PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Herbal adalah tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk aroma,
rasa atau yang bersifat terapeutik1. Menurut WHO (badan kesehatan dunia) hingga
65 % dari penduduk negara maju dan 80 % penduduk dari negara berkembang
telah menggunakan obat herbal2. Banyak obat herbal untuk mengobati segala jenis
penyakit salah satunya kasus hipertensi3. Tujuan pengobatan hipertensi dengan
tanaman obat adalah mengobati hipertensi dengan memperbaiki penyebabnya
sesuai filosofi tanaman obat sebagai obat konstruktif, yaitu memperbaiki organ
yang rusak untuk mencegah terjadinya hipertensi4.
Uji toksisitas adalah uji kandungan toksik dalam obat atau zat suatu senyawa 5.
Ada banyak uji untuk memastikan keamanan obat, namun yang paling sederhana
adalah Lethal concentration 50 (LC50). LC50 adalah uji potensi toksisitas bahan
kimia6. Uji toksisitas LC50 menguji konsentrasi suatu zat yang mampu
menyebabkan kematian sampai 50% organisme dalam populasi 7. LC50 dapat
ditentukan dalam waktu paparan suatu zat toksik, pada umumnya durasi paparan
adalah 96 jam dengan observasi interval 24, 48, 72, dan 96 jam8.
Ikan zebrafish (Danio rerio) adalah salah satu model organisme yang sering
digunakan dalam penelitian genetika, perkembangan biologi, dan biomedicine 11.
Ikan zebra memiliki kelebihan karena transparansinya, ukurannya yang kecil,
kemampuan mengabsorpsi nutrisi melalui air, memiliki kesamaan 70% 80%
sequence DNA manusia. Uji Toksisitas biasanya dilakukan dalam wadah kaca
atau aquarium yang bervolume 1 liter yang diberi zat toksik 12. Nilai LC50 pada
ikan zebra ditunjukkan dengan satuan mg/liter melalui nilai konversi dosis pada
manusia dengan satuan g/kg13.
Ramuan akar alang-alang, daun sambung nyowo dan daun salam telah
digunakan sebagai ramuan anti hipertensi berdasarkan riset berbasis layanan klinis
di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional