PEMBAHASAN
2.1.
Genesa Zirkon
Zirkon terbentuk sebagai mineral ikutan pada batuan yang terutama
Zirkon dapat membuat suatu batu permata sangat menarik dan yang bisa
usahakan.
Sebagai spesimen mineral, zirkon adalah mineral yang sangat luar biasa
di kebanyakan toko batu karang sebab spesimen yang menarik dan jarang. Kristal
khas yang sederhana zirkon adalah suatu prisma bersudut empat mengakhiri
dengan empat piramida yang bersisi pada akhir masing-masing. Prisma mungkin
kekurangan dan kristal dapat lihat octahedral. Kristal yang lebih rumit mempunyai
wajah dari suatu lebih sedikit dengan susah payah menundukkan prisma yang
meruncingkan penghentian. Juga suatu prisma yang sekunder boleh memancung
prisma yang utama dengan memotong/terputus tepi nya dan memproduksi suatu
panampang-lintang yang bersegi delapan melalui/sampai kristal. Ada bahkan
suatu delapan piramida yang bersisi (benar-benar suatu ditetragonal dipyramid) itu
boleh memodifikasi empat piramida yang bersisi. Kristal zirkon dapat
meninggalkan suatu kristal yang sangat sederhana melainkan secara kompleks
format yang faceted.
Gambar 2.1
Mineral Zircon
2.1.1
lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap,
sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai
logam, belahan sempurna tidak beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6
5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000C.
Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika
dipanaskan. Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang
berwarna merah kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral
zirkon, yaitu
1. Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak
berwarna.
2. Berkilap tidak fleksible.
3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.
4. Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan
seperti prisma/aneka warna.
5. Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna.
6. Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5
7. Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite,
biotit, akik merah tua, xenotime dan monazite.
8. Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih
gelap mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur
bumi yang jarang. Indeks biasnya adalah 1.92 2.
2.2
Eksplorasi Zircon
Metoda penyelidikan yang digunakan berkaitan dengan kegiatan
1.
2.
3.
4.
Gambar 2.2
Pengeboran untuk eksplorasi
2.3
Penambangan Zircon
Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan endapan alluvial,
Gambar 2.3
Pengolahan Zircon
Pengolahan
zircon
termasuk
sangat
komplek
karena
selain
Gambar 2.4
Pengolahan Zircon
10
Pasir zirkon yang berasal dari hasil samping pertambangan emas dan
timah memiliki kadar zirkon rendah (marginal) antara 30-45 % sehingga perlu
dilakukan peningkatan kadar (beneficiation) dengan pemisahan. Pemisahan
mineral
dapat
dilakukan
dengan
cara
Konsentrasi
Grafitasi
(Gravity
11
12
bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa
arus air sedang material berat akan berjalan terus.
Meja Goyang Card Table yakni meja goyang dengan riffle dibuat dengan
mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja goyang Dister
Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan tailing tidak jelas /
berdekatan sekali Meja Goyang Card Field Table yakni meja goyang dengan
berbentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja
goyang Plat of Table meja goyang yang mempunyai ciri utama di atas deck ada
tiga macam riffle dan terdapat tiga zona dari riffle yaitu zone Stratifikasi, zone
Intermediate Plan dan zone Lipper.
2.5
Keterdapatan Zircon
Mineral zirkon adalah mineral yang dapat ditemukan dimana saja di
bumi ini. Wilayah penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka, dan
Kamboja namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania, Perancis
dan Australia.
13
Gambar 2.5
Peta persebaran Zircon di Indonesia
Zircon di Indonesia terdapat antara lain di Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Jambi, Lampung, Banten, Bangka
Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat,
Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT.
Berikut ini persebaran Zircon menurut data sejumlah perusahaan.
1. Katingan Barat : meliputi wilayah sebagian wilayah yang termasuk
dalam Kecamatan Pulau Malan, Tewang PROCEEDING PEMAPARAN HASIL
KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT
SUMBER DAYA GEOLOGI Sanggalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik
Payawan, sebaran meliputi satuan batuan Batu Pasir Lempungan (Psl), satuan
batuan Batu Pasir (Ps) dan Aluvium (Qa). Luas sebaran 37.750 ha. Prosentase
konsentrat rata-rata 10 %, volume konsentrat sekitar 151 juta meter kubik.
14
15
Pemanfaatan Zircon
Kegunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri (non-
logam), maupun mineral logam. Pasaran zircon dunia sebagian besar digunakan
sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundri), bata tahan api
(refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium, dan lain-lain.
1. Keramik dan Gelas
Pada industry keramik dan gelas, zircon yang digunakan berbentuk
zirkonia, PSZ (partially stabilized zirkonia), dan tepung zircon (micronized
zircon).Tepung zircon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir opak
(opacifier glazes), hal ini disebabkan zircon mempunyai indeks refraksi cukup
tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan
keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu tinggi, khususnya keramik
untuk keperluan rumah tangga (table ware) dan keramik ubin (tile ceramic).
Persentase pemakaian zircon sebagai glasir opak adalah 13% dari total
bahan glasir yang digunakan. Bahan-bahan glasir lainnya adalah pasir silika
(28%), feldspar (27%), kaolin (9%), witherit (5%), dan Zn-oksida (4%).
Sebagai frit-enamel, tepung zircon digunakan untuk melapisi logam (baja
dan besi tuang). Walaupun jumlah pemakaian zircon sangat kecil dibandingkan
TiO2, dengan pengguanaan zircon lebih baik, terutama dalam proses pelapisan
secara kering untuk menghasilkan produk peralatan dapur dan kamar mandi.
Dalam industry gelas, zirkonia (fused zircon) digunakan untuk
menghasilkan gelas-gelas yang berkomposisi khusus, seperti gelas optic, gelas
fiber, gelas TV berwarna, dan lain-lain.
2. PSZ (Partially Stabilized Zirkonia)
Khusus untuk menghasilkan keramik rekayasa dan Listrik, sekarang ini
telah dibuat bahan dasar keramik yang berasal dari zircon yaitu PSZ. Produk PSZ
yang telah dikembangkan ada dua macam, yaitu:
16
17
Produk zircon yang umumnya digunakan sebagai abrasif adalah aluminazirkonia. Abrasif jenis ini ada dua kelompok, tergantung prosentase zirkonia yang
digunakan, yaiitu:
a. AZ-abrasif (25% zirkonia).
b. NZ-abrasif (40% zirkonia).
AZ-abrasif terutama digunakan dalam hubungannya dengan pengerjaan
bahan-bahan yang berasal dari logam, seperti steel billet, automotif, dan lain-lain.
Di pasaran NZ-abrasif ada dua jenis, yaitu E347 (bonden abrasif) dan E349
(coated abrasive).
NZ-abrasif terutama digunakan sebagai mata (bit) pada mesin pemotong
untuk batu hias (marmer dan granit) dan sebagai bola penggerus (grinding wheel).
Sebagai abrasif, pasir zircon dapat juga digunakan secara langsung, yaitu sebagai
sandblast menggantikan fungsi pasir kuarsa.
6. Kimia Zirkonium
Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan zirconium
sulfat, H2ZrO2(SO4)2.3H3O. Bahan kimia ini sangat penting karena merupakan
bahan dasar dalam pembuatan kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat
digunakan sebagai bahan untuk penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan
tambahan pada pigmen titania ( berfungsi sebagai penstabil pigmen). Produk
kimia zirkonium lainnya beserta tujuan penggunaan adalah :
a. Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil
b. Zirkonium tetrachlorida, sebagai bahan pemurnian Al dan Mg
c. Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk
melawan racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
d. Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.
7. Zirkonia
Zirkonia merupakan produk zirkon yang sangat penting karena
penggunaanya yang sangat luas, baik sebagai penggatnti zirkon itu sendiri
maupun bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk berteknologi
tinggi. Zirkonia (termasuk fused zirkonia), selain digunakan pada industri yang
telah diurai di atas, juga digunakan sebagai bahan :
a.Piezo electric dan keramik titanat
18
Gambar 2.6
Perhiasan dari Zircon
19
20
Gambar 2.7
Implan gigi dari Zircon
Dari kedua sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki
kemurnian yang rendah, dan harus melaliu proses-proses tertentu untk
menghasilkan zirconia. Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan
penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta impurities yang ada,
yaitu zircon silica. Zirconium oxide (Zirconia) murni memiliki titik leleh yang
tinggi (2,700 C) dan konduktivitas thermal yang rendah. Diantara penggunaan
pasir zirkon adalah untuk cetakan keramik di industri pengecoran presisi
(investment casting). Tetapi sangat disayangkan penggunaan pasir zirkon lokal
tersebut masih belum optimal, karena produk cor yang dihasilkan mengalami
cacat penetrasi logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan
antara sifat pasir zirkon lokal terhadap kemampuannya menahan panas untuk
mencegah cacat penetrasi logam. Metoda penelitian yang dilakukan adalah
membandingkan lima jenis lapisan primer cetakan keramik yang terbuat dari
berbagai jenis tepung dan pasir zirkon sebagai bahan cetakan keramik pengecoran
presisi. Pengujian yang dilakukan adalah uji visual dan kekasaran pada produk
21
cor, serta analisis komposisi kimia, distribusi pasir dan struktur makro pada pasir
zirkon. Modifikasi pembuatan lapisan primer menjadi dua lapis; dengan lapisan
pertama berupa lumpur primer dan lapisan kedua berupa lumpur primer yang
ditaburi pasir zirkon, terbukti dapat menghilangkan cacat penetrasi logam.
Penggunaan tepung zirkon tipe 2 dan pasir zirkon tipe c dengan distribusi ukuran
partikel yang lebih merata dapat menghasilkan produk cor yang bebas cacat
penetrasi logam serta memiliki permukaan produk cor yang halus, dengan nilai
kekasaran 4,9 m. Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan densitas
lapisan primer yang akan meningkatkan ketahanan panas cetakan keramik serta
terisinya rongga-rongga butiran pasir pada permukaan lapisan primer oleh tepung
zirkon yang halus sehingga menjaga kehalusan permukaan cetakan keramik.
Penggunaan yang paling penting dari zirkonium adalah dalam reaktor
nuklir untuk cladding batang bahan bakar, untuk paduan dengan uranium, dan
struktur reaktor-core karena kombinasi unik dari sifat Zirkonium. Zirkonium
memiliki kekuatan yang baik pada suhu tinggi, tahan korosi dari pendingin cepat,
tidak membentuk isotop radioaktif, dan tahan kerusakan mekanis dari
penembakan neutron. Hafnium, hadir di semua bijih zirkonium, harus dihapus
secara hati-hati dari logam Zirkonium yang digunakan untuk reaktor karena
hafnium sangat menyerap neutron termal.
Pemisahan hafnium dan zirconium umumnya dilakukan dengan prosedur
ekstraksi berlawanan cair-cair. Dalam prosedur ini, minyak mentah zirkonium
tetraklorida dilarutkan dalam larutan amonium tiosianat, dan metil isobutil keton
22
lainnya
menyumbang
23
digunakan sebagai agen paduan dalam produksi beberapa paduan magnesium dan
sebagai aditif dalam pembuatan baja tertentu.