kanak, 380 Madrasah Diniyah, 668 TPA/TPQ, 2.920
IGABA, 399 IGA, 10 Sekolah Luar Biasa, 14 Sekolah Dasar, 5 SLTP, 10
Madrasah Tsanawiyah, 8 SMU, 2 SMKK, 2 Madrasah Aliyah, 5 Pesantren
Putri, serta 28 pendidikan luar sekolah. Aisyiyah jugadipercaya oleh
Pemerintah untuk menyelenggarakan ratusan PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan tinggi, Aisyiyah
memiliki 3 Perguruan Tinggi, 2 STIKES, 3 AKBID serta 2 AKPER di
seluruh Indonesia.
Selain itu, Aisyiyah juga memperhatikan masalah kaderisasi dan
pengembangan sumber daya kader di lingkungan Angkatan Muda
Muhammadiyah Putri secara integratif dan professional yang mengarah
pada penguatan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi mungkar
menuju masyarakat madani.
e. Kegiatan-kegiatan Aisyiyah
Dengan tugas dan peran (fungsi) sederhana tersebut Aisyiyah
telah banyak amal usaha di bidang :
1) Pendidikan
2) Kewanitaan
3) PKK
4) Kesehatan
5) Organisasi wanita
Pimpinan pusat Aisyiyah berusaha memberi didikan di kalangan
wanita islam untuk berpakaian muslimah yang baik, bermoral, dan
bermental luhur, memberikan bimbingan perkawinan dan kerumah
tanggaan, tanggung jawab istri didalam dan diluar rumah tangga,
memberikan motivasi keluarga sejahtera, keluarga bahagia,memberikan

bimbingan pemeliharaan bayi sehat, keluarga berencana, berislam dan


sebagainya. Sedangkan di desa Weru ada yang mendirikan PAUD, TK,
SD. Di desa Weru TK yang sudah didirikan sebanyak 22, di TK tersebut
jumlah guru pembimbingnya sebanyak 55 orang.
Dismping itu, di desa Weru juga diadakan pengajian setiap hari
minggu (ahad pon). Untuk mengadakan pengajian tersebut ditempat yang
mampu, secara bergilir. Awal

diadakannya pengajian secabang di

Karamgwojo, yang datang untuk menghadiri pengajian tersebut sebanyak


200-300 orang. Pengurus pengajian harus mencari orang yang mubaleq,
setiap bulan Ramadhan minimal yang hadir dalam pengajian yaitu 2000
lebih, Mereka yang datang di PHI di desa Grogol. Setiap diadakannya
pengajian di bulan Ramadhan selalu di siarkan di salah satu radio di setiap
desa yang selalu menghadiri pengajian tersebut. Isi dalam pengajian
tersebut diberikan semangat untuk menjalankan ibadah.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tujuan didirikannya Aisyiyah adalah untuk menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil, dan
makmur yang diridhai Allah.
2. Strategi dan tantangan yang dihadapi Aisyiyah dalam bidang pendidikan,
perkebangan mutakhir, ekonomi.
B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswa untuk memahami tentang tantangan dan
strategi gerakan Aisyiyah.

DAFTAR PUSTAKA
Waharjani. 2012. Ringkasan Materi AIK. Yogyakarta
Yuliani, Arifatul. 2013. Konsep Kesejahteraan Anak Dalam Al-Quran. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai