yang mengirim prosesusnya untuk bersinaps dengan korpus siliaris. Antara 2 kelompok
sel tersebur terdapat nukleus perlia, nukleus medial anterior terletak di depan kompleks
dan dekat dengan garis tengah. Serat pupil preganglion tidak hanya berasal dari kompleks
ini tetapi juga dari nukleus perlia. Masih terdapat kontroversi mengenai bagian nukleus
edinger whestphal yang mana yang mensuplai pupil dan pada bagian akomodasi. Serat
parasimpatetik terletak di bagian superior n.okulomotor. Pada asinus kavernosus, serat
parasimpatetik berjalan dengan divisi inferior CN III ke orbita dan kemudian masuk ke
ganglion siliaris dimana sebagian besar serat adalah parasimpatis preganglion. Serat
lainnya dari cabang okulomotor k m. oblik inferior juga masuk dan bersinap dengan
badan sel di ganglion siliaris. Semua serat-serat ini kemudian menjadi serat post ganglion
dan menjadi saraf siliaris pendek yang lewat antara sklera dan koroid dan meginervasi
sfingter irirs dan korpus siliaris.
Serat lainnya melewati ganglion siliaris tanpa bersinaps, diantaranya serat simpatetik
postganglion dari ganglion servikal superior yang melewati ganglion siliaris tanpa
bersinap dan berjalan menuju n.siliaris pendek. Serat-serat ini kemudian berfungsi
sebagai serat vasomotor untuk pembuluh darah iris dan sebagian kecil menginervasi otot
dilator.
Sekitar 94% serat bersinaps di ganlion siliaris berjalan menuju korpus siliaris. Rasio serat
pupil terhadap reaksi cahaya dan akomodasi menunjukkan kecenderungan serat unutk
refleks dekat dibandingkan refleks cahaya.
Sistem simpatetik
Neuron pertama serat simpatetik mulai pada hipotalamus posterior berbelok pada
midbrain dan substansi retikular pada pons dan berakhir di substansi abu-abu anterior
lateral dari spinal cord. Serat ini bersinaps antara C-8 dan T-2 yang dikenal sebagai center
siliospinal (Budges center). Neuron kedua mulai ketika serat saraf meninggalkan spinal
cord via communicanta rami putih C-8 dan T-2 yang berjalan melalui ganglion stellata
dan jaras vertikal simpatetik untuk bersinaps pada ganglion servikal superior dimana
neuron menjadi lengkap.
Neruon ketiga terdiri dati serat-serat yang membentuk pleksus di sekitar arteri karotid.
Serat utama berjalan dengan arteri karotis dari rongga timpani. Serat simpatis menembus
dinding timpani karotis membentuk saraf karotikotimpani yang berjalan pada submukosa
telinga tengah dan kemudian berjalan melewati atap kranial dekat pterigoid dan
memasuki sinus kavernosus. Serat simpatetik menginervasi cabang otot dilator dengan
n.siliasris nasal, ememoting ganglion siliaris dan kemudian bercabang menjadi n. siliaris
panjang dan menginervasi otot dilator.
Kelompok serat lainnya yang melewati ganglion tanpa bersinaps adalah akar
sensoris yang meninggalkan ganglion untuk berjalan dengan n.nasosiliaris dari divis
oftalmik nervus trigeminus.
Serat pupil aferen berjalan dengan akson n.optikus dan berhenti sebelum abdan
genkulatum lateral. Perubahan pada akomodasi dihasilkan dari pergerakan korpus siliaris
dengan perubahan pada bentuk lensa dari kontraksi menjadi relaksasi zonula. Otot siliaris
dibagi menjadi 3 segmen: meridional, radial, dan sirkular.
Ukuran dan fisiologis
Pupil yang lebar dikatakan normal apabila lebar kedua pupil sama dan berkontraksi
secara bersamaan. Perbedaan ukuran pupil biasanya sekitar 0.5 mm atau lebih kecil lagi.
Berbagai bagian di otak mengendalikan fungsi pupil melalui sistem otonom, termasuk
korteks frontal dan oksipital, hipothalamus, dan jalur retinohipothalamus.
Sistem simpatis dan parasimpatis memiliki serat preganglion dengan asetilkolin sebagai
substansi transmiter. Substansi transmiter post ganglionik pada sistem simpatetik adalah
norepinefrin dan pada sistem parasimpatetik adalah asetilkolin.
Irregulitas pupil
Pupil yang iregulis dapat disebabkan oleh inflamasi lama yang menyebabkan adhesi
(sinekia) lensa. Kondisi ini menghambat dilatasi yang adekuat pada cahaya gelap.
Koloboma iris selalu pada daerah fetal cleft pada bagian temporal arah jam 6. Tindakan
bedah, tumor iris, dan trauma tumpul dapat mendistorsi iris.