Bab IV Lapsus
Bab IV Lapsus
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan benjolan pada rahang kanan
yang dirasakan sejak 6 bulan SMRS, awalnya hanya sebesar kelerang lalu
dirasakan semakin membesar dan disertai rasa nyeri hingga pasien tidak dapat
makan dan minum, pasien juga mengeluhkan benjolannya berdarah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan massa oedematous pada maksila dextra, deformitas
(+), nyeri (+), krepitasi (+), konjungtiva pucat (+/+), dan berat badan 25 kg. dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan pasien menderita anemia gravis dan
leukositosis.
Tanggal 10 Juli 2014 pasien di operasi dan didapatkan massa di maksila,
mudah berdarah, dilakukan debulking dan trakeostomi.
Pada pemeriksaan laboratorium post operasi didapatkan anemia,
leukositosis, dan trombositopeni. Kesadaran compos mentis.
Tanggal 15 Juli 2014 jam 04.30 pasien mengalami penurunan kesadaran,
HR: 143x/m, RR: 39x/m pernafasan cepat dan dalam, TD: 106/60 mmHg, SpO2
100%, GDS: 198 mg/dl, dilakukan pemasangan ventilator dan pemeriksaan lab
darah rutin dan analisis gas darah. Jam 07.00 pasien mulai mengalami hipotensi
TD: 64/38 dan pernafasan gasping RR: 8x/m, HR: 62x/m, dilakukan bagging,
lapor. Jam 07.30 nadi mulai tidak teraba dilakukan RJP dan injeksi epinefrin 0,2
36
mg iv. 07.40 dilakukan defibrilasi 20 J. Jam 07.50 pasien asistole, apneu dan pupil
midriasis pasien dinyatakan meninggal
04.30
Penurunan kesadaran
TD: 106/60 mmHg, HR: 143 x/m
RR: 39 x/m nafas cepat dan dalam
SpO2: 100%
GDS: 198 mg/dl
Challenge test: RL 200cc
Dilakukan cek DR+AGD cito
07.00
07.30
Dilakukan bagging
TD: 50/28, HR: 32 x/m
RR: Bagging
Nadi tidak teraba, dilakukan RJP + inj. Epinefrin 0,2 mg
07.40
iv
Monitor tidak dapat mengidentifikasi
07.50
Defibrilasi 20 J
Asistole, apneu, pupil midriasis total
Pasien dinyatakan meninggal
37
38