Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI NYERI PADA ANAK

Penilaian nyeri pada anak seringkali tidak mudah dilakukan karena tidak semua anak
dapat berkomunikasi verbal atau memiliki cacat perkembangan. Persepsi dan komunikasi
nyeri pada anak tergantung dari tingkat intelektual dan perkembangan sosial. Ekspresi
nyeri

bergantung

pada

kemampuan

anak

untuk

memahami,

mengukur

dan

mengkomunikasikan nyeri yang dialami.9


Penilaian nyeri dapat dilakukan melalui teknik pelaporan sendiri (self-report
technique), obsevasi perilaku atau pengukuran tanda tanda fisiologis, bergantung dari usia
anak serta kemampuan komunikasi. 9
Pengukuran nyeri pada anak dapat dilakukan dengan autoanamnesis, pemeriksaan
fisis, observasi tingkah laku, dan pengukuran fisiologis. Anammesis umumnya dapat
dilakukan pada anak di atas 3 tahun dan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan orangtua.
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menggambarkan nyeri adalah visual analog
scale (VAS), numerical scale dan faces scale.
Visual analog scale dan numerical scale merupakan sebuah skala garis lurus
berukuran 10 cm, tetapi teknik VAS tidak menggunakan angka untuk menunjukkan
intensitas nyeri. Kedua teknik ini dapat digunakan untuk anak berusia lebih dari 7 tahun.
Faces scale dapat digunakan untuk menilai nyeri pada anak berusia 3-7 tahun yang dapat
berkomunikasi dan sudah mengerti konsep lebih dan kurang.

Gambar 2. Pengukuran Nyeri Self Report Technique7


Observasi tingkah laku dapat digunakan pada bayi atau anak yang belum dapat
bicara. Teknik pengukuran yang dapat digunakan adalah FLACC scale dan Riley infant
pain scale. Skala FLACC dapat digunakan pada anak berusia 2 bulan sampai 7 tahun,
sedangkan riley infant pain scale dapat digunakan untuk menilai nyeri pada bayi. Skor
FLACC berupa total nilai yang diakumulasikan. Manajemen nyeri perlu dilakukan bila
skor akumulasi 3. 7

Tabel 1. Skala Pengukuran Nyeri FLACC 7,8


Katagori

Skor

Face (Wajah)

0
Tidak ada ekspresi
khusus, senyum

1
Menyeringai,
mengerutkan dahi,
tampat tidak tertarik
(kadangkadang)
Gelisah, tegang

Legs (Kaki)

Normal, rileks

Actifity
(Aktivitas)

Menggeliat, tidak bisa


diam, tegang

Cry (Menangis)

Berbaring tenang,
posisi normal,
gerakan mudah
Tidak menangis

Consolability

rileks

Dapat ditenangkan
dengan sentuhan,
pelukan, bujukan

Merintih, merengek
kadang mengeluh

2
Dagu gemetar, gigi
gemeratak (sering)
Menendang, kaki
tertekuk
Kaku atau kejang
Terus menangis,
berteriak, sering
mengeluh
Sulit dibujuk

Tabel 2. Riley Infant Pain Scale7


Katagori

Wajah

Netral/senyum

Gerakan tubuh

Tenang, rileks

Menyeringai
Mengerutkan dahi
Gelisah tidak tenang

Mengertakkan
gigi
Agitasi sedang

3
Terus menangis

Gerakan
memukul, agitasi
terus menerus,
mengkakukan
tubuh
Tidur
Tenang, rileks
Tidur gelisah
Sering
Mudah terbangun
terbangun
dengan sentuhan,
tidak bisa tidur
Verbal/vokal
Tidak menangis Menangis, merintih, Menangis
Berteriak, high
mengeluh
kesakitan
pitched cry
Consolability
Netral
Mudah dibujuk
Tidak mudah
Tidak dapat
dibujuk
dibujuk
Respon
Gerakan mudah Mengerinyit jika
Menangis bila Berteriak dengan
terhadap
disentuh atau
disentuh atau
high pitched cry
sentuhan
bergerak
bergerak
jika disentuh atau
bergerak
Pengukuran respons fisiologis merupakan pengukuran tambahan yang mencakup
flushing, berkeringat, peningkatan tekanan darah, takikardia, takipnea, penurunan saturasi
oksigen, dan dilatasi pupil.

DAFTAR PUSTAKA
7.

Farastuti, Damayani dan Endang Widiastuti. Sari Pediatri, Vol 7 No 3 Desember 2005:

8.

153-159
World Health Organization. WHO Guidelines on the Pharmacological Treatment of

9.

Persisting Pain in Children with Medical Illnesses. 2012.


American Academy of Pediatrics. The Assesment and Management of Acute Pain in
Infants, Children and Adolescents. Pediatrics. 2001. Vol 108 No 3.

Anda mungkin juga menyukai