Anda di halaman 1dari 44

Handouts

Handouts
ARGUMENTASI
ARGUMENTASI HUKUM
HUKUM
( 2 sks )
Oleh :
ASRI WIJAYANTI, S.H., MH.
MATERI
1. Pendahuluan
2. Ilmu hukum sebagai ilmu sui generis
3. Logika dan argumentasi hukum
4. Dasar-dasar dlm argumentasi hk
5. Langkah pemecahan masalah hukum
& legal opinion
PENDAHULUAN
• tujuan : untuk memberikan bekal kepada
mahasiswa untuk siap kerja apabila telah
lulus nanti, mempunyai kompetensi untuk
menerapkan atau pembentuk hukum selalu
memperhatikan antara pertimbangan
hukum dan amar putusan
• Argumentasi hukum berasal dari
istilah argumenteren ( Belanda ),
atau argumentation ( Inggris), yang
selanjutnya diterjemahkan ke dalam
argumentasi hukum atau nalar hukum.
• Argumentasi hukum bukan merupakan
bagian dari logika , tetapi merupakan
bagian dari teori hukum. Hal ini
mengingat ilmu hukum adalah ilmu
yang memiliki kepribadian yang khas
(sui generis).
• Argumentasi hukum yang disebut juga
dengan legal reasoning merupakan
suatu proses berpikir yang terikat
dengan jenis hukum, sumber hukum,
jenjang hukum.
• Dalam hal ini berarti selalu berkaitan
dengan pemahaman konsep hukum
yang terdapat di dalam norma – norma
hukum, dan asas-asas hukum.
BAB II
ILMU HUKUM SEBAGAI
ILMU SUI GENERIS
• Ilmu hukum adalah ilmu yang sui
generis : merupakan ilmu jenis
sendiri. Hal ini karena ilmu hukum
dengan kualitas ilmiah sulit
dikelompokkan dalam salah satu
cabang pohon ilmu. (IPS atau IPA).
Ciri ilmu hukum sebagai
sui generis

• karakter normative ilmu hukum


• Terminologi ilmu hukum
• Jenis ilmu hukum
• Lapisan ilmu hukum
karakter normative lmu
hukum
• = sifatnya yang normatif
maknanya : konsep/ norma hk isinya
HARUS ( bukan diskripsi )
• Terdapat kesalahan pemahaman bahwa ilmu
hukum menggunakan metoda penelitian
sosial
fundamental research……..
Ilmu hukum sebagai gejala sosial
Memaksakan sbg
penelitian sosial
• Memaksakan format metoda penelitian
sosial dengan ciri :

1. Rumusan masalah dengan ????


2. Sumber data, tekhnik pengumpulan data,
analisis data
(data kualitatif… jika tdk ada data )
3. Populasi, sampel
Hakekat keilmuan hukum
Pendekatan :
• Falsafah ilmu :
1. Pandangan positifistis ….Ilmu empiris
- sociolological jurisprudence
- socio legal jurisprudence

Ilmu hukum empiris


- penelitian kualitatif-kuantitatif
( the gab is described but is rarely explained )
2. Pandangan normatif …Ilmu normatif…Ilmu hukum normatif
• Teori Hukum …..3 lapisan : FH,TH,DH … dukungan praktik
hukum
Terminologi ilmu hukum
• Ada kesalahan mengartikan Ilmu
Hukum dengan
1. rechts wetenschap / Belanda,
2. rechts theorie / Belanda,
3. Jurisprudence / Inggris,
4. Legal science / Inggris,
5. Jurisprudent/ Jerman.
rechts wetenschap
• Dalam arti sempit :
de rechtsleer/ ajaran hukum
Dogmatik hukum….tdk bebas nilai ttp
sarat nilai
isinya deskripsi hukum positif &
sistematika hukum positif
• Dalam arti luas : FH,TH,DH
rechts theorie
• Dalam arti sempit, terletak pada
antara FH dan DH :Ilmu eksplanasi hk
Ilmu hukum :ilmuinterdisipliner
• Dalam arti luas : FH,TH,DH
Jurisprudence,
Legal science,
Jurisprudent
• Menjawab secara umum tentang :
1. Hakekat hukum & sitem hukum
2. Hubungan hukum dengan keadilan & moral
3. Social nature of law (esensi sosial dari
hukum ,
Hk memberikan dasar dasar pengaturan pada
masyarakat )
..note : science : ilmu yg di dukung bukti
empirik
Karakteristik sains
• 1. logico empirical verificatif
Diterima nalar pembaca ; didukung bukti(tdk selalu yg tampak); diuji

• 2….generalized understanding ( punya makna yang berlaku umum)


….pembaca bisa membayangkan urutan peristiwanya… , punya makna
reproducable : dapat diulang / dilakukan juga di tempat yang lain

• 3….theoretical construction
teori : penjelasan hubungan 2 konsep/variable/kejadian
cara : deduktif, induktif , dpt didukung comparacy, analogy, syntesis

• 4….. information about why and how……something behind


Jenis ilmu hukum
• Ilmu hukum normatif ..obyek : norma
• Ilmu hukum empiris
1. Realis : factual patterns of behavior
(perilaku hakim dlm kasus perkosaan)
2. Sociological jurisprudence
(the gab : low in action- law in book)
3. Socio legal studies : hub timbal balik antara hukum & masy
( hk berpengaruh/tdk)
jurist ….. Normatif ….ARS
legal scientist …. Empiris
di Indonesia, tdk jelas SH ????
di Belanda : Mr, di Amerika : LLM
Perbedaan ilmu hukum empiris dan
normatif
Pandangan positivistik : ilmu Pandangan normatif : Ilmu
hukum empirik hukum normatif

Hubungan dasar Subyek-obyek Subyek-subyek


Library : pendapat
Research : ahli
Sikap ilmuwan Penonton / mengamati Partisipan / menganalisi
norma
Prespektif Ekstern Intern
Teori Kebenaran Korespondensi Pragmatis : konsensus
Proposisi Hanya informatif / empiris Normatif & evaluatif
Metode Metode yg diamati Juga metode lain
pancaindera
Moral Non kognitif Kognitif
Hubungan antar Pemisahan tegas Tdk ada pemisahan
moral & hukum
Ilmu Hanya sosiologi hukum Ilmu hukum dalam arti luas
empiris dan teori hukum
empiris
Lapisan ilmu hukum
• Lapisan
• Hubungan
• Karakteristik
Filsafat Hukum
Grodbegrippen, reflektif, spekulatif

teori meta - teori meta - teori

Teori Hukum
Algemene begrippen, analitis, normatif-empiris
Sebagai jembatan dari algemene rechtsleer
Isi : asas hukum dari sistem hukum

Dogmatik Hukum
technischjuridisch begrippen, tekhnis yuridis, normatif
Teori teori

Hukum Positif….. ARS


aspek ….. Pembentukan hukum
Penerapan hukum : interpretasi, kekosongan hukum, antinomi,
norma kabur
Legal problem solving
BAB III
LOGIKA DAN
ARGUMENTASI HUKUM

• Seringkali argumentasi hukum disamakan dengan logika. Hal


ini tidaklah benar.
• Argumentasi hukum tidak selalu taat pada sylogisme.
• Contohnya di dalam suatu keputusan yang terpenting adalah
ada kesesuaian antara pertimbangan dan keputusan.
• Yang terpenting dalam membuat argumentasi hukum adalah
membuat bentuk pemikiran
• bentuk pemikiran yang sederhana yaitu :
1. pengertian (konsep),
2. proposisi ( pernyataan) dan
3. penalaran ( ratio cinium , reasoning).
Kesesatan (Fallacy),
• dalam penalaran terjadi apabila ada sesuatu yang tidak masuk akal.
Irving M Copy membagi dalam lima macam, yaitu :
1. Argumentum ad ignorantiam, apabila ada argumentasi dari suatu
proposisi sebagai benar apabila tidak terbukti salah, atau sebaliknya
salah karena tidak terbukti benar. Penerapannya di bidang hukum
perdata berbeda dengan hukum administrasi dalam hal pembuktian.
2. Argumentum ad verecundiam, menolak atau menerima suatu argumentasi
karena kewibawaan seseorang ( atas dasar kekuasaan, ahli, dapat
dipercaya).
3. Argumentum ad hominem, menerima atau menolak suatu argumentasi
karena orangnya.
4. Argumentum ad misericordiam, argumentasi untuk menimbulkan belas
kasihan, dapat dibenarkan apabila digunakan untuk meminta keringanan
hukuman.
5. Argumentum ad baculum, menerima atau menolak suatu argumentasi
karena takut ancaman, contohnya perda kebersihan.
Kekhususan logika
hukum
• Selalu dimulai dari hukum positif
Nalar: asas hukum untuk keputusan baru
• Merupakan kerangka prosedural

Argumentasi ---- diskusi


Rasional rasional
1. Lapisan logika / logische niveau……..deduksi
2. Lapisan dialektika / dialectische niveau……
pro-kontra
3. Lapisan prosedural /procedurele niveau……
struktur, acara
Pengertian legal
reasoning
• Luas :
Proses psikologi hakim
(aspek psikologi …aspek biographi)
• Sempit :
Kajian logika suatu keputusan
- jenis argumentasi
- hubungan antara reason dg keputusan
( pertimbangan – alasan)
- ketepatan alasan / pertimbangan
Bab IV
Dasar-dasar dlm argumentasi hk

• Rasionalitas dan argumentasi :

1. Bentuk
2. Substansi
3. Prosedur
Bentuk argumentasi
( de vorm de argumentatie)

• Deduksi
• Induksi
Deduksi
Batas justifikasi deduksi :
Dilakukan rechtsvinding , jika norma
terbuka / kabur

Argumentasi deduksi :
1. Rule based reasoning
2. Principle based reasoning
Rule based reasoning
• Civil law
• Mis :
Pencuri harus di hukum
Ali pencuri
Ali harus di hukum
Principle based reasoning
• Common law
• Mis : analogi hak retensi penerima
kuasa … pengurus barang
• Ada 2 macam :
1. Reasoning based on presedent
2. Reasoning based on rules
Reasoning based on
presedent
• Langkah :
• Tentukan vonis yang sesuai
• Cari = / ≠
• Buat putusan ikut / tidak
Reasoning based on rules
• Dasar : UU
• Langkah :
Premis mayor …… UU
kasus
Putusan
rechtsvinding
Montesquieu : hakim corong UU, UU
menjadi jiwa/ spirit, Interpretasi
mntUU
model :
1. interpretasi
2. Penalaran / konstruksi terbuka
3. Konflik norma
interpretasi
• Diartikan :
-asas noscitur a sociis ( dlm rangkaian)
- asas ejusdem generis ( dlm genus)
- asas expressio unius exclusio alterius ( tdk untuk
yang lain )

• macam interpretasi : - bahasa, historis UU, sistematis,


masyarakat

• cara interpretasi : - mengajukan pertanyaan,


- interpreatsi
- ringkasan
- investigasi
- klasifikasi, pembedaan, debat,
………….new logic
Penalaran / konstruksi
terbuka
• Dipakai jika ada kekosongan hukum
• Macam :
1. Analogi , mis : pengurusan barang analog
dengan kuasa
2. Rechtsverfijning, mis : subsidi hilang
3. Argumentum a contrario, mis : HM atas
air yang tergenang
Konflik norma
• Dilakukan jika terdapat pertentangan antara dua atau lebih
peraturan
• Berkaitan dengan asas preferensi hukum

1. Lex superior derogat legi inferiori ( tidak sama dg


prinsip tap 20 MPRS/66 . Tap 3/2000)
2. Lex specialis derogat legi generali (ruang lingkup materi
muatannya tidak sama antara kedua perUUan yg memp
kedudukan yg sama).. UU PT dg UU Pasar Modal
3. Lex posterior derogat legi priori (yg kemudian
menyisihkan yg terdahulu )
• Peraturan yg baru lebih mencerminkan
kebutuhan dan situasi yg sedang
berlangsung. Mungkin saja kebutuhan dan
situasi lebih dicerminkan peraturan yang
digantikan, apabila peraturan yg lama
tdk bertentangan dg landasan filosofis
perUUan yg baru peneliti
harus dapat menyatakan bahwa ketentuan
itu tetap berlaku melalui aturan
peralihan PerUUan yang baru.
Tipe penyelesaian
dengan :
1. Pengingkaran / disavowal
Mis ; antara hukum privat dan hukum publik

2. Reinterpretasi
Menginterpretasikan norma yg utama lebih fleksibel

3. Pembatalan / invalidation
abstrak formal ….. Oleh MA
praktikal ……kasus tempo

4. Pemulihan / remedy,,…..
sbg ganti membatalkan norma yg kalah dg cara memberikan
kompensasi
substansi
• Rasionalitas dan argumentasi yg ke-2
• Kecuali argumentum ad hominem :
negro
• Penggunaan … logika
prosedur
• Rasionalitas dan argumentasi yg ke-3
• Mis : bukti
hukum perdata
hukum pidana
hukum administrasi
induksi
• Langkah :
1. Merumuskan fakta
2. Hubungan kausal
Tergantung jenis hukumnya :
• Hukum perdata : wanprestasi , onrechtmatigedaad >> GR
• Hukum pidana : akibat langsung, teori adequat
• Hukum administrasi : KTUN ….. Kerugian
3. Mereka-reka probabilitas … bukti
Dialektika & retorika
dialektik retorika
-Konfrontasi pemaparan sengketa -Exordium: usaha menarik simpati
-Openings fase / fase pembukaan -Narratio : paparan kasus sbg
Pemaparan usaha memecahkan persiapan berargumentasi
masalah beradsarkan ketentuan Digressio :
hk yang ada Peralihan dari narratio ke
argumentatio
-Argumentasi fase ; -Argumentatio
Mempertahankan argumentasi Berusaha utk meyakinkan
pendiriannya ( confirmatio) atau
menolak argumentasi lawan
( refutatio)
-Afsluitingsfase
-Peroratio
Mempertahankan pendapat demi
kepentingannya Kesimpulan atas dasar fakta
Bab V
Langkah pemecahan masalah
hukum & legal opinion
• Struktur argumentasi hukum
• Langkah- langkah analisis hukum
( pemecahan hukum)
Struktur argumentasi
hukum
• Lapisan logika
Bedakan civil law- common law
Statute approach :
Ketentuan hukum adalah norma ..proposisi
Pendekatan konseptual, karena proposisi tersusun atas konsep

• Lapisan dialektika
Pro- kontra, mis pengumuman – ktun

• Lapisan prosedur
Beban pembuktian siapa
Langkah- langkah analisis
hukum (pemecahan hukum)
• pengumpulan fakta
• Klasifikasi hakekat permasalahan hukum
• Identifikasi dan pemilihan isu hukum yang
relevan
• Penemuan hukum yang berkaitan dengan isu
hukum
• Penerapan hukum

Anda mungkin juga menyukai