EVAPORASI
Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL
1405108010060
Evaporasi merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini
terjadi apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara
internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaanpermukaan yang basah. Suatu tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di
bawahnya dari pengaruh radiasi matahari dan angin yang secara drastis akan
mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih rendah. Transpirasi pada dasarnya
merupakan salah satu proses evaporasi yang dikendalikan oleh proses fotosintesis
pada permukaan daun (tajuk). Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting
dalam kajian-kajian hidrometeorologi.
Relevansi
Dengan mempelajari proses terjadinya, faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap evapotranspirasi, mahasiswa dapat melakukan analisis neraca air suatu
kawasan hutan melalui pendekatan dari model-model penghitungan
evapotranspirasi yang ada. Dengan menguasai metode ini diharapkan mahasiswa
mampu melakukan pengelolaan hutan dengan mendasarkan pada hasil neraca
airnya.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa dapat melakukan pengukuran
dan analisis evapotranspirasi melalui pendekatan model-model neraca air.
Harapannya mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi suatu
kawasan hutan melalui pendekatan neraca air kawasannya.
Pengertian dan Faktor Evapotranspirasi
Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah
dan permukaan air ke udara disebut evaporasi (penguapan). Peristiwa pengauapan
dari tanaman disebut transpirasi. Kedua-duanya bersama-sama disebut
evapotranspirasi.
Faktor-faktor utama yang berpengaruh adalah (Ward dalam Seyhan, 1977) :
1. Faktor-faktor meteorologi
a. Radiasi Matahari
b. Suhu udara dan permukaan
c. Kelembaban
d. Angin
e. Tekanan Barometer
2. Faktor-faktor Geografi
a. Kualitas air (warna, salinitas dan lain-lain)
b. Jeluk tubuh air
c. Ukuran dan bentuk permukaan air
3. Faktor-faktor lainnya
a. Kandungan lengas tanah
b. Karakteristik kapiler tanah
c. Jeluk muka air tanah
d. Warna tanah
e. Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi
f. Ketersediaan air (hujan, irigasi dan lain-lain)
EVAPOTRANSPIRASI.
Evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan,
maupun dari tumbuh-tumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi
evapotranspirasi ini antara lain: suhu udara, kembaban udara, kecepatan angin,
tekanan udara, sinar matahari, ketinggian lokasi proyek, dan lain sebagainya. Di
dalam perencanaan irigasi, penilaian jumlah air yang dibutuhkan untuk suatu areal
tidak memisahkan antara evaporasi dan transpirasi. Istilah yang digunakan adalah
ET, dan merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi. Oleh karena air
yang digunakan oleh tanaman untuk proses metabolisme hanya sedikit atau
kurang dari 1%, nilai tersebut diabaikan (Sudjarwadi, 1990). Evapotranspirasi
atau ET merupakan penguapan total dari permukaan air, permukaan tanah, dan
dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan air bagi tanaman
secara teliti pada umumnya terbentur pada kesukaran untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang teliti di lapangan. Metode perhitungan untuk menentukan
kebutuhan air bagi tanaman yang berdasarkan rumus-rumus pendekatan seringkali
dipakai. Rumus-rumus pendekatan umumnya berupa rumus-rumus empiris yang
dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Rumus-rumus tersebut
antara lain: Blaney Criddle, Hergreaves, Penman, Penman Modifikasi, Penman
Mounteith, Radiasi, Panci Evaporasi, Thornthwaite, Wickman, IRRI, Lowry
Johnson, Christiansen, dan lain-lainnya. Di dalam kajian ini, penulis mencoba
membahas mengenai perbandingan pemakaian rumus Blaney Criddle, Hargreaves,
dan Penman Modifikasi terhadap luas daerah irigasi yang dapat diairi dari ketiga
metode tersebut.
PRESIPITASI
Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas
dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk
dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan
suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan
keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh melalui dua
proses, pendinginan atau penambahan uap air. Presipitasi yang mencapai
permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan,
hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang
pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.
Presipitasi adalah salah satu komponen utama dalam siklus air, dan merupakan
sumber utama air tawar di planet ini.Diperkirakan sekitar 505,000 km air jatuh
sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000 km diantaranya jatuh di larutan. Bila
didasarkan pada luasan permukaan bumi, presipitasi tahunan global adalah sekitar
1 m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1.1 m.
Evapotranspirasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak
dari permukaan tanah, permukaan air, serta tanaman menguap keudara. Faktorfaktor yang mempengaruhi evapotranspirasi adalah suhu air, suhu udara,
kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari dan lain-lain yang
berhubungan satu dengan yang lainnya.