Anda di halaman 1dari 21

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.

Genesa Zirkon
Zirkon terbentuk sebagai mineral ikutan pada batuan yang terutama

mengandung Na-feldspar seperti batuan beku asam dan batuan metamorf. Di


indonesia, zirkon merupakan sedimen sungai yang terdapat di daratan dan lepas
pantai. Mineral ini dijumpai bersama-sama dengan mineral kasiterit dan elektrum
( Au dan Ag ) sebagai mineral utama, ilmenit, magnesit, manozit, pyrit dan kuarsa.
Secara keseluruhan pada umumnya mineral ini berasal dari batu granit yang telah
mengalami pelapukan dan transportasi
Pada umumnya zircon mengandung unsur besi, kalsium, sodium,
mangan, dan unsur lainnya. Semua zircon mengandung uranium dan thorium,
sehingga sering terjadi kerusakan radiasi internal di dalam zircon yang
menimbulkan bercak bercak atau jejak dari bentuk zircon ini. Zirkon terbentuk
sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspa (batuan
beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan primer
atau endapan sekunder.
Zirkon (zirconium silikat, ZrSiO) tidaklah yang sama material Cubic
Zirconia material permata tulen yang tiruan (zirconium oksida, ZrO). Zirkon
telah digunakan sebagai sebagai alat untuk pertimbangan tidak bersalah dan yang
jahat seperti intan. Zirkon menyerupai intan di api dan kilau dari zirkon yang tidak
berwarna dapat menipu tukang emas berpengalaman dan telah mengira itu intan.

Zirkon dapat membuat suatu batu permata sangat menarik dan yang bisa
usahakan.
Sebagai spesimen mineral, zirkon adalah mineral yang sangat luar biasa
di kebanyakan toko batu karang sebab spesimen yang menarik dan jarang. Kristal
khas yang sederhana zirkon adalah suatu prisma bersudut empat mengakhiri
dengan empat piramida yang bersisi pada akhir masing-masing. Prisma mungkin
kekurangan dan kristal dapat lihat octahedral. Kristal yang lebih rumit mempunyai
wajah dari suatu lebih sedikit dengan susah payah menundukkan prisma yang
meruncingkan penghentian. Juga suatu prisma yang sekunder boleh memancung
prisma yang utama dengan memotong/terputus tepi nya dan memproduksi suatu
panampang-lintang yang bersegi delapan melalui/sampai kristal. Ada bahkan
suatu delapan piramida yang bersisi (benar-benar suatu ditetragonal dipyramid) itu
boleh memodifikasi empat piramida yang bersisi. Kristal zirkon dapat
meninggalkan suatu kristal yang sangat sederhana melainkan secara kompleks
format yang faceted.

Gambar 2.1
Mineral Zircon

2.1.1

Karakteristik Mineral Zirkon


Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur

lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap,
sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai
logam, belahan sempurna tidak beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6
5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000C.
Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika
dipanaskan. Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang
berwarna merah kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral
zirkon, yaitu
1. Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak
berwarna.
2. Berkilap tidak fleksible.
3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.
4. Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan
seperti prisma/aneka warna.
5. Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna.
6. Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5
7. Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite,
biotit, akik merah tua, xenotime dan monazite.
8. Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih
gelap mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur
bumi yang jarang. Indeks biasnya adalah 1.92 2.
2.2

Eksplorasi Zircon
Metoda penyelidikan yang digunakan berkaitan dengan kegiatan

Eksplorasi Umum Endapan Zirkon antara lain sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.

Pengumpulan data sekunder


Pengumpulan data primer
Analisis Laboratorium
Pengolahan data geologi umum Geologi daerah Eksplorasi Umum Endapan
Zirkon
Urutan formasi batuan tersebut dari yang berumur tua ke muda dapat

diperikan sebagai berikut : Batuan Malihan Pinoh (PzTRp), Batuan Gunungapi


(TRvk), Tonalit Sepauk (Kls), Formasi Tanjung (Tet), Batuan Gunungapi Malasan
(Tomv), Formasi Montalat (Tomm), Batuan Terobosan Sintang (Toms), Formasi
Warukin (Tmw), Formasi Dahor (TQd) dan Aluvium (Qa).
Formasi Dahor (TQd) merupakan batuan tertua di daerah eksplorasi,
terutama terdiri dari batupasir kuarsa halus - kasar berwarna kelabu sampai
kebiru-biruan dan konglomerat berlapis silang siur dengan komponen batuan
malihan dan batuan granitan bersisipan lapisan mengandung limonit. Lapisan
batubara dengan tebal 0,3-3 meter terdapat di dalam lapisan batupasir berbutir
kasar, satuan ini diduga berumur Pliosen sampai Plistosen. Aluvium (Qa)
Kandungan formasi terdiri dari pasir kuarsa, kerikil dan bongkah yang berasal dari
komponen batuan malihan, batuan bersifat granit dan kuarsit lepas. Dibeberapa
tempat ditemukan lumpur pasir dan tanah liat mengandung lignit dan limonit.
Batuan yang akan mengeras juga ditemukan terletak antara 40-50 meter diatas
permukaan sungai. Batuan-batuan tersebut terdapat sebagai endapan sungai,
undak dan rawa.
Geologi dan potensi endapan zirkon Morfologi daerah eksplorasi umum
endapan zirkon secara regional berupa : Satuan Morfologi Pedataran rendah
sampai bergelombang. Satuan Morfologi Pedataran, sebagian besar/hampir

keseluruhan menempati daerah/lokasi dari eksplorasi umum. Batuan penyusun


satuan morfologi ini terdiri dari batupasir kuarsa halus - kasar berwarna kuning,
putih sampai kelabu dan konglomerat berlapis silang siur dengan komponen
batuan malihan dan batuan granitan dari Formasi Dahor dan satuan batuan
alluvium berupa material pasir kuarsa, kerikil yang berasal dari komponen batuan
malihan, batuan bersifat granit dan kuarsit lepas. Dibeberapa tempat ditemukan
gambut, lumpur pasir dan tanah liat. Ketinggian satuan morfologi ini berkisar dari
0 m 50 m. Stratigrafi daerah eksplorasi umum, berdasarkan lithostratigrafi dan
pengamatan di lapangan terdiri dari beberapa satuan batuan.
Stratigrafi daerah eksplorasi umum, berdasarkan lithostratigrafi dan
pengamatan di lapangan terdiri dari beberapa satuan batuan. Urut-urutan satuan
batuan tersebut dari yang berumur tua ke muda dapat diperikan sebagai berikut :
Satuan batuan Batu Pasir Lempungan (Psl), berwarna kuning hingga kelabu,
berbutir halus hingga kasar, bersisipan lempung kaolinit, setempat sisipan
kaolinnya mencapai tebal sampai 3 m, pada umumnya berwarna putih, kelabu
sampai kekuningan, masih mengandung pasir kuarsa halus sampai sedang. Satuan
batuan Batu Pasir (Ps), berwarna kekuningan hingga kelabu, berbutir halus hingga
kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur.
Satuan batuan Batu Pasir Konglomeratan (PsK), berwarna coklat
kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit, kuarsa dan basal,
berukuran 1 sampai 3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir,
ketiganya termasuk dalam Formasi Dahor (TQd). Satuan batuan aluvium (Qa),
yang terdiri dari pasir, kerikil, kerakal, lumpur dan lempung.

Gambar 2.2
Pengeboran untuk eksplorasi
2.3

Penambangan Zircon
Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan endapan alluvial,

penambangan dilakukan dengan menggunakan kapal keruk, bulldozer, dragline


dan lain-lain peralatan yang biasanya digunakan untuk menambangan bijih
alluvial. Di P. Bangka, P.Belitung dan P. Karimun Kundur, zircon ditambang
bersama-sama dengan kasilterit. Penambangan dilakukan oleh PT. Tambang
Timah dengan cara; Tambang semprot (konvensional dan tambang besar ). Kapal
keruk, tambang mekanis

Gambar 2.3

Lokasi penambangan zircon di Singkawang


2.4

Pengolahan Zircon
Pengolahan

zircon

termasuk

sangat

komplek

karena

selain

memisahkannya dari mineral pengganggu (gangue minerals), tetapi juga


dipisahkan dari mineral-mineral berat lainnya (multi mineral processing).
Pengolahan kalsiterit, zircon, dan mineral berat lainnya dilakukan oleh PT.
Tambang Timah dalam dua tahap, yaitu:
a. pengolahan di tambang pengolahan disini dilakukan dengan menggunakan
sluice box dan jig. Tujuan pengolahan tersebut adalah untuk menghasilkan
konsetrat kalsiterit beserta mineral ikutanny, termasuk zircon.
b. pengolahan di pusat pencucian bijih timah pengolahan dilakukan terhadap
konsetrat tambang dan kapal keruk. Metode dan peralatan yang digunakan
terdiri atas pemisahan gravitasi (meja goyang, klasifier, jig), pemisahan listrik
(high tension separator) dan pemisahan magnit (rapid magnetic separator).
Produk pengolahan adalah kalsiterit, ilmenit, monazite, xenomit, dan zircon.

Gambar 2.4
Pengolahan Zircon

10

Pasir zirkon yang berasal dari hasil samping pertambangan emas dan
timah memiliki kadar zirkon rendah (marginal) antara 30-45 % sehingga perlu
dilakukan peningkatan kadar (beneficiation) dengan pemisahan. Pemisahan
mineral

dapat

dilakukan

dengan

cara

Konsentrasi

Grafitasi

(Gravity

Concentration) berdasarkan perbedaan berat jenis dengan perkiraan Kriteria


konsentrasi.
Konsentrasi Gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang
berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam
fluida berdasarkan/tergantung pada perbedaan density, bentuk dan ukuran.
Perangkat yang sering digunakan pada proses ini, antara lain; Shaking Table
(Meja Goyang), Jig, Panning, Sluice Box, Humprey Spiral atau Hydrocyclone.
Meja Goyang merupakan perangkat pemisahan material dengan cara
mengalirkan air yang tipis (Flowing Film Concentration) pada suatu meja
bergoyang yang dilengkapi dengan reffile (penghalang. Prinsip Kerja Shaking
Table adalah perbedaan berat dan ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat
aliran air tipis. Faktor yang mempengaruhi kinerja Shaking Table antara lain :
a. Ukuran dari feed.
b. Operasional (roughing/cleaning).
c. Perbedaan Spesifik Grafity.
Pada pemisahan menggunakan meja goyang, distribusi partikel
dipengaruhi oleh sifat-sifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan
bentuk, ukuran partikel dan ada tidaknya material yang termasuk middling atau
material interlog atau partikel dengan sebagian material berat dan sebagian
material ringan. Riffle (penghalang) merupakan perangkat dukung yang berfungsi

11

untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel ringan diberi


kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif dibawah. Gaya yang bekerja
pada meja goyang antara lain gaya dorong alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir
merupakan fungsi kecepatan relatif aliran air dan partikel
Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi
oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas
alat). Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang
dapat dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan pada kedua
alat ini terletak pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table
sangat banyak sedangkan jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle
sand Table antara hingga 1 inch sedangkan Slime Table lebih besar daripada
Sand Table. Selain itu Sand Table, ada bagian deck yang tidak diberi riffle
digunakan untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak
dipasang riffle. Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada jumlah air,
jumlah Strore, sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.
Macam Meja Goyang yang lain adalah Willey Table, Butcher Table, Card
Tabel. Card Field Table, Plat of Table, dan Dister Diagonal Overslorm Table. Meja
Goyang Willey Tabel terdiri dari deck berbentuk segi empat dan Headmotion
sebagai penggeraknya. Ketinggian riffle minimal feed dan lebar feed(5).
Meja Goyang Bucher Table mempunyai bentuk hampir sama dengan Willey, tapi
memiliki watch plinger untuk mencuci. Posisis riffle terbagi menjadi zone
stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone. Mekanisme kerjanya, material

12

bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa
arus air sedang material berat akan berjalan terus.
Meja Goyang Card Table yakni meja goyang dengan riffle dibuat dengan
mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja goyang Dister
Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan tailing tidak jelas /
berdekatan sekali Meja Goyang Card Field Table yakni meja goyang dengan
berbentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja
goyang Plat of Table meja goyang yang mempunyai ciri utama di atas deck ada
tiga macam riffle dan terdapat tiga zona dari riffle yaitu zone Stratifikasi, zone
Intermediate Plan dan zone Lipper.

2.5

Keterdapatan Zircon
Mineral zirkon adalah mineral yang dapat ditemukan dimana saja di

bumi ini. Wilayah penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka, dan
Kamboja namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania, Perancis
dan Australia.

13

Gambar 2.5
Peta persebaran Zircon di Indonesia
Zircon di Indonesia terdapat antara lain di Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Jambi, Lampung, Banten, Bangka
Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat,
Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT.
Berikut ini persebaran Zircon menurut data sejumlah perusahaan.
1. Katingan Barat : meliputi wilayah sebagian wilayah yang termasuk
dalam Kecamatan Pulau Malan, Tewang PROCEEDING PEMAPARAN HASIL
KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT
SUMBER DAYA GEOLOGI Sanggalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik
Payawan, sebaran meliputi satuan batuan Batu Pasir Lempungan (Psl), satuan
batuan Batu Pasir (Ps) dan Aluvium (Qa). Luas sebaran 37.750 ha. Prosentase
konsentrat rata-rata 10 %, volume konsentrat sekitar 151 juta meter kubik.

14

2. Katingan Tengah : meliputi wilayah Desa Pendahara, Kecamatan


Tewang Sanggalang Garing, sebaran meliputi satuan batuan Batu Pasir (Ps). Luas
sebaran 1.900 ha, prosentase konsentrat rata-rata 8 %, volume konsentrat sekitar 6
juta meter kubik.
3. Katingan Utara : meliputi wilayah Desa Tewang Menyangen,
Kecamatan Tewang Sanggalang Garing, sebaran meliputi satuan batuan Batu Pasir
Konglomeratan (PsK). Luas sebaran 2.028 ha, prosentase konsentrat rata-rata 8 %,
volume konsentrat sekitar 6,5 juta meter kubik.
4. Katingan Timur : meliputi wilayah Desa Kereng Humbang, Kecamatan
Katingan Hilir, sebaran meliputi satuan batuan Batu Pasir Konglomeratan (PsK)
dan satuan batuan Aluvium. Luas sebaran 1.890 ha, prosentase konsentrat rata-rata
8 %, volume konsentrat sekitar 6 juta meter kubik. Pada daerah yang prospek
dilakukan pemetaan skala 1 : 25.000, yaitu di daerah :
1. Galangan : meliputi wilayah sebagian wilayah yang termasuk dalam
Kecamatan Katingan Hilir dan Tewang Sangalang Garing. Sebaran meliputi
satuan batuan Batu Pasir Lempungan (Psl), satuan batuan Batu Pasir (Ps) dan
Aluvium (Qa). Luas sebaran 15.370 Ha. Prosentase konsentrat rata-rata 10%,
volume konsentrat sekitar 61 juta meter kubik.
2. Kerengpange, meliputi wilayah sebagian wilayah yang termasuk
dalam Kecamatan Katingan Hilir dan Tasik Payawan, sebaran pasir zirkon
meliputi satuan batuan Batu Pasir Lempungan (Psl), satuan batuan Batu Pasir (Ps)
dan Aluvium (Qa). Luas sebaran di daerah Kerengpange 7.521 ha. Prosentase
konsentrat rata-rata 10%, volume konsentrat sekitar 30 juta meter kubik.

15

Seluruhnya luas sebaran 22.891 ha. Prosentase konsentrat rata-rata 10 %, volume


konsentrat sekitar 91,5 juta meter kubik. Kandungan zirkon serta sumberdayanya
masih menunggu hasil analisa laboratorium.
2.6

Pemanfaatan Zircon
Kegunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri (non-

logam), maupun mineral logam. Pasaran zircon dunia sebagian besar digunakan
sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundri), bata tahan api
(refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium, dan lain-lain.
1. Keramik dan Gelas
Pada industry keramik dan gelas, zircon yang digunakan berbentuk
zirkonia, PSZ (partially stabilized zirkonia), dan tepung zircon (micronized
zircon).Tepung zircon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir opak
(opacifier glazes), hal ini disebabkan zircon mempunyai indeks refraksi cukup
tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan
keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu tinggi, khususnya keramik
untuk keperluan rumah tangga (table ware) dan keramik ubin (tile ceramic).
Persentase pemakaian zircon sebagai glasir opak adalah 13% dari total
bahan glasir yang digunakan. Bahan-bahan glasir lainnya adalah pasir silika
(28%), feldspar (27%), kaolin (9%), witherit (5%), dan Zn-oksida (4%).
Sebagai frit-enamel, tepung zircon digunakan untuk melapisi logam (baja
dan besi tuang). Walaupun jumlah pemakaian zircon sangat kecil dibandingkan
TiO2, dengan pengguanaan zircon lebih baik, terutama dalam proses pelapisan
secara kering untuk menghasilkan produk peralatan dapur dan kamar mandi.
Dalam industry gelas, zirkonia (fused zircon) digunakan untuk
menghasilkan gelas-gelas yang berkomposisi khusus, seperti gelas optic, gelas
fiber, gelas TV berwarna, dan lain-lain.
2. PSZ (Partially Stabilized Zirkonia)
Khusus untuk menghasilkan keramik rekayasa dan Listrik, sekarang ini
telah dibuat bahan dasar keramik yang berasal dari zircon yaitu PSZ. Produk PSZ
yang telah dikembangkan ada dua macam, yaitu:

16

a. PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan CaO dan MgO


Keramik yang dihasilkan mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lebih
baik, jika dibandingkan dengan keramik konvensional (SiC, Si3, dan Al2O3).
Produk keramik ini telah digunakan untuk komponen mesin/ motor, pompa kimia,
dan nozel (mulut pipa).
b. PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan Yttrium Oksida (Y2O3)
Keramik yang dihasilkan lebih stabil dan mempunyai konduktivitas
panas rendah, selain mempunyai ketahanan dan tahan lama. Keramik jenis ini
sangat sesuai untuk pembuatan komponen adiabatic mesin diesel, seperti pelapis
silinder, kepala piston, dan katup.
Kegunaan PSZ lainnya adalah untuk pembuatan elektroda yang dapat
berfungsi untuk mengontrol ratio antara bahan bakar dan oksida di dalam mesin.
Keadaan ini tidak saja menyangkut masalah lingkungan, tetapi juga masalah
efisiensi mesin mobil dan penghematan pemakaian bahan bakar. Produk keramik
untuk elektroda tersebut telah dikembangkan oleh perusahaan NGK-insulator
(Jepang).
3. Refraktori
Zirkon dapat dibuat menjadi bata tahan api yang digunakan untuk
melapisi tungku peleburan baja dan gelas. Zirkon yang digunakan ada dua jenis,
yaitu AZS refraktori dan zirkonia-mullit. Pemakaian kedua bahan ini sebagai
refraktori karena secara kimia mempunyai sifat netral serta ketahanan terhadap
panas mendadak yang sangat baik. Zirkonia-mullit digunakan dalam bentuk
batangan dan nodul yang disusun secara beraturan. Pemakaian zircon secara
langsung untuk refraktori pada umumnya digunakan sebagai ladle brick.
Refraktori ini dapat digunakan pada suhu hingga 3600oF.
4. Pasir Cetak (Foundri)
Sebagai pasir cetak, zircon umumnya digunakan untuk menghasilkan
produk cetakan yang mempunyai permukaan halus. Selain zircon, fused zirkonia
juga digunakan sebagai pasir cetak, khususnya pencetakan gelas secara kontinu.
5. Abrasif

17

Produk zircon yang umumnya digunakan sebagai abrasif adalah aluminazirkonia. Abrasif jenis ini ada dua kelompok, tergantung prosentase zirkonia yang
digunakan, yaiitu:
a. AZ-abrasif (25% zirkonia).
b. NZ-abrasif (40% zirkonia).
AZ-abrasif terutama digunakan dalam hubungannya dengan pengerjaan
bahan-bahan yang berasal dari logam, seperti steel billet, automotif, dan lain-lain.
Di pasaran NZ-abrasif ada dua jenis, yaitu E347 (bonden abrasif) dan E349
(coated abrasive).
NZ-abrasif terutama digunakan sebagai mata (bit) pada mesin pemotong
untuk batu hias (marmer dan granit) dan sebagai bola penggerus (grinding wheel).
Sebagai abrasif, pasir zircon dapat juga digunakan secara langsung, yaitu sebagai
sandblast menggantikan fungsi pasir kuarsa.
6. Kimia Zirkonium
Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan zirconium
sulfat, H2ZrO2(SO4)2.3H3O. Bahan kimia ini sangat penting karena merupakan
bahan dasar dalam pembuatan kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat
digunakan sebagai bahan untuk penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan
tambahan pada pigmen titania ( berfungsi sebagai penstabil pigmen). Produk
kimia zirkonium lainnya beserta tujuan penggunaan adalah :
a. Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil
b. Zirkonium tetrachlorida, sebagai bahan pemurnian Al dan Mg
c. Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk
melawan racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
d. Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.
7. Zirkonia
Zirkonia merupakan produk zirkon yang sangat penting karena
penggunaanya yang sangat luas, baik sebagai penggatnti zirkon itu sendiri
maupun bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk berteknologi
tinggi. Zirkonia (termasuk fused zirkonia), selain digunakan pada industri yang
telah diurai di atas, juga digunakan sebagai bahan :
a.Piezo electric dan keramik titanat

18

b.Pelapis penahan panas pada baling-baling pesawat terbang, seperti


yang telah diproduksi perusahaan Pratt Whitney, General Electric,
dan Rolls Royce.
8. Zirkon sebagai Batu Mulia ( Gemston)

Gambar 2.6
Perhiasan dari Zircon

Zirkon yang mempunyai variasi warna dapat digunakan sebagai batu


mulia, seperti :
- Putih bening ( Matara diamond)
- Jacinth atau hyacinth yang berwarna orange, merah, atau coklat.
- Jargon atau jaargon (kuning ataupun hijau)
- Starlite (berwarna biru sebagai hasil dari pemanasan zirkon yang
berwarna merah kecoklatan)
Pasaran zirkon sebagian besar digunakan sebagai mineral industri, yaitu untuk
pasir cetak (foundry), bata tahan api(refraktori), gigi palsu, dan perhiasan.
Dengan bertambahnya waktu maka kemajuan teknologi juga semakin
bertambah. Bukan hanya teknologi saja yang semakin maju melainkan ilmu
pengetahuan yang semakin meningkat dan semakin meluas. Berkembangnya Ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini diiringi dengan penemuan-penemuan baru
yang berhubungan dengan kedokteran gigi. Tujuan utama perawatan kedokteran

19

gigi yaiu untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu kehidupan pasien


kedokteran gigi. tujuan ini dapat dicapai dengan mencegah penyakit,
menghilangkan rasa sakit, memperbaiki efisiensi pengunyahan, meningkatkan
pengucapan dan memperbaiki estetika.1 Dental Material adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang bahan-bahan yang digunakan di kedokteran gigi, baik sifatsifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut. 2 Salah satu bentuk kemajuan
dalam bidang kedokteran gigi adalah penggunaan zirconia sebagai dental material.
Zirconia berasal dari unsur zirconium (Zr) yang memiliki nomor atom 40 dan
berat atom 91,22. Zirconia merupakan keramik bioinert. Ada beberapa tipe dari
zirconia, yaitu ; tetragonal zirconia polycrystals (TZP), fully stabilized zirconia
(FSZ), partially stabilized zirconia (PSZ), zirconia toughened alumina (ZTA), dan
transformation toughened zirconia (TTZ). Tetapi yang dipakai sebagai dental
material dari tipe TZP dan PSZ. Sebagai dental material zirconia memiliki sifat
fisik, mekanis, kimia, dan biologis yang sangat baik. Untuk mendapatkan
kestabilan pada zirconia maka zirconia ditambahkan senyawa stabilator seperti
yttria dan ceria.
Dalam bidang kedokteran gigi, zirconia digunakan sebagai material
implan, pasak, dan bracket. Keramik zirconia secara biologis sebanding dengan
titanium yang merupakan material implan yang paling sering digunakan. Implan
zirconia memiliki proses penyembuhan tulang yang lebih baik dari implan
titanium. Zirconia sebagai oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi
zirconia biasa ditemukan dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan
sumber utama dari material.

20

Gambar 2.7
Implan gigi dari Zircon
Dari kedua sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki
kemurnian yang rendah, dan harus melaliu proses-proses tertentu untk
menghasilkan zirconia. Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan
penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta impurities yang ada,
yaitu zircon silica. Zirconium oxide (Zirconia) murni memiliki titik leleh yang
tinggi (2,700 C) dan konduktivitas thermal yang rendah. Diantara penggunaan
pasir zirkon adalah untuk cetakan keramik di industri pengecoran presisi
(investment casting). Tetapi sangat disayangkan penggunaan pasir zirkon lokal
tersebut masih belum optimal, karena produk cor yang dihasilkan mengalami
cacat penetrasi logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan
antara sifat pasir zirkon lokal terhadap kemampuannya menahan panas untuk
mencegah cacat penetrasi logam. Metoda penelitian yang dilakukan adalah
membandingkan lima jenis lapisan primer cetakan keramik yang terbuat dari
berbagai jenis tepung dan pasir zirkon sebagai bahan cetakan keramik pengecoran
presisi. Pengujian yang dilakukan adalah uji visual dan kekasaran pada produk

21

cor, serta analisis komposisi kimia, distribusi pasir dan struktur makro pada pasir
zirkon. Modifikasi pembuatan lapisan primer menjadi dua lapis; dengan lapisan
pertama berupa lumpur primer dan lapisan kedua berupa lumpur primer yang
ditaburi pasir zirkon, terbukti dapat menghilangkan cacat penetrasi logam.
Penggunaan tepung zirkon tipe 2 dan pasir zirkon tipe c dengan distribusi ukuran
partikel yang lebih merata dapat menghasilkan produk cor yang bebas cacat
penetrasi logam serta memiliki permukaan produk cor yang halus, dengan nilai
kekasaran 4,9 m. Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan densitas
lapisan primer yang akan meningkatkan ketahanan panas cetakan keramik serta
terisinya rongga-rongga butiran pasir pada permukaan lapisan primer oleh tepung
zirkon yang halus sehingga menjaga kehalusan permukaan cetakan keramik.
Penggunaan yang paling penting dari zirkonium adalah dalam reaktor
nuklir untuk cladding batang bahan bakar, untuk paduan dengan uranium, dan
struktur reaktor-core karena kombinasi unik dari sifat Zirkonium. Zirkonium
memiliki kekuatan yang baik pada suhu tinggi, tahan korosi dari pendingin cepat,
tidak membentuk isotop radioaktif, dan tahan kerusakan mekanis dari
penembakan neutron. Hafnium, hadir di semua bijih zirkonium, harus dihapus
secara hati-hati dari logam Zirkonium yang digunakan untuk reaktor karena
hafnium sangat menyerap neutron termal.
Pemisahan hafnium dan zirconium umumnya dilakukan dengan prosedur
ekstraksi berlawanan cair-cair. Dalam prosedur ini, minyak mentah zirkonium
tetraklorida dilarutkan dalam larutan amonium tiosianat, dan metil isobutil keton

22

dilewatkan berlawanan dengan campuran berair, manghasilkan hafnium


tetraklorida istimewa yang terekstrak.
Jari-jari atom zirkonium dan hafnium masing-masing adalah 1,45 dan
1,44 , sedangkan jari-jari ion Zr4 +, 0,74 , dan Hf4 +, 0,75 . Identitas virtual
ukuran atom dan ion, yang dihasilkan dari kontraksi lantanoid, memiliki efek
membuat perilaku kimia kedua unsur ini lebih mirip daripada pasangan lain dari
unsur yang dikenal. Meskipun sifat kimia hafnium dipelajari kurang dari
zirkonium, keduanya sangat mirip dan perbedaan secara kuantitatif sangatlah
kecil.
Zirkonium menyerap oksigen, nitrogen, dan hidrogen dalam jumlah yang
menakjubkan. Pada sekitar 800 C (1.500 F) Zirkonium bergabung secara kimia
dengan oksigen untuk menghasilkan oksida, ZrO2. Zirkonium tereduksi menjadi
seperti bahan wadah tahan api sebagai oksida magnesium, berilium, dan thorium.
Afinitas yang kuat untuk oksigen dan gas-gas

lainnya

menyumbang

penggunaannya sebagai getter untuk menghilangkan gas sisa dalam tabung


elektron. Pada suhu normal di udara, zirconium bersifat pasif karena pembentukan
lapisan pelindung oksida atau nitrida. Bahkan tanpa film ini, logam Zirkonium
tahan terhadap aksi asam lemah dan garam asam. Zirkonium baik dilarutkan
dalam asam fluorida, di mana prosedur pembentukan kompleks fluoro anionik
penting dalam menstabilkan solusi. Pada suhu normal Zirkonium tidak terlalu
reaktif tetapi menjadi sangat reaktif dengan berbagai nonmetals pada temperatur
tinggi. Karena ketahanan korosi yang tinggi, zirkonium telah digunakan secara
luas dalam pembuatan pompa, katup, dan penukar panas. Zirkonium juga

23

digunakan sebagai agen paduan dalam produksi beberapa paduan magnesium dan
sebagai aditif dalam pembuatan baja tertentu.

Anda mungkin juga menyukai