Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


di Indonesia

Disusun oleh :
SYAIMA HADDAD

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas
pertolongan Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Tak
lupa sholawat serta salam Penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu
dapat menuntun Penulis pada ruang dan waktu yang lain.

Karya tulis ini disusun untuk mengikuti kegiatan Penulisan Karya


Ilmiah yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jambi yang mana Karya ilmiah ini penulis beri judul :
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan di Indonesia
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua
pihak dan bila terdapat kekurangan dalam pembuatan karya
ilmiah ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari karya
tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan
merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan
satu

dengan

yang

lain.

Antara

penduduk

dengan

masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu


sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar.
Contohnya

saja

hubungan

antara

penduduk

dengan

masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat


orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk.
Penduduk-penduduk

tersebut

setiap

harinya

saling

melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut


bahwa

mereka

hidup

sebagai

masyarakat.

Dengan

menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang


mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang
cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang
tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud
yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia
atau kelompok orang.
Kemudian antara masyarakat

dan

kebudayaan

juga

mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat


sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan
aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan
kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang
apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan
masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat
berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang
membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan.
Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan
lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a. Penduduk : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu
dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam
pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang
atau

organisme

sejenis

baik

manusia,

hewan,

dan

tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak


dalam suatu wilayah tertentu.
b. Masyarakat : Kelompok individu - individu yang saling
melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama
melakukan interaksi

sosial

yang

berkembang dalam

cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian,


kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan
individu-individu tersebut menjadi masyarakat.

c. Kebudayaan : Kebudayaan ini sangat erat kaitannya


dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya,
cipta,

dan

perwujudannya

rasa
antara

masyarakat.Kebudayaan
lain

misalnya,

dalam

perilaku,

seni,

religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.


1.2. Maksud
Maksud penulis

dari menulis karya

ilmiah ini adalah

memberikan wawasan baru terhadap penulis khususnya dan


pembaca yang membaca karya ilmiah ini umumnya.
1.3. Tujuan
a. Agar lebih mengetahui definisi pengertian Penduduk,
Masyarakat Dan Kebudayaan.
b. Agar
dapat
mempertahankan

kebudaya

nasional

indonesia agar tidak direbut bangsa lain.

BAB II
TEORI DASAR
2.1 Tinjauan Teori
Pada asalnya tinjauan teori tentang Penduduk, Masyarakat
dan Kebudayaaan adalah masalah yang spesifik dengan
ilmu Sosiolog. Penduduk

berkaitan dengan masyarakat,

Masyarakat berkaitan dengan yang namanya kebudayaan,


dan

kebudayaan

lainnya.

berkaitan

dengan

masyarakat

yang

Secara kasat mata atau secara teori mudah penerapannya,


akan

tetapi

kalau

di

praktikan

di

lingkungan

berat

penerapannya. Tidak semua penduduk atau masyarakat


dapat beradaptasi dengan kebudayaan setempat.
Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus dapat mengenal
Metodologi dari penduduk, masyarakat, dan kebudayaan itu
sendiri supaya dapat berinteraksi dengan sebaik mungkin.
Ditinjau dari segi teori, point-point yang berkaitan dengan
penduduk, masyarakat dan kebudayaan masuk ke dalam
ilmu social atau ilmu sosiolog. Karena ketiga point tersebut
sangat berkaitan dengan kehidupan manusia yang tidak bisa
terlepas darinya.
2.2 Pengertian Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua:
a. Orang yang tinggal di daerah tersebut
b. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat
resmi

untuk

tinggal

di

situ.

Misalkan

bukti

kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.


Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi,
ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam
pemasaran,

yang

berhubungan

erat

dengan

unit-unit

ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.


2.3 Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam

kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari


kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,
sebuah

masyarakat

adalah

suatu

jaringan

hubungan-

hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah


komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
Masyarakat sering diorganisasikan

berdasarkan

cara

utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial


mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat
pastoral

nomadis,

masyarakat

bercocoktanam,

masyarakat

agrikultural

intensif,

yang

masyarakat

peradaban.

Sebagian

juga

pakar

dan

disebut

menganggap

masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok


masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural
tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur
politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat
negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti
hubungan

persahabatan

dengan

yang

lain.

Societas

diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga


arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara
implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang
sama dalam mencapai tujuan bersama.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville

J.

Herskovits

dan

Bronislaw

Malinowski

mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam


masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan

pengertian

pengetahuan serta

nilai

sosial,norma

sosial,

keseluruhan struktur-struktur

ilmu
sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan


intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman

Soemardi,

kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta


masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai

kebudayaan

adalah

sesuatu

yang

akan

memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide


atau

gagasan

yang

terdapat

dalam

pikiran

manusia,

sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu


bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk

yang

berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat


nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,

organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya


ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
2.5 Hubungan Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana
penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat
merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan
peraturan

yang

berlaku

di

dalam

wilayah

tersebut.

Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan


kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang
mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian
menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari
pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
2.6 Permasalahan

yang

di

dapat

dari

Penduduk,

Masyarakat, dan Kebudayaan di Indonesia


Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian

antara

unsur-unsur

kebudayaan

atau

masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok


sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan
dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang


mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu
seperti proses sosial dan bencana alam.
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh
masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya. Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain :
a. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
b. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
c. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan,
dsb.
d. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebenarnya dapat
menjadi modal utama bagi tenaga kerja pembangunan .
akan tetapi, permasalahan yang muncul adalah tingkat
pengangguran

yang

cukup

tinggi.

Pengangguran

ini

merupakan akibat dari kualitas sumber daya manusia yang


rendah.

Rendahnya

kualitas

sumber

daya

manusia

mengakibatkan kalah bersaing dengan negara lain. Selain


itu, banyaknya pengangguran di Indonesia terjadi karena
keterbatasan lapngan pekerjaan .
Adapun masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia
secara umum dapat di kemukakan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Jumlah penduduk yang sangat besar


Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
Angka kematian bayi yang tinggi
Persebaran penduduk yang tidak merata
Struktur usia muda cukup tinggi
Angka ketergantungan tinggi
Nilai sex ratio lebih dari 100
Angka harapan hidup rendah

i. Arus migrasi desa ke kota cukup besar

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah 3 hal
aspek

kehidupan

yang

saling

berkaitan

Dimana

penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati


wilayah

geografi

dan

ruang

tertentu.

Sedangkan

masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang


saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat oleh peraturan - peraturan yang berlaku di dalam
wilayah

tersebut.

Masyarakat

tersebutlah

yang

menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang


mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun
kebudayaan

baru

yang

tumbuh

seiring

dengan

berjalannya waktu.
b. Indonesia kaya akan budaya, namun rakyatnya kurang
menghargai akan budaya tersebut.
c. Kurangnya
campur
tangan
pemerintah

dalam

menghadapi era global ditunjukkan dengan kurang


perhatian akan seni tradisional,dll.
d. Masyarakat Indonesia terutama kaum muda atau remaja
sekarang menganggap budaya tradisional adalah budaya
yang kuno, jadul, dan tidak mengikuti perkembangan
zaman.
e. Masyarakat Indonesia lebih memilih barang dari luar
negri tapi tidak mau memakai barang dalam negeri
terutama barang atau seni dari dalam negeri.
3.2 Saran
Budaya

daerah

merupakan

faktor

utama

berdirinya

kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi

pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya


nasional.

Atas

dasar

itulah,

kita

semua

mempunyai

kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan


budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari
kepribadian bangsa.

Daftar Pustaka

http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/pengertianpenduduk-masyarakat-dan.html
http://riend88.wordpress.com/2009/12/20/penduduk-masyarakatdan-kebudayaan/
http://isramrasal.wordpress.com/2009/12/26/pendudukmasyarakat-dan-kebudayaan/
http://dhandydhandy.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasarpenduduk-masyarakat.html
http://iqbalperdana26.blogspot.com/2011/11/pendudukmasyarak
at-kebudayaan.html
http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/05/kepadatan-penduduksebagai-akar-dari-permasalahan-kota-jakarta/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai