ABSTRAK
terbawa arus dan tidak terbalik pada proses dengan dasar berpasir dan berkarang serta
pengoperasiannya. kedalaman berkisar antara 12 – 17 m.
Kondisi oseanografi daerah penangkapan
Badan bubu selama penelitian cukup baik untuk
kehidupan ikan-ikan demersal dengan
kecepatan arus berkisar antara 0.09 – 0.1
m/det, dengan rataan 0.1 m/det.
3.1.4. Musim Penangkapan
Daerah penagkapan yang baik
bukan satu-satunya faktor yang
Pintu masuk/mulut mempengaruhi optimalnya operasi
penangkapan ikan dengan alat tangkap
Pintu tempat mengeluarkan
hasil tangkapan
bubu dasar, tetapi ada faktor lain yang juga
tidak kalah penting yaitu musim
penangkapan. Faktor musim penangkapan
Gambar 1. Alat Tangkap bubu DasarDan sangat mempengaruhi disitribusi daerah
Bagian-Bagiannya. penangkapan ikan dan keselamatan serta
unit penangkapan.
b. Pintu Masuk Musim penangkapan ikan
Pada bagian ujung bubu terdapt berhubungan erat dengan keberadaan ikan
pintu masuk atau mulut bubu yang yang menjadi tujuan penangkapan, musim
berfungsi sebagai tempat masuknya ikan. penangkapan ikan demersal dengan
Posisi mulut menjorok kedalam menggunakan bubu dasar pada perairan
badan/tubuh bubu sepanjang 1 meter pulau tiga Kabupaten Maluku Tengah
dengan ujung bagian dalam agak dapat dilihat pada tabel 2.
meruncing dan fungsi untuk mengelabui
ikan agar tidak dapat keluar setelah Tabel 2. Musim Penangkapan Ikan di
terperangkap masuk. perairan pulau tiga Kabupaten
Maluku Tengah
c. Pintu Tempat Mengeluarkan Hasil
No Musim Bulan Ket
Tangkapan
1 Puncak 9 – 12 Timur
Pintu tempat mengeluarkan hasil 2 Biasa 1–4 Selatan
tangkapan berada pada bagian bawah 3 Paceklik 5–8 Barat
dengan ukuran panjang 0.3 m dan lebar Sumber : Hasil wawancara dengan Nelayan
0.15 m.
Musim puncak berlangsung
3.1.2. Kapal atau Perahu Penangkapan selama 4 bulan dan bertepatan dengan
Tipe Kapal/perahu yang digunakan musim timur dan pada bulan-bulan
selama penelitian adalah perahu sampan tersebut hasil tangkapan biasa mencapai
dengan material kayu dan ukuran hasil maksimal. Musim biasa bertepatan
utamanya adalah LOA 2 m, B 0.6 m dan H dengan musim selatan di mana perairan
0.4 m. Perahu/kapal dilengkapai dengan menjadi sangat baik untuk mengoperasikan
sayap yang dinamakan semang yang alat tangkap bubu karena pada musim
berfungsi untuk menjaga kestabilan agar selatan ini tinggi gelombang rata-rata
perahu tidak terbalik pada saat adalah 0.3 m. Pada musim paceklik
pengoperasian alat tangkap. perairan sangat keruh karena bertepatan
3.1.3. Daerah Penangkapan dengan musim barat yang tinggi
Daerah pengoperasian bubu dasar gelombangnya mencapai 2 – 3 m, sehingga
selama penelitian adalah daerah pesisir rata-rata nelayan tidak melaut.
Jurnal Ilmiah agribisnis dan perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume I (Oktober 2008)
A B C D Total
dengan demikian pada saat bubu dasar yang buas (Camivora), makanannya ikan-
dipasang diperairan diduga akan menjadi ikan kecil, udang, sedangkan ikan
tempat berlindung dan bersembunyi bagi baronang secara biologis tergolong ikan
ikan-ikan tersebut, Sedangkan tanpa herbivora. Alat tangkap bubu dasar yang
umpan (Kontrol) jenis ikan yang paling menggunakan umpan ikan tembang jenis
banyak tertangkap adalah ikan biji nangka ikan tidak ditemukan pada umpan lain
dan terendah pada ikan tiga waja, ikan yaitu ikan gorara gigi anjing, ikan kwe
lingkis dan ikan buntel. Hal ini diduga macan, dan ikan kakap lodi. Hal ini diduga
bahwa ikan biji nangka, ikan tiga wajah, bahwa ketiga jenis ikan tersebut senang
ikan lingkis dan ikan Buntel bukan tertarik dengan kriteria dari umpan ikan tembang
oleh umpan melainkan hanya tertarik pada yaitu memiliki warna mengkilat, baunya
alat tangkap bubu dasar sebagai tempat tajam. Namun secara biologis ikan gorara
berlindung dan bersembunyi, daerah gigi anjing dan ikan kuwe macan tergolong
penyebarannya luas dan bukan penghuni ikan yang buas (Carnivora), makanannya
tetap daerah karang, selain itu ikan diduga ikan-ikan kecil dan invertebrata dasar
masuk ke dalani bubu dasar terbawa arus sedangkan ikan kakap lodi tergolong ikan
mendekati bubu dasar karena ingin herbivor. Ketiga jenis ikan tersebut cara
mengambil makanan atau berlindung dari makannya berbeda hal ini diduga bahwa
adanya predator akhirnya masuk ke dalam jenis ikan ini hidupnya bergerombol dalam
bubu dasar dan terperangkap. mencari makan sehingga akan mudah
Selain itu ada beberapa jenis ikan masuk dan terperangkap dalam bubu dasar.
yang tidak tertangkap pada setiap jenis Alat tangkap bubu dasar yang
umpan diantaranya pada alat tangkap bubu tidak menggunakan umpan (kontrol) jenis
dasar yang menggunakan umpan pecahan ikan yang tidak ditemukan pada umpan
piring keramik putih jenis ikan yang tidak lain yaitu ikan bambangan. Hal ini diduga
ditemukan pada umpan yang lain yaitu bahwa pada saat bubu dasar dipasang di
ikan pisang-pisang merah. Hal ini perairan menjadi tempat berlindung dan
disebabkan ikan pisang-pisang merah bersembunyi, sebagai tempat istirahat
merupakan jenis ikan yang senang dengan sewaktu ikan bermigrasi juga merupakan
kriteria dari umpan pecahan piring keramik jenis ikan yang hidupnya menyendiri
putih yaitu memiliki kilauan cahaya dan dalam mencari makan dan termasuk ikan
bentuk dari umpan tersebut, namun secara yang buas (Carnivora) makanannya ikan-
biologis ikan tersebut tergolong ikan yang ikan kecil dan invertebrata dasar. Dugaan
buas (Carnivora), makanannya invertebrata tersebut sejalan dengan pendapat Muhani
dan hidupnya bergerombol dalam mencari (1995) dalam Rumakat (2003), yang
makan sehingga akan mudah masuk dan menyatakan bahwa makanan ikan demersal
terperangkap dengan bubu dalam jumlah adalah ikan-ikan kecil, kepiting,
yang banyak. stomathopoda dan mollusca.
Alat tangkap bubu dasar yang
IV. Kesimpulan
menggunakan umpan usus ayam kampung
Hasil penelitian yang dilakukan
jenis ikan yang tidak ditemukan oleh
di Perairan Pulau Tiga Kabupaten
umpan lain yaitu ikan gerot-gerot dan ikan
Maluku Tengah, dapat di disimpulkan
baronang. Hal ini diduga bahwa ikan
bahwa dari ketiga jenis umpan yang
gerot-gerot dan ikan baronang merupakan
digunakan selama penelitian pada alat
jenis ikan yang senang dengan kriteria dari
tangkap bubu dasar, jenis umpan yang
umpan usus ayam kampung yaitu memiliki
terbaik adalah umpan pecahan piring
warna, baunya tajam. Namun secara
keramik putih.
biologis ikan gerot-gerot tergolong ikan
Jurnal Ilmiah agribisnis dan perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume I (Oktober 2008)
DAFTAR PUSTAKA
Hatapayo, R., 2004. Pengaruh Penggunaan Umpan Yang Berbeda Pada Bubu Dasar Di
Perairan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Universitas Muslim
Indonesia. Makassar.
Mukadar, I. G., 2003. Analisis Pengembangan Alat Tangkap Payang di Tinjau dari Aspek
Teknis dan Biologis Terhadap Pelestarian Sumberdaya di Perairan Mamuju
Kabupaten Sulawesi Selatan. Skripsi Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Saanin, H., 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan . Jilid I dan II. Binacipta.
Bogor.
Zainul. Y., 2003. Study Beberapa Parameter Fisika dan Kimia Air Untuk Keperluan
Perikanan di Perairan Rawa Tman Wisata Balang Tonjong Antang Kodya
Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar