Oleh
D AS WAT I
815821835
daswati_bengbulang02@yahoo.com
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UPBJJ Purwokerto
2013
ABSTRAK
Penelitian dilatarbelakangi masalah rendahnya prestasi belajar dalam
konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hasil observasi awal
menunjukkan siswa kurang memahami materi karena kurang optimal dan
kreatifnya guru dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan alat peraga garis
bilangan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
Rumusan masalahnya adalah apakah penggunaan alat peraga garis bilangan
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, sedangkan tujuannya
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penggunaan alat
peraga garis bilangan. Penelitian dilakukan melalui proses pengkajian berdaur
(PTK) yang meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,,
dan refleksi. Data hasil belajar diambil dengan perangkat tes berupa tes objektif,
data motivasi belajar melalui lembar observasi. Teknis analisis menggunakan
teknik deskriptif komparatif. Hasil pembelajaran menggunakan peraga garis
bilangan terbukti meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dibuktikan
dengan peningkatan motivasi dari 11 siswa (42,31%), menjadi 16 siswa
(61,54%), dan 100% pada siklus terakhir, dan prestasi belajar dari 58,08,
menjadi 65,77, dan 75,38 pada siklus kedua, dengan tingkat ketuntasan belajar
sebanyak 5 siswa (19,23%) menjadi 53,85% atau 14 siswa, dan 24 siswa atau
92,31% pada siklus kedua. Kesimpulannya adalah penggunaan peraga garis
bilangan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri Bengbulang 01 dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
Kata Kunci: garis bilangan, motivasi, prestasi belajar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu yang perlu dikuasai oleh setiap orang, sebab
matematika berkenaan dengan kehidupan manusia. Bahkan matematika bisa
merupakan prasyarat untuk menguasai materi matematika yang lain, bahkan
untuk pelajaran yang lain seperti IPA. IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), mata pelajaran
matematika di kelas IV sekolah dasar bertujuan untuk mengenal, menyikapi,
dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Hal sebagaimana dijelaskan di atas
dapat
penyebab
penguasaan
siswa
terhadap
materi
IV SD
dalam
pembelajaran
matematika,dan
menambah
khasanah
Manfaat Praktis
Bagi siswa:
Memperbaiki belajar siswa, agar prestasi belajar siswa meningkat, siswa
merasa mendapat perhatian khusus dari guru sehingga minat belajar siswa meningkat,
memberikan pengalaman secara langsung bagi siswa, sehingga siswamempunyai
kesan dalam belajarnya, siswa dapat menarik kesimpulan atau memecahkan
masalah setelah melakukan eksperimen dalam pembelajaran matematika, dan untuk
memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga motivasi
siswa dan prestasi belajar siswa meningkat.
Bagi guru:
Guru
dapat
memperbaiki
dan
meningkatkan
kualitas
pendekatan
guru dapat dikuasai siswa, guru akan terbiasa untuk melakukan penelitian tindakan
kelas dengan merancang pendekatan-pendekatan pembelajaran yang baru guna
meningkatkan prestasi belajar siswanya, guru dapat meningkatkan kemampuan
meneliti dan menyusun laporan dalam
bentuk
karya
ilmiah
yang
baku,
kontribusi
bagi
penentuan
di
dalam
diri
siswa
yang
menimbulkan,
menjamin
tercapainya tujuan. Bahkan sudah umum orang menyebut kata motivasi untuk
menunjukkan mengapa seseorang melakukan sesuatu. Motif
dapat
dibatasi
sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi tecapainya suatu tujuan. Ini berarti, motif
itulah
yang
menyebabkan
timbulnya
semacam kekuatan
agar
individu
melakukan suatu tindakan. Kemudian dari kata motif ini dapat dikembangkan
menjadi motivasi. (Sardiman 2004 : 73)
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan dorongan dari dalam maupun dari luar diri seseorang untuk
dapat
melakukan kegiatan
belajar
dan
menambah
keterampilan
serta
awal
perkembangannya,
teori
tentang
motivasi
muncul
terdapat suatu
hierarki.
Maksudnya,
dalam
motivasi
terdapat
tingkatan-tingkatan. Dalam hal ini, ada beberapa teori motivasi yang berkaitan
dengan kebutuhan, yaitu:
ketertiban
saat
pembelajaran
berlangsung,
menunjukkan
sesuai
dengan
bobot
yang
dicapainya.
Sedangkan
Hubungan
diantara
pengertian
dan
penalarannya
dikembangkan
melalui pola pikir induktif maupun deduktif, 3) matematika sebagai ilmu atau
pengetahuan yang selalu mencari kebenaran dan bersedia meralat kebenaran
yang telah diterima bila ditemukan kebenaran yang terbaru sepanjang kebenaran
tersebut mengikuti pola pikir yang sah. (MKPBM, Tim, 2001 : 55-56)
Karakteristik Pembelajaran Matematika
Soedjadi (2000: 11), menyebutkan beberapa karakteristik pembelajaran
matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Pembelajaran matematika adalah bertahap, yaitu mulai dari hal yang
konkrit ke hal yang abstrak, dari sederhana kepada yang kompleks, atau
dari konsep yang mudah menuju konsep yang lebih sukar.
2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral yaitu memperkenalkan
konsep/bahan yang baru dengan memperhatikan konsep/bahan yang telah
dipelajari siswa sebelumnya.
3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif, yaitu matematika
tersusun secara deduktif aksiomatik, akurat, abstrak, dan ketat.
4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
yaitu
alat
untuk
menerangkan
Tindakan
Pembelajaran belum
menggunakan peraga
garis bilangan
Pembelajaran
menggunakan peraga
garis bilangan
Siklus I
Guru menyampaikan
materi pembelajaran,
menggunakan
garis
bilangan
melalui
kegiatan
ceramah,
dilanjutkan
pembahasan terhadap
tugas
secara
berkelompok
membahas LKS
Siklus II
Siswa
secara
berkelompok
mendemontrasikan
materi
pembelajaran
menggunakan
garis
bilangan
di depan
kelas. Guru berperan
sebagai
pengamat,
dilanjutkan pembahasan
melalui dikusi kelas.
Kondisi
Akhir
10
Hipotesis Tindakan
1. Penggunaan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri Bengbulang 01 pada pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
2. Penggunaan alat peraga garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Bengbulang 01 pada pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Indikator dan Kriteria Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi belajar
adalah kuatnya kemauan untuk berbuat, ketekunan dalam mengerjakan tugas,
keuletan dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) dan dapat
mempertahankan pendapatnya. Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Kriteria siswa tuntas belajar apabila telah mencapai tingkat penguasaan materi
pembelajaran sebesar 85% ke atas atau mendapat nilai KKM minimal 69.
2. Proses perbaikan pembelajaran (meningkatkan motivasi belajar siswa) dinyatakan
berhasil jika 85% dari jumlah siswa mengalami peningkatan minat belajarnya
selama proses pembelajaran berlangsung.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada pelaksanaan PTK adalah siswa kelas IV SD Negeri
Bengbulang 01, dengan jumlah siswa sebanyak 26 anak terdiri dari 7 siswa laki-laki
dan 17 siswa perempuan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bengbulang 01 yang berlokasi di
Jalan Penatusan RT. 03 RW. 01 Desa Bengbulang Kecamatan Karangpucung. Penulis
mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah
tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan
subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
11
Waktu Penelitian
Siklus Pertama : Kamis, 14 Pebruari 2013 dan Sabtu, 16 Pebruari 2013
Siklus Kedua
Materi Kajian
Kelas/Semester
IV / 2
Mata Pelajaran
Matematika
Standar Kompetensi
5.
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
bilangan bulat
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Bilangan Bulat
Indikator
12
SARWOTO, S.Pd.SD
NIP
Pekerjaan
Guru Kelas V
Tugas
Mengobservasi pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran
Tindakan
Pengamatan
13
Gambar 3.2
Pembelajaran
BELUM
Studi Pendahuluan/Awal
1.Wawancara dengan siswa
2.Tes diagnostic. (memperoleh
data awal)
3.Analisis dokumen.
Tindakan Siklus I
1. Perencanaan perbaikan
2. Pelaksanaan perbaikan
3. Observasi
4. Diskusi dan pengamat
5. Refleksi Siklus I
REVISI
Tindakan Siklus II
1. Perencanaan Perbaikan
2. Pelaksanaan perbaikan
3. Obsevasi
4. Diskusi dengan pengamat
5. Refleksi Siklus II
BERHASIL
Persiapan Penelitian
1.Penyamaan konsep
metode contoh dan
latihan
antar
peneliti
dan
pengamat.
2.Penyusunan lembar
observasi.
3.Penyusunan format
wawancara
4.Penyusunan Tes.
14
KESIMPULAN
dalam
penelitian
tindakan
kelas
merupakan
sebuah
siklus
yang
dua
15
harus
diselesaikan
oleh
siswa
baik
secara
perorangan maupun
kelompok.
3) Menanamkan konsep pembelajaran matematika untuk mengetahui pentingnya
pemahanam konsep penjumlahan dan pengurangan bulat melakukan berbagai
aktivitas sesuai petunjuk dalam LKS.
4) Memberikan tes siklus II (tes formatif II) untuk menguji pemahaman siswa
terhadap konsep yang dipelajari.
5) Refleksi, menganalisis hasil tes dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Tahap observasi
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pengamatan
dan pelaksanaan berlangsung dalam waktu yang sama, sekaligus interpretasi
terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan
pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan. Pada tahap ini
peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan format yang telah dibuat yaitu pedoman observasi.
Analisis dan Refleksi.
Adapun langkah-langkah dalam refleksi tindakan meliputi :
16
2) Menganalisis
pengolahan
data
hasil
evaluasi
dan
merinci
tindakan
selanjutnya
berdasarkan
hasil
analisis
kegiatan.
Peneliti merekomendasikan semua kegiatan yang dilakukan dari seluruh
siklus.
Nama
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Nilai
50
60
50
70
50
60
60
60
70
60
60
50
60
40
50
60
60
70
Tuntas
Belum Tuntas
17
19
20
21
22
23
24
25
26
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Nilai Rata-rata Siklus I
60
50
60
70
60
70
50
50
1510
58,08
5
19,23
21
80,77
Nama
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Persentase
Jml
Skor
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
63
Kriteria Ketuntasan
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
11
42,31
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
15
57,69
Keterangan :
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor 3
a : kemauan untuk berbuat
b : ketekunan dalam mengerjakan tugas
c : keuletan dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
18
Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan penggunaan peraga
garis bilangan hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal tersebut
sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah ini :
Data Hasil Perencanaan
Pada tahap perencanaan, data yang diperoleh berupa: rencana
pelaksanaan perbaikan pembelajaran (RPPP) yang di dalamnya tercakup
komponen skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan; seperangkat
instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data; dan data pendukung
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS).
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Tabel 4.3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Nilai Rata-rata Siklus II
Nilai
60
70
60
80
50
70
60
60
80
70
60
60
70
50
60
70
70
70
70
60
70
70
70
80
60
60
1710
65,77
Tuntas
14
53,85
Belum Tuntas
12
46,15
19
Keterangan :
B
: BelumTuntas
T
: Tuntas
KKM : 69
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia UH
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Kriteria Observasi
b
c
d
Jumlah
Persentase
Jml Skor
2
3
2
4
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
70
Kriteria Ketuntasan
T
B
B
T
B
T
B
T
B
T
T
T
B
B
T
B
B
T
T
T
T
B
T
T
T
T
T
B
16
10
61,54
38,46
Keterangan :
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor 3
a
b
c
d
:
:
:
:
20
No
1.
2.
Rekapitulasi Peningkatan
Matematika pada Siklus I
Pembelajaran
Motivasi
Siswa
Pembelajaran
Persentase
11
16
42,31
61,54
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Data Hasil Perencanaan
Pada tahap perencanaan, data yang diperoleh berupa: rencana
pelaksanaan perbaikan pembelajaran (RPPP) yang di dalamnya tercakup
komponen skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan; seperangkat
instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data; dan data pendukung
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) dengan penambahan inovasiinovasi baru seputar pelaksanaan pembelajaran.
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
21
Nama
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Nama
Nilai
80
80
70
Nilai
Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Nilai Rata-rata Siklus II
90
60
80
70
70
90
70
70
70
80
60
70
80
70
80
80
70
80
80
80
90
70
70
1960
75,38
24
92,31
2
7,69
Keterangan :
B
: BelumTuntas
T
: Tuntas
KKM : 69
Prestasi belajar secara klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan
karena prestasi belajar berada di atas angka kriteria minimal ketuntasan (KKM)
sebesar 69,00 dan siswa tuntas menunjukkan angka 24 siswa atau 93,31%
sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada
pelaksanaan siklus II karena sudah berada di atas kriteria keberhasilan sebesar
85%.
Data Hasil Pengamatan
Tabel 4.7
22
No
1
Nama
Aria Ilham R
Kriteria Observasi
a
Jml
Skor
Kriteria Ketuntasan
T
B
T
23
2
3
4
5
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
No
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Kriteria Observasi
Nama
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Persentase
4
3
4
4
T
T
T
T
Kriteria Ketuntasan
Jml
Skor
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
95
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
26
100,00
0
0,00
Keterangan :
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor 3
a
b
c
d
:
:
:
:
Rekapitulasi Peningkatan
Matematika pada Siklus II
Pembelajaran
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Motivasi
Siswa
Pembelajaran
Persentase
42,31
61,54
100,00
24
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 26 siswa terdapat 26 orang
yang tuntas belajarnya (100%) dilihat dari motivasi belajarnya. Melihat hasil di atas
maka peneliti bersama-sama dengan observer menyimpulkan bahwa hasil
pengamatan terhadap peningkatan motivasi belajar sudah mencapai angka di atas
85%, sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada
siklus II, karena indikator dan kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah penuhi pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II.
seluruh siswa yang berjumlah 24 orang (92,31%) sudah dinyatakan mengalami tuntas
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa dari batasan kriteria keberhasilan untuk
ketuntasan telah tercapai karena telah melebihi kriteria minimal ketuntasan sebesar
85%. Motivasi belajar siswa juga telah memenuhi kriteria keberhasilan karena
mencapai angka 100% dari batasan kriteria keberhasilan 85% dengan perolehan nilai
rata-rata prestasi belajar sebesar 75,38
No
1.
2.
3.
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Nilai Rata-2
58,08
65,77
75,38
%
80,77
46,15
7,69
25
Gambar
4.1
Motivasi Belajar
Dari hasil analisis peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus
perbaikan pembelajaran, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada
Pembelajaran Matematika pada Kondisi awal, Siklus I dan
Siklus II
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Aria Ilham R
Holifatun
Farizal Maulana H
Muhaimin AD
Tedi Saputra
Tri Yanuari D
Adyuta AN
Aris Puji P
Fadila NI
Firman Jaelani
Kholifatun NR
Metalia Uswantun H
Muflikhatun NR
Misbahul Anam
Muhamad Iqbal
Putri Widya L
Rahma DN
Raras Dianisa F
Riris Destriana F
Salsa WA
Silvi LS
Umila AK
Vivit NF
Vidriani A
Bagas F
Ezlyana I
Jumlah
Persentase
Keterangan :
B
: BelumTuntas
Kriteria Ketuntasan
I
II
B
T
B
T
B
B
T
T
T
B
B
T
T
T
B
B
T
B
T
T
B
B
T
T
T
T
T
B
T
T
B
B
T
B
B
T
T
T
B
B
T
B
B
T
T
T
B
T
T
T
T
B
T
T
B
B
T
T
T
B
T
T
T
T
T
T
T
T
B
B
T
15
16
10
26
57,69 61,54 38,46
100
Awal
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
11
42,31
B
0
0
26
: Tuntas
Untuk lebih jelasnya
Gambar
4.2
Belajar
pada
Setiap
Siklus
Siklus II
Berdasarkan analisis data tes formatif dan pengamatan pada siklus kedua,
24 orang siswa (92,31%) dinyatakan tuntas belajar dari sebanyak 26 orang siswa yan g
mengikuti proses pembelajaran dengan nilai rata-rata sebesar 75,38. Adapun
penjelasan peningkatan motivasi belajar pada akhir siklus kedua mencapai 100% atau
26 siswa dari jumlah keseluruhan siswa 26 siswa sehingga pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dinyatakan selesai pada siklus kedua, dan kepada dua siswa yang
belum tuntas belajar akan diberikan program remidial untuk meningkatkan
kemampuan ketiga siswa tersebut. Dari hasil diskusi dengan supervisor dan
27
28
Guru bersifat kooperatif dan mau membawa konsepsi awal siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dan guru menggunakan penggunaan alat peraga garis bilangan pada
materi pembelajaran yang sejenis/sama untuk pelaksanaan pembelajaran berikutnya,
karena dengan penggunaan alat peraga garis bilangan diharapkan dapat melibatkan
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Hudoyo,
Pembelajaran
Kemmis & Mc. Taggart. 1994. The Action Research Planner. Deaken University
Press. Geelong.
Poerwadarminta, W.J.S. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Jakarta.
Ristasa, R & Prayitno. 2006. Panduan Penelitian Laporan Penelitian Tindakan
Kelas. Purwokerto: UPBJJ Purwokerto.
Ristasa, R.A. 2012. Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Purwokerto: Departemen Pendidikan
Nasional, Universitas Terbuka, UPBJJ Purwokerto.
Wardani, I.G.A.K, Juaeha,S dan Marsinah, Ng. 2004. Pemantapan Kemampuan
Profesional (Panduan). Universitas Terbuka. Jakarta.