PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kestabilan lereng merupakan suatu aspek yang diperhatikan dalam
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah untuk dapat melalukan simulasi
Tujuan
BAB II
TUTORIAL DAN PEMBAHASAN
2.1
Tutorial
2.1.1
Memulai Stratmodel
Pertama double click icon Minescape pada desktop launcher software
Gambar 2.1
Launcher Software MineScape
Gambar 2.2
Tampilan Awal MineScape
2.1.2
Gambar 2.3
Memanggil Desain File Drillhole1
Gambar 2.4
Memanggil Sectionline
Gambar 2.5
Melakukan Copy Object
Gambar 2.6
Toolbar Untuk Membuat Schema dari Sectionline
grid.
2.
Input ceklis use all surface ceklis use all intervals alternative
topography : topo_triagle drill hole design file : drillhole.
3.
Gambar 2.7
Jendela Form IO
Selanjutnya isi form pada jendela section section line design file : drill
hole Id..or : pilih pick pada section sekitar lubang GT_01 2D x origins dan
2D y origins untuk peletakan letak dari penampang.
Gambar 2.8
Jendela Form Section
Selanjutnya next untuk mengisi form pada control seperti pada gambar
2,9
Gambar 2.9
Cara Mengisi Form Pada Jendela Controls
Jika semua form telah diisi semua click ok, maka akan muncul
tampilan penampang seperti pada gambar 2.10
Gambar 2.10
Tampilan Penampang
Gambar 2.11
Tampilan Mengeksport Penampang GT 01 ke AutoCad
2.1.3
Pengerjaan Di AutoCad
Click icon Autocad pada desktop maka akan muncul tampilan seperti
Gambar 2.12
Tampilan Launcher Software AutoCad
Selanjutnya click local disc E pilih file project cari dan pilih file
wawin_121 cari folder autocad pilih pnp_01.DXF, maka akan seperti pada
gambar 2.13.
Gambar 2.13
Membuka File Pnp_01
Gambar 2.14
Membuat Bentuk Lereng Dengan Sudut 70,80 dan 87
2.
Membuat layer baru dengan nama layer external dan material, seperti
pada gambar 2.15
Gambar 2.15
Cara Membuat Layer
3.
copy lereng pada layer external dan copy litologi pada layer material
4.
5.
6.
Extend pada bagian garis litologi yang belum menempel pada lereng.
7.
Gambar 2.16
Tampilan Lereng Pada AutoCad Sudut 700
Gambar 2.17
Tampilan Lereng Pada AutoCad Sudut 800
Gambar 2.18
Tampilan Lereng Pada AutoCad Sudut 870
8.
2.1.4
1.
Gambar 2.19
Import File DXF
2.
Maka akan muncul kotak dialog dxf options lalu centang grafis yang akan
ditampilkan yaitu boundary dan materialnya.
Gambar 2.20
Pilih Komponen Material dan Boundary
Gambar 2.21
Mengatur Project setting
4.
Untuk membuat water table pada slide, maka klik menu toolbars
Boundaries add water table. Lalu buatlah garis water table sesuai
dengan data yang kita miliki dengan cara mengklik kiri pada ujung awal
garis water table lalu buatlah bentuk sesuai dengan bentuk lereng
5.
Cara membuat seismic load dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
: Klik toolbar loading seismic load, maka akan muncul seismic load
pada kolom horizontal dan vertikal diisikan 0.01.
Gambar 2.22
Mengatur Seismic Load
6.
Untuk membuat autogrid dpat dilakukan dengan cara mengklik kiri toolbar
surface pilih auto grid maka akan muncul kotak dialog grid spacing.
7.
Gambar 2.23
Mengatur Define Material
Gambar 2.24
Mengatur Assign Properties
8.
Gambar 2.25
Mengatur Analysis
9.
Hasil Akhir :
Gambar 2.26
Keadaan Kering, Sudut 700, FK = 2.745, Tinggi Jenjang 2.842 Meter
Gambar 2.27
Keadaan Setengah Jenuh, Sudut 700, FK = 2.085, Tinggi Jenjang 27.843 Meter
Gambar 2.28
Keadaan Jenuh, Sudut 700, FK = 1.303, Tinggi Jenjang 27.843 Meter
Gambar 2.29
Keadaan Kering, Sudut 800, FK = 2.343, Tinggi Jenjang 28.385 Meter
Gambar 2.30
Keadaan Setengah Jenuh, Sudut 800, FK = 1.620, Tinggi Jenjang 27.048 Meter
Gambar 2.31
Keadaan Jenuh, Sudut 800, FK = 0.903, Tinggi Jenjang 28.385 Meter
Gambar 2.32
Keadaan Kering, Sudut 870, FK = 1.926, Tinggi Jenjang 28.597 Meter
Gambar 2.33
Keadaan Setengah Jenuh, Sudut 870, FK = 0.978, Tinggi Jenjang 28.597 Meter
Gambar 2.34
Keadaan Jenuh, Sudut 870, FK = 0.419, Tinggi Jenjang 28.597 Meter
2.1.5
1.
Gambar 2.35
Cara Import Ke Phase2
Gambar 2.36
Cara Mengatur Project
Gambar 2.37
Tampilan Pengaturan Project Setting
3.
Mesh
Setup
Pada menu mesh setup centang untuk advanced dirrection settings lalu
pilih discretize dan mesh
OK displacement free
Gambar 2.38
Pengaturan Mesh
4.
Gambar 2.39
Pengaturan Seismic Load
5.
Gambar 2.40
Pengaturan Define Material
6.
Untuk membuat water table pada phase2, maka klik menu toolbars
Boundaries add piezometric line.
7.
8.
Hasil
Gambar 2.41
Sudut 700, Kondisi Kering dan SRF = 6.596
Gambar 2.42
Sudut 700, Kondisi Setengah Jenuh dan SRF = 6.55
Gambar 2.43
Sudut 700, Kondisi Jenuh dan SRF = 6.3
Gambar 2.44
Sudut 800, Kondisi Kering dan SRF = 9.37
Gambar 2.45
Sudut 800, Kondisi Setengah Jenuh dan SRF = 7.96
Gambar 2.46
Sudut 800, Kondisi Jenuh dan SRF = 9.37
Gambar 2.47
Sudut 870, Kondisi Kering dan SRF = 9.37
Gambar 2.48
Sudut 870, Kondisi Setengah Jenuh dan SRF = 8.62
Gambar 2.49
Sudut 870, Kondisi Setengah Jenuh dan SRF = 8.62
2.2
Pembahasan
1.
2.
3.
4.
mempengaruhi lereng.
Define material merupakan toolbar yang berguna untuk memberikan
informasi yang dimiliki sample melalui pengujian geoteknik sehingga
batuan penyusun pada lereng dapat diketahui kekuatannya.
5.
6.
BAB III
KESIMPULAN
Kestabilan lereng merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan
keberhasilan kegiatan tambang apabila kestabilan lereng tersebut baik maka
faktor keselamatan kerja pun akan meningkat serta akan berdampak percepatan
laju produktifitas kerja, karena dalam kegiatan tambang produktifitas kerja
merupakan hal yang selalu dituntut.
Seperti diketahui bahwa varible seperti besaran sudut dan jenis batuan
penyusun dalam penentuan desain lereng sangat berpengaruh terhadap nilai
keselamatan, apabila nilai keselamatannya kecil maka kemungkinan lereng
tersebut untuk longsor semakin besar sedangkan apabila nilai keselamatnya
besar maka akan berlaku sebaliknya.
Hal tersebut dapat dibuktikan dalam simulasi ini apabila suatu lereng
dibentuk dengan sudut yang hampir tegak maka niali faktor keselamtannya akan
semakin kecil hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi, nilai kohesi yang
semakin kecil, nilai sudut geser dalam yang semakin besar dan juga dirasa tidak
ekonomis karena medan kerja yang dibuat terlalu tegak lurus.
Nilai FK pada besaran sudut 700 memiliki nilai FK yang lebih baik
dibandingkan dengan lereng yang memiliki sudut 80-87 0 padak kondisi jenuh
atau kondisi terburuk dengan nilai 1.303 dibandingan dengan rencana design 80 0
FK =0.903 dan 870 FK = 0.419.
DAFTAR PUSTAKA