Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya Tulis Ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan
oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan KTI dilakukan dalam tiga
tahap yaitu tahap pra penulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan. Semua
catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini. Untuk
melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang sesuai dengan
masalah yang akan ditulis.
Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah
dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan, mulai ditulis
dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil tulisan tahap ini disebut juga
kertas kerja pertama (first draft).
Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi
bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis ilmiah itu, yang
biasa digunakan adalah makalah, laporan, skripsi, thesis, dan disertasi.
KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi mahasiswa
untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan merupakan
persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil penelitian maupun studi
kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik yang dipilih disesuaikan dengan
bidang Ilmu Keperawatan.
Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa maka
penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri
2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti
3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu KTI dan bagaimana sistematika penulisannya ?
2. Apa tujuan dari pembuatan KTI pada program D-III ?

1.3 Tujuan Penulisan KTI


Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:
4. Membuat mahasiswa mengetahui ciri dan sistematika sebuah KTI.
5. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
6. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KTI


Setiap gagasan/ karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, pengamatan, tinjauan
dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis yang membahas masalah tertentu
berdasarkan pengamatan secara sistematis dan terarah dan diungkapkan ke dalam bentuk
tulisan dinamakan karya tulis. Sementara yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah adalah
karangan yang berisikan materi berupa gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah
maupun hasil penelitian yang disajikan secara ilmiah, menggunakan bentuk & bahasa ilmiah,
mengusung permasalahan keilmuan (bersifat fakta dan bisa dibuktikan), dan menggunakan
metodologi penulisan yang benar.

2.2. FORMAT PENULISAN KTI


A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr, dengan
ukuran kuarto.
B. Pengetikan
KTI diketik memakai komputer dengan menggunakan program pengolah kata
(misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan huruf "Times New Roman"
berukuran (Font):
1. Naskah

: 12

2. Judul Bab

: 14

3. Judul KTI

: 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul Bab dan

judul KTI diketik tebal (bold)


Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik). Jarak
ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan 1 spasi), dengan

batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4 cm, Batas Bawah (Bottom): 3
cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) : 4 cm.
Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas bidang
pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa penggaris bawahan
atau pembubuhan titik di akhir kalimat. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm ditambah dua
spasi dari tepi atas kertas (2 spasi adalah jarak antara nomor halaman dan kalimat pertama),
Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana pemberian
tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas kiri bidang
pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai 1 tab dari batas huruf
pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.
C. Jarak Baris
Jarak antara judul dan awal naskah adalah longkap 2 baris (2 kali enter). Jarak antara
akhir naskah dengan sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah longkap
4 baris (4 kali enter). Sedangkan jarak antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta
jarak antar alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu longkap 2 baris (2 kali enter).
D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman dengan
angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir KTI dengan angka
Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas, kecuali untuk halaman bab baru di
bagian tengah bawah.
Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi nomor
urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) yang ditulis
pada bagian bawah tengah dengan jarak 4 (empat) spasi dibawah teks.
2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor halaman.
3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari lampiran
diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).
4

4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah dengan jarak
2 cm dari tepi bawah.
5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas dengan jarak 3
cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
E. Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan
grafik) yaitu:
1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel) dan
diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini berada di bab
IV dan merupakan tabel kedua).
2. Tabel diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 kali enter. Jarak antara judul tabel
dengan tabel 2 kali enter.
3. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber tertentu,
maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau gambar dengan jarak 1 kali enter dengan
huruf yang lebih kecil.
4. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran. Misalnya satu
tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI, setengah tabel pada halaman
sebelumnya dan setengahnya pada halaman berikutnya.
5. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat gambar) dan
diikuti dengan angka Arab (juga menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar
4.2 (gambar ini berada di bab IV dan merupakan gambar kedua)
6. Gambar diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 kali enter.
7. Contoh cara penulisan tabel.

TABEL 4.2
DISTRIBUSI PENDUDUK DESA P.1 PURWODADI KEC. O. MANGUNHARJO
KABUPATEN MUSI RAWAS PROPINSI SUMATERA SELATAN
MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
TAHUN 2007
Golongan Umur
(Tahun)

Pria

Jumlah
Wanita

Jumlah
Sumber: Data monografi Kecamatan O Mangunharjo tahun 2007

F. Pemberian Tanda Bagian KTI


Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus tetap
konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap demikian
seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.
Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian, sub-sub
bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang digunakan adalah
sebagai berikut:
BAB I
.
PENDAHULUAN
A. A
1. A
a. A
1). A
a). A
(1).A
(a). A
(i). A
6

2.3. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam penyusunan KTI Jurusan Keperawatan Poltekes Depkes
Palembang ini dibagi menjadi sistematika penulisan Proposal Penelitian (Proposal) dan
sistematika penulisan Laporan Hasil Penelitian. Sistematika penulisan laporan hasil penelidan
(KTI) mencakup langkah-langkah berikut:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Abstraksi
4. Halaman Judul dengan Spesifikasi
5. Lembar Persembahan
6. Pernyataan Persetujuan
7. Lembar Pengesahan
8. Riwayat Hidup
9. Kata Pengantar
10. Daftar Isi
11. Daftar Tabel
12. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)
13. Daftar Istilah/ Singkatan (Glossary, bila ada)
14. Daftar Lampiran
15. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Pertanyaan Penelitian
d. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
2). Tujuan Khusus
e. Manfaat Penelitian
f. Ruang Lingkup Penelitian
16. Bab II. Tinjauan Pustaka

a. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti


b. Kerangka Teori
17. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional
a. Kerangka Konsep (Kerangka pilar pada penelitian kualitatif)
b. Definisi Operasional (Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk pengukuran
variabel penelitian)
c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/Observasional dan Eksperimental)
18. Bab IV. Metoda Penelitian
a. Jenis/Desain (Rancangan) Penelitian
b. Populasi dan Sampel (penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi (penelitian
kualitatif),
1). Populasi (Sumber Informasi)
2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)
3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/diperlukan)
c. Tempat Penelitian
d. Waktu Penelitian
e. Etika Penelitian
f. Pengumpulan Data
1). Sumber Data (primer/sekunder)
2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi, pemeriksaan, FGD,
dsb)
3). Alat/instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar pertanyaan,
dsb)
g. Pengolahan Data
1). Editing
2). Coding
3). Processing/Entry
4). Cleaning
h. Analisis Data
8

1). Univariat (penelitian Deskriptif)


2). Bivariat (penelitian Analitik/Observasional & Eksperintental)
3). Multivariat (termasuk Uji Interaksi & Uji Confounding; penelitian Analitik/
Observasional & Eksperimental; bila ada)
19. Bab V. Hasil Penelitian
20. Bab VI. Pembahasan
21. Bab VII. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
b. Saran
22. Daftar Pustaka
23. Lampiran-Lampiran
a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data; wajib ada)
b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
c. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)
24. Daftar Ralat (bila ada)

2.4. URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN


A. Bagian Pengantar
1. Halaman Sampul
Contoh:

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN


INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PERSAHABATAN
TAHUN 2013

Oleh
SATRIA FEBRY RAMDHAN
NIM. P3.73.20.3.13.042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PERSAHABATAN
TAHUN 2013

10

2. Halaman Judul
Contoh:
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PERSAHABATAN

KARYA TULIS ILIMIAH,

DESEMBER 2013

Satria Febry Ramdhan

Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi Nosokomial Pada Pasien


Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Persahabatan Tahun 2013

xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran


3. Abstrak Indonesia
Contoh:
Infeksi merupakan komplikasi pasca bedah yang sering terjadi. Salah satu infeksi
yang sering didapat penderita berasal dari rumah sakit tempat penderita dirawat atau disebut
juga dengan infeksi nosokomial. Panitia Pengendalian Infeksi RSMH Palembang melaporkan
bahwa angka kejadian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III pada tahun 2004
infeksi luka operasi bersih terkontaminasi 2,27%, infeksi luka operasi terkontaminasi 3,7%,
infeksi luka operasi kotor 8,3% dan pada tindakan keperawatan untuk pemasangan IVFD
sebesar 0,38%.

4. Abstrak Inggris
Contoh:
Infection represents complicacy after sugical operation which often happened. One of
the infection which is often got by patien come from home patientplace pain taken care of or
refered also with nosokomial infection. Commitee Operation of Infection RSMH Palembang
report that number occurence of nosokomial infections in Adult IRNA Surgical Operation of
Class III in the year 2004 cleanoperation hurt infection of infected 2,27 %, hurt infection

11

operate for infected 3,7%, dirty operation hurt infection 8,3% and at treatment action for the
intalation of IVFD equal to 0, 38%.

5. Halaman Judul dengan Spesifikasi


Contoh:

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN


INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
PERSAHABATAN JAKARTA
TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai


Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN (AMK)

oleh
SATRIA FEBRY RAMDHAN
NIM. P3.73.20.3.13.042

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PERSAHABATAN
TAHUN 2013

12

6. Lembar Persembahan
Contoh:

PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAH


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PERSAHABATAN

Jakarta ,

Desember 2013

Tim Penguji
Ketua

Sri Maryani, SKM , MKes


NIP. 195502121974022001

Anggota :
Penguji I

Ratna Ningsih, SKp, MKes


NIP. 196707161994032002

Penguji II

BAMBANG SOEWITO,SKM
NIP. 19650411199432003

13

7. Pernyataan Persetujuan
Contoh:

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi
Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Persahabatan Jakarta tahun 2013 telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
Prodi Keperawatan Persahabatan.

Jakarta,

Desember 2013

Pembimbing

Sri Maryani, SKM , MKes


NIP. 195502121974022001

Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan Persahabatan
Politeknik Kesehatan Depkes Jakarta III

Dra. Een Raenah, MM


NIP. 19670405197422003

14

8. Lembar Pengesahan
9. Riwayat Hidup
Contoh:

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA

: SATRIA FEBRY RAMDHAN

TEMPAT/TANGGAL LAHIR

: JAKARTA, 12 MEI 1985

AGAMA

: ISLAM

ALAMAT

: JL. YOS SUDARSO NO. 231 RT.2 RW. 05


JAKARTA PUSAT 31668

PENDIDIKAN
TAHUN 1997 2001

: SD NEGERI N0. 01 JAKARTA

TAHUN 2001 2003

: SLTP NEGERI N0. 4 JAKARTA

TAHUN 2003 2005

: SMU MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2005

: PRODI KEPERAWATAN PERSAHABATA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
JAKARTA III

10. Kata Pengantar


11. Daftar Isi

15

12. Daftar Tabel


Contoh:

DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Umur Responden Perawat di Ruang Rawat Inap
RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008.......................................... 41
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Perawat di Ruang Rawat
Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008.............................. 42
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Perawat
Di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008...... 43
Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang
Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin
Lubuklinggau Tahun 2008................................................................. 43
13. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)
14. Daftar Istilah/ Singkatan (Glossary, bila ada)
15. Daftar Lampiran
Contoh:

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian
LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner
LAMPIRAN 3. : Kuesioner
LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Pengambilan Data

16

B. Bagian Utama/Isi Karya Tulis Ilmiah


Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan bentuk laporan
penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan penelitian
yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh. Penyajiannya lugas dan sistematis,
menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku. Peng-Indonesia-an
istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan ragam bahasa baku
mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang belum dibakukan ke dalam Bahasa
Indonesia, dapat ditulis dengan menggunakan cetak miring (italic).

1. PENDAHULUAN
Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan dengan
singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang akan dibahas, (b) rumusan
masalah, (c) pertanyaan penelitian, (d) tujuan penelitian yang rnemuat tujuan umum
dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur, (e) manfaat yang diharapkan dapat
diperoleh dari penelitian atau analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa
penelitian tersebut perlu dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi
pendekatan penelitian, subjek dan level pembahasan, area, substansi, serta wilayah
geografis atau topografi atau administrasi (makro atau mikro).
a. Latar Belakang
Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan yang
berkalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada latar belakang ini
terdapat hal seperti kebijakan dan strategi pembangunan nasional, kebijakan dan
strategi pembangunan di bidang kesehatan mulai dari tingkat nasional sampai
tingkat lokal, kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan secara jelas topik atau
hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
17

Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar belakang,
kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan diteliti, maka pada bagian
ini penulis harus sudah mulai dapat menguasai permasalahan yang akan diteliti.
Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas dengan
didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang masalah itu perlu untuk
diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis harus mengutarakan alasan mengapa
masalah itu perlu untuk diteliti dan melakukan identifikasi tentang aspek apa saja
yang terkait dengan masalah tersebut dengan tujuan untuk memudahkan penulis
dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya.
b. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah ditentukan
pada bagian latar belakang kemudian penulis merumuskan secara konkrit masalah
apa yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian (research question) yang
ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
c. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umumtentang tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan. Dari tujuan umum ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menjawab
permasalahan penelitian.
2). Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari penelitian
untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang sifatnya lebih operasional. Pada
tujuan khusus ini penulis harus menyatakan secara spesifik variabel apa yang
akan diukur atau diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan umum.
d. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian dan
operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri, bagi perkembangan ilmu

18

pengetahuan, bagi teknologi dan seni, bagi praktisi, bagi ilmuan lain dan bagi
masyarakat pada umumnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas berbagai
publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, mencakup antara lain
aspek masalah dan penjelasan faktor-faktor yang diduga berkaitan dengan substansi
yang diteliti, dan model kerangka teori yang dipakai sebagaimana dipaparkan dalam
sumber bersangkutan.
Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan mengkaji
tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep atau pendekatan baru yang
ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori, konsep dan
pendekatan yang disampaikan tersebut harus rasional dan diakui kebenarannya yang
pada akhirnya nanti akan digunakan untuk menunjang analisis pembahasan terhadap
hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa seperti di
atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu perkiraan kasar) 1 (satu) buku
teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku utama (text book) dan 3 (tiga) artikel dari jumaljumal yang terkait dengan topik penelitian, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir.
Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelehihan masing-masing
bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai untuk penelitian
ini (berupa KERANGKA TEORI PENELITIAN), yang dapat beserta alasan-alasan.
Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam
bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP.

3. KERANGKA KONSEP
Dalam bab KERANGKA KONSEP, yang merupakan BAB III, dijelaskan
secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang digunakan dalam
19

penelitian ini. Bab ini terdiri dan (a) visualisasi hubungan berbagai konsep dan/atau
model matematis dengan penjelasannya; (b) penjelasan secara terinci konsep dan/atau
variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel; dan (c) hubungan antara
berbagai konsep dan/atau variabel dalam model pemecahan masalah yang juga
dijelaskan secara rinci, serta hipotesis (jika ada).

a. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah dijabarkan, kemudian
penulis harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu kerangka konsep.
Kerangka konsep tersebut merupakan suatu paradigma untuk menjawab
permasalahan penelitian dan menyusun hipotesis. Kerangka konsep penelitian
dapat berbentuk uraian kualitatif, model atau persamaan fungsional.
b. Definisi Operasional
Mendefinisikan dan membatasi ruang lingkup atau pengertian secara
operasional variable-variabel penelitian yang akan diteliti, meliputi: pengertian,
cara ukur, hasil ukur dan skala ukur. Definisi operasional juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur)
c. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
dimana kebenarannya masih harus diuji berdasarkan Simpulan.

4. METODE PENELITIAN
Dalam bab METODE PENELITIAN/ yang merupakan BAB IV, dijelaskan
beberapa hal pokok, yaitu (a) jenis penelitian atau desain penelitian yang digunakan;
(b) populasi, sampel dan unit analisa, serta cara pengambilan dan perlakuan sampel;
(c) pengukuran dan cara pengamatan variabel atau konsep yang diukur; (d) tempat
dan waktu penelitian; (e) etika penelitian; (f) langkah-langkah dalam pengumpulan
20

data dan manajemen penelitian di lapangan dan (e) pengolahan data serta analisis
data yang dipakai. Semuanya dijelaskan secara cermat dan jelas, agar bila diulang
orang lain dalam kondisi yang sama diharapkan akan memberikan hasil yang sama
pula.
Untuk KTI berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan suatu
model atau prototype, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/ diuraikan
(a) kerangka dasar pengembangan model, (b) bagaimana langkah-langkah kegiatan
dilaksanakan (c) cara pengukuran dan pengamatan variabel (d) langkah-langkah
pengumpulan data atau informasi yang diperlukan (e) teknik analisa data atau
infomasi yang didapat sehingga pembaca dapat mengerti bahwa yang dilaksanakan
bukanlah penelitian kuantitatif.
a. Desain Penelitian
Pada bagian ini harus disebutkan secara jelas, apa jenis atau rancangan
penelitian yang akan dilakukan dan alasan mengapa memilih jenis atau rancangan
penelitian tersebut, baik kekurangan maupun kelebihannya. Selain itu harus
disebutkan pula usaha apa yang dilakukan utnuk mengatasi kekurangan dari jenis
atau rancangan penelitian yang akan digunakan tersebut.
b. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan obyek (misalnya: masyarakat, lembaga)
penelitian yang memiliki karakteristik yang sama. Pada bagian ini penulis harus
menyebutkan secara jelas siapa atau apa populasi penelitiannya dan bagaimana
karakteristik dari populasi tersebut.
c. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi. Pada bagian ini penulis harus
menyebutkan secara jelas siapa atau apa saja sampel penelitiannya, bagaimana
cara penentuan sampelnya, berapa besar sampelnya, dan bagaimana cara
pengambilan sampelnya (prosedur).
d. Lokasi dan Waktu Penelitian

21

Lokasi dan waktu penelitian harus disebutkan secara jelas, kapan dan
dimana penelitian akan dilakukan. Selain itu perlu juga disebutkan alasan memilih
lokasi tersebut.
e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian secara rinci dan jelas bagaimana cara atau
prosedur pengumpulan data. Peneliti dianjurkan untuk melakukan pengumpulan
data sendiri. Apabila peneliti tidak sanggup dan pengumpulan data dilakukan oleh
orang lain, maka harus dijelaskan langkah apa saja yang dilakukan oleh peneliti
untuk menjamin reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. Selain itu, pada
bagian ini harus disebutkan alat atau instrumen apa yang digunakan untuk
pengumpulan data, alasan pemilihan instrumen atau alat tersebut dan jika perlu
disertai uraian tentang reliabilitas dan validitas instrumen atau alat yang
digunakan.
f. Teknik Pengolahan Data
Diuraikan secara jelas bagaimana cara/prosedur pengolahan data dari hasil
pengumpulan data, meliputi: Coding, Editing, Entry dan Cleaning.
g. Teknik Analisis Data
Bagian ini berisi uraian mengenai cara atau teknik analisis apa yang
digunakan dan alasan menggunakan cara atau teknik tersebut. Bila menggunakan
uji statistic, sebutkan uji statistik apa yang digunakan dalam analisis tersebut,
misalnya: ...uji statistic yang digunakan yaitu uji Chi Square dan lain
sebagainya.

5. HASIL PENELITIAN
Bagian ini merupakan BAB V, yang memaparkan hasil penelitian secara
obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara bertahap dari
distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir analisis multivariat (bila
diperlukan). Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan inembaca dan menterjemahkan

22

hasil penelitian di atas secara obyektif dan belum menampilkan pendapat/


subjektivitas peneliti.
Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan hasil
penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil
lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan perlu
ditekankan.
Penyajian hasil penelitian dapat dibuat dalam bentuk tabel, gambar atau grafik
yang mudah dibaca dan dipahami, dengan tetap memperhatikan tata cara penulisan
tabel, gambar atau grafik.
Untuk lebih mempermudahkan pembaca dalam membaca dan memahami
tabel, gambar atau grafik dibuat komposisi serta perlu diikuti dengan penjelasan
singkat yang merupakan Simpulan dari tabel, gambar, atau grafik tersebut. Sumber
data apakah itu primer atau sekunder harus dicantumkan. Dalam bab ini belum
dilakukan pembahasan mengenai data yang diperoleh.
Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini
dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini juga dapat
digabungkan dengan pembahasan sehtngga topik bab ini adalah hasil dan pembahasan.

6. PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan BAB VI, yang membahas hasil penelitian secara
menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan
teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka.
Penekanan pada mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan "contrast" (apa yang
berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada pembahasan inilah
mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan bagairnana pendapatnya tentang
kondisi tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di
lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Kemampuan mengutarakan
analisis dan perspektif keilmuan menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan
dalam bab ini.
23

Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil


penelitianyang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan, penelitian harus
menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang telah diuraikan pada BAB II
TINJAUAN PUSTAKA serta membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang
sejenis.
Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian. Jangan
mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab sebelumnya (Hasil). Penekanan pada
mekanisme Compare (apa yang sama) dan Contrast (apa yang berbeda) dari hal
diatas amat ditekankan. Penulis diharuskan untuk mengutarakan bagaimana
pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan perbandingan
antara apa yang ditemukannya dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan
menurut visi penulis, amat diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan dapat
diketahui sampai seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap paradigma, konsep dan
teori yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila
memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu sedapat mungkin
pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan suatu hipotesis, konsep atau teori
baru yang sesuai.

7. SIMPULAN DAN SARAN


Bagian ini merupakan BAB VII, yang memuat simpulan hasil peneltitian
secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis
dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan maupun model/ prototipe yang dihasilkan.
Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan
masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran
harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima
saran tersebut.

24

a. Simpulan
Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan dengan
upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam menyusun suatu simpulan,
dapat menggunakan nomor atau ditulis sebagai suatu kesatuan uraian. Jangan
menulis atau menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh dari penelitian.
b. Saran
Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu terhadap
pengembangan

ilmu

maupun

penggunaan

praktis.

Saran

harus

dibuat

seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi yang menerima saran. Saransaran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan
masalah yang dihadapi.
Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti lain,
sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pembahasan atas penemuan
dan keterbatasan penelitian yang dilakukan, tentang hal apa saja yang perlu
diperhatikan dan perlu disempurnakan bila akan melakukan penelitian yang
serupa.

C. Bagian Pelengkap
Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul BAB,
namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian ini
terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar Pustaka, (2) Lampiran, dan (3) Ralat

1. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja yang
digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk majalah, jurnal, buletin, buku
teks, maupun sumber kepustakaan yang lain. Lihat cara penulisan kepustakaan. Untuk
KTI, kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima)

25

buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal atau majalah atau buletin atau hasil
penelitian (KTI, skripsi, tesis dan disertasi) terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir
Pembahasan mengenai penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada BAB-VI
Buku Pedoman KTI ini.
Contoh:
Pencantuman daftar pustaka untuk buku:
Notoatmodjo, S, 2002
Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta, Jakarta.
Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 1986
Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley & Souns, Chichester:
xx+609 hlm.
Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:
Sjaaf, A.C, 1991

Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.


Jamison, D.T & Mosley, W.H, 1991
Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy Responses to
Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I): 15-22.

Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:


BUKU:
Dick, R, & Ramson, S (2002). Nursing Culture Issues and Developments.
Sydney: W.B. Saunders Comp.
Bjork, R.A (1999). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik, F.I.M
(Eds), Varieties of Memory & Consiousness (hlm. 309-330). Hillsdale, NJ:
Eribaum.
JURNAL:
Fagard, R.H. (2003). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American Journal
of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.

26

SURAT KABAR:
Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi. (15 Juli, 2003). Kompas, hlm.1
SUMBER ELEKTRONIK:
Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online) Vol.3
No.l (http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret 2007).
Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan (online)
Jilid 5, No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).

2. LAMPIRAN
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah
bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam
LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk KTI tetapi
akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian Utama KTI.
Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Latin dan diketik di tengah bidang
pengetikan.
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang digunakan
dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta, keterangan tambahan, dan
bahan lain yang berguna untuk lebih memahami ini KTI secara rinci. Selain itu, pada
bagian lampiran dapat juga disajikan cara penelitian, misalnya perhitungan statistic
dan sebagainya. Lampiran harus diberi nomor dan judul lampiran sesuai dengan
pengelompokkan ataupun kumpulan berkas yang disertakan.

3. DAFTAR RALAT
Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian terdapat
beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat. Namun apabila pada satu halaman
terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya.
Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan
ditempatkan di bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
27

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Didalam pembuatan KTI harus sesuai dengan format tulisan yang sudah di tentukan
agar KTI tersebut dapat diselesaikan oleh mahasiswa yang bersangkutan, dalam karya tulis
itu pun bermacam-macam, Dan seseorang mahasiswa wajib menyelesaikan karya tulis yang
sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seseorang mahasiswa. Secara umum, proses
penulisan KTI dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pra penulisan, tahap penulisan, dan
tahap perbaikan dan itu wajib di lakukan oleh seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan
karya tulis ilmiah. Jika mahasiswa tersebut tidak menggunakan format yang ada pada karya
tulis ilmiah itu, karya tulis yang di buat itu akan kelihatan kurang sempurna karena tidak
mengikuti format penulisan dengan ketentuan yang sudah di tentukan. Jadi dalam pembuatan
karya tulis ilmiah harus menggunakan format penulisan yang telah di tentukan agar karya
tulis yang di buat itu kelihatan lebih baik karena mengikuti format penulisan dengan benar.

3.2 Saran
Saran yang kelompok kami berikan kepada pembaca KTI ini, buatlah karya tulis
ilmiah sesuai dengan format penulisan yang ada agar karya tulis ilmiah itu kelihatan lebih
baik dibandingkan dengan karya tulis ilmiah yang tidak mengikuti format penulisan yang
telah di tentukan.

DAFTAR PUSTAKA

28

Anda mungkin juga menyukai