TEGUH ARFIANTO
OVERCURRENT RELAY
t
Inverse
I pick-up
I pick-up
Instantaneous relay
Inverse relay
I pick-up
Kombinasi
t1
2
t2
t3
1
2
3
Io
t0
t1
2
I1
t2
I2
I3
I1
I2
Io
I
4
Aplikasi OCR
Proteksi terhadap gangguan phasa dan gangguan h.s ke tanah untuk :
A B C
jaringan distribusi
generator
- motor
A
50
9
50
8
(a)
PHASE FAULT
50
8
50
12
50
14
- transformator
50
9
50
13
50
15
(d)
THREE-PHASE
A B C
50
8
50
8
50
9
(b)
50
9
(c)
GROUND FAULT
50
8
50
12
50
14
50
9
50
13
50
15
50
8
50
9
50
14
50
15
50
16
50
17
50
16
50
17
(e)
THREE-PHASE &
NEUTRAL
(f)
TWO-PHASE &
NEUTRAL
berbasis mikroprosesor
Aplikasi:
-
FULL-WAVE
RECTIFIER
PICKUP
COMPARATOR
PULL
STRETCHER
TARGET
FULL-WAVE
RECTIFIER
PICKUP
COMPARATOR
PULL
STRETCHER
TARGET
FULL-WAVE
RECTIFIER
PICKUP
COMPARATOR
PICKUP SETTINGS
NEUTRAL || PHASE
PULL
STRETCHER
TARGET
AUX
1
OPERATING
POWER
(EXTERNAL)
PICKUP
COMPARATOR
FULL-WAVE
RECTIFIER
TO INTERNAL
CIRCUIT
POWER
POWER
SUPPLY
CT POWERED OPTION
PULL
STRETCHER
TARGET
POWER SUPPLY
SENSOR
POWER SUPPLY
STATUS
- Three-phase and
sensing
A
B
C
50
8
50
8
50
9
52
50
9
50
12
50
13
50
14
50
15
50
16
50
17
52
Two phase
50
8
50
9
50
14
50
15
50
16
50
17
50
8
50
9
50
12
50
13
50
14
50
15
52
52
10
Contoh:
Instantaneous Relay tipe BE 1-50
A
INCREASE
INCREASE
PHASE
NEUTRAL
POWER
CURRENT ADJUST
A
A
B
C
N
D
11
Kontrol/Indikator
Fungsi
Power Indicator
Target indicators
(optional)
Push-to-Energize
(optional)
12
50
6
50
1
PHASE A
TARGET
PHASE B
TARGET
PHASE C
TARGET
NEUTRAL
TARGET
50
5
50
3
4
50
10
50
7
50
6
1
POWER
52
TC
50
7
50
4
52a
- CONTROL BUS
LEGEND:
50
52
TC
52a
NOTES:
INSTANTANEOUS OVERCURRENT RELAY
CIRCUIT BREAKER
TRIP COIL
CIRCUIT BREAKER AUXILIARY CONTACTS
1
2
3
4
13
50
6
3
50
1
50
18
PHASE A
TARGET
50
19
PHASE B
TARGET
PHASE C
TARGET
50
20
NEUTRAL
TARGET
50
5
50
3
50
10
50
11
POWER
52
TC
50
7
50
6
50
7
50
4
52a
- CONTROL BUS
LEGEND:
50
52
TC
52a
NOTES:
INSTANTANEOUS OVERCURRENT RELAY
CIRCUIT BREAKER
TRIP COIL
CIRCUIT BREAKER AUXILIARY CONTACTS
1
2
3
4
14
Pertemuan ke :2
Bab. II
Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macammacam relay, fungsi dari relay, prinsip kerja, karakteristik relay dan
setting arus relay.
Sub Pokok Bahasan :
1. Syarat-syarat relay
2. Klasifikasi relay
3. Fungsi rele pengaman
4. Daerah proteksi ( protection zone)
5. Rele arus lebih (over current relay)
6. Prinsip dasar perhitungan penyetelan arus
7. Prinsip dasar perhitungan penyetelan waktu
8. Relay jarak
Pengantar
Mengulas materi pada pertemuan
sebelumnya dalam bentuk tanya jawab.
Menayakan jenis gangguan dan akibatnya
serta mencegah atau mengurangi terjadinya
gangguan pada sistem tenaga listrik
Menjelaskan tentang relay sebagai
pengaman / proteksi sistem tenaga listrik
top t p tcb
top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan
tp = waktu bereaksinya rele
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik
b. Selektif
Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam mengadakan
pengamanan, dalam hal ini menyangkut kordinasi pengamanan dari sistem
keseluruhan.
CB2
CB3
CB4
CB5
CB7
CB8
c. Peka /Sensitif
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi,
artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan didaerahnya
meskipun gangguan tersebut minimum.
d. Andal / Reliability
Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai harga
: 90 s/d 99 %. Misalnya dalam satu tahun terjadi gangguan
sebanyak 25x dan relay dapat bekerja dengan semporna
sebanyak 23x, maka :
Keandalan relay =
23
92%
25
2. Klasifikasi
Relay
a. Berdasarkan prinsip kerjanya :
- relay elektro-magnetis
- relay termis
- relay elektronis
b.
Berdasarkan kontruksinya :
- tipe angker tarikan
- tipe batang seimbang
- tipe cakram induksi
- tipe kumparan bergerak
c.
d.
e.
Berdasarkan karakteristiknya :
- instantaneous
- definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya dengan
kelambatan waktu
- inverse
1.
2.
3.
Bus-bar
TC
Keterangan :
P : Pegas
PMT
R : Relay
DC
CT : Current transformator
TC : Triping Coil
A : Alarm
Ir
CT
Ir
Gambar :
(a). Relay arus lebih waktu tertentu dan
(b). Karakteristik relay arus lebih waktu tertentu
Bus-bar
TC
PMT
A
DC
t1
CT
Ir
(a)
I1
(b)
Gambar :
(a). Relay arus lebih berbanding terbalik ( invers)
(b). Karateristik arus lebih berbanding terbalik ( invers)
Bus-bar
TC
PMT
A
DC
I
R/T
Ir
CT
(b)
(a)
Is
k fk
kd
I maks
dengan :
Is : penyetelan arus
Kfk : faktor keamanan, antara 1,11,2
Kd :faktor arus kembali
Imaks : arus maksimum yang diijinkan pada peralatan yang
diamankan (diambil nilai arus nominalnya)
Penyetelan arus Is :
Is k In
dengan :
k : konstanta perbandingan, besarnya tegantung dari
pabrik pembuatnya, (umumnya 0,6 1,4 atau 1,0
In : arus nominal, dapat merupakan dua nilai yang
merupakan kelipatannya. (misal 2,5 A atau 5,0 A;
1,0 A atau 2,0 A dan seterusnya)
2. Relay arus lebih inverse
Jenis relay ini penyetelan arus Is langsung dalam Amper
2,0)
Pertemuan ke : 4
Bab. III
Pengantar
1. Trafo Tegangan
Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang
mentransformasi tegangan tinggi atau tegangan menengah
ke suatu tegangan rendah yang layak untuk perlengkapan
indikator, alat ukur, relay, dan alat sinkronisasi. Hal ini
dilakukan atas pertimbangan harga dan bahaya yang
dapat ditimbulkan tegangan tinggi. Tegangan perlengkapan
seperti indikator, meter, dan relay dirancang sama dengan
tegangan terminal sekunder trafo tegangan.
2. Trafo Tegangan
Magnetik
K2
H2
K = Kumparan Kompensasi
K2
H = Kumparan Tegangan
Tinggi
K1
H1
E1
a. Satu Kutub
b. Dua Kutub
R
S
T
VTn
VSn
Vab
VRn
b
Keterangan :
Selama oprasi normal , tidak ada tegangan pada terminal a
b (Vab=0). Bila tejadi gangguan tanah pada salah satu
fasa (misaldi fasa R), maka tegangan fasa S dan T naik 3
dari tegangan semula, sehingga disekunder kedua trafo
dibangkitkan tegangan 3 Vn.Tegangan pada terminal a b
sama dengan resutan tegangan sekunder trafo S dan T,
yang besarnya tiga kali harga
tegangan fasa kenetral (3Vn). Tegangan ini memicu relay
gangguan tanah. Tegangan pengenal belitan gangguan
tanah biasanya dipilih sedemikian sehingga saat ganguan
tanah Vab mencapai harga yang sama dengan tegangan
sekunder fasa ke tanah.
C1
Xe
Re
1
I2
V1
Z0
V2
C2
VLN
ap k p
kp
100%
di mana :
kp
VLN
V2
sistem pengukuran
Konsumsi
(VA)
Voltmeter
Wattmeter
PF- Meter
Perekam
Tegangan
Frekuensi
Meter
7,5
Meter / Relay
Konsumsi (VA)
KWH&KVARHmeter
7,5
Perekam PFmeter
7,5
Perekam Daya
7,5
Sinkronoskop
15
Relay
8 - 70
Jenis Trafo
Voltmeter,KWH-meter,
Sinkronisasi,Relay jaraktanpa PLC
Trafo Magnetik
1 Unit pembagi kapasitif per sirkit
Trafo Arus
Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang
besarnya ratusan amper dari arus yang mengalir dalam
jaringan tegangan tinggi. Disamaping untuk penguran
arus, trafo arus juga digunakan untuk pengukuran daya
dan energi, pengukuran jarak jauh dan relay proteksi.
Kumparan primer trafo arus dihubungkan seri dengan
jaringan atau peralatan yang akan diukur arusnya, sedang
kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau
relay proteksi. Pada umumnya peralatan ukur dan relay
membutuhkan arus 1 atau 5 A.
Trafo arus bekerja sebagai trafo yang terhubung singkat,
kawasan trafo arus yang digunakan untuk pengukuran
biasanya 0,05 s/d 1,2 kali arus yang akan diukur, sedang
trafo arus untuk proteksi harus mampu bekerja lebih dari
10 kali arus pengenalnya.
N1 I1 N 2 I 2
atau
I1
N2
I2
N1
I1/k
I2
I0 Z0 E 2
V2
Z2
Keterangan :
Tegangan terminal sekunder (V2 ) tergantung pada ipedansi
peralatan (Z2 ) yang bisa berupa alat ukur / relay, sehingga
dapat ditulis persamaan :
V2 I 2 Z 2
E2 V2 E2 I 2 Z 2 I 2 Z i
atau
E2 I 2 Z 2 Z i
E2 4,44 fN 2 4,44 fN 2 AB
di mana :
f = frekuensi tegangan
= fluks magnetik
A = luas penampang inti trafo
B = rapat medan magnetik
Gaya Gerak Listrik (GGL) inilah yang mempertahankan aliran arus
I2 pada impedansi (Z2+ Z i). Oleh karena itu, amper belitan yang
ditimbulkan1 arus
beban
0
1 1 nol harus
2 2 dapat mengimbangi amper
belitan yang ditimbulkan arus primer dan sekunder :
NI NI N I
Penggunaan
Kelas
15 P
10 P
10 P atau 15 P
5P
Rangkuman
Trafo tegangan adalah trafo step-down yang
mentransformasi tegangan tinggi atau tegangan menengah
ke suatu tegangan rendah yang layak untuk perlengkapan
indikator, alat ukur, relay, dan alat sinkronisasi.
Ada dua jenis trafo tegangan yaitu :trafo tegangan magnetik
dan trafo pembagi tegangan kapasitip.
Menurut kutubmya trafo tagangan dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Trafo satu kutub : trafo tegangan yang salah satu
terminalnya dibumikan / ditanahkan, dipergunakan
untuk tegangan diatas 30 kV
b. Trafo dua kutub : trafo tegangan yang kedua
terminalnya diisolir dari bumi / tanah, hanya digunakan
untuk tegangan dibawah 30 kV
Soal-soal
1. Untuk keperluan apa trafo tegangan yang anda ketahui dan
sebutkan jenis dari trafo tegangan tersebut ?
2. Sebutkan perbedaan antara trafo tegangan dengan trafo daya ?
3. Gambarkan trafo tegangan satu kutub dan dua kutub ?
4. Gambarkan rangkaian belitan tambahan pada trafo tegangan
satu kutub yang dipakai untuk mendeteksi arus gangguan
tanah ?
5. Gambarkan rangkaian ekivalen dari trafo tegangan kapasitip
dan berikan persamaan matematisnya ?
6. Jelaskan prinsip kerja trafo arus ?
7. Sebutkan perbedaan trafo arus dengan trafo daya ?
8. Sebutkan dan jelaskan tanda untuk kelas trafo arus ?