Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Hale Moment Tarigan
5143220015
Rajanson Siregar
5143220029
5143220030
5143220037
Tommy V Sinaga
Yosua Nugraha Hutabarat
5143220039
5143220043
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa serta kehendak-Nya memberikan hidayah
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga makalah ini selesai kami susun, sebagai tugas dari
Bapak Marwan Afandi, ST.
Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna. Terlepas dari hal itu,
kami berharap makalah mengenai LED (Light Emitting Diode) ini dapat memberikan
sumbangsih yang bermanfaat, serta pemahaman, penalaran konsep dan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan penyusunan dan penulisan serta
kelengkapan dari isi makalah ini, akan kami terima dengan kerendahan hati.
Terimakasih.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
3
Perkembangan
zaman
yang
disertai
oleh
perkembangan
ilmu
Diode)
merupakan
pertumbuhan peningkatan
bagian
industri
karena
tak
terpisahkan
memegang
peran
dari
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
ED atau
singkatan dari
Light
Emitting Diode
adalah
salah satu
terbuat
Jenis
dan
energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton sehingga
menghasilkan cahaya. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang
terkandung dalam foton. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron
menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Jika kita melihat kedalam lampu LED itu sendiri, kita dapat membedakan ke dua
kutub
tersebut.
Gambar
1: Perhatikanlah
Kawat katoda gambar
& anodaberikut.
pada LED
Gambar 3.4:Mikrokontroler
6. Miniature LED
Miniature LED merupakan jenis lampu LED paling sering dijumpai di berbagai alat
elektronik dengan desain surface-mount atau through-hole. Miniature LED lights ini juga
terpisah menjadi 3 kategori, yakni low current, standard and ultra-high output. Miniature
LED lights biasanya digunakan sebagai lampu indikator pada handphone atau kalkulator.
Lampu LED ini juga tersedia dan bisa langsung digunakan tanpa tambahan casing atau
packaging. Biasanya lampu LED yang tidak dipak hanya berupa chip semikonduktor
sederhana yang dihubungkan dengan kabel kabel konduktif.
7. High-Power LED
High-power LED (HPLED) memproduksi intensitas cahaya lampu yang lebih kuat, atau bisa
disebut yang paling kuat di antara semua jenis lampu LED. Namun, lampu LED satu ini
memiliki potensi untuk lebih cepat panas dibandingkan LED lain. Untuk itu, dalam
memasang High-power LEDs (HPLED) ini, kita perlu memperkirakan lokasi yang tepat,
yakni area yang terbuat dari bahan penyerap panas, sehingga lampu LED ini bisa menjadi
dingin selama proses konveksi. Jangan sampai lampu ini mengalami over heating karena
akan mengakibatkan komponennya terbakar. Beberapa LED jenis ini sering disebut solid
state lights karena eleketroluminesennya digerakkan oleh material yang kecil namun solid.
HPLED saat ini sudah populer digunakan sebagai pengganti lampu fluorescent atau
incandescent sebab lampu ini sudah terbukti lebih hemat energi. Meskipun harga lampu ini
tergolong mahal, namun konsumsi energinya cenderung irit dan lebih tahan lama.
10
2.5 Resistor
Resistor disini berfungsi sebagai pengatur kuat arus uang mengalir pada LED.
Resistor dipasang seri dengan LED. Jika tidak ad pengatur kuat arus maka LED akan
terbakar.
11
Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang
pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 20 mA. Ketika arus melewati sebuah
LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada arus juga. Jadi
begitulah gunanya sebuah resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat
beberapa grafik.
Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang diinginkan
dan pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh, Kita
memilih intensitas luminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1, diketahui bahwa
arus sebesar 20 mA yang diperlukan.
Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan terangnya
LED sebesar 1. Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan pada LED berdasarkan arus
yang diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA. Sekarang kamu tahu bahwa jatuh
tegangannya sebesar 1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh tegangan pada LED tidak hanya sebuah
fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu (disebabkan perbedaan zat kimia pada
LED).
(VsVd)
I
13
Menghitung resistor pada LED nyala putih(super bright). Kita memiliki 3 buah led nyala
putih(super bright) dan akan kita nyalakan dengan menggunakan accu 12 Volt maka, R = (12V (3.6 V * 3)) / .0,3 A = 40
14
LED dioperasikan dengan arus searah (Direct Current) 12 Volt. Lampu LED juga
dapat dioperasikan menggunakan arus bolak balik (Alternating Current) 100 - 240 Volt
(listrik untuk rumah). Untuk itu lampu LED memiliki sirkuit internal (konverter) untuk
mengubah AC menjadi DC. Dari konversi tersebut timbul panas, karena hal tersebut di lampu
LED AC umumnya anda dapat melihat adanya sirip-sirip pendingin.
2.9 Prinsip Operasi Kerja Light emitting diode (LED)
Dioda, seperti divaisi semikonduktor yang lainnya, didisain berdasarkan prinsip dari fisika
kuantum. Salah satu prinsip tersebut adalah emisi (pancaran) dari radiasi energi pada
frekuensi tertentu ketika elektron jatuh dari level energi yang lebih tinggi ke level energi yang
lebih rendah. Prinsip ini sama dengan lampu neon, karakteristik pancaran warna merah muda
oranye dari neon yang terionisasi akibat adanya elektron yang mengalami transisi energi di
dalam rangkaian listriknya. Warna unik yang dipancarkan lampu neon diakibatkan gas neon
yang ada di dalam tabung lampunya, bukan karena arus atau tegangan pada lampu tersebut.
Setiap unsur kimia memiliki emisi energi radiasi yang berbeda-beda ketika elektronnya
melompat diantara dua level energi yang berbeda. Misalkan gas hidrogen, memancarkan
warna merah ketika terionisasi, sedangkan air raksa memancarkan warna biru. Inilah yang
menyebabkan munculnya cabang ilmu spektografi yaitu ilmu yang mempelajari identifikasi
suatu zat kimia berdasarkan warna cahaya yang dipancarkannya.
Elektron yang melewati sambungan PN juga mengalami transisi level energi, sehingga dioda
juga bisa memancarkan radiasi energi juga. Frekuensi dari radiasi energinya ditentukan oleh
struktur kristal dari bahan semikonduktornya, dan elemen-elemen lain yang menyusunnya.
Beberapa sambungan semikonduktor , terdiri dari beberapa kombinasi unsur kimia, sehingga
bisa memancarkan radiasi energi pada spektrum cahaya tampak karena elektron mengalami
perubahan level energi. Dalam bahasa sederhananya, sambungan ini bisa memancarkan
cahaya ketika mengalami bias maju (forward bias). Sebuah dioda yang didisain supaya bisa
memancarkan cahaya seperti lampu disebut dengan light emitting diode (dioda yang
memancarkan cahaya) atau lebih dikenal dengan singkatan LED.
Dioda silikon yang mengalami bias maju menghasilkan panas pada saat elektron pada daerah
tipe N mengalami rekombinasi dengan hole yang ada di tipe P. Pada saat LED mengalami
bias maju, rekombinasi antara elektron dan hole ini berada dalam daerah aktif seperti
ditunjukkan pada gambar 1c dan menghasilkan foton. Proses ini dikenal dengan istilah
electroluminesecence. Agar foton dapat dihasilkan, maka tegangan yang dihubungkan ke
LED harus lebih besar dari tegangan barrier nya. Beberapa LED berwarna memiliki tegangan
maju (forward voltage) sekitar 1V hingga 5 V bahkan lebih.
Dioda yang dibuat dari kombinasi unsur gallium, arsenik, fosfor (sehingga disebut dengan
gallium-arsenik-fosfida) memancarkan warna merah terang, warna yang paling umum
ditemui pada LED. Tetapi dengan mengubah campuran bahan kimia pada daerah sambungan
PN nya, memungkinkan menciptakan LED dengan warna lain seperti hijau, kuning, oranye,
infra merah, bahkan teknologi LED yang terbaru mampu menghasilkan LED warna biru dan
15
ultraviolet. Warna lainnya bisa juga didapatkan dengan mengkombinasikan dua atau tiga
warna utama (merah, hijau, dan biru) dalam satu LED jadi memungkinkan membuat LED
yang mampu memancarkan ketiga warna dasar itu sehingga semua jenis warna bisa dibentuk
dari ketiga warna dasar tersebut. LED yang bisa memancarkan tiga warna dasar ini disebut
dengan LED RGB (red green blue).
Simbol dari LED sama seperti dioda hanya saja ditambah dengan lingkaran dan anak panah
yang mengarah keluar menunjukkan bahwa dioda tersebut mampu memancarkan cahaya.
(perhatikan gambar 5.1a).
Gambar 5.1 (a) Simbol LED. (b) Bagian datar dari kepala LED atau kaki LED yang lebih
pendek menunjukkan bagian katoda. (c) penampang melintang dari struktur sambungan PN
pada LED.
Simbol LED yang memiliki anak panah ke arah keluar menunjukkan bahwa divais ini mampu
memancarkan cahaya (simbol ini berlaku untuk semua jenis LED). Begitu juga sebaliknya,
apabila divais tersebut bersifat light activated (diaktifkan oleh cahaya) maka anak panahnya
mengarah ke dalam (seperti simbol photodioda). LED tidak hanya bisa memancarkan cahaya
tetapi juga bisa menangkap cahaya. LED bisa menghasilkan tegangan apabila menerima
16
cahaya walaupun tegangannya tidak terlalu beesar. Sifat inilah yang banyak dimanfaatkan
pada rangkaian yang bersifat pendeteksi cahaya.
Karena LED dibuat dari unsur/substansi kimia yang bermacam-macam, maka tegangan maju
(forward voltage) dari LED tentu berbeda dengan dioda biasa. Biasanya LED memiliki
tegangan maju yang lebih tinggi daripada dioda silikon biasa yang memiliki tegangan maju
sebesar 0.7 V. LED dengan warna yang berbeda tentu memiliki tegangan maju yang berbeda
pula. Biasanya arus yang diperbolehkan mengalir pada LED sebesar 20 mA. Apabila sumber
tegangan yang akan digunakan untuk menyuplai LED memiliki tegangan yang lebih besar
dari tegangan maju LED, maka kita tidak bisa menghubungkan sumber tegangan itu langsung
ke dioda. Kita harus merangkainya dengan tambahan resistor untuk mencegah kelebihan
tegangan pada LED.
Sama seperti lampu, LED juga banyak dimanfaatkan untuk fungsi penerangan. Tetapi ada
kelebihan LED dibanding dengan jenis lampu penerang yang lain yaitu efisiensinya. LED
mampu menghasilkan daya output cahaya yang lebih besar daripada lampu biasa seperti
lampu pijar dengan jumlah daya input yang sama. Ini adalah keuntungan yang signifikan
apabila rangkaian yang digunakan menggunakan suplai dari baterai. Karena memiliki
efisiensi yang tinggi maka secara otomatis LED memiliki umur hidup yang lebih lama
daripada lampu pijar. Ini dikarenakan LED adalah divais yang dingin : LED beroperasi
pada suhu yang lebih dingin dari pada lampu pijar. Keunggulan LED lainnya adalah
kecepatan switching dari LED yang sangat tinggi. LED mampu melakukan on dan off
secara cepat. Karena alasan inilah lampu LED juga bisa digunakan untuk mentransmisi
informasi data digital (on/off) dalam bentuk deretan pulsa berupa cahaya (kelap-kelip) yang
merambat pada medium udara atau pada medium buatan seperti kabel serat optik pada
kecepatan yang sangat tinggi (jutaan hingga triliunan pulsa per detik).
Warna lampu LED yang khas seperti merah, kuning, hijau, juga bisa digunakan untuk sinyal
lalu lintas (lampu merah) dan juga dipasang pada perangkat lampu otomotif. Lampu pijar
memerlukan perlengkapan yang sangat rumit apabila digunakan untuk keperluan ini seperti
membutuhkan filtering, penurunan efisiensi. Sedangkan LED, tidak membutuhkan proses
filtering.
Satu kelemahan dari LED adalah warna yang dipancarkan oleh LED bersifat monokromatik
atau hanya memancarkan satu jenis warna cahaya saja. Tidak ada orang yang mau memasang
penerangan di rumahnya menggunakan lampu LED warna merah, hijau, atau biru. Tetapi,
apabila mengkombinasikan ketiga warna dasar tadi, LED bisa saja memancarkan spektrum
warna cahaya tertentu. Salah satu spektrum warna cahaya yang berhasil dibuat adalah warna
putih. LED warna putih memang sudah tersedia di pasaran, namun hingga kini riset tentang
LED khususnya warna putih terus dikembangkan untuk mendapatkan LED yang sangat
efisien dan hemat energi. Berikut ini tabel perbandingan jenis-jenis penerangan dalam hal
efisiensi penerangan.
17
Efisiensi
(lumen/watt)
umur (jam)
catatan
LED putihLED
putih, masa depan
Lampu pijar
35100
12
unsur halogenlampu
TL
uap sodium, lp
15 1750 100
70 200
200010 000
20 000
cahaya kualitas
tinggi harga efektif
luar ruangan
13 48
18 000
uap raksa
luar ruangan
LED warna putih didapatkan dengan cara mencampur LED biru dengan fosfor yang mampu
memancarkan warna kuning. Hasil campuran antara warna biru dan kuning kira-kira
18
mendekati warna putih. Sifat alami dari fosfor menentukan karakteristik cahaya yang
dihasilkan LED. Fosfor merah bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas efisiensi pada
campuran kuning dan biru. Tabel di atas juga membandingkan LED warna putih yang
diharapkan tercipta di masa depan dengan lampu pijar konvensional yang ada saat ini.
Efisiensi pada tabel di atas diukur berdasarkan seberapa besar intensitas cahaya yang
dipancarkan (dalam satuan lumen) dibandingkan dengan daya input. Apabila LED putih di
masa depan mampu menghasilkan efisiensi sebesar 100 lumen/watt, maka ini akan menyamai
efisiensi dari lampu TL.
Riset dan pengembangan LED telah dilakukan sejak tahun 1960. Bebeberapa penyempurnaan
meliputi bentuk geometri, struktur kimia, dan karakteristik telah dilakukan. Efisiensi dari
LED terus meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari awal-awal penemuan LED yang
cahayanya masih berbahaya dan bisa merusak mata, LED yang seperti ini hanya perlu
ditingkatkan level tegangan majunya (forward voltage, Vf). Bahkan LED yang ada sekarang
mampu menghasilkan cahaya 180 lumen dengan arus 0.7 A (atau 82 lumen/watt, jenis LED
putih Luxeon Rebel), bahkan intensitasnya bisa
Warna
Panjang
gelombang
(nm)
Voltage (V)
Bahan semikonduktor
> 760
V < 1.9
Oranye
2.03 < V
<2.10
Kuning
2,10 <V
<2,18
Infrared
Merah
19
Biru
Violet
berbagai jenis
Hijau
Ungu
Ultraviole
<400
t
Putih
V = 3,5
Spektrum luas
Sinyal visual aplikasi tempat cahaya berjalan lebih atau kurang langsung dari LED ke
Pencerahan di mana lampu LED ini tercermin dari objek untuk memberikan tanggapan
Menghasilkan cahaya untuk mengukur dan berinteraksi dengan proses yang tidak
4.
Menghasilkan cahaya untuk mengukur dan berinteraksi dengan proses yang tidak
20
21
Pencahayaan
Dengan perkembangan efisiensi tinggi dan daya tinggi LED itu telah menjadi mungkin untuk
menggabungkan LED di pencahayaan dan iluminasi. Penggantian bola lampu telah dibuat
serta perlengkapan berdedikasi dan lampu LED. LED digunakan sebagai lampu jalan dan
pada tahun 2007, desa Italia Torraca adalah tempat pertama untuk mengubah seluruh sistem
pencahayaan LED. Ketangguhan dan life time seumur hidup digunakan dalam pencahayaan
otomotif pada mobil, motor dan lampu sepeda.
LED juga digunakan untuk pencahayaan akuarium. Khusus untuk karang akuarium, lampu
LED memberikan sumber cahaya yang efisien dengan output panas yang lebih sedikit untuk
membantu menjaga suhu akuarium yang optimal selain itu juga dapat disesuaikan untuk
menghasilkan warna tertentu spektrum warna ideal karang, ikan dan invertebrata sementara
mengoptimalkan photosynethically. radiasi aktif (PAR) yang meningkatkan pertumbuhan dan
kelangsungan hidup fotosintetik seperti karang, anemon, kerang, dan macroalgae. Fixtures
LED biasanya biaya hingga lima kali lipat nilai yang sama neon atau discharge intensitas
tinggi pencahayaan dirancang untuk akuarium karang dan tidak sebagai output tinggi to-date.
LED juga cocok untuk backlighting untuk LCD televisi dan ringan laptop menampilkan dan
sumber cahaya untuk DLP proyektor (Lihat LED TV). Layar untuk TV dan komputer display
dapat dibuat semakin tipis menggunakan LED untuk backlighting.
Kurangnya IR / radiasi panas ideal untuk membuat LED lampu panggung tepi menggunakan
LED RGB yang dapat dengan mudah mengubah warna dan mengurangi pemanasan dari
pencahayaan panggung tradisional, serta pencahayaan medis IR-radiasi di mana dapat
berbahaya.
Karena LED kecil, tahan lama dan memerlukan sedikit tenaga mereka digunakan dalam
perangkat tangan manusia seperti senter.LED strobe lampu atau kamera berkedip beroperasi
dengan aman, tegangan rendah, sebagai lawan dari 250 + volt umumnya ditemukan di xenon
berbasis flashlamp pencahayaan. Hal ini terutama berlaku untuk kamera pada ponsel, di mana
ruang pada premi dan besar tegangan meningkat sirkuit adalah tidak diinginkan. LEDs are
used for infrared illumination in night vision applications including security cameras . LED
inframerah digunakan untuk penerangan dalam penglihatan pada malam hari aplikasi
termasuk kamera keamanan. A ring of LEDs around a video camera , aimed forward into a
retroreflective background , allows chroma keying in video productions . Sebuah cincin LED
di sekitar kamera video, bertujuan untuk maju ke retroreflective latar belakang,
22
memungkinkan kroma memasukkan dalam produksi video. Penerapan LED pada lampu
rumah penerapan LED pada lampu lalulintas
Light Sumber Untuk Mesin Sistem Visi
Visi mesin sistem sering membutuhkan pencahayaan yang terang dan homogen, sehingga
fitur yang menarik lebih mudah untuk diproses. LED sering digunakan untuk tujuan ini, dan
aplikasi bidang ini mungkin akan tetap merupakan salah satu daerah aplikasi besar sampai
harga turun cukup rendah untuk membuat sinyal dan aplikasi pencahayaan yang lebih luas.
Barcode scanner merupakan contoh yang paling umum visi mesin, dan banyak murah yang
digunakan LED merah, bukan laser. LED merupakan sumber cahaya hampir ideal untuk visi
mesin sistem untuk beberapa alasan:
1.
Ukuran lapangan diterangi biasanya relatif kecil dan visi mesin sistem ini sering cukup
mahal, sehingga biaya sumber cahaya biasanya perhatian kecil. Tapi keuntungannya LED
mudah diganti jika rusak meski dalam rangkaian kompleks.
2.
LED elemen cenderung kecil dan dapat ditempatkan dengan kepadatan tinggi di atas
berbentuk datar atau bahkan substrat (PCB dll) sehingga sumber terang dan homogen yang
dapat dirancang cahaya langsung dari arah dikontrol ketat pada bagian-bagian diperiksa.
3.
LED dapat dengan mudah strobed (dalam kisaran mikrodetik dan bawah) dan
disinkronisasi dengan pencitraan. LED daya tinggi tersedia memungkinkan gambar diterangi
dengan baik bahkan dengan pulsa cahaya sangat pendek.
4.
LED datang dalam berbagai warna dan panjang gelombang, sehingga dengan mudah
menggunakan warna yang terbaik untuk setiap aplikasi, di mana warna yang berbeda dapat
memberikan visibilitas lebih baik fitur-fitur yang menarik.
23
24
25
LED
sumber
cahaya
yang
digunakan
dalam
percobaan
Visual sinyal di mana cahaya berjalan lebih atau kurang langsung dari sumber ke mata
manusia, untuk menyampaikan pesan atau makna.
26
Iluminasi di mana cahaya ini tercermin dari objek untuk memberikan respon visual
dari benda tersebut.
Narrow band yang mana sensor cahaya LED beroperasi dalam mode reverse-bias dan
merespon cahaya insiden, bukan memancarkan cahaya.
Selama lebih dari 70 tahun, sampai LED, praktis lampu semuanya pijar dan neon dengan
lampu neon pertama saja yang tersedia secara komersial setelah World Fair 1939 ini .
yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu
jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.
2.17 Kekurangan
1. Harga awal yang tinggi: LED saat ini lebih mahal, harga per lumen, atas dasar biaya modal
awal, daripada teknologi pencahayaan yang paling konvensional. Pada 2010, biaya per seribu
lumen (kilolumen) adalah sekitar $ 18. Harga diperkirakan akan mencapai $ 2/kilolumen
tahun 2015. Biaya tambahan sebagian berasal dari output lumen relatif rendah dan sirkuit
drive dan pasokan listrik yang dibutuhkan.
2.Ketergantungan suhu: kinerja LED sangat tergantung pada suhu lingkungan lingkungan
operasi. Lebih-mengemudi LED dalam suhu lingkungan yang tinggi dapat mengakibatkan
overheating paket LED, akhirnya menyebabkan kegagalan perangkat. Memadai tenggelam
panas yang dibutuhkan untuk mempertahankan umur panjang. Hal ini terutama penting dalam
otomotif, keperluan medis, dan militer di mana perangkat harus beroperasi atas berbagai
temperatur, dan membutuhkan tingkat kegagalan yang rendah.
3.Sensitivitas tegangan: LED harus dipasok dengan tegangan di atas ambang batas dan arus
bawah rating. Hal ini dapat melibatkan resistor seri atau arus diatur pasokan listrik.
4.Kualitas cahaya: Paling keren- LED putih memiliki spektrum yang berbeda secara
signifikan dari sebuah benda hitam radiator seperti matahari atau lampu pijar. Spike di 460
nm dan mencelupkan pada 500 nm dapat menyebabkan warna objek yang akan dirasakan
berbeda di bawah dingin-putih pencahayaan LED dari sinar matahari atau sumber lampu
pijar, karena metamerism , merah permukaan yang diberikan sangat buruk yang dingin dan
fosfor khas berbasis -LED putih. Namun, sifat rendering warna dari lampu neon umum
adalah sering lebih rendah daripada apa yang sekarang tersedia di negara-of-art LED putih.
5.Wilayah sumber cahaya: LED tidak mendekati sebuah "sumber titik" cahaya, melainkan
Lambertian distribusi. Jadi LED sulit untuk menerapkan menggunakan memerlukan bidang
cahaya bola. LED tidak dapat memberikan perbedaan beberapa derajat di bawah ini.
Sebaliknya, dapat memancarkan sinar laser dengan divergensi dari 0,2 derajat atau kurang.
6.Polaritas Listrik : Tidak seperti pijar bola lampu, yang menerangi terlepas dari listrik
polaritas , LED hanya akan menyala dengan polaritas listrik yang benar.
7.Biru bahaya: Ada kekhawatiran bahwa LED biru dan sejuk- LED putih sekarang mampu
melebihi batas aman yang disebut bahaya biru-cahaya sebagaimana didefinisikan dalam
spesifikasi keselamatan mata seperti ANSI / IESNA RP-27,1-05: Praktek Rekomendasi untuk
Keselamatan Photobiological untuk Sistem Lampu dan Lampu.
8.Polusi biru: Karena keren- LED putih (yaitu, LED dengan tinggi suhu warna )
memancarkan cahaya biru proporsional lebih daripada konvensional sumber cahaya outdoor
seperti tekanan tinggi lampu uap natrium , ketergantungan panjang gelombang yang kuat dari
hamburan Rayleigh berarti keren-LED putih dapat menyebabkan lebih polusi cahaya dari
sumber cahaya lain. The Dark Sky Asosiasi Internasional menghambat menggunakan sumber
cahaya putih dengan korelasi suhu warna di atas 3.000 K.
28
29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
a) LED ( Light Emitting Diode ) adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari
bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.
b) Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai lumen/watt suatu LED adalah nilai binning
yang dimiliki LED tersebut, semakin besar nilai binning-nya maka semakin jelek kualitasnya.
c) Untuk mengurangi jumlah daya pada rangkaian LED bisa dilakukan dengan mengurangi
jumlah LED yang tersusun didalamnya.
d) Untuk pencahayaan yang lebih baik bisa digunakan pemantul (reflector) yang lebih
standart, agar tidak banyak cahaya yang terbuang.
e) Penggunaan komponen LED yang memiliki nilai binning yang lebih baik akan
mempengaruhi hasil cahaya yang dipancarkan.
f) Membuat rangkaian serupa dengan jumlah LED yang tepat dan dengan memperhitungkan
penyebaran serta memerataan pencahayaan.
30
Daftar Pustaka
http://putrashared.blogspot.com/2012/06/rangkuman-dioda-pemancar-cahaya-led.html
http://elkaasik.com/prinsip-kerja-light-emitting-diode-led/
http://www.slideshare.net/MaheshVadhavaniya/led-26122862?related=2
http://rahman-arif-rahman.blogspot.com/2010/09/definisi-photo-dioda-dan-led.html
http://energiterbarukanonline.blogspot.com/2013/04/cara-kerja-lampu-led.html
http://wahyu-elektronika.blogspot.com/2011/11/sebuah-dioda-pemancar-cahaya-ledadalah.html
Peralatan Energi Listrik: Pencahayaan. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di
Asia www.energyefficiencyasia.org , UNEP, 2006.
bikin.web.id/info-terbaru/kecanggihan-lampu-led-lampu-masa-depan/
Lampu pijar: Biro efisiensi energi, 2005.
http://netsains.com/2008/02/menekan-pemanasan-global-dengan-lampu-led/
31