Disusun oleh :
Reisha Navelie Levia Pujiyono (270110140036)
Pandu Pangestu (270110140076)
Adhitya Mangala (270110140116)
Muhammad Rizaldi Nuraulia (270110140158)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Indonesia
Ditinjau dari Kemandirian Energi dan Pangan. Penyusunan makalah ini untuk melengkapi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Dengan penyusunan makalah ini penulis berusaha menggali tentang Indonesia
Ditinjau dari Kemandirian Energi dan Kemandirian Pangan. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
GEOPOLITIK INDONESIA
DAFTAR ISI
GEOPOLITIK INDONESIA
GEOPOLITIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan
hidupnya ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara
tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah
diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang
letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut
dinamakan Geopolitik, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam
melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang
cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara
Indonesia di atas permukaan planet Bumi ini.
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku
bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan
aspek-aspek Astagatra.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari
beberapa
pengertian
di
atas,
pengertian
geopolitik
dapat
lebih
Peranan-Peranan Geopolitik
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia.
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi
alam.
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan
teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
Unsur Utama Geopolitik
1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori
kombinasi ruang dan kekuatan.
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.
Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik
dalam suatu negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum
Ekspansi suatu negara. Hal ini tidak terlepas dari para penulis :
1) Friedrich Ratzel (1844-1904)
Teori Ruang :
Bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup yang makin
meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah
bangsa yang primitif.
negara
primitif
agar
negaranya
dapat
ber-swasembada.
(Darwinisme Sosial).
3) Karl Haushover (1869 1946)
Teori Pan Regional, empat kawasan benua :
Untuk menjadi jaya, bangsa harus mampu menguasai benua- benua di dunia
yang dibagi atas empat kawasan benua dan masing- masing dipimpin satu bangsa
(Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa Afrika).
4) Sir Halford Mackinder (1861-1947)
Teori Daerah Jantung (wawasan benua) :
Bila ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus menguasai daerah jantung dan
untuk itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah jantung terdiri dari :
Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa barat, eropa
selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika, australia,
amerika, benua baru).
5) Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)
Serikat. Pasca Perang Teluk ini menurut Presiden Amerika Serikat George W. Bush
disebut sebagai eranew world order. Era new world order ini yang juga merupakan era
berakhirnya abad ke-20 tak lagi diwarnai konflik-konflik perebutan wilayah atau
pengaruh antar superpowers. Selain karena era new world order ini hanya menyisakan
Amerika Serikat sebagai the only superpowers, menurut Samuel P. Huntington dalam
thesisnya yang terkenal yaitu The Clash of Civilizations, konflik-konflik masa depan
tidak lagi merupakan konflik ideologi atau konflik ekonomi melainkan konflik antar
peradaban. Lebih lanjut Huntington menyatakan bahwa Nation states will remain the
most powerful actors in world affairs, but the principal conflicts of global politics will
occur between nations and groups of different civilization.
Geopolitik terkadang dipahami sebagai suatu ilmu yang mempelajari keterkaitan
antara kondisi geografis suatu negara dan perumusan kebijakan luar negerinya,
berdasarkan definisi ini dapat dikatakan bahwa kajian geopolitik sudah lagi tak relevan
mengingat sekarang ini banyak bermunculan aktor-aktor non-negara atau non-state
actor dan juga isu-isu yang berkembang tak lagi menyangkut high-politics saja
melainkan juga low-politics. Tetapi kalau geopolitik dipahami sebagai suatu ilmu yang
berhubungan dengan pandangan komprehensif mengenai peta politik dunia, dapat
dikatakan bahwa kajian geopolitik masih relevan. Kalau dalam era abad ke-19 geopolitik
cenderung dipahami sebagai imperial knowledge hal itu dikarenakan adanya kesadaran
bahwa dunia yang ditempati oleh negara-negara pada waktu itu merupakan closed
political space seperti yang dinyatakan oleh MacKinder. Kemudian di era Perang Dingin
geopolitik
digunakan
untuk
menjelaskan
kontes
ideologi
antara
dua superpowers (Amerika Serikat dan Uni Sovyet) karena pada waktu itu Perang
Dingin diwarnai oleh perebutan pengaruh antar keduanya, sehingga dibutuhkan semacam
geostrategi untuk dapat memenangkan kontes tersebut. Dan di era new world
order ketika negara tak lagi menjadi aktor utama dalam hubungan internasional karena
banyak bermunculannya non-state actors seperti MNC,NGO, dll dan isu-isu yang
dibahas juga mulai bergeser dari isu-isu high-politics kelow-politics menyebabkan fokus
kajian geopolitik ini senantiasa berubah. Seperti yang dinyatakan Tuathail bahwa
Geopolitics is best understood in its historical and discursive context of use. Yang
perlu ditekankan di sini adalah geopolitik menyangkut tentang bagaimana konteks
keruangan (spatial) mempengaruhi perilaku negara-negara di dunia untuk bertarung
dalam politik internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ditandai dengan penyebaran pengaruh dan kontrol terhadap negara-negara lain antara
Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Berakhirnya Perang Dingin mengubah tatanan dunia
yang semula bipolar menjadi multipolar. Geopolitik Pasca Perang Dingin, Tidak lagi
terpusat pada negara dan wilayah, namun dengan munculnya isu seperti HAM,
lingkungan, minyak, dsb dijadikan instrumen untuk menguasai space.
3.2 Prospek Kajian Geopolitik di Masa Depan
Geopolitik pada masa depan lebih menekankan pada penguasaan teknologi
dan informasi,ekonomi, dan bahkan budaya. Munculnya kekuatan-kekuatan baru
seperti Jepang, Cina, dan Uni Eropa yang nantinya diprediksi akan mampu
mengimbangi kekuatan Amerika Serikat.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, dan Zubaidi, Ahmad. Pendidikan Kewarganegaraan utuk Perguruan Tinggi. 2007.
Yogyakarta : Penerbit Paradigma Yogyakarta.
Geopolitik. Diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik pada tanggal 31 Maret 2015.
Ganeswara, Ganjar M. Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. 2008. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Geopolitik di Indonesia. Diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
pada tanggal 31 Maret 2015.