Peluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
HAMDANI,S.Pd
Radioaktivitas
adalah
pemancaran
sinar
radioaktif
secara spontan oleh inti atom
tidak stabil menjadi inti atom yang
stabil
4
2
226
88
Ra
PARTIKEL ALPA
226
88
Ra Rn
222
86
4
2
Rn
Peluruhan alfa
Induk
88 p
138 n
226
88
A
Z
86 p
136 n
Ra
sinar alfa
2p
2n
Rn
222
86
4
2
A 4
Z 2
4
2
226
88
Ra Rn He
222
86
4
2
222
86
m m Ra m Rn m He
226
88
222
86
4
2
4
2
Energi yang
dibebaskan menjadi
energi kinetik alfa dan
energi kinetik anak.
Ek
A4
Q
p sebelum p sesudah
m x v x mY vY m v
jika int i induk diam (v x 0)
0 mY vY m v
m v
vY
......................(1)
mY
Q E kY E k
1
1
2
2
Q mY vY m v ....( 2)
2
2
m v
1
Q mY
2
mY
1
2
m v
2
1 m
1
2
2
Q
v m v
2 mY
2
m 1
1
2
2
Q
m v m v
mY 2
2
Q
Q
4 A4
E k
A4
A4
Q
A
Q
E k
m
E k E k
mY
m
1 E k
mY
m
mY
E k
mY
mY
Peluruhan beta
Peluruhan beta
Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah
menjadi sebuah proton atau sebaliknya
n pe
n pe
Reaksi di atas kurang
tepat karena pada reaksi
ini energi, momentum
dan momentum sudut
tidak kekal
Pauli melalui hipotesisnya
mengusulkan suatu partikel
baru yaitu netrino. Sehingga
reaksinya menjadi:
n p e
Beta Minus
23
10
Ne Na e
23
11
0
1
Beta Plus
230
91
Pa Th e
230
90
0
1
Sifat-sifat anti-netrino:
Muatannya netral
Mempunyai spin =
Mempunyai energi
Tidak mempunyai massa
A
Z
X Y e
0
1
A
Z 1
0
1
m m X int i m Y
A
Z
23
10
m e
A
Z 1 int i
Ne Na e
0
1
23
11
m (m Ne 10me) (m Na 11me) me
23
10
23
11
m m Ne m Na
23
10
23
11
m m X m Y
A
Z
A
Z
Q (m X m Y )931,5 MeV
A
Z
A
Z
230
91
Pa Th e
230
90
0
1
A
Z
P n e
e+ positron(elektron positif)
netrino(anti anti-netrino)
PELURUHAN GAMMA
Peluruhan gamma dapat terjadi pada
peluruhan alpha dan beta ketika inti akhir
masih berada pada keadaan eksitasinya.
Peluruhan
gamma
adalah
peristiwa
pemancaran sinar gamma (foton) yang terjadi
ketika suatu inti yang berada dalam keadaan
tereksitasi kembali ke keadaan dasar (ground
state).
Energi sinar gamma yang dipancarkan sama
dengan perbedaan energi antara dua tingkat
energi dikurangi dengan energi kinetik inti
yang terpental
Inti induk
Keadaan eksitasi
Ei
E Ei E o
Eo
E E E R
Keadaan dasar
E E E R
E Ei E o
1 E
ER
2 MC 2
2