Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat
berkat

rahmat,

Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena

hidayah,

serta

karunianya

menyelesaikan Makalah Filsafat Ilmu dengan

saya

dapat

Tema Sigmund

Freud (1856 - 1939). Makalah ini saya susun guna memenuhi


salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu, Dengan segenap
kerendahan hati tidak lupa saya ucapkan terima kasih banyak
kepada :
1. Ibu Tri Kurniati, SKp, Mkes

Selaku Ketua program Magister

Keperawatan
2. Dr. H. Virgana M.A Selaku Dosen Pengajar dan pembimbing Mata
ajar Filsafat
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini, terutama kepada para dosen mata kuliah tersebut.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna maka
dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran bapak
guna kesempurnaan makalah ini .
Demikian atas perhatianya saya ucapkan terima kasih, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Amiin.

Wassalamualaikum wr.wb
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 1

Jakarta, Januari 2012


Rogayah

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah
pengetahuan definitif. filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas
tradisi maupun otoritas wahyu. Sedangkan sains ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan
sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.
Berdasarkan uraian diatas filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat
juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh.
Tokoh filsafat Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg
(Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23
September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan
keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.
Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah
atheist.
Sigmund Freud mempelajari ilmu psikologi salah satu teorinya adalah Psikoanalisis,
yang harus diakui sebagai bagian penting dari kekayaan dunia Psikologi modern. Dan
ketika mulai menjelajahi jiwa teori ini maka kita akan menemukan bahwa teori ini tak
dapat dilepaskan dari peran seorang Freud, meski sebenarnya dia bukanlah orang yang
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 2

pertama mengemukakan teori kepribadian yang berkaitan dnegan alam bawah sadar ini,
Melalui eksperimen panjang dan melelahkan, Freud akhirnya berhenti pada sebuah
kesimpulan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah
sadarnya, sehingga tingkah laku individu banyak didasari oleh hal-hal yang juga tak
disadari, seperti keinginan, impuls atau dorongan. Keingan atau dorongan yang ditekan
akan tetap hidup dalam alam bahwa sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk
dipuaskan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan penilaian mengenai arti penting adanya teori Sigmund Freud dalam
filsafat ilmu
2. Tujuan Khusus
a. Biografi Sigmund Freud
b. Teori yang di temukan oleh Sigmund Freud
c. Prilaku sebagai hasil interaksi menurut Sigmund Freud
d. Dinamika keperibadian menurut Sigmund Freud

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 3

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. BIOGRAFI SIGMUND FREUD

Biografi Sigmund Freud


Nama

Sigmund Freud

Tanggal lahir

6 Mei 1856

Tempat lahir

Kota Freiberg , Austria

Meninggal

London, 23 September1939

Pekerjaan

Ahli Psikoanalisa, Klinik Psikiatri dan Neurologi

Buku yang diterbitkan

Interpretation of Dreams (1900) . Dalam buku ini


Freud memperkenalkan konsep yang disebut
"unconscious mind" (alam ketidaksadaran).
periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku,

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 4

tiga diantaranya adalah The Psychopathology of


Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality
(1905), dan Jokes and Their relation to the
Unconscious (1905).

Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun
1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan
Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu
karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya
lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan
keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud
memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang betulbetul kesohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di
Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler,
dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga
menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.
Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia kejangkitan
kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami
pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski
begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahuntahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan si Sigmund Freud yang
sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan
meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.

B. TEORI SIGMUND FREUD

Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya
sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar
mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu
mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 5

salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan
sendiri serta bahkan penyakit.
Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan
penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia
juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan
rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan,
sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori
psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan
sengit sejak dilontarkannya.
Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual
yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis.
(Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski
tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah).
Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa
kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.
Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit
menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali,
dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi,
teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh
kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagianbagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.
Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya,
tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol
dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi
sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan
banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego,
super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

C. PRILAKU MANUSIA SEBAGAI HASIL INTERAKSI

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 6

Perilaku manusia adalah sebagai hasil interaksi dari 3 sistem yang ada pada alam
bawah sadar, yaitu:
1) Id (aspek biologis)
Id merupakan sistem yang paling pokok dan mendasari kedua system yang lainnya.
Dan bisa dikatakan bahwa id merupakan pemasok energi bagi kedua sistem yang
lainnya untuk melakukan segala aktifitasnya. Id merupakan dunia batin yang tidak ada
hubungannya dengan dunia nyata. Sistem id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir
Adapun kelemahan dari sistem ini adalah tidak bisa mentoleransi pasokan energi yang
terlalu banyak, yang nantinya bisa menyebabkan meningkatnya tegangan saraf masingmasing individu. Namun kelebihannya, meskipun id memiliki kelemaahn ia tetap dapat
mengatasinya sendiri. Yang artinya id mampu berusaha mengurangi tegangan tinggi
menjadikembali ke keadaan semula.
Meningkatnya tegangan yang ada pada masing-masing individu adalah karena adanya
pengaruh dari luar dan dari dalam diri manusia. pengaruh dari dalam adalah tergantung
dari sifat atau pembawaan sejak lahir dari tiap individu, sedangkan pengaruh dari luar
adalah pengaruh ligkungan serta pengaruh individu lainnya.
Untuk mencapai tujuan id tersebut, terdapat dua macam proses, yaitu:
o Tindakan refleks: suatu tindakan yang terjadi secra otomatis tanpa direncanakan, dan
munculnya dikarenakan kebiasaan dari tiap-tiap individu yang menjalaninya.
Misalnya: bersin, berkedip, dsb.
o Proses pokok atau primer: suatu proses yang bisa mengurangi tegangan dengan
membentuk bayangan dari suatu objek yang melibatkan reaksi psikologi yang
terperinci yang hanya berasal dari dalam jiwa individu yang mengalami tegangan
tersebut. Misalnya: orang yang sedang lapar, emmbayangkan makanan.
Salah satu contohnya lagi adalah misalkan ada seseorang yang ingin kaya. Ia akan
merasa terpuaskan jika berkhayal atau bermimpi memiliki harta yang berlimpah
ruah, hidup mewah tanpa terlalu bersusah payah mencarinya, dsb. Dari situlah
awalnya dapat dikatakan id adalah sistem yang dapat mengurangi tegangan.
2) Ego (aspek psikologis)
Ego bisa dikatakan sebagai suatu sistem yang menjembatani sistem id untuk
mencapai tujuannya. Jadi, ego adalah sebagai pengarah keinginan atau naluri-naluri
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 7

yang ada di dalam jiwa manusia ke dalam kehidupan nyata. Dengan pengarahan dari
ego, seseorang akan berpikir sebab-sebab munculnya segala naluri dan
keinginannya.Dan ego berlangsung berdasarkan pada kenyataan atau realita.
Sistem sekunder menyusun rencana untuk memuaskan segala keinginan, serta
menguji apakah keinginan-keinginan tersebut dapat direalisasikan dalam kehidupan
nyata atau tidak, jadi paad intinya ego adalah menuntut seseorang untuk berpikir.
Di dalam id dan ego sering terjadi konflik karena ego menghambat proses
perefleksian naluri-naluri yang berasal dari id. Menghambat di sini dalam artian, ego
tidak menghanbat naluri-naluri yang baik dan layak untuk direfleksikan ke dalam
kehidupan nyata. Namun, ego berusaha menghambat naluri-naluri yang tidak layak
untuk dan tidak dapat diterima oleh lingkungan.

3) Superego (aspek sosiologis)


Superego merupakan suatu sistem kepribadian yang terbentuk melalui pemahaman
tiap-tiap individu terhadap berbagai aturan yang berasal dari individu lain yang
berupa dorongan-dorongan untuk menerapakn nilai-nilai yang positif saja.
Fungsi dari superego di antaranya: sebagai pengendali dorongan-dorongan (id)
agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan, mengarahkan ego kepada halhal yang positif saja sesuai dengan kenyataan, dan sebagai pendukung semua
individu untuk mencaapi kesempurnaan dan keseimbangan hidup.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD


Menurut Freud, energi yang terdapat pada diri manusia adalah energi yang kompleks
diperoleh dari makanan dan digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti: bernapas,
kontraksi otot-otot, berpikir, mengamati, mengingat, dan sebagainya. Energi manusia
hanya dapat dibedakan berdasarkan pada system penggunaannya yaitu: aktivitas fisik
disebut energi fisik, dan energi yang digunakan untuk aktivitas psikis disebut energi

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 8

psikis. Namun energi fisik dapat diubah menjadi energi psikis. Dan yang menjembatani
energi fisik dengan kepribadian adalah id dan naluri-nalurinya (instink).
1. Naluri (instink)
Naluri (instink) merupakan sumber perangsang bawaan yang berasal dari keadaan
tegang dan terangsang pada tubuh yang disebabkan oleh munculnya keinginan atau
kebutuhan yang menjadi alasan. Naluri memiliki peranan yang lebih penting daripada
pengaruh rangsangan dari luar. Naluri juga dapat diartikan sebagai sejumlah energi
psikis yang dipergunakan untuk menentukan keprbadian.
Naluri pada tiap-tiap individu dapat berubah-ubah objeknya karena energi psikis dapat
dibalik arahkan terhadap objek lain. Naluri merupakan bentuk pengurangan tegangan
yang tiba-tiba meingkat dalam keadaan peka. Naluri selalu berusaha menjaga
keseimbangan organisme dengan memperbaiki dan mengatasi keadaan kekurangan
akan kepuasan.
Sistem naluri adalah sistem yang berulang-ulang seperti bentuk lingkaran yang tidak
memiliki ujung. Setelah dalam keadaan tenang, akan terasa tegang, dan kemudian
kembali tenang lagi, begitulah seterusnya. Naluri dibedakan atas dua macam, yaitu:

a) Instink-instink hidup (naluri kehidupan)


Naluri kehidupan adalah naluri yang mengutamakan pengendalian ego dan
pemeliharaan kelangsungan jenis. Yang artinya naluri kehidupan ditujukan pada
pemeliharaan hidup manusia sebagai individu dan spesies. Contoh: lapar, haus,
seks.
b) Instink-instink mati (naluri kematian)
Naluri kematian adalah naluri yang menuju pada perusakan (naluri merusak), yang
artinya bahwa semua tujuan organisme adalah kembali kepada anorganis (semua
proses kehidupan itu cenderung untuk kembali kepada ketetapan dunia tiada
kehidupan).
Freud menyatakan bahwa, naluri kematian bisa ditujukan pada dua arah, yakni
kepada dirinya sendiri (berupa tindakan menyakiti diri individu itu sendiri) dan
kepada orang lain (berupa tindakan membunuh atau menyakiti orang lain). Namun
pada hakikatnya, setiap orang pada alam bawah sadarnya memiliki kemauan untuk
mati (keinginan yang dijaga kuat-kuat oleh ego).
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 9

2. Distribusi dan Penggunaan energi Psikis


Dinamika kepribadian terdiri atas energi psikis yang didistribusikan dan digunakan
oleh id, ego, dan superego untuk selalu bersaing dalam penggunaan energi karena
ingin menguasai atau mendapat energi yang lebih banyak dari energi lain sehingga
menjadi lebih kuat.
Pada awalnya, id adalah penguasa utama atas eluruh energi psikis yang ada, dan
dimanfaatkan untuk tindakan refleks dan proses primer dalam pemuasan berbagai
keinginan atau kebutuhan. Namun id juga memiliki kelemahan dalam membedakan
objek-objek. Yang artinya objek-objek yang masih ada dalam bayangan tidak ada
bedanya dengan objek-objek nyata. Maka dari itu, untuk memuaskan kebutuhankebutuhan organisme, id membutuhkan bantuan ego.
Ego berjalan melalui proses mekanis yang disebt dengan identifikasi. Dan untuk
melakukannya, ego mengambil energi dari id. Yang dimaksud dengan identifikasi
adalah suatu prose di mana manusia harus bisa membedakan antara objek-objek
dalam bayangan dengan objek-objek nyata. Dan identifikasi sebenarnya adalah hasil
dari sistem ego. Karenanya ego memiliki wewenang untuk menggunakan energi
psikis hanya untuk pemuasan akan kebutuhan tetapi juga untuk proses psikologis
lainnya. Maka tujun dari system ego tidak lain adalah untuk menciptakan
keharmonisan dalam kepribadian, yang membuat ego manusia menjalin hubungan
lebih baik dan efisien dengan dunia luar.
Dan selanjutnya menunjuk pada superego. Untuk menjelaskan mekanisme
identifikasi dalam penyaluran energi kepada superego, perlu adanya contoh
perefleksian dari ketergantungan dari seorang anak terhadap orang tua. Seorang anak
tidak memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Maka dari itu, orang tua harus berperan sebagai penyedia objek pemuas kebutuhan,
dan juga sebagai penanam nilai-nilai moral, adat istiadat, dan ideal-ideal yang
berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pada intinya penguatan dan
penanaman nilai-nilai moral terhadap anak, dapat menyebabkan seorang anak
melakukan identifikasi terhadap orang tuanya.
Kesimpulannya, dengan adanya id, ego, dan superego yang memiliki tugas dan
fungsi yang berbeda-beda dapat menyebabkan perbedaan kepribadian antar individu.
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 10

3. Kecemasan (ketakutan/kekhawatiran)
Dalam dinamika kepribadian, sebagian besar fungsinya adalah untuk memuaskan
kebutuhan dengan menjalin hubungan dengan objek-objek dunia luar. Namun di dunia
luar terkadang terdapat bahaya yang mengancam yang menimbulkan reaksi terhadap
individu yang menghadapinya berupa kecemasan atau ketakutan. Umumnya orang
yang merasa terancam adalah orang yang penakut.
Freud mengemukakan bahwa ada tiga macam kecemasan pada individu, yaitu:
a)

Kecemasan realistis: kecemasan individu terhadap bahaya-bahaya yang nyata


(riel) yang terjadi di dunia luar.
b) Kecemasan neurotis: kecemasan yang terjaid jika instink-instink tidak dapat
dikendalikan sehingga menyebabkan pelakunya dikenakan hukuman.
c) Kecemasan moral: kecemasan yang muncul karena tekanan superego terhadap
ego individu yang telah melakukan pelanggaran moral-moral kehidupan yang
berlaku.
Adapun fungsi kecemasan atau ketakutan adalah untuk memperingatkan
individu akan datangnya bahaya, yang apabila isyarat tersebut tidak
diperhatikan maka kecemasan tersebut akan semakin meningkat. Bahkan isa
menyebabkan ketakutan traumatis (ketakutan-ketakutan yang tidak dapat
dikuasai dengan tindakan-tindakan efektif.

4. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisa dilandasi oleh dua pernyataan,
yakni:
a) Pernyataan bahwa kepribadian terbentuk dari bayangan pengalaman pada masa
awal kanak-kanak.
b) Energi seksual (libido) sudah ada sejak lahir yang kemudian berkembang
melalui berbagai tahapan psikoseksual yang berasal dari proses-proses naluriah
organisme.
Manusia memiliki empat fase atau tahapan perkembangan psikoseksual yang
menentukan kepribadian individu, yaitu:
1) Fase Oral

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 11

Fase oarl adalah fase perkembangan yang etrjadi pada tahun pertama dari
kehidupan individu. Pada fase ini daerah erogen yang paling peka adalah mulut,
yag berkaitan dengan pemuasan kebutuhan pokok seperti makanan dan air..
rangsangan yang terjadi pada mulut adalah pada saat menghisap makanan atau
minumannya. Fase oral berakhir saat bayi tidak lagi memperoleh asupan gizi
secara langsug dari ibunya.
2) Fase Anal
Fase anal merupakan tahapan perkembangan dari tahun kedua sampai ketiga
dalam kehidupan. Pada fase ini energi libidal difokuskan ke daerah dubur, yang
kepuasannya diperoleh dari keinginan mempermainkan atau menahan kotoran,
orang tua harus memperkenalkanaturan-aturan kebersihan kepada anak.
Tata cara penerapan orang tua terhadap anak tentang toilet training:
a. Cara penerapan yang memaksa, yang menyebabkan anak akan memiliki
kepribadian yang kaku, keras kepala, dan sebagainya dalam hal kebersihan.
b. Ada kalanya orang tua memberikan kebebasan terhadap anak saat membuang
kotoran, maka anak akan memiliki kepribadian yang anal aggressive.
3) Fase Falik
Fase falik berlangsung pada tahun keempat atau kelima. Anak-anak pada fase ini
mengalami yang dinamakan dengan Oedipus complex (hasrat seorang anak yang
ingin memiliki orang tua lawan jenisnya untuk memenuhi kepuasan seksualnya).
Hal ini tidak akan terjadi jika ia mampu mempertahankan nilai-nilai moral yang
sesuai dengan jenis kelaminnya.
Setelah fase ini berakhir, anak-anak akan memasuki masa tenang (masa pubertas).
Di sini anak-anak cenderung melakukan aktivitas yang non seksual, misalnya:
bergaul dengan teman-temannya, menyalurkan hobinya, dan sebagainya.
4) Fase Genital
Fase genital adalah fase di mana individu mendapat hasrat seksual yang semakin
besar terhadap lawan jenis. Hal ini dikarenakan matangnya organ-organ reproduksi
dan meningkatnya hormone-hormon yang menghasilkan seks sekunder. Yang
sering menjadi sasaran energi libido adalah lawan jenis. Karakter ini dimiliki oleh
orang yang mampu mengembangkan hubungan seksualnya, tapi tetap dengan
penuh tanggung jawab.
5. Penerapan Psikoanalisa dalam Psikoterapi
Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 12

Ada beberapa teknik psikoanalisa yang diterapkan dalam psikoterapi melalui beberapa
kasus nyata, yakni:
a) Penggunaan asosiasi bebas
Asosiasi asosiasi bebas dari seseorang berupa pemikiran dan perasaan akan
muncul melalui proses represi dan motivasi pada alam bawah sadar yang secara
perlahan akan naik kea lam sadar dengan penggunaan energi psikis lebih banyak
untuk tujuan penyesuaian. Namun dlam keadaan tidak sadar seseorang akan
melakukan penolakan terhadap represi yang dilakukannya. Maka dari itu
memunculkan kesadaran adalah penting, sebagai syarat utama keberhasilan
terapi.
b) Analisis mimpi
Melalui analisis dan penafsiran mimpi, seseorang akan memperoleh pengetian
yang jauh lebih besar terhadap konflik-konflik yang menjadi penyebab
munculnya gejala-gejala dari segala perkara yang dialaminya.
c) Analisis transferensi
Pada analisis ini, yang terpenting adalah seseorang mampu mengarahkan rasa
cinta dan bencinya pada sesuatu kepada terapeut. Transferensi berlangsung
secara tidak sadar. Tarnsferensi membantu seseorang untuk memahami
pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan yang muncul pada alam mimpi.
d) Reeduka
Terapi ini merupakan terapi yang oaling sulit karena memakan biaya dan waktu
yang banyak dan mempunyai beberapa kekurangan. Namun bagi Freud dan
pengikutnya, teknik terapi itu adalah sebagai pelopor dan penyumbang yang
besar dalam upaya meringankan penderitaan manusia.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 13

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 14

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sigmund Freud adalah seorang dokter muda dari Wina yang mendapat julukan
sebagai Bapak Psikoanalisis. Ia berpendpat bahwa, kesadaran merupakan bagian
utama bahkan terbesar yang berpengaruh terhadap kehdupan mental manusia. dan dari
pernyataan tersebut ia mengemukakan bahwa alam bawah sadar (ketidaksadaran)
adalah bagian terbesar yang membawa pengaruh besar pula bagi keadaan mental
masing-masing individu. Sedangkan alam sadar (kesadaran) adalah sebagian kecil
yang dapat membawa pengaruh terhadap keadaan mental masing-masing individu.
Freud mengembangkan

teknik

psikoanalisa sebagai

suatu

metode

penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur


pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi
yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal
pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya
menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang
kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit .

B. SARAN
1. Manusia Keingan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam
bahwa sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 15

2. Teori Psikoanalisa menurut sigmund freud sampai saat ini digunakan didunia

kesehatan dan kedokteran sebagai dasar konsep dalam memberikan


pengetahuan atau ilmu ke peserta didik.
3. Dalam Filsafat ilmu , teori psikoanalisa merupakan pengetahuan yang

mempunyai minat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

MAKALAH FILSAFAT
SIGMUND FREUD (1856 1939)

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 16

DISUSUN OLEH :
ROGAYAH
2011980019

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2011

DAFTAR PUSTAKA

ARTIKEL DAN OPINI August 25, 2010


http://dwisusilo.com/index.php/archived-article/63-tokoh/94-Sigmundfreud-ahli-psikologi
http://www.biografitokohdunia.com/2011/03/biografi-sigmund-freud.html

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 17

http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/~history/psikoanalisa/freud.html
Michael H. Hart, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah,
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, Jakarta, PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta

Page 18

Anda mungkin juga menyukai