Anda di halaman 1dari 5

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk

diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai
dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Pencemaran
adalah
masuknya mahluk
hidup, zat, energi atau
komponen
lain
ke
dalam air atauudara, baik yang disengaja maupun yang tida disengaja. Pencemaran juga dapat
dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang
sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari
berbagaibahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam. Karena
kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak
dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan
pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya
agar tidak mencemari lingkungan.
Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang
memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan,
rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi
pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan
kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi
lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan
masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak
kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini
akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan
mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping
efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk
sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan
permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan
sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila
tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran
sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup
yang memadai.

Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau
ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun
ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA
umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas
pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan
pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan
lokasi tersebut.

Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli
yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan
tawar menawar anata penjual dengan pembeli. Namun keberadaan pasar ini di
berbagai wilayah Indonesia sebagian besar tidak dirawat dan cenderung
terbengkalai. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, dahulu masyarakat banyak
mendapatkannya melalui pedagang eceran yang terdapat di Pasar tradisonal ini,
namun seiring berkembangnya kota dan perekonomian, perdagangan eceran juga
mengalami perkembangan dengan munculnya perdagangan eceran modern di
Indonesia pada tahun 1970-an dengan munculnya pasar swalayan dalam bentuk
supermarket.
Pertumbuhan Pasar modern seperti supermarket dan swalayan secara tidak
langsung memberi dampak berkurangnya pengunjung Pasar Tradisional, ditambah
lagi kurang terawatnya fasilitas Pasar Tradisional yang ada menyebabkan banyak
orang lebih memilih Pasar modern yang jauh lebih nyaman dan lebih
efektif. Permasalahan yang terdapat pada setiap Pasar Tradisional umumnya
hampir sama, yaitu belum ada arahan penataan yang jelas mengenai pasar yang
seharusnya. Akibatnya tidak sedikit pasar tradisional yang akhirnya tidak dapat
bertahan dan mati serta sebagian yang bertahan juga tidak berfungsi secara
optimal. Salah satu contoh kasusnya adalah Pasar Kemiri Depok. Banyak pedagang
cenderung memilih untuk berjualan secara tidak teratur sehingga pembeli binggung
untuk berjalan dari satu tempat ketempat lainnya, serta banyak sampah dimanamana yang menyebabkan bau tak sedap dan becek. Bukan hanya itu saja, kondisi
fisik yang sudah tidak layak menyebabkan banyak orang tidak mau berbelanja di
Pasar Tradisional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali kondisi pasar tradisional
dapat berupa perbaikan kondisi fisik pasar maupun kondisi non-fisiknya. Perbaikan
kondisi fisik pasar meliputi bangunan pasar, dan seluruh fasilitas di dalamnya,
sedangkan perbaikan non-fisik dapat berupa pengelolaan pasar, pengaturan
kebijakan, serta penyuluhan kepada pedagang pasar tradisional mengenai
pemeliharaan pasar.
Menjaga agar pasar tradisional dapat memiliki daya tarik dan bertahan dengan
semakin berkembangnya pasar modern, dibutuhkan suatu arahan penataan fisik

yang dapat digunakan sebagai arahan perbaikan kondisi pasar tradisional. Arahan
penataan fisik pasar tradisional yang dibuat perlu didasarkan pada kebutuhan
masyarakat agar dapat lebih tepat sasaran. Dengan perumusan konsep penataan
pasar tradisional yang berorientasikan pada masyarakat sebagai penggunanya,
diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari pasar tradisional yang kemudian
dapat meningkatkan daya saing antara pasar tradisional dan pasar modern.
Udara di kawasan Pasar kemiri depok ikut tercemar yang diakibatkan dari polusi
udara karena macet dan polusi udara dari pengolahan limbah tak sempurna dari
banyak pedagang yang menyebabkan aroma tak sedap. Pengolahan limbah tak
sempurna tersebut juga mengakibatkan air yang digunakan di kawasan tersebut
sebagian terkontaminasi.

hal ini terlihat dengan banyaknya sampah di tempat umum seperti jalan umum,parkiran,los ikan,los
sayur,dan tempat umum lainnya. Masyarakat umumnya sadar akan hal tersebut akan tetapi namun apa
daya,sampah terpaksa di biarkan menumpuk karena pengakut hanya mengakut pagi hari.

Sesuai observasi yang telah kami lakukan ditempat yakni di Pasar Sentral
Gorontalo, yang terjadi adalah pencemaran di lingkungan tersebut dimana banyak
sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau yang busuk dan mengganggu
aktifitas pengunjung yang berdatangan.Hal ini diakibatkan oleh para pedagangpedagang dan pembeli yang tidak sadar dengan lingkungan sekitar di mana mereka
membuang sampah dan kotoran-kotoran dari dagangan mereka tidak pada
tempatnya yakni dibuang di saluran air, sampai di sisi jalan sehingga mengganggu
aktivitas pengunjung tanpa peduli akibat yang akan di timbulkan dari sikap yang
mereka lakukan.Sehingga terjadi pencemaran lingkungan yang sulit untuk di atasi
oleh pemerintah setempat.
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil observasi wawancara di tempat, dengan 4 responden maka kami
menemukan beberapa data deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan
yang
terjadi
di
Pasar
Sentral
Gorontalo,
yakni
sebagai
berikut
:
1)Penjual pangsit
Nama

: Mas Tarup

Usia

:28 tahun

Responden yang pertama ini mengeluh dengan keadaan pasar santral, dimana bau
yang berasal dari selokan dan sampah yang tidak jauh dari tempat dia berdagang
pangsit, akibat dari bau sampah tersebut para pelanggan atau pembeli banyak
mengeluh bau sampah. Tetapi anehnya pelanggan lain tidak memperdulikan bau
sampah dan sudah terbiasa dengan bau dari selokan dan sampah tersebut.

2)Penjual nasi kuning dan kue lopez


Nama :Ibu Malla
Usia

:41 tahun

Responden yang ke dua ini, ketika kami wawancarai menyatakan bahwa dia tidak
merasa terganggu dengan kondisi pasar yang bau dan kotor padahal warungnya
berdekatan dengan bak sampah yang penuh dengan sampah.dia tidak peduli akan
bau sampah tapi bahkan ia mengatakan pada kami bahwa semakin bau semakin
laris dagangannya.
3) Penjual Asongan
Nama :Ibu Mina Umar
Usai : 57 tahun
Responden yang ke tiga ini mengeluh dengan keadaan pasar sentral,dimana ibu
mengeluh dengan bau yang berasal dari selokan dan bau pesing atau
kencing,selain itu ibu mina jaga mengeluhkan asap dari kendaraan sepeda
bermotor karena tempat jualannya terletak di terminal pasar sentral. Namun ketika
kami menanyakan kalau ia ingin pindah ke tempat yang lebih baik dari tempatnya,
dan ternyata diaingin sekali pindah, namun tidak ada tempat lagi selain tempat
tersebut.

Pasar sentral gorontalo merupakan salah satu pasar moderen yang ada di gorontalo
dan pusat perbelanjaan yang menyediakan hampir segala kebutuhan manusia
sehingga pasar sentral menjadi salah satu tempat perekonomian masyarakat
gorontalo dalam melakukan transaksi jual beli. Pasar tersebut terletak di Jln. Budi
Utomo, Kelurahan Limba U II, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Dalam Pengaturannya, pasar sentral sudah memenuhi standar pengaturan
letak dan pengelompokkan barang dagang yang di jual, kita ketahui bersama di
sebelah Timur adalah kawasan penjual Sayur dan buah, di sebelah selatan adalah
kawasan penjual daging dan ikan, sedangkan di sebelah timur dan utara adalah
penjual sandang, perabotan rumah tangga, rumah makan, Terminal dan lainnya.
Walaupun demikian, kawasan pasar sentral selalu menimbulkan masalah
sampah.Tak hanya di dalam pasar itu sendiri tetapi di luar ataupun di arae jalan
raya.Begitu banyak sampah yang berserakan sehingga tempat ini terlihat sangat
kotor.Selain itu Sampah yang terlalu banyak menumpuk, sampah yang berserakan
di mana- mana dan sampah yang menyumbat saluran air membuat udara di
kawasan pasar sentral bau dan sangat mengganggu pernafasan.Selain masalah
sampah dan bau yang mengganggu pernafasan.Ternyata kesadaran pedagang dan
pengunjung pasar terhadap sampah ini juga sangat Kurang.

Dari seluruh uraian di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa di Pasar Sentral
Gorontalo,telah terjadi pencemaran yang diakibatkan karena tidak adanya
kesadaran antara penjual dan pembeli, serta tingkat pendidikan yang rendah.Hal ini
di akibatkan oleh aktivitas para penjual, pembeli, dan penyedia jasa angkutan.
Dimana mereka dengan sengaja membuang sampah disembarangan tempat, yang
mengakibatkan pencemaran, yaitu :
1)
Pencemaran air yang diakibatkan sampah bertumpukan di saluran air sehinga
menimbulkan bau busuk.
2)
Pencemaran Udara yaitu diakibatkan oleh asap kenderaan bermotor, dan juga
bau dari sampah yang berada ditumpukan sampah ataupun di saluran air yang ada
disekitaran pasar sentaral.
3)
Pencemaran tanah yaitu diakibatkan sampah
menumpukya sampah di sekitar lokasi pasar sentral.

yang

bertebaran

dan

Pasar Tanjung merupakan salah satu pasar yang ada di kota Jember dan merupakan
satu-satunya pasar tradisional terbesar yang berlokasi di tengah- tengah jantung
kota Jember yang sangat berpotensi melayani kebutuhan, keperluan masyarakat
baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Pasar Tanjung mulai dibangun pada
tanggal 19 April 1973 dan pada tanggal 22 April 1976 pasar Tanjung baru mulai
ditempati oleh penghuni pasar Tanjung. Pasar Tanjung buka selama 24 jam setiap
hari tanpa mengenal hari libur. Bangunan pasar Tanjung terdiri dari 2 lantai. Lantai
1 terdiri dari toko konveksi dan barang elektronik sedangkan lantai 2 terdiri dari
toko sembako, sayuran, daging sapi dan ayam, ikan basah dan kering, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai