Anda di halaman 1dari 7

Apparent Power(S)

daya terpasang atau daya nampak yang dinotasikan dengan huruf S. Dayainilah
yang dikirim oleh pembangkit (dalam hal ini PLN) ke konsumen dimana
satuannya adalah VA atau jika nilainya besar sering digunakan kVA

True Power(P)
daya yang dapat digunakan untuk menjalankan peralatan, seperti motor
listrik, AC, lampu, pemanas, kipas angin dll. Daya ini dinotasikan dengan
huruf P dan satuannya W atau kW. Idealnya daya ini nilainya mendekati
nilai S, yang berarti tidak ada (atau sedikit) rugi daya dari sistem
kelistrikan.
Reactive Power(Q)
Tidak semua daya yang digunakan peralatan dirubah menjadi energi yang
berguna, karena ada sebagian daya yang dirubah menjadi energi panas
yang kemudian dibuang ke atmosfir yang terjadi pada beban induktif.
Contohnya gulungan motor, elemen pemanas, kompresor. Nah daya
semacam itulah yang disebut reactive power. Dengan kata lain, reactive
power adalah daya yang tidak bisa digunakan untuk menjalankan
peralatan (useless power). Daya ini dinotasikan dengan huruf Q dan
satuannya adalah VAR atau kVAR. Daya reactive ini nilainya positif jika
bebannya induktif dan nilainya negatif jika bebannya kapasitif. Nah yang
bagus itu nilainya negatif, agar besar sudutnya kecil, sehingga PF nya
besar
Sumber : https://ombeb.wordpress.com/2009/06/13/power-factor/

Pengertian Faktor Daya


Faktor daya dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya nyata (Watt)

dan daya semu (VA) yang digunakan dalam rangkaian arus bolak balik. Faktor daya
diekspresikan dengan nilai berkisar antara 0 dan 1.0. Faktor daya 1.0 menunjukkan
tanpa daya reaktif faktor daya lebih kecil dari 0.85 dianggap jelek karena memiliki
banyak beban reaktif. Faktor daya rendah yang umumnya lebih kecil dari 0.85,
berimplikasi terhadap konsumsi daya reaktif yang tinggi pada gilirannya
menyebabkan daya semu yang cukup besar sehingga menyebabkan lonjakan
tagihan rekening listrik yang dilakukan oleh PLN.

Sumber : http://imioen.blogspot.co.id/2013/10/faktor-daya.html
Penalti Faktor Daya

Denda atau tagihan yang diberikan kepada konsumen karena PF < 0.85, Bebanbeban induktif ini mengakibatkan pergeseran fasa pada arus sehingga bersifat
lagging (arus tertinggal dari tegangan). Oleh karena itu untuk memperbaiki faktor
daya diperlukan beban kapasitif. Pemasangan beban kapasitif ini menyebabkan arus
leading (arus mendahului tegangan). Sehingga mampu memperkecil sudut akibat
pergeseran fasa arus lagging yang disebabkan oleh beban-beban induktif
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, beban yang sering digunakan pada konsumen level
industri kebanyakan bersifat induktif. Peningkatan beban yang bersifat induktif ini pada
sistem tenaga listrik dapat menurunkan nilai faktor daya (PF) dalam proses pengiriman
daya. Penurunan faktor daya (PF) ini dapat menimbulkan berbagai kerugian, yang antara
lain:
1. Memperbesar kebutuhan kVA
2. Penurunan Efisiensi penyaluran daya
3. Memperbesar rugi-rugi panas kawat dan peralatan
4. Mutu listrik menjadi rendah karena adanya drop tegangan
Sumber : https://indone5ia.wordpress.com/2011/05/14/192/

Perbaikan Faktor Daya

Perbaikan faktor daya bisa dengan menambah kapasitor bank


Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor
Keuntungan perbaikan faktor daya melalui pemasangan kapasitor adalah:
1. Bagi Konsumen, khususnya perusahaan atau industri:
Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus
menerus.
Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan, sebab:
(a) daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga kebutuhan total(kVA) berkurang dan
(b) nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat dihindarkan.
Mengurangi kehilangan distribusi (kWh) dalam jaringan/instalasi pabrik.
Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan kinerja motor.
2. Bagi utilitas pemasok listrik
Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir berkurang.
Kehilangan daya I2R dalam sistim berkurang karena penurunan arus.
Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas
tambahan.
METODA PEMASANGAN INSTALASI KAPASITOR
Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )
Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan transformator.
Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada
penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang
Delta Voltagenya masih cukup besar.

2. Sectoral Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok
diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara
panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang mempunyai daya
yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya
yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi
nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan
lebih besar dari metode diatas
Komponen-komponen utama yang terdapat pada panel kapasitor antara lain:
1. Main switch / load Break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman
kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch
adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam
keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak
berbeban .
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar
terpasang dari sebagai contoh :
Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757
Ampere yang dipakai size 800 Ampere.
2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga
kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus

I n = Qc / 3 . VL
Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus
diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A
atau yang dipakai 40 Ampere.
Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari
kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi
putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian
breaker.
3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi ,
lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal
( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih
baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
5. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai
penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V
sampai 525 Volt atau Kapasitor Bankadalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel
untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai adalah Kvar (Kilovolt ampere
reaktif) meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor
ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan
terhadap sifat induktif (leaging)
6. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system
dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada
sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur
kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps ,
12 steps sampai 18 steps.
Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain:
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.
- Selektor auto off manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push
button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambeint temperature (suhu udara sekitar) dalam ruang
panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar
maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan
otomatis berhenti.
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/perbaikan-faktor-daya-menggunakan.html

Penyebab Faktor Daya Rendah


Hal-hal yang menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya penggunaan beban
induktif berupa :
1.

Transformator,

2.

Motor induksi,

3.

Generator Iiduksi, dan

4.

Lampu TL.

Sumber : https://dedyalfilianto.wordpress.com/2014/06/08/faktor-daya/

Berikut ini adalah beberapas sumber yang menyebabkan rendahnya faktor daya (power
faktor) pada sistim jaringan listrik :
1. Motor Induksi Satu Phasa atau Tiga Phasa,umumnya motor induksi baik yang satu
phasa maupun tiga phasa memiliki faktor daya yang rendah yaitu , ketika berbBeban
penuh , Power Faktor = 0,8 -0.85 , dan ketika dibebani rendah (tanpa beban) berkisar
pada 0.2 -0.3
2. Variasi besar kecilnya beban pada jaringan sistem tenaga listrik . Pada periode beban
rendah , tegangan suplai meningkat yang meningkatkan arus magnetizing yang
menyebabkan faktor daya menurun
3. Tungku pembakaran/pemanas pada industri
4. Lampu penerangan yang memanfaatkan gas neon
5. Transformer
6. Arus Harmonic
Sumber : http://direktorilistrik.blogspot.co.id/2014/02/penyebab-faktor-daya-rendah.html

Proses Kerja Kapasitor


Kapasitor dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi
tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor
penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian
elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang
memerlukannya, dengan demikian pada saat itu kapasitor membangkitkan daya
reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal maka kapasitor akan
menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron berarti
sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke beban. Karena beban bersifat
induktif/+ sedangkan daya reaktif bersifat kapasitif/- , akibatnya daya reaktif
yang berlaku menjadi kecil. Intinya kapasitor dapat mengurangi
lonjakan/hentakan daya listrik, karena kapasitor dapat menyimpan suatu daya
listrik.
Sumber : http://www.instalasilistrikrumah.com/diskusi070314-penggunaankapasitor-bank-di-rumah/
Cara mengetahui Qkapasitor
Untuk menghitung besarnya nilai kapasitas kapasitor dapat digunakan rumus :
C = Qc / -V.
Dimana :
C = Kapasitas kapasitor (Farad)
Qc = Daya reaktif kapasitor (Var)
V = Tegangan (Volt)
= 2f
Contoh :

Satu buah TL dengan daya = 20 W, tegangan = 220 V, Faktor daya = 0,35 maka :
P = V.I.Cos
I1 = P/(V.Cos )
= 20 / 220 x 0,35
= 20 / 77 = 0,2597 A = 259,7 mA
Konsumsi arus listrik yang dibutuhkan secara teori apabila Cos sebesar 0,85 adalah :
I2 = P/(V.Cos )
= 20 / 220 x 0,85
= 20 / 187 = 0,106 A = 106 mA
Prosentase (%) penghematan konsumsi arus listrik sebesar :
259,7 mA 106 mA = 153,7 mA
Cara menentukan nilai kapasitas kapasitor :
Cos 1 = 0,35 atau 1 = Cos-1 x 0,35 = 69,5
Cos 2 = 0,85 atau 2 = Cos-1 x 0,85 = 31,78

Daya Nyata (P1) = 20 W


Daya Semu (S1) = P / Cos 1 = 20 / 0,35 = 57,143 VA atau
S1 = V.I = 220 x 0,2597 = 57,143 VA
Daya Reaktif (Q1) = S.Sin 1
= 57,143 x Sin 69,5
= 53,524 VAR

Daya Nyata (P2) = P1 = 20 W


Daya Semu (S2) = P / Cos 2 = 20 / 0,85 = 23,52 VA

atau

S2 = V.I = 220 x 0,106 = 23,52 VA


Daya Reaktif (Q2) = S.Sin 2
= 23,52.Sin 31,37
= 12,24 VAR

Daya reaktif yang harus dihilangkan : Q = Q2 Q1


= 12,24 53,524 = - 41,284 VAR

Nilai kapasitas kapasitor yang digunakan untuk mendapatkan sudut (Phi) = 0,9 adalah :
C = Qc / -V.
= - 43,839 / (- 220 x 314)
= 43,839 / 15.197.600 = 2,9 F atau 3 F

Sumber : http://margionoabdil.blogspot.co.id/2014/09/perhitungan-nilaikapasitor-untuk.html?showComment=1446550112189#c4847330380145968082

Diagram kapasitor

Kapasitor bank dipasang paralel setelah panel kontrol, dan didalam kapasitor
banknya sendiri kapasitor di rangkai secara paralel agar dapat meningkatkan
keefektifan dalam menyimpan elektron/muatan.
Teknologi / alat / sistem yang dapat meningkatkan PF
1. Synchronus Condensor
2. Phase Advancer

Anda mungkin juga menyukai