Disusun Oleh :
Dwi Muyassaroh
NIM: 201410105097
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW. Maksud dan tujuan dari organisasi ini adalah menjunjung
dan menegakan syariat agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya atau utama, adil, makmur yang diridhai oleh Alloh SWT.
Muhammadiyah lahir karena pertama keprihatinan terhadap kondisi masyarakat
Islam dalam kehidupan yang masih menyimpang, adanya kelemahan pendidikan
Islam (kebodohan), dan masuknya budaya lain seperti negara bagian barat
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan
pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam
bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan
berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan
tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang
ekstrem.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada
perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh
Muhammadiyah,
mengandung
isyarat
untuk
bergeraknya
umat
dalam
menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga
mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-
BAB II
TINJAUAN TEORI
para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu- ibu
Lewat federasi ini berbagai usaha dan bentuk perjuangan bangsa dapat
dilakukan secara terpadu.
Aisyiyah berkembang semakin pesat dan menemukan bentuknya sebagai
organisasi wanita modern. Aisyiyah mengembangkan berbagai program untuk
pembinaan dan pendidikan wanita. Diantara aktivitas Aisyiyah ialah Siswa
Praja Wanita bertugas membina dan mengembangkan puteri- puteri di luar
sekolah sebagai kader Aisyiyah. Pada Kongres Muhammadiyah ke-20 tahun
1931 Siswa Praja Wanita diubah menjadi Nasyi'atul Aisyiyah (NA). Di
samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Urusan Madrasah bertugas mengurusi
sekolah/ madrasah khusus puteri, Urusan Tabligh yang mengurusi penyiaran
agama lewat pengajian, kursus dan asrama, serta Urusan Wal'asri yang
mengusahakan beasiswa untuk siswa yang kurang mampu. Selain itu, Aisyiyah
pada tahun 1935 juga mendirikan Urusan Adz-Dzakirat yang bertugas mencari
dana untuk membangun Gedung 'Aisyiyah dan modal mendirikan koperasi.
Perkembangan Aisyiyah selanjutnya pada tahun 1939 mengalami titik
kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyah menambah Urusan Pertolongan (PKU)
yang bertugas menolong kesengsaraan umum. Oleh karena sekolah-sekolah
putri yang didirikan sudah semakin banyak, maka Urusan Pengajaran pun
didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Biro
Konsultasi Keluarga. Demikianlah, Aisyiyah menjadi gerakan wanita Islam
yang mendobrak kebekuan feodalisme dan ketidaksetaraan gender dalam
masyarakat pada masa itu, serta sekaligus melakukan advokasi pemberdayaan
kaum perempuan.
a. Perkembangan Mutakhir
Amal Usaha Aisyiyah
Menjelang seabad gerakannya, Aisyiyah saat ini telah memiliki 33
Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah
Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah
(setingkat Kecamatan) dan 6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat
Kelurahan).
Selain itu, Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di
berbagai bidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal usaha Aisyiyah bidang
tidak
akan
meningkat
tanpa
martabat
peningkatan
perempuan
kemampuan
masyarakat
khususnya
dalam
bidang
peningkatan
dan
kemasyarakatan,
Aisyiyah
diharapkan
mampu
khususnya
dalam
pengentasan
kemiskinan
dan
ketenagakerjaan.
Dengan visi "Tertatanya kemampuan organisasi dan jaringan
aktivitas pemberdayaan ekonomi
kesejahteraan
Ekonomi
masyarakat",
memberdayakan
ekonomi
Majetis
rakyat
kecil
dan
Aisyiyah
menengah
bergerak
serta
Beberapa
program
pemberdayaan
itu
antara
lain:
kecil/toko dan
masyarakat dan
antara lain:
kampanye
peningkatan
kesadaran
masyarakat
dan
pendidikan
dan
perlindungan
kesehatan
reproduksi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tujuan didirikannya Aisyiyah adalah untuk menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil, dan
makmur yang diridhai Allah.
2. Strategi dan tantangan yang dihadapi Aisyiyah dalam bidang pendidikan,
perkebangan mutakhir, ekonomi.
B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswa untuk memahami tentang tantangan dan
strategi gerakan Aisyiyah.
DAFTAR PUSTAKA
Waharjani. 2012. Ringkasan Materi AIK. Yogyakarta
Yuliani, Arifatul. 2013. Konsep Kesejahteraan Anak Dalam Al-Quran. Yogyakarta