jamu menyebabkan kerusakan ginjal dan hati karena dari pengalaman dia banyak pasien yang mengalami kerusakan ginjal dan hati karena mengkonsumsi jamu.
PEMBAHASAN
Kemungkinan disebabkan karena
komposisi jamu yang dikonsumsi terdiri dari tanaman yg mengandung senyawa yg dimetabolisme di ginjal dan hati. Mis :
kandungan as.oksalat yang tinggi pada
tanaman (keji beling) dapat terakumulasi di ginjal yg menimbulkan batu ginjal.
Penggunaan yang tidak tepat
Aturan pakai yang tidak sesuai Penggunaan
temulawak melebihi dosis yg dianjurkan (>8g per hari) dapat merusak hati Konsumsi jamu mengandung BKO cth : as.mefenamat, metampiron (ginjal); parasetamol (hati) Penggunaan bersama obat konvensional Kurangnya kesadaran konsumen membaca label dan kemasan yang berisi informasi produk Mekanisme kerja herbal dalam jamu yg belum diketahui secara pasti, shg keamanannya masih diragukan.
Kontra Jamu
Ramuan jamu scra empiris sudah
terbukti keamanannya dan efek sampingnya relatif kecil, berbeda dgn obat konvensional yg bekerja hanya memperbaiki bbrpa fungsi sistem tubuh. Dalam ramuan jamu terdapat tanaman/herbal yg mengandung senyawa yang bersifat saling menetralisir efek samping. Efek toksik pada organ kemungkinan karena BKO yang ditambahkan dalam
SARAN
Sebelum mengkomsumsi jamu sebaiknya sudah
mengetahui jenis penyakit secara jelas dan pasti.
Pilihlah produk jamu yang telah memiliki izin edar dari
BPOM (ada nomor registrasi POM TR ).
Pilihlah jamu dengan indikasi khusus, misalnya khusus
untuk mengatasi gangguan ginjal atau hepatoprotektor.
Konsultasi dengan dokter, ahli farmasi, dan atau herbalis
supaya penggunaannya tidak keliru terutama pada penyakit yang serius (parah) dan akan digunakan dalam jangka waktu lama.
Jangan mengonsumsi obat medis, jamu, dan herbal, serta
terapi tradisional yang lain pada waktu, hari dan jam yang sama. Beri jarak waktu satu hingga dua jam.