Anda di halaman 1dari 39

INTEGRASI DAN DUKUNGAN

PENGELOLAAN PESISIR TERPADU DALAM


IMPLEMENTASI COREMAP DAN CTI
Oleh:
Dr,Ir. Subandono Diposaptono, MEng
Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Hp. 081585659073

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

APLIKASI PEMBANGUNAN KELAUTAN PESISIR


DAN PULAU-PULAU KECIL BERKELANJUTAN
DALAM ICM

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PPK


MENURUT UU27/2007

adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan,


pengawaan, dan pengendalian sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil antar sektor, antara pemerintah dan
pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta
antara ilmu pengetahuan dan management untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

tujuan :

1
2
3
4

melindungi, mengonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan


memperkaya Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta sistem
ekologisnya secara kerkelanjutan;
menciptakan keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga pemerintah serta
mendorong inisiatif Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan
keberkelanjutan;
meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya Masyarakat melalui peran
serta Masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil.

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN WP3K


TERPADU

5 TUJUAN AKHIR CTI

AGENDA PENTING COREMAP 3


Coremap harus menghasilkan output yang mampu
memfasilitasi provinsi dan kabupaten/kota untuk
menyiapkan :
- Rencana zonasi WP-3-K
- Rencana zonasi rinci dan rencana pengelolaan
kawasan konservasi secara berkelanjutan
Sehingga mekanisme dan tata cara investasi/ perijinan
di wilayah pesisir dan kawasan konservasi didukung
dengan peta spasial kesesuaian perairan dan daya
dukungnya secara tepat dan akurat

BAGAIMANA PPT/ICM MENDUKUNG CTI DAN


COREMAP?

Pengelolaan Pesisir Terpadu (PPT/ICM) menyediakan


kerangka untuk tata pemerintahan dan pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil/WP3K secara
terpadu dan berkelanjutan.
Alat/perangkat/instrumen untuk koordinasi dan integrasi
pengelolaan kawasan konservasi dengan kawasan
lainnya mulai dari renstra, rencana zonasi, rencana
pengelolaan, dan rencana aksi WP3K.
PPT juga mengatur peran kelembagaan dan trade off
kepentingan antara konservasi dan pemanfaatan ekonomi
(konservasi merupakan salah satu tools utama dalam
rangka melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga
proses-proses ekologi di WP3K)

DOKUMEN PERENCANAAN SEBAGAI SALAH SATU


TOOLS ICM

CONTOH PENGELOLAAN MPA DALAM

KONTEKS ICM DI SHIHANOUKVILLE,


Zonasi untuk
CAMBODIA
Perikanan Skala Kecil
Rehabilitasi
Ekosistem: 18 hektar
mangrove
Promosi
Matapencaharian
alternatif untuk
mengurangi tekanan
di sektor perikanan
Menempatkan 50
trumbu karang
buatan untuk
mencegah masuknya
kapal ikan komersial
Peningkatan hasil
tangkapan ikan oleh
nelayan kecil sebesar

CONTOH PENGELOLAAN MPA DALAM

KONTEKS ICM DI BATANGAS, FILIPINA

Dukungan ICM/PPT thd pengelolaan MPA:


Proses Multi Sektoral
Rencana Strategis Jangka Panjang
Dukungan Kebijakan dan Koordinasi
Pemanfaatan Sumberdaya berdasar Rencana Strategis
Tatakelola Pengelolaan Lintas Level Pemerintahan (pusat,
provinsi, kab/kota)

CONTOH PENGELOLAAN KAWASAN

KONSERVASI DALAM KONTEKS


ICM
DI
PPT membantu menyelesaikan
XIANMEN CINA
konflik pemanfaatan

sumberdaya melalui zonasi


kawasan di WP3K (pelayaran,
perikanan budidaya, pariwisata
dan konservasi (lumba2 putih))
Zonasi dijadikan dasar dalam
mengontrol aktifitas manusia di
dalam dan di sekitar kawasan
konservasi
PPT juga menginisasi
pengelolaan DAS yang
bermuara ke perairan Xianmen
dsk melalui: penguatan
kapasitas pengelolaan DAS,
pencegahan/kontrol polusi,
proteksi/restorasi/rehabilitasi
sumberdaya yang rusak,
pengingkatan kesadaran
masyarakat.

KAWASAN DAN ZONA

MENURUT UU 26/2007 DAN UU

27/2007
UU 26/2007

No

Kaw.

Zona

Budiday
a

Kawasan peruntukan hutan


produksi, perikanan,
pertanian, pertambangan,
pariwisata, industri

Lindung

Kawasan yg memberikan
perlin-dungan terhadap
kawasan bawahan-nya,
kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam,
pelesta-rian alam dan cagar
budaya, kawa-san rawan
bencana, kawasan lindung
geologi

Strategi
s
Nasional

pertahanan keamanan, situs


warisan dunia, perbatasan
dan pulau-pulau kecil terluar

Alur
Pelayara
n

alur pelayaran,

UU 27/2007
No

Kaw.

Zona

Pemanfa
atan
umum

Pariwisata, pemukiman,
pelabuhan, pertanian, hutan,
pertambangan, perikanan,
budidaya, perikanan tangkap,
industri, infrastruktur umum,
dan zona pemanfaatan
terbatas sesuai dengan
karakteristik biogeofisik
lingkungannya

Konserva
si

Kategori konservasi perairan,


konservasi pesisir dan pulaupulau kecil, konservasi
maritim, dan/atau sempadan
pantai
Zona : Inti, Pemanfaatan
Terbatas, Pemanfaatan lainnya

Strategis
Nasional
Tertentu

pertahanan keamanan, situs


warisan dunia, perbatasan dan
pulau-pulau kecil terluar

Alur Laut

alur pelayaran, alur sarana


umum, dan alur migrasi ikan,
serta pipa dan kabel bawah
laut

KOMPATIBILITAS ANTAR KAWASAN/ZON


Konservasi

Mendukung

Resort
Wisata

Konflik

Pelabuhan

Normal
Perikanan
Budidaya
Industri
Berat
Konservasi

Resort
Wisata

Pelabuhan

Perikanan
Budidaya

Industri
berat

ILUSTRASI KONSTELASI

RUANG
KAWASAN KONSERVASI DNG
KAWASAN SEKITARNYA

Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir da
Pulau-pulau Kecil

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Subandono
Subandono -- KK
KK

ILUSTRASI KONSTELASI

RUANG
KAWASAN KONSERVASI DNG
KAWASAN SEKITARNYA

Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir da
Pulau-pulau Kecil

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Subandono
Subandono -- KK
KK

KAW. KONSERVASI DALAM TAHAPAN PENYUSUNAN


Pembentukan
RZWP-3-K
Pokja
Pengumpulan
Data
Survey Lapangan
Identifikasi
Potensi Wilayah

Kawasan Konservasi:
Eksisting (telah ditetapkan)
SK Menhut, SK Men KP
Pencadangan SK Men
KP, SK Kepala Daerah
Usulan Perorangan,
Kelompok Masy.,
Penerintah/Pemda.

Peny. Dokumen
Awal
Konsultasi Publik
I
Peny. Dok Antara
Konsultasi Publik
II

Draft Peruntukan Kawasan:


1. Kawasan Konservasi
2. Kawasan Pemanfaatan
Umum
3. Kawasan Strategis
Nasional Tertentu
4. Alur

Peny. Dok Final

Penetapan

Peruntukan Kawasan (PERDA):


1. Kawasan Konservasi
2. Kawasan Pemanfaatan Umum
3. Kawasan Strategis Nasional
Tertentu
4. Alur

Rencana
Zonasi Rinci
Kaw.
Konservasi
Rencana
Pengelolaan
Kawasan
Konservasi

TSEDIMENTASI
AHAPAN PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI
(PERMEN KP Rencana
17/2008)ZonasiWP3K

Kep.
MKP

Penataan
Batas

Identifikasi &
inventarisasi
calon KKP

Usulan
Inisiatif

Kep.
Kepala
Daerah /
MKP

Subandono - KK

KETENTUAN ZONASI RINCI UNTUK


PERIJINAN

Zoning Map

Kawasan Konservasi
(KKP/KKP3K)

Zona
Pemanfaat
an

Zona Laiannya

zona Perikanan
berkelanjutan

Zoning Teks

Zona
inti

Disertai Koordinat dan


luas masing-masing zona

NAMA

Zona
Lainny
a

KOD
E

DIBOLEHKA
N

TIDAK
DIBOLEH
KAN

KK3.1

Penangkapan
ikan dgn
pancing

Mengebom
ikan

KK3.2

snorkeling

Budidaya
KJA

KK3.3

penelitian

dst

dst

KETENTUAN PEMBERIAN IJIN


KETENTUAN PEMBERIAN
IJIN DI KAW KONSERVASI
DI WP3K
UU NO.27/2007
PermenKP No. 17/2008

Pasal 41

Dalam melakukan upaya pokok


KKP3K dan KKM diperlukan izin
dari Menteri, gubernur atau
bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Izin meliputi objek dan
subyek perizinan, jenis
perizinan, jangka waktu,
tatacara dan persyaratan
pemberian izin, berakhirnya
izin, hak dan kewajiban
pemegang izin, dan sanksi
pemegang izin.
Tata cara pemberian izin diatur
dalam Peraturan Menteri
tersendiri.

UU No.31/2005 jo UU No.45/2009
PP No.60 /2007 PermenKP
No.30/2010

Pasal 31 - 34

Setiap orang dalam


melakukan kegiatan dan
pengusahaan pariwisata
alam perairan, wajib
memiliki izin. Izin tersebut
diberikan oleh Menteri,
gubernur, bupati/walikota
atau pejabat yang ditunjuk
sesuai dengan
kewenangannya.

KRITERIA
KESESUAIAN

MANFAAT RZWP3K BAGI CTI DAN

COREMAP
RZWP3K juga memperhatikan wilayah lain yang memiliki keterkaitan
fungsional dan fisik dengan wilayah perencanaan (darat-laut, perairan
sekitarnya).
RZWP3K yang memuat struktur dan pola ruang bersisikan tentang
kegiatan yang boleh/tidak boleh/bersyarat di kawasan-kawasan dalam
wilyah perencanaan.
Dengan demikian maka kawasan konservasi sebagai bagian dari
kawasan yang diatur peruntukan ruangnya dalam RZWP3K (yang
diperdakan) akan:
Terjamin alokasi ruangnya

Terlindungi dari ancaman-ancaman dari kegiatan di kawasan


sekitarnya yang dimungkinkan dapat mempengaruhi kelestarian
ekosistem
Terkelola secara sistemis dalam bentuk jaringan. Jaringan antara
kawasan-kawasan konservasi di dalam wilayah perencanaan dan
kaitannya dengan kawasan konservasi lainnya yang berada di luar
wilayah perencanaan.

TUTUPAN LAHAN
SEDIMENTASI

LOKASI KKLD

Tutupan lahan yang


didominasi tanah terbuka
ancaman utama yang
bertambah dengan
akselerasi tinggi di masa
mendatang

a.Tutupan lahan di
wilayah pesisir
didominasi
tanah terbuka.
b.Daerah Roban
Barat banyak
dikonversi
menjadi lahan
pertanian
sampai ke bibir
pantai.
c.Pantai Ujung
Negoro memiliki
tekstur tanah
berbukit
d.Terjadi
penebangan
pohon pelindung
pantai.

Subandono - KK

SEBARAN SDA PESISIR DAN LAUT


SEDIMENTASI

Keterngan
Gambar:
ZOANTHIDS

TERIPANG

Karang Maeso

Terumbu
karang

Lumpur
Berpasir

Karang Kretek

Mangrove

DEAD CORAL WITH


ALGAE (DOMINAN) (19
April 2012)

TRUMBU KARANG
RUSAK AKIBAT JARING

Subandono - KK

SEDIMENTASI
SEDIMENTASI

Posisi KKLD Ujungnegoro


Dalam Coastal Cell Pemalang - Kendal
Kab. Pemalang
S. Comal
KKLD
Ujungnegoro,
Kab. batang

S. Bodri

Sedimentasi di wilayah perairan Kab. Batang tergolong tinggi,


dipengaruh 4 Sungai yang bermuara di wilayah pesisir Kab.
Batang, juga sedimentasi dari Kab. Pemalang (S. Comal) dan
Kab. Kendal (S. Bodri).
Bulan Juni, pergerakan sedimentasi dari S.Bodri di Kab. Kendal
mengarah ke barat (ke arah perairan Kab. Batang) dan
sedimentasi di S. Comal di Pemalang mengarah ke timur (kearah
perairan Kab. Batang).

Subandono - KK

SEDIMEN STORAGE DARI SUNGAI BATANG


SEDIMENTASI

Sediment Storage dari Sumber


Utama dan
Kali Kupang Sungai Kecil Di Sekitarnya
6
,67

km

Kali Sono

6,35 km
Kali Boyo

Kali Urang

Subandono - KK

KONDISI TERUMBU KARANG


SEDIMENTASI
Kondisi
Terumbu
Karang

Hasil kajian DKP Kab. Batang 2003 & 2007 dan DKP RI Tahun
2007

2007

2012

tutupan
karang (Hard
Coral)

Karang Kretek berkisar antara


6 15,7% (tahun 2012 <5%)

tutupan karang hidup di Karang Kretek


semakin menurun 5%

Jenis karang

Porites dan Favites, dengan


kondisi tidak tumbuh

Sebagian
besar
dasar
perairan
didominasi oleh karang mati beralga
(DCA).

Kondisi
perairan

Kondisi perairan keruh dengan


sedimentasi tinggi di Perairan
Karang Kretek namun masih
memungkinkan
perkembangbiakan
bagi
KARANG walau tidak optimal

Kondisi
perairan
keruh
dengan
sedimentasi tinggi di Perairan Karang
Kretek
TIDAK
memungkinkan
perkembangbiakan yang optimal bagi
KARANG

Spesies ikan
karang

Pomacentridae,
Siganidae,
Labridae,
Lethrinidae,
Pempheridae dan Engraulidae.

Populasi Pomacentridae, Siganidae,


Labridae, Lethrinidae, Pempheridae
dan Engraulidae di Karang Kretek
menurun & sudah jarang dijumpai.
Biota invertebrata (Others/OT) yang
ditemukan : Spon, Gastropoda, Sea
Whip, Cacing laut dan Ascidian,
Sumber: Kajian DKP Kab. Batang dan DKP RI Tahun 2007
Bivalvia (Tiram Kapak).
Karang Maeso kondisi hampir sama,

Subandono - KK

PENYEBAB DEGRADASI TERUMBU


SEDIMENTASI

KARANG

Ancaman Alat Tangkap


Nelayan Di Karang Kretek
( 12 April, 2012)

Ancaman Jaring Ikan


Memberi Andil Kerusakan
Karang Kretek

Tingkat Kekeruhan Tinggi

Subandono - KK

BIOTA DI TERUMBU KARANG


SEDIMENTASI

Meski tidak ditemukan biota endemik


dan biota laut seperti jenis lobster,
mimi
lan
mintuno,
lumba-lumba,
teripang, cacing, algae, kekerangan &
ikan karang. Terumbu karang di Karang
Maeso
masih
Dimungkinkan
Sbg
Spawning & Nursery Ground Biota
Sedentary & Occasionally Migrant

Teripang (Holothuria
Sp)
Di Karang Maeso (18
April 2012)

Seekor lumba-lumba
botol yang
merupakan habitat
laut Jawa terdampar
sekitar 2,5 kilometer
dari garis pantaidi
S. Sambong,
Kabupaten Batang

Subandono - KK

KESIMPULAN UMUM
SEDIMENTASI

1. Karang Kretek (zona inti yang lama menjadi zona


pemanfaatan terbatas)
1. Tutupan karang hidup semakin menurun 5%
2. Terumbu karang yang hidup dalam kondisi tertekan dan merana
akibat sedimentasi
3. Untuk tumbuh kembali sangat sulit karena media hidupnya tidak
memungkinkan
4. Hanya bisa diarahkan sebagai Zona Pemanfaatan Terbatas

2. Karang Maeso (zona inti baru)


1. Kondisinya mirip dengan Karang Kretek namun ada indikasi
spawning ground (ditemukan induk teripang)
2. Banyak dihuni ubur-ubur
3. Sehingga diarahkan untuk zona inti dan penyangga diluarnya
(zona penyangga/zona pemanfaatan terbatas)

Subandono - KK

PETA TAMAN PESISIR UJUNG NEGOROSEDIMENTASI

ROBAN BERDASARKAN KEPMEN KKP 29/2012

SK MKP ttg Taman Pesisir ini kemudian diinputkan


dalam RZWP3K yang tengah disusun saat ini Subandono

- KK

Anda mungkin juga menyukai