Anda di halaman 1dari 10

BPS PROVINSI D.I.

YOGYAKARTA
No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN JULI 2015


KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,63 PERSEN
Kota Yogyakarta pada Bulan Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 0,63 persen. Inflasi ini dikarenakan
adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK).
Pada Bulan Juli ini, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok
bahan makanan naik 1,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,43
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,23 persen; kelompok sandang naik
0,51 persen; kelompok kesehatan naik 0,20 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan naik 1,39 persen. Sebaliknya kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,07 persen;
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen, diikuti oleh Kota Pontianak dan
Balikpapan masing-masing sebesar 2,56 persen dan 2,04 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota
Pematang Siantar sebesar 0,06 persen, diikuti Kota Lhokseumawe sebesar 0,30 persen. Deflasi terjadi di
Kota Merauke dan Tanjung Pandan masing-masing sebesar 0,65 persen dan 0,48 persen.
Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah angkutan udara, daging ayam
ras, cabai rawit, tarip kereta api, dan angkutan antar kota, sedangkan komoditas yang menghambat
inflasi adalah bawang merah, telur ayam ras, ikan keranjang, tomat sayur, dan emas perhiasan.
Laju inflasi tahun kalender 2015 (Juli 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 1,59 persen, sedangkan
laju inflasi year on year (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 5,45 persen.

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN


Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juli 2015 secara umum menunjukkan
adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Juli 2015, di Kota
Yogyakarta terjadi inflasi 0,63 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
117,96 pada Juni 2015 menjadi 118,70 pada Juli 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Juli 2015
terhadap Desember 2014) 2015 sebesar 1,59 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2015
terhadap Juli 2014) sebesar 5,45 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya enam indeks
kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik 1,17 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok & tembakau naik 0,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
naik 0,23 persen; kelompok sandang naik 0,51 persen; kelompok kesehatan naik 0,20 persen; dan
kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 1,39 persen. Sebaliknya kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,07 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi
diantaranya: angkutan udara naik 8,38 persen dengan memberikan andil sebesar 0,13 persen; daging
ayam ras naik 9,50 persen dengan memberikan andil sebesar 0,09 persen; cabai rawit dan tarip kereta
api naik 48,03 persen dan 13,47 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,04 persen;
angkutan antar kota dan ayam goreng naik 8,05 persen dan 3,45 persen dengan memberikan andil
sebesar 0,03 persen; kendaraan carter/rental, pepaya, cabai merah, kelapa, tarip listrik, petai, lele, dan
bahan bakar rumahtangga naik 9,83 persen, 7,97 persen, 9,75 persen, 5,81 persen, 0,39 persen, 73,49
persen, 6,55 persen, dan 0,48 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen;
udang basah, jeruk, bawang putih, gula pasir, cabe hijau, sabun detergen bubuk/cair, ayam hidup, nasi
dengan lauk, daging ayam kampung, bayam, pemeliharaan/service, wortel, pisang, capcai, hati sapi,
kue kering berminyak, alpukat, kentang, blus, daging sapi, nila, kangkung, baju muslim laki-laki, daun
melinjo, apel, dan daging kambing naik 6,88 persen, 2,62 persen, 4,68 persen, 2,66 persen, 36,52
persen, 2,99 persen, 13,12 persen, 0,53 persen, 10,86 persen, 8,57 persen, 2,40 persen, 10,01 persen,
2,35 persen, 3,91 persen, 10,19 persen, 1,73 persen, 15,01 persen, 7,83 persen, 5,17 persen, 0,87
persen, 6,88 persen, 10,15 persen, 4,91 persen, 18,94 persen, 1,81 persen, dan 0,82 persen dengan
masing-masing memberikan andil 0,01 persen.
Gambar 1
Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Juli 2014 Juli 2015

Nasional

2
1,5
1
0,5

Yogyakarta

2,46

2,5
1,50

1,76

0,93
0,47

0,49

0,85

0,28
0,09

-0,5

0,47

1,13
0,17

0,13
-0,36

0,27
-0,24

0,15

0,38

0,50

0,54

0,36

0,36

0,35

0,63

-0,40

-1
Jul-14

Ags-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15

Jul-15

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi
diantaranya bawang merah turun 24,95 persen dengan memberikan andil sebesar -0,12 persen; telur
ayam ras turun 6,68 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; ikan keranjang turun
12,15 persen dengan memberikan andil sebesar -0,03 persen; tomat sayur, emas perhiasan, terong
panjang, dan semangka turun 18,40 persen, 1,57 persen, 12,68 persen, dan 5,77 persen dengan
masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Tabel 1
Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta
Bulan Juli 2015
Kelompok Pengeluaran

Persentase
Sumbangan Inflasi

[1]

[2]

Umum

0,63

1.

Bahan makanan

0,22

2.

Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau

0,08

3.

Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

0,06

4.

Sandang

0,03

5.

Kesehatan

0,01

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

-0,01

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

0,24

Tabel 2
IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Juni 2015 dan Tahun ke Tahun
menurut Kelompok Pengeluaran
I H K ( 2012=100 )
Kelompok Pengeluaran

Juli
2014

Desember
2014

Juli
2015

Inflasi
Juli
2015 *)

Laju Inflasi
Tahun
2015 **)

Laju Inflasi
Tahun ke
Tahun ***)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Umum

111,62

116,84

118,70

0,63

1,59

5,45

1. Bahan Makanan

120,25

126,93

128,57

1,17

1,29

4,96

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan


Tembakau

113,04

114,82

119,06

0,43

3,69

5,07

3. Perumahan

110,38

116,48

119,49

0,23

2,58

6,95

4. Sandang

105,03

106,84

111,36

0,51

4,23

5,70

5. Kesehatan

107,62

110,12

112,72

0,20

2,36

4,63

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga

103,68

105,64

106,03

-0,07

0,37

2,07

7. Transpor dan Komunikasi

111,56

121,49

119,18

1,39

-1,90

6,13

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Gambar 2
Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan Juli 2015
menurut Kelompok Pengeluaran

P
e
r
s
e
n

10,00
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
-1,00
-2,00
-3,00
-4,00
-5,00
-6,00

4,23
1,59

3,69

2,58

1,29

2,36
0,37

-1,90

Umum

Bahan

Mak.

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor,

Makanan Jadi,Min,
Rok & Temb

Komunikasi,
dan Jasa
Keuangan

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK


PENGELUARAN
1.

Bahan Makanan

Pada Bulan Juli 2015 kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,17
persen, sehingga besaran angka indeks menjadi 128,57, relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang
mencapai 127,08. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tujuh sub kelompok mengalami
kenaikan angka indeks, yakni sub kelompok padi padian, umbi umbian dan hasilnya naik 0,17 persen;
sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 4,48 persen; sub kelompok ikan segar naik 5,48 persen;
sub kelompok sayur-sayuran naik 4,68 persen; sub kelompok buah-buahan naik 2,75 persen; sub
kelompok lemak dan minyak naik 1,62 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,68
persen. Sebaliknya sub kelompok ikan diawetkan turun 5,13 persen; sub kelompok telur, susu dan
hasil-hasilnya turun 1,58 persen; sub kelompok kacang-kacangan turun 0,11 persen; dan sub
kelompok bumbu-bumbuan turun 2,84 persen,
Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan
andil terjadinya inflasi antara lain daging ayam ras naik 9,50 persen dengan memberikan andil sebesar
0,09 persen; cabai rawit naik 48,03 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; pepaya, cabai
merah, kelapa, petai, dan lele naik 7,97 persen, 9,75 persen, 5,81 persen, 73,49 persen, dan 6,55 persen
dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen; udang basah, jeruk, bawang putih, cabe
hijau, ayam hidup, daging ayam kampung, bayam, wortel, pisang, hati sapi, alpukat, kentang, daging
sapi, nila, kangkung, daun melinjo, apel, dan daging kambing naik 6,88 persen, 2,62 persen, 4,68
persen, 36,52 persen, 13,12 persen, 10,86 persen, 8,57 persen, 10,01 persen, 2,35 persen, 10,19 persen,
15,01 persen, 7,83 persen, 0,87 persen, 6,88 persen, 10,15 persen, 18,94 persen, 1,81 persen, dan 0,82
persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menahan
terjadinya inflasi, yaitu bawang merah turun 24,95 persen dengan memberikan andil sebesar -0,12
persen; telur ayam ras turun 6,68 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; ikan
4

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

keranjang turun 12,15 persen dengan memberikan andil sebesar -0,03 persen; tomat sayur, terong
panjang, dan semangka turun 18,40 persen, 12,68 persen, dan 5,77 persen dengan masing-masing
memberikan andil sebesar -0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi
sebesar 0,43 persen dengan angka indeks sebesar 119,06, lebih tinggi dibanding angka indeks pada
bulan sebelumnya yaitu sebesar 118,55.
Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan
angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,54 persen; dan sub kelompok minuman yang
tidak beralkohol naik 0,48 persen. Sdangkan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol relatif
stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menambah terjadinya inflasi pada
kelompok ini diantaranya ayam goreng naik 3,45 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03
persen; gula pasir, nasi dengan lauk, capcai, dan kue kering berminyak naik 2,66 persen, 0,53 persen,
3,91 persen, dan 1,73 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil menahan
terjadinya inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah air kemasan, biskuit, wafer, dan kacang kulit
turun 0,80 persen, 0,45 persen, 0,35 persen, dan 0,81 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar
0,23 persen dengan angka indeksnya mencapai 119,49, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan
sebelumnya yaitu sebesar 119,21. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub
kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,01
persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 0,39 persen; sub kelompok perlengkapan
rumahtangga naik 0,34 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,60 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi
diantaranya tarip listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,39 persen dan 0,48 persen dengan
memberikan andil sebesar 0,02 persen; sabun detergen bubuk/cair naik 2,99 persen dengan
memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah besi beton, air
conditioner (AC), keramik, panci, dan pengharum/pelembut cucian turun 1,40 persen, 2,94 persen,
0,34 persen, 2,41 persen dan 0,80 persen.

4.

Sandang

Kelompok sandang pada Bulan Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan angka
indeks sebesar 111,36, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 110,79. Dari
empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks,
yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,93 persen; sub kelompok sandang wanita naik 1,16
persen; sub kelompok sandang anak-anak naik 0,28 persen. Sebaliknya sub kelompok barang pribadi
dan sandang lainnya turun 0,48 persen.
Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, diantaranya blus dan baju
muslim laki-laki naik 5,17 persen dan 4,91 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar
0,01 persen; baju muslim perempuan, ongkos jahit, sandal karet, celana panjang jeans, dan kemeja
panjang katun naik 7,09 persen, 2,18 persen, 6,74 persen, 1,48 persen, dan 2,14 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga memberikan andil menahan
laju inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah emas perhiasan turun 1,57 persen dengan
memberikan andil sebesar -0,01 persen; celana panjang jeans, pembalut wanita, sarung katun, dan
celana panjang katun turun 3,65 persen, 0,26 persen, 1,58 persen dan 0,07 persen.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Bulan Juli 2015 ini mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Angka
indeks kelompok ini tercacat 112,72, lebih tinggi dibanding angka indeks bulan sebelumnya yang
mencapai 112,50.
Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok
mengalami kenaikan yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,08 persen; sub kelompok jasa perawatan
jasmani naik 0,86 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,41 persen,
sedangkan sub kelompok jasa kesehatan relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya parfum,
shampo, hand body lotion, facial, dan bedak naik 1,03 persen, 0,64 persen, 1,42 persen, 2,06 persen,
dan 0,63 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah
kapas dan pembersi/penyegar turun 2,25 persen dan 0,69 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Bulan Juli 2015 mengalami deflasi sebesar
0,07 persen dengan angka indeks sebesar 106,03 lebih rendah dari angka indeks bulan lalu yang
tercatat sebesar 106,10.
Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami
penurunan dan tiga sub kelompok relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Sub kelompok yang
mengalami penurunan yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan turun 0,36 persen; dan
sub kelompok rekreasi turun 0,04 persen, sedangkan sub kelompok pendidikan; sub kelompok kursuskursus/pelatihan dan sub kelompok olah raga relatip stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Juli 2015 yaitu: pensil hitam,
personal komputer/desktop, dan kamera naik 0,41 persen, 0,01 persen, dan 0,03 persen. Sebaliknya
komoditas yang dapat menahan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah tas sekolah,
laptop/notebook, televisi berwarna, printer, dan VCD/DVD player turun 4,85 persen, 0,10 persen,
0,23 persen, 0,48 persen, dan 0,11 persen.

7.

Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada
Bulan Juli 2015 sebesar 119,18, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang mencapai 117,55. Pada
kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor naik
1,94 persen; sub kelompok komunikasi dan pengiriman naik 0,08 persen; dan sub kelompok sarana dan
penunjang transpor naik 0,67 persen, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa
keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, sehingga memberikan andil
terjadinya inflasi diantaranya adalah angkutan udara naik 8,38 persen dengan memberikan andil
sebesar 0,13 persen, tarip kereta api naik 13,47 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen,
angkutan antar kota naik 8,05 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen, kendaraan
carter/rental naik 9,83 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; pemeliharaan/service
naik 2,40 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01.
6

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Komoditas yang dapat menahan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah rantai+gear motor
dan ban dalam motor turun 0,57 persen dan 0,14 persen.

Tabel 3
Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Juni 2015 dan Juli 2015,
Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
IHK
KODE
[1]
00000
10000
10100
10200
10300
10400
10500
10600
10700
10800
10900
11000
11100
20000
20100
20200
20300
30000
30100
30200
30300
30400
40000
40100
40200
40300
40400
50000
50100
50200
50300
50400
60000
60100
60200
60300
60400
60500
70000
70100
70200
70300
70400

KELOMPOK / SUB KELOMPOK


[2]
UMUM
BAHAN MAKANAN
Padi-padian,umbi2-an & hasilnya
Daging dan hasil-hasilnya
Ikan Segar
Ikan Diawetkan
Telur,susu,dan hasil-hasilnya
Sayur-sayuran
Kacang-kacan
Buah-buahan
Gan
Bumbu-bumbuan
Lemak dan minyak
Bahan makanan lainnya
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan jadi
Minuman yang tdk beralkohol
Tembakau dan minuman beralkohol
PERUMAHAN
Biaya tempat tinggal
Bh,bakar,penerangan dan air
Perlengkapan Rumahtangga
Penyelenggaraan Rumahtangga
SANDANG
Sandang laki-laki
Sandang wanita
Sandang anak-anak
Barang pribadi dan lainnya
KESEHATAN
Jasa kesehatan
Obat-obatan
Jasa Perawatan Jasmani
Perawatan jasmani & kosmetika
PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA
Jasa Pendidikan
Kursus-kursus/Pelatihan
Perlengkapan/peralatan pendidikan
Rekreasi
Olahraga
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
Transpor
Komunikasi dan pengiriman
Sarana & penunjang transport
Jasa Keuangan

Juni
2015
[3]
117,96
127,08
113,90
134,13
132,04
156,70
129,81
123,42
121,19
137,94
147,65
110,26
130,36
118,55
118,90
114,50
120,99
119,21
112,25
136,94
107,28
113,03
110,79
117,71
108,22
112,36
104,97
112,50
111,77
109,44
108,39
116,24
106,10
105,05
122,15
101,03
107,24
112,71
117,55
127,05
98,46
108,55
118,20

Juli
2015
[4]
118,70
128,57
114,09
140,14
139,28
148,66
127,76
129,19
121,06
141,74
143,45
112,05
131,24
119,06
119,54
115,05
120,99
119,49
112,26
137,48
107,64
113,71
111,36
118,81
109,47
112,67
104,47
112,72
111,77
109,53
109,32
116,72
106,03
105,05
122,15
100,67
107,20
112,71
119,18
129,52
98,54
109,28
118,20

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Inflasi
Juli
2015
(%)
[5]
0,63
1,17
0,17
4,48
5,48
-5,13
-1,58
4,68
-0,11
2,75
-2,84
1,62
0,68
0,43
0,54
0,48
0,00
0,23
0,01
0,39
0,34
0,60
0,51
0,93
1,16
0,28
-0,48
0,20
0,00
0,08
0,86
0,41
-0,07
0,00
0,00
-0,36
-0,04
0,00
1,39
1,94
0,08
0,67
0,00

ANDIL
INFLASI
[6]
0,63
0,22
0,01
0,14
0,06
-0,03
-0,05
0,06
0,00
0,05
-0,04
0,02
0,00
0,08
0,06
0,01
0,00
0,06
0,00
0,03
0,00
0,02
0,03
0,01
0,02
0,00
-0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
-0,01
0,00
0,00
-0,01
0,00
0,00
0,24
0,23
0,00
0,01
0,00

C. INFLASI MENURUT KOMPONEN JUNI 2015


Komponen inti pada bulan Juli 2015 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 112,10 pada Juni 2015 menjadi 112,41 pada Juli 2015, komponen yang harganya diatur
pemerintah mengalami inflasi 1,22 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 1,40 persen.
Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak
untuk tahun kalender (Januari Juli) 2015 masing-masing sebesar 2,31 persen, -0,37 persen dan 1,13
persen, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) masing-masing sebesar
3,74 persen, 11,93 persen, dan 4,99 persen.

Tabel 4
Tingkat Inflasi Juli 2015, Inflasi Tahun Kalender 2015, dan Inflasi Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Komponen
IHK

IHK

IHK

Inflasi

Andil

Laju Inflasi

Laju Inflasi

Juli

Desember

Juli

Juli

Inflasi

Tahun Kalender

Tahun ke

2014

2014

2015

2015

(%)

2015

Tahun

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

Umum

112,57

116,84

118,70

0,63

0,63

1,59

5,45

Inti

108,36

109,87

112,41

0,27

0,18

2,31

3,74

II

Diatur Pemerintah

122,10

137,18

136,67

1,22

0,24

-0,37

11,93

III

Bergejolak

121,50

126,13

127,55

1,40

0,21

1,13

4,99

Komponen

[1]

Tiga kelompok komponen pada Juli 2015 memberikan sumbangan inflasi terhadap Yogyakarta
yaitu: komponen inti 0,18 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,24 persen, dan
komponen bergejolak memberikan andil 0,21 persen.

Gambar 3
Inflasi Juni dan Juli 2015 Menurut kelompok Komponen
1,50
1,00
0,50
0,00
Umum

Inti
Juni

Diatur Pemerintah

Bergejolak

Juli

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA


Pada Bulan Juli 2015 dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 80 kota mengalami inflasi
dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen,
diikuti oleh Kota Pontianak dan Kota Balikpapan dengan inflasi sebesar 2,56 persen dan 2,04 persen,
sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,06 persen diikuti Kota
Lhokseumawe sebesar 0,30 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di Kota Merauke dan Tanjung Pandan
masing-masing sebesar 0,65 persen dan 0,48 persen.
Di wilayah Sumatera dari 23 kota IHK, 22 kota IHK mengalami inflasi dan 1 kota IHK
mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen diikuti oleh
Kota Lubuk Linggau dan Batam masing-masing sebesar 1,90 persen dan 1,80 persen. Inflasi terendah
terjadi di Kota Pematang Siantar dan Lhokseumawe masing masing sebesar 0,06 persen dan 0,30
persen. Sebaliknya Kota Tanjung Pandan mengalami deflasi sebesar 0,48 persen.
Di pulau Jawa dan Madura, dari 26 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, semua
kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,99 diikuti Kota DKI
Jakarta dan Kota Surakarta masing -masing sebesar 0,97 persen dan 0,96 persen. Inflasi terendah
terjadi di Kota Serang sebesar 0,34 persen, diikuti Kota Surabaya sebesar 0,38 persen.
Untuk wilayah Sulawesi, dari 11 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Kota Palu diikuti Kota Makasar masing-masing sebesar 1,32 persen dan 1,29
persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,49 persen, diikuti Kota
Gorontalo sebesar 0,74 persen. Untuk wilayah Kalimantan, dari 9 kota IHK, semua kota IHK
mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Pontianak sebesar 2,56 persen,
diikuti Kota Balikpapan sebesar 2,04 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung dan
Kota Sampit masing-masing sebesar 0,88 persen dan 0,89 persen.
Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi
terjadi di Kota Sorong sebesar 2,01 persen, diikuti Kota Bima sebesar 1,52 persen, sedangkan inflasi
terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,31 persen, diikuti Kota Mataram sebesar 0,47 persen.
Sebaliknya Kota Merauke mengalami deflasi sebesar 0,65 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Tabel 5
Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Juli 2015 di 82 kota
No

Kota

IHK

Inflasi

No

Kota

IHK

Inflasi

[1]
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

[2]

[3]

[4]

[2]

[3]

[4]

MEULABOH
BANDA ACEH
LHOKSEUMAWE
SIBOLGA
PEMATANG SIANTAR
MEDAN
PADANG SIDEMPUAN
PADANG
BUKIT TINGGI
TEMBILAHAN
PEKAN BARU
DUMAI
BUNGO
JAMBI
PALEMBANG
LUBUK LINGGAU
BENGKULU
BANDARLAMPUNG
METRO
TANJUNG PANDAN
PANGKAL PINANG
BATAM
TANJUNG PINANG
DKI JAKARTA
BOGOR
SUKABUMI
BANDUNG
CIREBON
BEKASI
DEPOK
TASIKMALAYA
CILACAP
PURWOKERTO
KUDUS
SURAKARTA
SEMARANG
TEGAL
YOGYAKARTA
JEMBER
BANYUWANGI
SUMENEP

121.06
115.96
115.87
123.31
123.59
122.91
119.42
124.97
119.09
125.93
120.99
121.77
119.17
121.17
118.29
118.84
125.91
121.69
129.69
125.30
121.65
120.82
121.83
121.75
120.55
120.43
120.03
118.69
118.84
119.88
118.79
123.06
118.87
125.83
118.27
120.34
117.25
118.70
118.80
118.78
118.74

[1]
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82

10

0.84
0.61
0.30
1.52
0.06
0.82
1.10
1.21
1.66
0.79
0.57
0.78
1.60
1.54
1.05
1.90
1.38
1.08
1.32
-0.48
3.18
1.80
0.87
0.97
0.49
0.53
0.85
0.92
0.81
0.95
0.52
0.99
0.84
0.88
0.96
0.91
0.93
0.63
0.94
0.62
0.86

KEDIRI
MALANG
PROBOLINGGO
MADIUN
SURABAYA
TANGERANG
CILEGON
SERANG
SINGARAJA
DENPASAR
MATARAM
BIMA
MAUMERE
KUPANG
PONTIANAK
SINGKAWANG
SAMPIT
PALANGKARAYA
TANJUNG
BANJARMASIN
BALIKPAPAN
SAMARINDA
TARAKAN
MANADO
PALU
BULUKUMBA
WATAMPONE
MAKASAR
PARE - PARE
PALOPO
KENDARI
BAU - BAU
GORONTALO
MAMUJU
AMBON
TUAL
TERNATE
MANOKWARI
SORONG
MERAUKE
JAYAPURA
NASIONAL

119.63
121.20
120.34
118.70
120.25
127.84
123.32
125.63
127.59
118.51
118.76
121.98
114.93
122.33
129.89
120.89
120.71
119.52
119.84
118.89
125.45
123.08
129.78
121.15
122.05
126.70
116.92
120.20
118.37
118.76
116.54
125.38
116.84
119.82
122.11
133.99
124.78
115.16
122.09
122.44
122.04

0.52
0.57
0.70
0.83
0.38
0.95
0.69
0.34
0.87
0.93
0.47
1.52
1.33
1.02
2.56
1.29
0.89
0.94
0.88
1.14
2.04
1.03
1.40
1.03
1.32
0.92
0.49
1.29
1.21
0.75
0.75
1.21
0.74
0.99
1.03
0.31
0.90
1.03
2.01
-0.65
0.51

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 42/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015

Anda mungkin juga menyukai