Business Law and Esadthics TEST
Business Law and Esadthics TEST
Take
ID: 29114312
1. Latar Belakang
PT. Newmont Minahasa Raya adalah perusahaan pertambangan yang berkerja sama
dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing. Perusahaan
Induk PT. NMR, dikenal dengan nama Newmont Gold Company (NGC) berada di Denver,
Colorado, Amerika Serikat. NGC menempati urutan kelima produsen emas dunia. Selain di
Minahasa, di Indonesia perusahaan ini juga beroperasi di Sumbawa, Nusa Tengara Barat
dengan menggunakan nama PT. Newmont Nusa Tenggara. Proyek Newmont tersebar juga di
Negara lain seperti di Kazakhtan, Kyryzstan, Uzbekistan, Peru, Brasilia, Myanmar dan
Nevada.
PT. NMR melakukan kerjasama berupa kontrak karya dengan Pemerintah Republik
Indonesia pada tanggal 6 November 1986 melalui surat persetujuan Presiden RI No. B3/Pres/11/1986. Jenis bahan galian yang disetujui untuk di olah adalah emas dan mineral lain
kecuali migas, batubara, uranium, dan nikel dengan luas wilayah 527.448 hektar untuk masa
pengolahan selama 30 tahun terhitung mulai 2 Desember 1986. Tahap produksi diawali pada
Juli 1995 dan pengolahan bijih dimulai Maret 1996. Dalam tahap eksplorasi, PT. NMR
menemukan cadangan emas pada tahun 1988. Kemudian kegitan penambangan akan
direncanakan dengan luas 26.805,30 hektar yang akan dilakukan di Messel, Ratatotok
kecamatan Ratatotok kabupaten Minahasa yang berjarak 65 mil barat daya Manado atau
1.500 mil timur laut Jakarta.1
Teluk Buyat berada di Minahasa, Sulawesi Utara merupakan lokasi pembuangan
limbah tailing atau lumpur sisa tambang PT Newmont Minahasa Raya (NMR). Masyarakat
yang tinggal di sekitar teluk buyat menuduh bahwa Newmont telah membuang 5, 5 juta ton
limbah merkuri dan arsenic sarat ke teluk selama 8 tahun perusahaan telah beroperasi.
Newmont membantah tuduhan tersebut tetapi mengaku melepaskan 17 ton limbah merkuri
ke udara dan 16 ton ke dalam air selama lima tahun, jumlah yang dikatakan jauh di bawah
standar emisi di Indonesia.
Pada Tahun 1997, PT.NMR memakai alat pengolah bijih tambang yang
mengandung merkuri tinggi. Menurut Kepala Dinas Pertambangan Sulut, R.L.E Mamesah,
alat ini dipasang untuk menarik emas yang terbungkus mineral lain, terutama merkuri yang
1 https://pseudorechtspraak.wordpress.com/category/uncategorized/page/2/
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
memang telah ada di alam. Proses ekstraksi emas pada badan bijih yang ditambang akan
menghasilkan limbah halus atau disebut tailing. Prosedur pelepasan emas ini menggunakan
senyawa sianida. Adapun beberapa jenis logam berat yang akan ikut terangkat dari perut
bumi yaitu Hg (merkuri), As (Arsen), Cd (Cadmium), Pb (timah) dan emas itu sendiri. Dari
proses pengolahan tersebut hanya bijih emas yang diambil, dan logam berat yang lain
dibuang atau dialirkan menjadi limbah halus melalui pipa tailing ke Teluk Buyat.
Akhir bulan Juli 1998 warga Buyat Pante dikejutkan dengan bocornya pipa limbah
PT NMR. Pihak manajemen PT NMR hanya menjelaskan bahwa pipa limbah bawah laut
yang bocor itu berada pada sambungan flens di kedalaman 10 meter. Penyebabnya terjadi
penyumbatan saluran pipa pada 25 Juni dan 19 Agustus 1998 adalah akibat kuatnya tekanan
air. Agar saluran dapat berfungsi dengan baik, pipa limbah harus dibersihkan, diisi dengan air
bor dan diberi tekanan udara. Kerugian yang di derita oleh perusahaan yang diperkirakan
mencapai USS 4, 9 juta (Rp. 52 Miliar), namun tidak pernah menyebutkan akibat bocornya
pipa tersebut terhadap kelangsungan kehidupan laut dan manusia yang ada di sekeliling pipa
bocor tersebut.
Hasil penelitian kajian kelayakan pembuangan limbah tailing ke Teluk Buyat yang
dilakukan oleh PPLH-SA dan Universitas Sam Ratulangi di tahun 1999 menyatakan
beberapa bahaya limbah tambang yang dibuang ke dasar laut sebagai berikut:
1) Limbah lumpur yang berada di dasar perairan memberikan dampak buruk bagi
organisme benthos dan jenis biota laut lainnya,
2) Elemen kimia beracun seperti arsenic, cadmium, mercury, lead, nickel dan sianida akan
merusak ekosistem laut. Yang lebih berbahaya, elemen-elemen kimia bersifat
karsinogenik yang terakumulasi dalam rantai makanan yang akhirnya tiba pada
manusia.2
Menempatkan limbah tailing di perairan Teluk Buyat telah mengakibatkan
perubahan bentuk bathymetry perairan Teluk Buyat, dimana hasil pengukuran ketebalan
sendimen diperoleh bahwa telah terjadi tumpukan deposisi limbah tailing pada kedalaman
80-90 meter atau di sekitar pelepasan Pipa Buangan terdapat limbah tailing setebal 10 meter.
2 http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/08/makalah-kasus-pencemaran.html?view=flipcard
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
Limbah tailing yang terdeposisi memenuhi nyaris semua tempat di dasar laut mulai dari
kedalaman lebih dari 60 meter ini berarti telah terjadi selisih kedalaman sebanyak 10 meter.
Tailing tidak membentuk tumpukan melainkan menyebar ke tempat lain.
Perairan Teluk Buyat dalam kurun waktu 1997 1999 yaitu dari 5 derajat (8,9%)
menjadi 2,2 derajat (3,8%) atau telah mengalami perubahan kemiringan lereng. Melihat
kemiringan bentang lahan perairan Teluk Buyat memperlihatkan bahwa lokasi tersebut tidak
layak untuk dilewati pipa pembuangan limbah tailing memiliki standard kemiringan sebesar
10-20 derajat.3
Pipa pembuangan limbah tailing PT. NMR berada di lapisan zona termoklin yaitu
82 meter (kini, sudah menjadi 70 meter) memungkinkan untuk naiknya unsur-unsur tailing
serta ikut mencemari area produktif perairan di teluk Buyat. Ini dibuktikan meneliti
pengukuran konsentrasi logam Arsen (As) di sedimen di tiga lokasi yaitu: Teluk Totok, Teluk
Buyat dan P. Kumeke-Kotabunan yang sudah berada di di atas ambang batas Baku Mutu Air
Laut untuk Biota Laut (budidaya perikanan). Kep.02/MENKLH/1988 menyatakan bahwa
nilai ambang batasnya adalah 0, 01.
Dengan perubahan kemiringan bentang lahan di perairan di Teluk Buyat dan
melihat hasil pengukuran dengan logam Arsen di tiga lokasi pengambilan sampel air,
sedimen dan biota, mengindikasikan adanya pemindahan partikel-partikel tailing pada
kedalaman 20 meter. Hasil pengukuran yang dilakukan pada 10 ekor ikan diperoleh bahwa
hati dan perut ikan adalah target organ tubuh yang mengakumulasi logam Arsen tertinggi,
yaitu sekitar 2,777-51,365 ppb, konsentrasi logam besi terakumulasi terbanyak pada daging
ikan yaitu sekitar 1,03 1,86 ppm sedangkan hati dan perut ikan diperoleh konsentrasi logam
besi sekitar 0,07 0,63 ppm. Hasil pengukuran konsentrasi logam berat (Arsen, Cadmium
dan Merkuri) diperoleh bahwa biota yang diuji dari perairan Teluk Buyat rata-rata sudah
terkontaminasi oleh ketiga logam berat tersebut. Air raksa (mercury), Cadmium (Cd), Arsen
(As) merupakan jenis logam yang apabila terkonsumsi oleh manusia pada konsentrasi
tertentu dapat menimbulkan efek berbahaya terhadap kesehatan.4
3 http://setaaja.blogspot.co.id/2012/03/penyelesaian-kasus-buyat.html
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
yayasan atau organisasi lain, tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana
serta tindakan tata tertib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dijatuhkan
baik terhadap badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau
organisasi lain tersebut maupun terhadap mereka yang memberi perintah
untuk melakukan tindak pidana tersebut atau yang bertindak sebagai
pemimpin dalam perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya
j. Pasal 46 ayat (2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini,
dilakukan oleh atau atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan,
yayasan atau organisasi lain, dan dilakukan oleh orang-orang, baik berdasar
hubungan kerja maupun berdasar hubungan lain, yang bertindak dalam
lingkungan badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi
lain, tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana dijatuhkan terhadap
mereka yang memberi perintah atau yang bertindak sebagai pemimpin tanpa
mengingat apakah orang-orang tersebut, baik berdasar hubungan kerja
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
melampirkan
diatur dan
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
Pasal 9 ayat (1) Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang
menggunakan bahan berbahaya dan beracun dan/atau menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan reduksi limbah B3, mengolah limbah B3 dan/atau menimbun limbah B3
Pasal 40 ayat (1) huruf (a) Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan limbah B3 wajib
memilki izin operasi dari Kepala istansi yang bertanggung jawab.
7) KepMen PE Nomor 620.K/008/M.PE/1994
8) KepMen PE Nomor 1211.K/0088/M.PE/1995
9) Keputusan Ketua Komisi AMDAL Pusat DPE Nomor 02.K/702/KAP/1994
3. Tuntutan Hukum
I.
5 http://agussuyanti.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
6 https://pseudorechtspraak.wordpress.com/2012/04/06/pt-newmont-minahasa-raya-pencemar-telukbuyat/
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
Pada tahun 2005, kasus ini masuk ke jalur hukum pidana, dimana surat
pelimpahan perkara dari Kejaksaan Negeri Tondano atas perkara No. Reg. B1436R112.
TP207/2005 telah diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 11 Juli
2005 dan hal ini telah disesuai berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No.
KMA033/SK04/2005 yang menyatakan bahwa kewenangan mengadili dilimpahkan ke
Pengadilan Negeri Manado.
II.
: US$ 100,000,000
: US$ 2,130,000
: US$ 10,000,000
: US$ 1,600,000
: US$ 8,200,000
Ekosistem Pantai
: US$ 2,900,000
: US$ 1,250,000(+)
Total Kerusakan
: US$ 126,080,000
: US$ 8,400,000(-)
: US$ 117,680,000
Proses sidang gugatan perdata sudah berlangsung sebanyak (4) empat kali dan
dalam proses sidang Majelis Hakim diminta untuk melakukan mediasi antara para pihak.
Penasehat hukum PT. NMR tidak bersedia melakukan mediasi, dan mengharapkan
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
adanya negosiasi langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan PT. Newmont
Minahasa Raya.7
4. Hasil Akhir
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) tidak dapat membuktikan tuntutan
pencemaran lingkungan dan pelanggaran peraturan yang diajukannya terhadap PT Newmont
Minahasa Raya (PT NMR). Oleh karena itu, Pengadilan menolak seluruh tuntutan terhadap
para tergugat.8
Putusan dibuat berdasarkan bukti-bukti yang diajukan selama persidangan kasus
perdata selama lima bulan menyatakan bahwa Teluk Buyat tidak tercemar dan PT NMR telah
mematuhi semua peraturan dan perizinan selama delapan tahun kegiatan operasinya dari
tahun 1996 hingga 2004.
Dalam kasus pidana, lima orang karyawan NMR sempat ditahan di tahanan
Bareskrim Mabes Polri selama 30 hari. Setelah melalui persidangan selama 21 bulan,
akhirnya melalui putusan tanggal 24 April 2007 Presiden Direktur PT NMR Richard Ness
dan PT NMR dibebaskan dari segala tuduhan. Pengadilan tersebut menyatakan semua
tuduhan tersebut tidak berdasar.
Sedangkan gugatan perdata oleh KLH diselesaikan melalui mekanisme di luar
pengadilan atau out of court settlement, dimana kedua pihak sepakat menandatangani
Perjanjian Itikad Baikgood will agreement. Dalam perjanjian yang ditandatangni tahun
2006 itu, kedua pihak akan melakukan pemantauan lingkungan di areal PT NMR selama 10
tahun dan mengadakan program pengembangan masyarakat di sekitar wilayah tambang.
7 http://www.menlh.go.id/tindak-lanjut-penanganan-kasus-pencemaran-pt-newmont-minahasa-raya-diteluk-buyat/
8 http://energitoday.com/2013/02/ma-memutus-rantai-kasus-buyat/?popup
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
demikian,
PT
NMR
telah
resmi
menutup
seluruh
operasi
pertambangannya pada tahun 2006, tetapi perusahaan tersebut tetap melaksanakan seluruh
kesepakatan yang diatur dalam good will agreement, menyelesaikan program penutupan
tambang, reklamasi, dan tetap mengelola kawasan bekas tambang tersebut sampai tahun
2016 sebagaimana diatur dalam kontrak karya.
5. Analisa
Setiap kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup harus
memiliki AMDAL sebagai dokumen studi kelayakan lingkungan. PT NMR telah
menyelesaikan syarat ini walaupun belum memiliki ijin untuk membuang tailing ke
perairan/laut. Perlu diketahui juga dalam pembuangan tailing oleh NMR. Kementerian
Lungkungan Hidup memberikan syarat agar NMR membuat ERA (ecological risk
assesment), ERA ini sendiri telah diserahkan kepada Kementerian Lungkungan Hidup, akan
tetapi berhubung tidak sesuai akhirnya ERA ini ditolak. Hal ini berarti ijin pembuangan
tailing belum dimiliki oleh NMR. Dengan belum dimilikinya ijin pembuangan tailing oleh
9 https://books.google.co.id/books?
id=_oFy5Vkthi4C&pg=PA114&lpg=PA114&dq=1)#v=onepage&q=1)&f=false
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
NMR dan perusahaan ini tetap membuang tailingnya menunjukkkan ketaatan perusahaan
terhadap pemerintah diragukan. Terlepas dari berbahaya atau tidaknya tailing tersebut.10
Tim Peer Review penanganan kasus Teluk Buyat mengadakan persidangan tanggal
23 25 Agustus 2004 di Cikampek dan merumuskan beberapa telaah diantaranya telaah
aspek hukum. Hasil rumusan Tim Peer Review dipresentasikan pada pertemuan antara Tim
Pengarah, Tim Teknis, dan Tim Peer Review pada tanggal 31 Agustus 2001 di Jakarta,. Hasil
telaah Tim Peer Review menyimpulkan adanya beberapa permasalahan hukum terkait kasus
Buyat:
1) Bahwa ditinjau dari peraturan perundangan yang ada, terdapat indikasi bahwa PT NMR
melanggar peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pembuangan limbah
B3 (PP. No. 18/1999 jo PP No. 85/1999).
2) Bahwa PT NMR sejak tahun 1996 telah membuang tailing yang merupakan limbah B3
secara illegal, karena dilakukan tanpa memperoleh Izin dari Menteri KLH/kepala
BAPEDAL, apabila ditinjau dari aspek hukum, surat Menteri Lingkungan Hidup Nomor
B-1456/Bapedal/07/2000 bukan merupakan izin sementara.
3) Bahwa terdapat indikasi bahwa PT NMR melanggar ketentuan yang telah ditetapkan,
oleh karena berdasarkan Laporan Pelaksanaan RKL/RPL Triwulan I Triwulan IV Tahun
1999, kualitas tailing, kualitas air tanah, kualitas air permukaan di dalam dan di luar
lokasi tambang, kualitas air laut maupun kualitas udara di atas baku mutu yang
dibolehkan.
Berdasarkan hasil tersebut, Tim Peer Review memberi rekomendasi kepada Tim
Teknis Penanganan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Teluk Buyat Ratatotok Minahasa
Selatan yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan SK Menteri Lingkungan
Hidup No. 97 tahun 2004. Rekomendasi yang diberikan oleh Tim Peer Review kepada Tim
Teknis tersebut adalah
10 https://kharistya.wordpress.com/2006/06/24/review-pemantauan-dan-pengelolaan-lingkungan-kasuspencemaran-dan-di-desa-buyat-pantai-dan-desa-ratatotok-kecamatan-ratatotok/
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa
perlu pembuktian unsur kesalahan.
Pada kasus seperti ini, keterlibatan masyarakat menuntut proses hukum sangatlah
penting. Masyarakat Teluk Buyak dapat menggugat PT Newmonth Minahasa Raya baik
secara Perdata, Pidana maupun dengan penyelesaian non litigasi untuk menuntut ganti rugi.
Hak gugat masyarakat ini dapat dilakukan dalam bentuk gugatan class action yang telah
diatur dalam Pasal 91 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yaitu:
1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk
kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila
mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau peristiwa, dasar
hukum, serta jenis tuntutan diantara wakil kelompok dan anggota kelompoknya.
3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
Pencemaran ini telah menghilangkan hak masyarakat Teluk Buyat atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Karena mereka adalah korban yang merasakan
dampak langsung pencemaran ini. Ketentuan hak mereka ini dapat kita lihat dalam
Pasal 65 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang berbunyi:
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari hak asasi manusia
Hak masyarakat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat ini dapat juga kita lihat
dalam Pasal 9 ayat 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
yang berbunyi :
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Selain itu, hak masyarakat atas suatu kondisi kesehatan yang baik dapat pula kita
lihat dalam Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya Pasal 12:
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
Take
ID: 29114312
1) Negara Pihak dalam Kovenan ini mengakui hak setiap orang untuk
menikmati standar tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik dan
mental.
2) Langkah-langkah yang akan diambil oleh Negara Pihak pada Kovenan
ini guna mencapai perwujudan hak ini sepenuhnya, harus meliputi hal-hal
yang diperlukan untuk mengupayakan:
a. Ketentuan-ketentuan untuk pengurangan tingkat kelahiran-mati dan
kematian anak serta perkembangan anak yang sehat;
b. Perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan industri;
c. Pencegahan, pengobatan dan pengendalian segala penyakit menular,
endemik, penyakit lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan;
d. Penciptaan kondisi-kondisi yang akan menjamin semua pelayanan
dan perhatian medis dalam hal sakitnya seseorang.
Sedangkan untuk mempersiapkan tuntutan secara Perdata diatur dalam Pasal 87
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yaitu:
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melanggar hukum
berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan
kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi
dan/atau melakukan tindakan tertentu.
Pihak organisasi lingkungan hidup pun dapat melakukan gugatan legal standing
yang diatur dalam Pasal 92 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan
untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup
2) Hak mengajukan guagatn terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan
tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran
riil.
MBA SBM-ITB
Business Law and Ethics
Lecturer: Mohamad Mova AlAfghani, SH, LL.M.Eur, PhD
Home Test
Class: YP52A
ID: 29114312
Take