Anda di halaman 1dari 2

Gula jawa atau biasa yang disebut dengan gula aren adalah pemanis yang dibuat dari

nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula jawa dihasilkan dengan
pengolahan yang masih terbilang tradisional. Gula jawa sudah dikenal sejak lama masyarakat
Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan gula jawa sebagai gula
konsumis sehari-hari dibanding dengan gula tebu. Gula jawa dihasilkan dari bunga jantan
pohon enau yang disimpah bumbung bambu dalam beberapa waktu. Kemudian menghasilkan
nira yang dimasak dengan olahan tradisional untuk mendapatkan gula aren asli dan terbaik.
Gula aren memiliki cita rasa yang sangat manis dibandingkan dengan gula biasa pada
umumnya yang mengandung bahan pemutih gula atau campurkan pemanis buatan.
Indonesia merupakan penghasil terbesar dalam produksi gula aren terbaik. Namun,
pengolahan dalam pabrik yang masih tradisional menyebabkan produksi gula jawa memakan
waktu lama sehingga jumlah produk yang dihasilkan sedikit dan distribusi produk tidak
meluas. Dewasa ini, gula jawa sudah jarang ditemui di warung-warung. Padahal, masyarakat
masih membutuhkannya untuk konsumsi sehari-hari. Banyaknya produsen yang berhenti
memproduksi gula jawa dikarenakan proses yang lama dan tradisional, alat produksi tidak
canggih sehingga generasi muda enggan meneruskan. Justru sekarang banyak pabrik gula
pasir berdiri karena proses lebih cepat dan produk banyak dibandingkan gula jawa. Dari segi
pembeli, gula pasir lebih praktis digunakan karena bentuknya tidak menggumpal seperti gula
jawa.
Padahal, ditinjau dari manfaatnya, gula jawa lebih banyak mengandung gizi daripada
gula pasir. Beberapa unsur kandungan senyawanya seperti : vitamin B kompleks, glukosa,
garam mineral dan yang paling utama memiliki kadar kalori yang cukup tinggi diselingi
dengan kadar glisemik gula terendah yakni 35 GI (Indeks Glisemik). Gula jawa juga memiliki
keunggulan yakni gula jawa tidak secara langsung larut dalam tubuh, namun diserap secara
perlahan, oleh karenanya gula jawa dapat bertahan lama di dalam tubuh. Sehingga tidak
secara langsung meningkat kadar gula darah dalam tubuh. Gula jawa aman dikonsumsi oleh
penderita diabetes.
Berdasarkan manfaat tersebut, sudah selayaknya produksi gula jawa dipertahankan
bahkan ditingkatkan. Untuk dapat bersaing dengan gula yang menyebar di pasaran, diperlukan
inovasi baru untuk memikat pembeli seperti penambahan varian rasa. Selain itu, diperlukan
rekayasa proses agar proses lebih cepat dan produk yang terbentuk banyak sehingga produsen

tertarik untuk memproduksi gula jawa. Jika hal ini berhasil diterapkan di Indonesia, bukan hal
yang tidak mungkin jika gula jawa dapat bersaing di pasar internasional.

Anda mungkin juga menyukai