Anda di halaman 1dari 5

Adipta Novamta Mahardhika

Pengoptimalisasian Sektor Migas Guna Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional

Dalam mindset kita selama ini telah di cekoki atau di dogma dengan anggapan
bahwa bangsa Indonesia kaya potensi Alam.Jawabannya memang benar kita kaya akan
potensi alam yang berlimpah tetapi tidak dengan potensi minyak dan gas.Kata-kata tadi bak
dua sisi mata uang yang menciptakan bauran sisi positif dan negative.Disisi positive kita
menjadi bangga menjadi bangsa yang mempunyai kekayaan alam yang luar biasa,akan
tetapi disisi yang lain hal tersebut akan menyebabkan orang Indonesia akan mengkonsumsi
BBM dalam cara yang tidak bijaksana,penggunaan yang berlebih karena Sebagian besar
publik (hingga saat ini) meyakini bahwa kita memiliki kekayaan (SDA) migas dalam
jumlah yang melimpah. Karenanya, menjadi wajar (logis) jika publik menuntut harga migas
domestik murah.
Akan tetapi faktanya per tanggal 10 september 2008 Menteri ESDM pada waktu itu
Purnomo Yusgiantoro menandatanganai kesepakatn bahwa Indonesia resmi menghentikan
sementara keanggotaannya dari Organisasi Negara pengekspor Minyak (OPEC)
dikarenakan Indonesia karena telah menjadi importir neto minyak bukan eksportir minyak
lagi.Tergerak ditengah tengah itu melaluli essay ini kami mencoba mengevaluasi dan
memberikan input terhadap program pengoptimalisasian sektor Migas di Indonesia.
Paradigma pengelolaan Migas di Indonesia
Waktu demi waktu paradigma pengelolaan minyak di Indonesia belum begitu banyak
berubah dibandingkan kita lihat dengan tetangga kita Malaysia yang telah berhasil
merevolusi

Petronas

menjadi

perusahaan

minyak

yang

disegani

di

kawasan

ASEAN.Faktanya Petronas bisa membangun menara Petronas di jantung kota Kuala


lumpur dan berhasil menjadi sponsor acara bergengsi didunia seperti F1,Moto GP dan
Rally.Kita pasti bertanya- tanya ada apa dengan perusahaan minyak kita yaitu
Pertamina,kenapa yang Petronas yang berguru sistem perminyakan di Indonesia sekarang
malah jauh mengunggguli kita?Apabila kita bedah dan telaah isi permasalahan yang kita

Essay Petrogasdays Adipta Novamta M

Page 1

Adipta Novamta Mahardhika

dapat yaitu ketergantungan APBN terhadap migas besar (dieksploitasi untuk mengejar
devisa),peran migas terhadap bauran energi nasional (energi primer utamanya) cukup besar
dan value added sektor migas terhadap perekonomian nasional belum optimal.Disamping
faktor lain seperti tata kelola produksi ,kebijakan politik dan tentunya penyakit lama yaitu
korupsi yang sudah mengurat akar di setiap instansi pemerintahan dan BUMN di Indonesia.
Kontribusi sektor Migas dalam perekonomian nasional
Dalam kurun waktu dua dekade ini walaupun ketergantungan ekonomi nasional terhadap
sektor migas sedikit demi sedikit bisa di kurangi akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa
peran migas masih memegang peran utama dalam perekonomian nasional sekitar 65% dari
terhadap pemasukan negara(pendapatan migas Rp360 triliun pada tahun 2012).Hampir
setiap lini industri di indonesia membutuhkan bantuan energi dari sektor Migas yang sangat
significant.Oleh karena itu apabila terjadi kelangkaan atau kenaikan harga minyak maka
multiplier efek yang terjadi sangatlah besar seperti inflasi,kelangkaan suatu barang
,peningkatan unemployment rate dan tentunya stabilitas ekonomi nasional.
Cara pengoptimalisai sektor Migas
Tata kelola dan sistem dengan goal yang specific merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kinerja migas kita.Tetapi perlu diingat pengoptimalisasi tidak sama dengan
eksploitasi berlebih yang tidak dilakukan secara arif dan bijaksana(memperhatikan
dampak-dampak lingkungan dan lain-lain).Dan tentunya didukung dengan teknologi yang
digunakan haruslah didaya gunakan dengan seoptimal mungkin guna mendukung program
optimalisasi.Dalam hal sumber daya manusia(SDM) Indonesia seyogyanya sudah
mempunyai kapasitas untuk mengelola minya dan gas kita sendiri.Oleh karena itu
ketergantungan dengan pihak luar negeri(Exxon mobile,British petroluem) haruslah segera
sedikit demi sedikit dihapuskan.Apa gunanya kita mempunyai sekolah teknik seperti ITB
dan ITS yang terkenal dengan para cendikiawan dibidang teknologi kalau kita tidak bisa
menggarap minyak kita sendiri.

Essay Petrogasdays Adipta Novamta M

Page 2

Adipta Novamta Mahardhika

Cara selanjutnya yaitu optimalisasi pemanfaatan aset ,pemanfaatan aset milik kontraktor
oleh kontraktor lain. Sebagai contoh, pemanfaatan bersama fasilitas penampungan
kondensat, penghematan kontrak bersama sewa helikopter ,pesawat dan pengoptimalisasi
sumur sumur BOR yang ada(Six Sigma Strategy).
Di lain sisi perusahaan minyak negara kita harus juga memperhatikan dan memprediksi
ketersediaan cadangan minyak yang ada di Indonesia.Oleh karena itu untuk mencegah
adanya kelangkaan,seyogyanya kita juga mempersiapkan dan investasi ke sumber- sumber
energi alternative yang ada di Indonesia.Seperti bioetanol dari tanaman tebu maupun dari
sawit,dimana Indonesia merupakan negara penghasil CPO(crude plam oil)terbesar didunia ,
tanaman

jarak,pembangkit

listrik

tenaga

sel

surya,pembangkit

listrik

tenaga

angin,pembangkit listrik tenaga nuklir dan tenaga panas bumi atau geothermal.Investasi
atau penanaman persiapan sejak dini sumber-sumber energi alternatife sejak dini akan
membantu Indonesia dalam hal konsumsi energi di masa mendatang.Dari kajian BPPT di
2009, kebutuhan energi secara nasional akan meningkat 4%-6,5% per tahunnya hingga
2025. Kebutuhan energi berdasarkan sektor penggunaannya, menunjukkan industri
menempati urutan pertama pengguna energi di Indonesia. Diikuti oleh sektor transportasi,
rumah tangga, komersial dan sektor pertanian. Konstruksi dan sektor pertambangan. Oleh
karena hal yang sangat krusial tersebuat apabila tidak dibarengin dengan langkah kebijakan
untuk mencari alternative tenaga yang potential dan yang terbaharukan ,di masa depan
Indonesia akan mengalami kelangkaan ekonomi yang berakibat ke ketahanan ekonomi
nasional.
Berdasarkan penelaah dan analisis diatas kita dapat menarik sebuah kesimpulan yaitu point
pertama bahwa Mindset yang sudah mengurat akar di indonesia yang beranggapan bahwa
bangsa ini kaya akan potensi Minyaknya harus di ubah dan ditanggapi dengan bijaksana,
bahwasannya sekaya apapun bangsa itu yang memiliki cadangan minyak bermiliar-milar
barrel akan tetapi ketika tidak dibarengi dengan proses penggunaan dari masyarakat dengan
hemat sesuai dengan kebutuhan maka potensi tersebut bida menjadi senjata pamungkas
penggerak roda ekonomi kita.Yang kedua tata kelola minya Indonesia yang perlu
dioptimalkan mengingat kinerja perusahaan yang kurang effective dan effisien

Essay Petrogasdays Adipta Novamta M

Page 3

Adipta Novamta Mahardhika

menyebabkan potensi yang sekiranya besar menjadi mubazir dan tentunya pengembangan
research dibidang tekhnologi dan sumber daya manusia harus push agar lebih berdaya
guna.Seperti hal yang kita tahu atau sudah menjadi bahan perbincangan di publik
bahwasannya kekayaan alam kita di kuras oleh pihak asing dan di bawa lari ke luar negara
Indonesia.Ironisnya praktik ini berjalan sampe sekarang dan tidak ada ketegasan dari
pemerintah untuk tidak mengharapkan bantuan dari luar negeri alih-alih karena masalah
teknologi dan SDM kita yang tidak capable.Point yang ketiga, sejak dini kita harus
memikirkan bahwa minyak merupakan bahan yang tidak terbaharukan,mencari energi
alternative sejak dini merupakan langkah konkrit membangun ketahanan energi di masa
mendatang.Mengingat beberapa sektor energi yang terbaharukan menyimpan harapan yang
cerah apabila digarap dengan professional dan memikirkan prospek jangka panjang.Tetapi
penting juga sinergi kerjasama antara pemerintah untuk saling mendukung program
ketahanan energi di masa mendatang, masyarakat dengan cara penggunaan energi yang
tepat guna sesuai dengan kebutuhan dan pemerintah mengambil alih pengoptimalisasi
ladang- ladang energi yang terbaharukan maupun yang tidak terbaharukan sehingga benarbenar sektor migas ini dapat bersumbang sih yang besar terhadap stabilitas ekonomi
Indonesia.

Essay Petrogasdays Adipta Novamta M

Page 4

Adipta Novamta Mahardhika

Daftar Pustaka

Purnomohadi E. 2010 Perlunya aksi untuk optimalisasi Pemanfaatan minyak dan gas bumi
Indonesia. BPH Migas, Jakarta.
[BP Migas] Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. 2010. Pertamina EP
Tandatangani Perjanjian Produksi 74 Sumur Tua. www.bpmigas.go.id, download 13
Februari 2013
Dwiyanto A. 2007. Peranan Penambangan Minyak Tradisional dalam Pembangunan
Masyarakat Desa. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang [Tesis].
Semarang: Universitas Diponegoro.
Kristanto D. 2007. Peranan Manajemen Reservoir Dalam Program Optimasi Pemboran
Pengembangan Lapangan Minyak Lepas Pantai. Jakarta: Ikatan Ahli Teknik Perminyakan
Indonesia (IATMI). Jurnal Teknologi Migas 1:25-30.

Essay Petrogasdays Adipta Novamta M

Page 5

Anda mungkin juga menyukai