I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Ny. A
Jenis Kelamin
Perempuan
Umur
38 tahun ( 1-12-1976)
Agama
Islam
Suku Bangsa
Makassar
Status Pernikahan
Menikah
Pekerjaan
Alamat
Makassar
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh melalui alloanamnesis pada tanggal 13 September 2014 dari :
Nama
Tn. AB
Pekerjaan
PNS
Pendidikan
S1
Alamat
Makassar
Suami
A. Keluhan Utama
Gelisah
B. Riwayat gangguan sekarang
1. Keluhan dan Gejala
Pasien perempuan, usia 37 tahun MRS dengan keluhan
gelisah. Bila pasien gelisah, pasien sulit untuk tidur dan seringkali
berbicara sendiri. Gejala ini memberat sejak 1 minggu SMRS.
Menurut keluarga, pasien juga kadang mengamuk. Bila pasien
mengamuk, pasien menendang kursi dan memukuli suaminya.
Pasien juga sering memberitahukan kepada keluarganya bahwa ia
mendengarkan bisikan-bisikan Tuhan. Pasien juga mengalami
penurunan nafsu makan.
Menurut keluarga, perubahan tingkah aku pasien dialami
sejak tahun 2010 setelah pasien melahirkan anak keempatnya.
Pasien sering terlihat murung dan kadang berbicara sendiri. Pasien
gelisah setelah suaminya memasukkan anak pertamanya ke
pesantren di Bandung tanpa sepengetahuannya. Semenjak itu
pasien merasa stress dan gejala memberat seperti sekarang.
2. Hendaya atau disfungsi
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya penggunaan waktu senggang (+)
3. Faktor stress psikososial
Stressor tidak jelas
4. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat fisik sebelumnya
- Trauma (-)
- Ineksi (-)
- Kejang (-)
- NAPZA :
o Narkotika
(-)
o Alkohol
(-)
o Psikotropika
(-)
o Zat adiktif lainnya seperti rokok,dll (-)
III.
AUTOANAMNESIS
Autoanamnesis pasien dilakukan pada tanggal 13 September 2014 di
Pakis RSWS pukul 17.00 WITA.
DM
DM
: namaku Amanda.
DM
DM
DM
: Saya? Rasul.
DM
DM
DM
: Tahun 2010.
DM
DM
dia
marah.
DM
Kali
ini baru-baru dia bilang sama saya baru itu na basmi
semua.
Usiaku satu detik ji loh.
DM
DM
Kemarin
persaksiannya semua orang. Tawwa hebatnya satu detik ji
umurnya.
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
kesini?
P
Allah
dia bilang. Bukan Allah yang datang. Dia paksaka minum
obat-obatan jiwa. Gila mka disitu.
DM
: Tidak pernah.
DM
baik
saja?
P
DM
: Ibu, saya mau tanya sedikit hal lain ya. Ibu tau sekarang
tanggal berapa?
DM
: Bulan berapa?
DM
: emm 93.
DM
: Kalau 93-7?
DM
DM
: Yang lain saya tidak boleh yang lain. Cuma ituji boleh.
Allah. Satuji. Pokoknya Allah saja. Amin dia bilang.
DM
DM
DM
: Ibu kalau ulang kata yang saya bilang bunga, roti. Bisa?
: Nda boleh itu Allah. Amin. Tidak ada bunga. Tidak ada
Roti.Tidak boleh seumpama. Selesai.
DM
DM
Terima
kasih Bu.
P
IV.
V.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan
Tampak perempuan, berjilbab biru, baju biru lengan panjang,
celana panjang, wajah sesuai umur, perawatan diri cukup.
2. Kesadaran
Berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah, sering mondar-mandir
4. Verbalisasi
Pasien menjawab pertanyaan dengan lancar, spontan, intonasi biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Keadaan afektif, mood, empati :
1. Mood
: Sulit dinilai
2. Afek
: Tumpul
3. Empati
: Tidak dapat dirabarasakan
4. Keserasian
: Tidak serasi
C. Fungsi Intelektual :
1. Taraf pendidikan
: Pengetahuan sesuai taraf pendidikan pasien
2. Daya konsentrasi
: Cukup
3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang)
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik
Orang
: Baik
4. Daya ingat
Jangka panjang
: Baik
Jangka pendek
: Baik
Jangka segera
: Baik
5. Pikiran abstrak
: Terganggu
6. Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi
:
Halusinasi auditorik (+), pasien mendengar suara Tuhan, sejak
4 tahun yang lalu. Isi : menyuruh pasien menyebarkan tentang
Tuhan. Frekuensi : sangat sering.
Halusinasi visual (+), melihat bayangan Tuhan berwarna hitam.
Kadang-kadang.
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
E. Proses berpikir
1. Arus pikir
Produktivitas
Kontinuitas
Hendaya bahasa
2. Isi pikiran
Pre okupasi
Gangguan isi pikir
F.
G.
H.
I.
VI.
Pengendalian Impuls
Daya nilai
Tilikan (Insight)
Taraf dapat dipercaya
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Cukup
: Cukup Relevan, Kadang Asosiasi
Longgar
: Tidak ada
: Tidak ada
:Waham Kebesaran(+) meyakini
bahwa dirinya adalah Rasul.
: Terganggu
: Terganggu
: Derajat 1
: Dapat dipercaya
pasien
di
RSKD
Dadi
berupa
Haloperidol
mg,
VII.
1. Organobiologik
2. Psikologi
farmakoterapi.
: Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai
realita berupa halusinasi auditorik dan waham
3. Sosiologik
pekerjaan
sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
IX.
PROGNOSIS
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien
A. Faktor pendukung :
Dukungan dari keluarga baik
Tidak ditemukan kelainan organobiologik
B. Faktor penghambat :
Pasien tidak minum obat teratur
Pasien merasa dirinya tidak sakit
Prognosis : Dubia
X.
DISKUSI
Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis yang beragam dan
berubah-ubah dan sangat
mengganggu,
sebuah kumpulan
gejala
Gangguan
skizofrenia
umumnya
ditandai
oleh
adanya
penyimpangan dari pikiran dan persepsi yang mendasar dan khas , dan
adanya efek yang tidak wajar dan tumpul. Kesadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual biasanya tidak terganggu, walaupun kemunduran
kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
a. Thought (echo, insertion/withdrawal, atau broadcasting)
b. Delusion (of control, of influence, of passivity, atau perception)
c. Halusinasi Auditorik
d. Waham menetap jenis lainnya yang dianggap mustahil dan tidak
wajar
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada
secara jelas:
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
b. Arus pikiran yang terputus
c. Perilaku katatonik
d. Gejala-gejala negative seperti apatis, bicara yang jarang dan respon
skizofrenia
paranoid,
hebefrenik,
katatonik,
residual
dan
sebagainya.
Pada pasien skizofrenia paranoid, selain temuan skizofrenia pada
umumnya, sebagai tambahan didapatkan:
-
Rantai Piperazine
Perphenazine (Trilafon)
Trifluoperazine (Stelazine)
Rantai Piperidine
2 Butyrophenone
3 Diphenyl butylpiperidine
Thioridazine (Melleril)
Haloperidol (Haldol, Serenace, dll)
Pimozide (Orap)
RENCANA TERAPI
1. Psikofarmakoterapi
:
Haloperidol 5 mg 3x1
2. Psikoterapi suportif
:
Ventilasi
Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami
cara menghadapinya, serta tetap memotivasi pasien agar tetap
FOLLOW UP
Memantau keadaan dan perkembangan pasien dan menilai
efektivitas dari pengobatan serta kemungkinan terjadinya efek samping
dari farmakoterapi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku: Diagnosis Gangguam Jiwa-Rujukan Ringkas dari
PPDGJ-III. Jakarta: PT Nuh Jaya; 2001. p.46-52
2. Maslim R. Panduan Praktis : Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta:PT
Nuh Jaya; 2007. p.14-21.