002
J.S.002
TEKNOLOGI PEMINTALAN - 2
hal 1/90
J.S.002
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya alur proses spinning sebagai
pedoman kerja.
hal 2/90
J.S.002
Combed Yarn
Hi-Lap
Carding
Carded Yarn
Combing
Blended Yarn
Pre
Drawing
Drawing
Roving
Ring Spinning
OE Yarn
Open End
Doubled Yarn
Winding
Double
Winder
TFO
Packing
Warehouse
hal 3/90
J.S.002
hal 4/90
J.S.002
hal 5/90
J.S.002
hal 6/90
J.S.002
BAB 2
BLOWING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi rangkaian mesin blowing dalam
proses produksi di spinning.
3. Menyebutkan bagian-bagian mesin blowing.
4. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin blowing.
5. Mampu mengoperasionalkan mesin blowing
6. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Blowing
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin blowing berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 7/90
J.S.002
I.
FUNGSI UMUM
1. Pembukaan (Opening)
Membuka dan menguraikan bal-bal serat tekstil menjadi gumpalangumpalan kecil.
2. Pembersihan (Cleaning)
Serat-serat dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel,
seperti debu, tangkai daun, daun-daun kering, kulit biji (khusus
untuk serat kapas).
3. Pemukulan (Beating)
Dengan alat pemukul yang disebut BEATER, serat:
a. Akan lebih terurai lagi.
b. Terlepas dari kotoran-kotoran yang masih menempel.
Macam-macam beater:
- Kirschner beater
- Blade beater
- Spike beater
- Garnet beater
4. Pencampuran (Mixing dan Blending)
Mixing adalah pencampuran dua atau lebih serat yang sejenis
(umumnya cottons) untuk mengurangi ketidakrataan hasil
benangnya .
Contoh mixing:
- Kapas Amerika dan kapas Mesir
- Kapas Tanzania, kapas Australia dan kapas China
- Kapas India dan kapas Sudan, dll
Blending adalah pencampuran dua serat yang tidak sejenis dengan
tujuan untuk mendapatkan hasil benang dengan sifat, mutu, dan
harga yang diinginkan.
Contoh: polyester dengan rayon.
hal 8/90
J.S.002
a
b
c
d
e
Keterangan gambar:
a.
b.
c.
d.
e.
hal 9/90
J.S.002
Fire Detector
Memberi tanda bunyi sirine apabila ada bunga api yang
terdeteksi oleh fire detector dan secara otomatis penyuapan
ke mesin/proses selanjutnya terhenti. Material yang terbakar
akan masuk ke dalam fire detector box.
Inlet ditribution
pipe
c
j
h
d
e
f
g
Keterangan gambar:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Cylinder screen
Stripping roller
Stripping roller
Evener roller
Picking roller
Vertical spike lattice
g.
h.
i.
j.
k.
Feeding lattice
Horizontal feed lattice
Press roller
Feed roller
Exhaust fan
hal 10/90
J.S.002
Waste (Limbah)
Adalah sisa bahan baku/material yang tidak terproses
dari suatu unit proses produksi.
Waste Spinning dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Unused/saleable/un-cycled waste
Waste yang tidak dapat diolah kembali.
a. Sweeping, wste yang diperoleh dari hasil
penyapuan lantai.
b. Dust, wste yang berupa kotoran, debu, daun dan
dahan kering, kulit biji.
c. Benang, wste berupa potongan-potongan benang
pendek dari Winding, TFO.
2. Reused/useable/recycling waste
Waste yang masih dapat diolah kembali.
a. Sliver, waste yang berupa potongan-potongan
sliver dari mesin Carding, Drawing, Combing.
b. Roving, waste yang berupa potongan-potongan
roving dari mesin Roving.
c. Flat strip/card fly, waste yang berupa serat
pendek dari top flat pada mesin Carding.
d. Dropping, waste yang berasal dari bahan
baku/material yang jatuh di daearh mesin
Blowing.
e. Pneumafil, waste berupa roving yang tidak
menjadi benang pada pneumafil box pada mesin
Ring Spinning.
f. Noil, waste berupa serat pendek dari mesin
Combing.
Fresh Fibre
Adalah bahan baku/material berupa serat tekstil yang
belum diolah/di proses di mesin Spinning. Fresh fibre
dapat berupa cotton fibres dan synthetic fibres yang
baru dibuka dari bal-bal bahan baku serat.
hal 11/90
J.S.002
Axiflow
Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada serat,
antara lain: debu, daun kering, dahan kering, kulit biji.
Keterangan gambar:
a.
b.
c.
d.
e.
Cleaner I (RN)
Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada serat
dengan beater.
Inlet distribution pipe
Cylinder screen
Stripping roller
Press rollers
Picking roller
Outlet distribution pipe
Evener roller
Single garnet
beater
Feeding apron
hal 12/90
J.S.002
Multi Mixer
Mencampur serat sehingga diperoleh komposisi serat yang
lebih rata antara lain dalam hal kehalusan (micronaire),
kekuatan (strength) dan warna (color).
a
b
Keterangan gambar:
d
e
Cleaner II (RSK)
Membersihkan kotoran-kotoran yang masih menempel pada
serat dengan beater (cleaning tahap II).
a
b
c
f
g
h
i
j
d
e
Keterangan gambar:
Inlet pipe
Cylinder screen
Stripping roller
Press roller
Evener roller
hal 13/90
J.S.002
Dustex
Memisahkan kotoran-kotoran pada serat yang berupa debu
dengan hembusan angin.
k
a
b
c
j
i
h
d
e
f
Keterangan gambar:
Perforated plated
Dust suction duct
Waste suction funnel
Air inlet
Waste & duct
II.
Material
Fan
Material
Fan
Material
Material
suction funnel
deliveri duct
feed duct
delivery duct
ALUR PROSES
ALUR PROSES MESIN BLOWING
Automatic Bale Opener fire detector premixer/bale opener
axiflow cleaner I (RN) multi mixer cleaner II (RSK) dustex
mesin Carding.
Alur proses blowing bergantung pada jenis bahan baku/serat yang
diproses. Serat sintetis/buatan mempunyai kondisi yang relatif lebih
bersih, sehingga proses cleaning lebih sedikit. Alur di atas adalah alur
lengkap yang digunakan untuk proses dengan bahan baku
kapas/cotton.
hal 14/90
J.S.002
III.
LANGKAH KERJA
1. Menjalankan Waste Collector
1.1 Hidupkan listrik dengan memutar handle ke posisi ON.
1.2 Jalankan rotary blowing dengan menekan tombol rotary
blowing berwarna hijau.
1.3 Jalankan dust collector mesin blowing dengan menakan
tombol dust collector berwarna hijau.
1.4 Jalankan rotary carding dengan menekan tombol rotary
carding berwarna hijau.
1.5 Jalankan dust collector carding dengan menekan tombol dust
collector carding berwarna hijau.
1.6 Jalankan relay fan blowing dengan menekan tombol relay fan
blowing hijau.
1.7 Jalankan compactor dengan menekan tombol compactor
berwarna hijau.
1.8 Jalankan relay fan carding dengan menekan tombol relay fan
carding berwarna hijau.
2. Menjalankan Blowing
2.1 Nyalakan listrik dengan memutar handle ke posisi (1).
2.2 Nyalakan lampu-lampu panel dengan menekan tombol warna
putih.
2.3 Jalankan transfer fan dengan menekan tombol transfer fan
berwarna putih.
2.4 Jalankan dustex dengan menekan tombol dustex berwarna
putih.
2.5 Jalankan opener line II dengan menekan tombol opener line II
berwarna putih.
2.6 Jalankan mesin multi mixer dengan menekan tombol multi
mixer berwarna putih.
2.7 Jalankan mesin opener line I dengan menakan tombol opener
line I berwarna putih.
2.8 Jalankan mesin axiflow dengan menekan tombol axiflow
berwarna putih.
2.9 Jalankan mesin pre-mixer/bale opener dengan menekan
tombol pre-mixer berwarna putih.
3. Menjalankan ABO (Automatic Bale Opener)
hal 15/90
J.S.002
3.1
3.2
3.3
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1. Menghidupkan dan mematikan mesin blowing sesuai dengan
petunjuk operasi (SOP/Standard Operating Procedure).
SOP adalah metode standard kerja yang dibakukan untuk
digunakan dalam unit kerja bersangkutan.
SOP di PT. AIC di kenal dengan nama IK (Instruksi Kerja) yang
didasarkan kepada Manajemen Sistem Mutu ISO 9002, yang
ditempel di unit kerja masing-masing sehingga dapat diketahui an
dilaksanakan oleh semua karyawan.
2. Memeriksa persediaan bahan baku yang di proses pada setiap ABO,
agar proses tetap lancar.
3. Membersihkan tempat kerja dari potongan-potongan kayu dan
logam yang dapat mengganggu kelancaran jalannya mesin.
4. Menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja termasuk
kebersihan mesin, panel-panel serta sarana-sarana produksi
lainnya.
5. Berpatroli untuk mengawasi, melayani dan menjaga kelancaran
jalannya mesin dan peralatan di unit kerjanya.
6. Segera melapor pada atasan apabila terjadi kekurangan bahan
baku atau gangguan pada mesin.
hal 16/90
J.S.002
Note:
Kesalahan mixing merupakan kesalahan fatal yang menimbulkan
dampak negatif pada kualitas benang.
hal 17/90
J.S.002
BAB 3
CARDING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin carding dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin carding.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin carding.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin carding
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Carding
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin carding berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 18/90
J.S.002
hal 19/90
J.S.002
I.
FUNGSI
1. Membuka (Opening)
Membuka dan menguraikan kembali gumpalan-gumpalan serat
tekstil yang telah diproses di mesin Blowing.
2. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan serat tekstil dari kotoran-kotoran yang masih
menempel.
3. Memisahkan serat pendek dan panjang
Proses pemisahan dan penguraian dilakukan oleh cylinder wire, top
flat wire, taker in wire dan doffer wire.
Masing-masing wire tersebut di atas berfungsi sebagai:
a. Stripping Action
Melepaskan serat-serat yang masuk dari chute feed ke taker-in
dan kemudian diambil oleh cylinder.
Stripping Action (Gerakan Pengelupasan) terjadi apabila arah
jarum (wire) pada kedua permukaan sama dan kecepatannya
berbeda, sehingga bagian yang tajam dari jarum pada
permukaan yang bergerak lebih cepat seakan-akan menyapu
bagian yang tumpul dari jarum pada permukaan yang dilaluinya.
b. Carding Action
- Menguraikan dan meluruskan serat-serat yang bergerak
diantara top flat dan cylinder serta doffer dan cylinder.
- Memindahkan serat-serat dari cylinder ke doffer.
Carding Action (Gerakan Penguraian) terjadi apabila arah jarum
(wire) pada kedua permukaan berlawanan dan kecepatannya
berbeda, sehingga bagian yang tajam dari jarum pada
permukaan yang bergerak lebih cepat seakan-akan beradu
dengan bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang
dilaluinya.
hal 20/90
J.S.002
hal 21/90
J.S.002
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
Nc x 60 x x c x x 0.4536
Kg/Jam
36 (Inch/Yard) x 840 (Yard/Hank) x Ne
Keterangan:
Nc
c
Ne
:
:
:
:
:
adanya
hal 22/90
J.S.002
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1.
2.
hal 23/90
J.S.002
3.
4.
5.
6.
hal 24/90
J.S.002
BAB 4
HI-LAP (LAP FORMER)
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin Hi-Lap (Lap Former) dalam
proses produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin Hi-Lap (Lap Former).
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin Hi-Lap (Lap Former).
3. Mampu mengoperasionalkan mesin Hi-Lap (Lap Former)
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Hi-Lap (Lap Former)
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin Hi-Lap (Lap Former) berkaitan dengan kuantitas dan kualitas
hasil produksi.
hal 25/90
J.S.002
hal 26/90
J.S.002
hal 27/90
J.S.002
I.
FUNGSI
Fungsi mesin Sliver Lap:
1. Perangkapan (Doubling)
Beberapa sliver carding (18 ~ 20 sliver) dirangkap agar:
- Hasilnya lebih baik dan lebih rata.
- Memudahkan proses berikutnya.
2. Peregangan (Drafting)
Meregang sliver dengan pasangan roll (top dan bottom roll),
agar serat-serat tersusun lebih rata dan teratur.
3. Pembersihan (Cleaning)
Memisahkan serat-serat pendek dan kotoran-kotoran yang
masih melekat pada serat-serat panjang.
4. Hasil akhir mesin Sliver Lap adalah gulungan lap pada spool
bobbin.
hal 28/90
J.S.002
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
Nd x 60 x x d x x 0.4536
Kg/jam
36 (inch/yard) x 840 (yard/hank) x Ne
Keterangan:
Nd
d
Ne
III.
:
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
1. Putar hank counter sesuai shiftnya.
2. Tentukan panjang sliver pada hank counter.
3. Pasang can counter sesuai rangkapannya dan masukkan pada
jalurnya.
4. Cek persediaan spool bobbin pada SLM (Sliver Lap Machine) dan
RLM (Ribbon Lap Machine).
5. Jalankan mesin SLM dengan cara:
5.1.
Angkat saklar listrik ke posisi ON.
5.2.
Pastikan arm dalam posisi kerja.
5.3.
Tekan tombol inch.
5.4.
Tekan tombol ON.
5.5.
Sambung sliver jika putus atau habis.
6. Jalankan mesin RLM dengan cara:
6.1.
Masukkan gulungan lap pada tempatnya dengan
menekan tombol ON untuk gulungan lap.
6.2.
Tarik ujung lap.
6.3.
Masukkan ujung lap pada pasangan roll dan teruskan
sesuai jalur.
6.4.
Tekan tombol Inch.
6.5.
Tekan tombol ON.
hal 29/90
J.S.002
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1. Menghidupkan dan mematikan mesin Hi-Lap sesuai dengan SOP.
2. Menyambung sliver yang putus pada mesin sliver lap sesuai
dengan ketentuan.
3. Menyambung gulungan lap yang putus/habis pada mesin Ribbon
Lap.
4. Menjaga kebersihan tempat kerja, mesin, panel-panel serta sarana
produksi lainnya.
5. Melapor kepada atasan apabila terjadi gangguan proses atau
kerusakan mesin.
hal 30/90
J.S.002
BAB 5
COMBING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin combing dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin combing.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin combing.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin combing
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Combing
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin combing berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 31/90
J.S.002
hal 32/90
J.S.002
I.
FUNGSI
1. Penyisiran (Combing)
Menyisir serat-serat (kapas) dalam wujud gulungan lap, untuk
memisahkan serat-serat panjang dalam bentuk sliver combing
yang langsung disuapkan ke mesin berikutnya (Drawing) dan seratserat pendek (noil) yang digunakan pada proses lainnya (antara
lain campuran bahan baku Open End).
2. Pembersihan (Cleaning)
Memisahkan serat-serat pendek dan kotoran-kotoran yang masih
melekat pada serat-serat panjang.
3. Perangkapan (Doubling)
Merangkap 4 sliver combing menjadi satu dan diregangkan.
4. Hasil akhir dari proses ini adalah sliver combing.
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
2 x (Nc x 60 x x c x x 0.4536)
Kg/jam
36 (inch/yard) x 840 (yard/hank) x Ne
Keterangan:
Nc
c
Ne
III.
:
:
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
1. Putar hank counter sesuai shift kerja.
2. Simpan cadangan gulungan lap pada tempatnya.
3. Letakkan can di bawah coiler sesuai warna gelang.
hal 33/90
J.S.002
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1.
2.
3.
4.
hal 34/90
J.S.002
BAB 6
DRAWING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin drawing dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin drawing.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin drawing.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin drawing
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Drawing
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin drawing berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 35/90
J.S.002
hal 36/90
J.S.002
I. FUNGSI
1. Perangkapan (Doubling)
Merangkap sliver carding atau sliver combing. Jumlah rangkapan
pada umumnya antara 6 ~ 8 sliver, tergantung dari jenis benang
yang akan dibuat.
2. Pencampuran (Blending)
Mencampur dua jenis sliver yang berbeda, misalnya sliver polyester
dengan sliver cotton dari mesin combing untuk produksi benang
campuran polyester dan dan cotton (P/C).
3. Peregangan (Drafting)
Meregang sliver sehingga susunan serat lebih teratur dan sejajar.
Peregangan dapat dilakukan beberapa tahap (passage) tergantung
kualitas produksi yang diinginkan.
4. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan serat-serat pendek yang masih terbawa pada sliver.
5. Hasil akhir dari proses ini adalah sliver drawing.
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
2 x (Nc x 60 x x c x x 0.4536)
Kg/Jam
36 (Inch/Yard) x 840 (Yard/Hank) x Ne
Keterangan:
Nc
c
Ne
III.
:
:
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
1. Pindahkan hank counter sesuai shift kerjanya.
hal 37/90
J.S.002
2.
3.
4.
5.
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1.
2.
3.
4.
hal 38/90
J.S.002
hal 39/90
J.S.002
BAB 7
ROVING/SIMPLEX
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin roving/simplex dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin roving/simplex.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin roving/simplex.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin roving/simplex
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Roving/simplex
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin roving/simplex berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 40/90
J.S.002
Catatan: Nama lain mesin Roving adalah Simplex, Speed Frame, Flyer
hal 41/90
J.S.002
1. Peregangan (Drafting)
Untuk menambah kerataan
memperkecil ukuran sliver.
2. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan kotoran
terdapat pada sliver.
dan
dan
kesejajaran
serat-serat
pendek
serat
serta
yang
masih
3. Pemuntiran/Pengantihan (Twisting)
Agar roving tidak mudah putus pada waktu digulung di bobbin dan
pada proses di mesin Ring Spinning.
Twist pada mesin roving terjadi karena perbedaan putaran front roll
dan flyer, dimana roving masuk secara axial dan keluar dari flyer
secara radial.
Tujuan twist roving:
a. Agar mempunyai kekuatan pada saat penggulungan di
bobbin.
b. Supaya cukup kuat saat penarikan roving pada gulungan
bobbin di mesin Ring Spinning.
c. Untuk kelancaran proses pada daerah drafting di mesin Ring
Spinning (besarnya TPI relatif kecil antara 0.9 ~ 1.0, sehingga
memudahkan pelurusan serat).
4. Penggulungan (Winding)
Menggulung roving pada bobbin.
Penggulungan roving di bobbin terjadi karena:
Perbedaan kecepatan putaran antara flyer dengan bobbin
dimana kecepatan putaran bobbin lebih cepat daripada
kecepatan flyer.
Gulungan terjadi karena putaran flyer tetap di tempat
sedangkan bobbin berputar dan bergerak naik turun.
Putaran bobbin pada spindle makin lama makin pelan
sesuai diameter roving yang telah digulung pada bobbin.
Cepat lambatnya putaran bobbin ini diatur oleh roda-roda
gigi differensial.
hal 42/90
J.S.002
II.
Kg/jam
36 (inch/yard) x 840 (yard/hank) x Ne x TPI
Keterangan:
Nf
TPI
Ne
spd
i. LANGKAH KERJA
2.
3.
4.
5.
hal 43/90
J.S.002
J.S.002
hal 45/90
J.S.002
ONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
9. Menghidupkan dan mematikan mesin roving sesuai dengan SOP.
10. Menyambung sliver drawing dan roving yang putus.
11. Memeriksa warna gelang pada can dan bobbin roving.
12. Mengumpulkan waste di tempat yang telah ditentukan.
13. Mengadakan patroli untuk menjamin kelancaran proses produksi.
14. Menjaga kebersihan tempat kerja, mesin, panel-panel serta sarana
produksi lainnya.
15. Melapor kepada atasan apabila terjadi gangguan proses atau
kerusakan mesin.
hal 46/90
J.S.002
BAB 8
RING SPINNING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin ring spinning dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin ring spinning.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin ring spinning.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin ring spinning
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Ring spinning
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin ring spinning berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 47/90
J.S.002
hal 48/90
J.S.002
hal 49/90
J.S.002
1. Peregangan (Drafting)
Untuk mengecilkan ukuran roving sehingga diperoleh nomor
benang yang dikehendaki.
2. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan serat-serat pendek yang masih menempel pada
roving.
3. Pemuntiran/Pengantihan (Twisting)
Agar benang mempunyai kekuatan tarik.
4. Penggulungan (Winding)
Menggulung benang pada tube (bobbin ring).
5. Hasil akhir dari proses ini adalah benang.
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
Ne
spd
III.
:
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
1. Pindahkan counter sesuai shift kerja.
2. Jalankan mesin dengan cara:
2.1.
Pindahkan switch pada posisi ON.
2.2.
Tekan handle arm untuk mengunci top roll.
hal 50/90
J.S.002
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
3. Lakukan patroli dan sambung benang atau roving bila ada yang
putus.
4. Ambil waste di pneumafil box dan masukkan di tempatnya.
5. Ganti traveller yang hilang.
6. Betulkan posisi spindle tape yang meleset atau rem spindle yang
lepas.
7. Periksa warna bobbin roving dan bobbin ring yang dipakai.
Langkah doffing Ring Spinning:
1.
2.
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1. Menghidupkan dan mematikan mesin Ring Spinning sesuai
dengan SOP.
hal 51/90
J.S.002
hal 52/90
J.S.002
BAB 9
WINDING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin winding dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin winding.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin winding.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin winding
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Winding
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin winding berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 53/90
J.S.002
hal 54/90
J.S.002
I.
FUNGSI
1. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan fly waste yang menempel pada benang.
2. Penggulungan (Winding)
Memindahkan gulungan benang dari bobbin ring ke cone.
3. Memperbaiki kualitas benang (slub, nep, thick dan thin places).
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
SSdrum x 60 x x drum x 0.4536
Kg/jam
768 (m/hank) x Ne
Keterangan:
SSdrum
Ne
drum
III.
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
Periksa warna bobbin benang yang akan diproses.
1. Pastikan warna tanda paper cone cadangan sama dengan paper
cone yang sedang diproses.
2. Siapkan benang yang akan diproses di atas kereta feeding sesuai
dengan jenis bahan baku dan nomornya.
3. Tarik ujung benang pada bagian pangkal gulungan.
4. Masukkan bobbin benang ke dalam magazine.
5. Masukkan ujung benang ke dalam lubang penghisap (magazine
suction) pada magazine sambil menekannya.
6. Tekan tombol hitam untuk memulai proses.
7. Atasi drum stop (tombol kuning keluar):
7.1.
Tarik ujung gulungan benang pada cone sepanjang 10
cm.
hal 55/90
J.S.002
7.2.
7.3.
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1. Menghidupkan dan mematikan mesin Winding sesuai dengan SOP.
2. Mengisi magazine dengan bobbin benang.
3. Memeriksa drum stop (tombol kuning keluar) dan menjalankan
kembali setelah dilakukan perbaikan.
4. Memasang cone baru setelah doffing.
5. Menjaga kebersihan tempat kerja, mesin, panel-panel dan sarana
produksi lainnya.
6. Melapor pada atasan apabila terjadi gangguan pada mesin.
hal 56/90
J.S.002
BAB 10
TFO (Two For One Twister)
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin TFO dalam proses produksi
di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin TFO.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin TFO.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin TFO
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin TFO
TUJUAN AFEKTIF
hal 57/90
J.S.002
Yard doubling
creel
Cheese holder
Winding drum
Yarn tension
washer
Yarn break stop motion wire
Yarn guide roller/measuring reel
Snail wire
Handle starter
Single yarn
cone
Cone
holder
hal 58/90
J.S.002
2. Twister
hal 59/90
J.S.002
I. FUNGSI
DOUBLE WINDER
1. Perangkapan (Doubling)
Merangkap dua buah benang atau lebih hasil mesin
Winding.
2. Penggulungan (Winding)
Menggulung benang rangkap dalam bentuk cheese.
3. Menghasilkan benang rangkap.
Benang rangkap adalah benang yang terdiri dari dua helai
atau lebih yang dijadikan satu tanpa diberi gintiran (twist).
TWISTER
1. Pemuntiran (Twisting)
Memuntir benang rangkap hasil mesin double winder
supaya lebih kuat.
Twist pada mesin twister terjadi dalam dua tahap:
1. Antara tension device dan outlet pada spindle.
2. Pada saat ballooning antara spindle dan lapet.
Twist pada TFO:
a. Memberikan puntiran pada benang rangkap.
b. Menambah kekuatan pada benang gintir.
c. Arah twist pada benang gintir berlawanan arah
dengan arah twist benang singlenya.
2. Penggulungan (Winding)
Menggulung benang dalam bentuk cone.
3. Menghasilkan benang gintir.
Benang gintir adalah benang yang terdiri dari dua helai
atau lebih yang dijadikan satu dengan diberi gintiran
(twist).
hal 60/90
J.S.002
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
Mesin Double Winder
SSdrum x 60 x x drum x 0.4536
Kg/jam
768 (meter/hank) x Ne / 2
Keterangan:
SSdrum
Ne
drum
:
:
:
:
Mesin Twister
Ne
spd
TPI
III.
:
:
:
:
:
LANGKAH KERJA
Langkah kerja mesin Double Winder:
1. Siapkan benang single pada kereta cone dengan membuka
bungkusnya.
2. Pasang dua atau lebih cone benang single pada cheese
holder sesuai dengan warna tanda paper cone.
3. Tarik semua ujung benang tersebut di atas melalui guide
wires, thread guide, tension pans, drop needles, rear thread
guides, upper guide pulley, length measuring reel, lower
hal 61/90
J.S.002
6.
J.S.002
6.2.
J.S.002
hal 64/90
J.S.002
hal 65/90
J.S.002
BAB 11
OPEN END
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi mesin open end dalam proses
produksi di spinning.
1. Menyebutkan bagian-bagian mesin open end.
2. Menyebutkan fungsi dari rangkaian mesin open end.
3. Mampu mengoperasionalkan mesin open end
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di mesin Open end
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian akan pentingnya pemahaman terhadap proses yang
terjadi di mesin open end berkaitan dengan kuantitas dan kualitas hasil
produksi.
hal 66/90
J.S.002
hal 67/90
J.S.002
Cone/cheese
yarn
Winding drum
Yarn top roll (Take up roll)
Yarn bottom roll
Traverse guide
Rotor high speed
Navel
Rotor belt
Combing roller opening
Belt combing roller
Feed roller
Sliver condensor
Sliver feeding
Can sliver
hal 68/90
J.S.002
I. FUNGSI
1. Pembersihan (Cleaning)
Membersihkan kotoran berupa debu, daun dan dahan kering, kulit
biji yang terdapat pada sliver drawing.
2. Pemuntiran/Pengantihan (Twisting)
Memuntir benang sehingga lebih kuat.
3. Peregangan (Drafting)
Meregang sliver drawing sehingga menjadi benang dengan draft
yang sangat tinggi (Note: tanpa melalui proses di mesin Roving).
4. Penggulungan (Winding)
Menggulung benang dalam bentuk cone atau cheese.
(Note: tanpa melalui proses di mesin Winding).
5. Memproses serat-serat pendek.
6. Hasil akhir dari mesin Open End adalah benang yang umumnya
digunakan untuk kain denim atau kanvas.
II.
PERHITUNGAN PRODUKSI
SSdel x 60 x x rotor x 0.4536
Kg/jam
768 (m/hank) x Ne
Keterangan:
SSdel
Ne
rotor
:
:
:
:
hal 69/90
J.S.002
III.
LANGKAH KERJA
1. Tempatkan PC I (Piecer Carriage) dan PC II di ujung mesin.
Fungsi piecer carriage: menyambung benang secara otomatis.
2. Jalankan mesin dengan cara:
2.1.
Alirkan listrik dengan memutar handle ke posisi ON.
2.2.
Start mesin dengan menekan tombol hijau.
2.3.
Jalankan doffer dengan memindahkan switch doffer ke posisi
ON.
2.4.
Jalankan PC I dan PC II dengan memindahkan switch di
masing-masing PC dari posisi 0 ke 1.
3. Pastikan mesin berjalan lancar.
4. Tempatkan cheese atau cone pada creel SWS (Starter Winding
Station) sesuai benang yang diproses.
Fungsi SWS: membuat gulungan awal (starter winding).
5. Ganti can sliver yang sudah habis.
6. Kumpulkan waste dan masukkan ke dalam tempat yang disediakan.
7. Bersihkan waste di blower.
8. Ganti benang pancingan pada SWS bila habis dengan yang sejenis.
9. Cari ujung benang pada cone/cheese yang terpasang, untuk
mempercepat proses penyambungan oleh piecer carriage.
IV. DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1. Menghidupkan dan mematikan mesin Open End sesuai SOP.
2. Menyiapkan dan menyuapkan sliver drawing.
3. Menyuapkan sliver drawing yang putus (catatan: sliver drawing
tidak boleh disambung).
4. Melakukan patroli di unit kerjanya untuk mengawasi kelancaran
proses.
5. Menyiapkan cone/cheese kosong pada creel.
6. Menjaga kebersihan tempat kerja, mesin, panel-panel dan sarana
produksi lainnya.
7. Melaporkan kepada atasan apabila mesin mengalami gangguan.
Hal-hal yang tidak boleh dikerjakan:
1. Mencampur sliver drawing yang berbeda.
2. Menggunakan cone/cheese dengan warna yang berbeda.
hal 70/90
J.S.002
hal 71/90
J.S.002
BAB 12
PACKING
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami teknis operasional dan fungsi packing dalam proses produksi di
spinning.
1. Menyebutkan urutan proses packing di spinning.
2. Menyebutkan fungsi packing.
3. Mampu melakukan proses packing
4. Menjaga kualitas produk yang diproses di packing
TUJUAN AFEKTIF
hal 72/90
J.S.002
hal 73/90
J.S.002
I.
FUNGSI
Mengemas cone/cheese benang ke dalam box atau bag.
II.
ALUR PROSES
Packing Process Flow Chart
OE Prod.
Winding Prod.
TFO Prod.
Inspecting
(UV Room)
Pembungkusan dengan
plastik
Penimbangan
Local Box
Export Box
Bag
Warehouse
hal 74/90
J.S.002
III.
LANGKAH KERJA
1. Cek identitas cone benang.
2. Bungkus cone benang dengan kantong plastik.
3. Timbang berat cone benang.
Standard berat benang cone dalam bentuk box dan bag (karung)
memakai ketentuan sebagai berikut:
1. Box .....................
2. Bag (karung) ......
Keterangan:
1 cone benang beratnya
= 1,89 kg
1 cheese benang beratnya
= 3,78 kg
1 bal benang beratnya = 181,44 kg
4. Kemas benang-benang tersebut dengan box atau bag sesuai
standard packing.
5. Beri identitas pada setiap box atau bag sesuai jenis, berat dan
nomornya.
IV.
DO & DONT
Hal-hal yang harus dikerjakan:
1.
2.
3.
4.
5.
hal 75/90
J.S.002
hal 76/90
J.S.002
Bab 13
PENGETAHUAN BENANG DAN LOT
TUJUAN BELAJAR
TUJUAN KOGNITIF
Memahami pentingnya pengetahuan tentang jenis-jenis benang dan lot
dalam proses produksi spinning.
1. Menyebutkan hal-hal yang harus dikerjakan pada setiap pergantian lot
dalam proses spinning untuk mendukung kualitas.
2. Menyebutkan jenis-jenis benang
3. Menyebutkan jenis-jenis benang yang diproduksi PT Apac Inti Corpora.
TUJUAN AFEKTIF
Menunjukkan perhatian pentingnya pemahaman akan hal-hal yang berkaitan
dengan kualitas pada saat terjadi pergantian proses di spinning.
hal 77/90
J.S.002
JENIS-JENIS BENANG
Jenis Benang Berdasarkan Urutan Proses / Mesin
1. Carded Yarn (Benang Garu)
Adalah proses pembuatan benang melalui mesin-mesin:
BLOWING CARDING DRAWING ROVING RING SPINNING
WINDING
Bahan baku untuk carded yarn adalah cotton, rayon, polyester.
Sifat-sifat carded yarn (cotton) :
a. Pegangan benang lebih kasar
b. Kilau benang kurang
c. Lebih kotor
2. Combed Yarn (Benang Sisir)
Adalah proses pembuatan benang melalui mesin-mesin:
BLOWING CARDING HI-LAP COMBING DRAWING ROVING
RING SPINNING WINDING.
Bahan baku untuk combed yarn adalah cotton.
Sifat-sifat combed yarn (cotton):
a. Pegangan benang lebih halus.
b. Lebih berkilau.
c. Lebih bersih.
3. Blended Yarn (Benang Campur)
Adalah proses pembuatan benang dengan bahan baku campuran
antara 2 jenis serat yang berbeda melalui:
a. Pencampuran di mesin Blowing, antara lain:
Polyester dan Rayon (urutan proses sama dengan carded yarn).
b. Pencampuan di mesin Drawing
Polyester dan Cotton (carded atau combed).
Rayon dan Cotton (carded atau combed).
Sifat blended yarn:
Sifat benang yang dihasilkan dapat diperoleh dengan mengatur
jenis serat yang digunakan dan persentase campurannya.
hal 78/90
J.S.002
2.
hal 79/90
J.S.002
hal 80/90
J.S.002
hal 81/90
J.S.002
Komposisi
Simbol
100%
CC .OE
100%
CC .RS
Cotton Combed
100%
CM
Polyester
100%
T (PE)
Rayon
100%
R (RY)
68%/32%
PV 68/32
52%/48%
PV 52/48
48%/52%
PV 48/52
65%/35%
PC 65/35
52%/48%
PC 52/48
50%/50%
CVC 50/50
48%/52%
CVC 48/52
Polynosic/Cotton
85%/15%
PNC 85/15
Rayon/Cotton
55%/45%
R/C 55/45
Rayon Modal/Cotton
55%/45%
RMC 55/45
Rayon/Linen
85%/15%
R/L 85/15
Cotton Carded
Polyester/Rayon
(Viscose)
Polyester/Cotton
Keterangan
Open End
Ring Spin.
T/C 50/50
2. Thin
3. Thick
4. Slub
hal 82/90
J.S.002
5. Nep
Nap
6
. Hairiness
8
8
8
8
8
8
8
. Knot
9. Double End: Dua helai benang yang merangkap pada benang single.
10. Loop
O
hal 83/90
J.S.002
hal 84/90
J.S.002
Panjang Serat
Polyester
Rayon
38
ITS
IBR
38
Texmaco Polysindo
IBR Hit
38
Eslon
SPV
38
Yadistira
SPV Hit
38
Samyang
IIU
38
Sabic
IIU Hit
38
Pen fiber
Venus
51
Yadistira
38
Indorama
51
Texmaco Polysindo
IBR
44
Texmaco Polysindo
51
SPV
38
Tuntex
38
Kangwal
10
38
Nan Ya
11
44
Kangwal
26
44
IBR Hit
27
44
SPV Hit
28
44
IIU Hit
hal 85/90
J.S.002
Kode
Campuran
Persentase
Symbol
Polyester/Cotton
52% / 48%
TC 52/48
Polyester/Cotton
65% / 35%
TC 65/35
Polyester/Cotton
45% / 55%
CVC 45/55
Polyester/Cotton
48% / 52%
CVC 48/52
Polyester/Cotton
50% / 50%
CVC 50/50
Polyester/Rayon
68% / 32%
TR 68/32
65% / 35%
TR 65/35
48% / 52%
TR 48/52
Polyester/Rayon
D. Kode Proses
Kode
Polynosic
Kode
Proses
Junlon
Carded
Tufcel
Combed
Super Combed
Cotton
Keterangan
Mixing ke-1
Fine Cotton
Mixing ke-2
Fine Cotton
Mixing ke-3
Fine Cotton
Dst
Dst
Fine Cotton
21
Mixing lot 21
Coarse Cotton
22
Mixing lot 22
Coarse Cotton
23
Mixing lot 23
Coarse Cotton
Dst
Dst
Coarse Cotton
hal 86/90
J.S.002
Negara Asal
Keterangan
AUS
Australia
AM - SJV
CHINA
China
PARAGUAY
Paraguay
WAF
West Africa
AM - MOT- MEM
BRZ
Brazilia
SYR
Syria
MEX
Mexico
10
TAN
Tanzania
11
UUZ-KAZ-RUSIA
Uzbekistan-Kazakhastan-Rusia
12
AM - CA
America-California Arizona
13
INDIA
India
hal 87/90
J.S.002
PERGANTIAN LOT
Setiap terjadi pergantian lot yang harus dilakukan di unit pada masing
masing departemen adalah sbb :
BLOWING
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Mengubah penataan mixing.
4. Menggunakan identifikasi untuk membedakan setiap jenis produk.
5. Memisahkan lot satu dengan yang lain.
6. Mengganti warna/tanda kantong waste.
CARDING
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Mengubah warna ban can yang dipakai.
4. Menggunakan ban can yang berlainan untuk lot yang berbeda.
5. Mengganti warna/tanda kantong waste.
LAP FORMER (Sliver lap dan Ribbon Lap)
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Menggunakan coretan kapur pada lap untuk identifikasinya.
4. Mengganti warna/tanda kantong waste.
COM
BING
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Mengganti ban can tempat menampung sliver combing dengan warna
yang berbeda.
4. Mengganti warna/tanda kantong waste.
DRAWING
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Mengubah warna ban can.
hal 88/90
J.S.002
RING
1.
2.
3.
4.
5.
FRAME
Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
Mengganti data pada label mesin.
Mengganti warna/tanda kantong waste.
Mengganti traveller dengan tipe yang sesuai proses (bila diperlukan)
Mengganti bobbin roving dan bobbin ring/tube dengan warna yang
sesuai lot dan nomor benangnya
WINDING
1. Membersihkan mesin dari material lot lama/dikosongkan.
2. Mengganti data pada label mesin.
3. Mengubah warna plastic cone atau
4. Menggunakan warna cones tip/cat untuk ujung paper cone sesuai
dengan proses.
5. Menjaga agar warna tube benang/cop dari ring frame tidak tercampur.
PACKING
1. Mencermati perbedaan warna plastic cone atau warna cones tip pada
paper cone agar tidak tercampur
hal 89/90
J.S.002
hal 90/90