Anda di halaman 1dari 4

KATA

I.

Pengertian Kata
I.1 Positif, Negatif, Provatif
I.2 Universal, Partikular, Singular, Kolektif
I.3 Konkret, Abstrak
I.4 Mutlak, Relatif
I.5 Univik, Equivok, Analog
I.6 Bermakna, Tak Bermakna

II.

Kata sebagai Predikat


II.1 Genus (jenis)
II.2 Differentia (sifat, pembeda)
II.3 Spesia (kelas)
II.4 Propria (sifat khusus)
II.5 Accidentia (sifat umum)

III. Konotasi dan Denotasi

KATA

PENGERTIAN
1. Positif, Negatif,
Privatif
2. Universal,
Partikular,
Singular, Kolektif
3. Konkret, Abstrak
4. Mutlak, Relatif
5. Univok, Equivok,
Analog
6. Bermakna, Tak
Bermakna

SEBAGAI PREDIKAT
1. Genus (jenis)
2. Spesia (kelas)
3. Differentia (sifat,
pembeda)
4. Propria (sifat
khusus)
5. Accidentia (sifat
umum)

KONOTASI DAN
DENOTASI
1. Konotasi
2. Denotasi

II. KATA SEBAGAI PREDIKAT


Kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai subjek atau predikat
disebut term. Sebagai predikat, term dapat dibedakan menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.

Genus (jenis)
Spesia (kelas)
Differentia (sifat, pembeda)
Propria (sifat khusus)
Accidentia (sifat umum).

Ad.1 Genus (jenis): term yang mempunyai bawahan banyak dan


berbeda-beda, tetapi kesemuanya mempunyai sifat sama yang
mengikat keseluruhan bawahan yang berbeda-beda itu. Denga kata
lain, jenis adalah term yang menyatakan hakekat suatu barang tetapi
sebagian saja, belum melukiskan hakikatnya yang sempurna.
Contoh: term binatang.
Manusia adalah binatang. Binatang adalah hakikat manusia tetapi
belum seluruhnya.
Ad.2 Spesia (kelas): term yang menunjukkan hakikat yang belainan
tetapi sama-sama terikat dalam satu jenis. Manusia, kerbau, gajah,
kuda, kera, burung adalah spesia. Jenisnya adalah binatang.
Ad. 3 Differentia (sifat pembeda): term yang membedakan satu hakikat
dengan hakikat lain yang sama-sama terikat dalam satu jenis.
Manusia adalah binatang yang berfikir.
Binatang = jenis,
manusia = spesia dari binatang,
berpikir = differentia (yang membedakan manusia dengan kuda,
monyet, kerbau).
Ad.4 Propria (sifat khusus): term yang menyatakan sifat hakikat dari
suatu spesia sebagai akibat dari sifat pembeda yang dimilikinya. Sifat
pembeda yang dimiliki manusia adalah berpikir. Dari sifat berpikir
inilah timbul sifat-sifat khusus seperti: nikah, membentuk
pemerintahan, membuat lembaga, berpakaian, berbudaya.
Ad.5 Accidentia (sifat umum): term yang menunjukkan sifat yang tidak
harus dimiliki oleh satu spesia, seperti: gemuk, kurus, pandai, ceroboh.

TERM PREDIKAT
Genus (jenis)
Spesia (kelas)
Differentia (sifat,
pembeda)
Propria (sifat
khusus)
Accidentia (sifat
umum)

Binatang
Manusia, monyet,
kerbau, kuda, orang
utan
berpikir

CONTOH
Bidang datar
Segi tiga, segi empat,
segi lima, segi enam
Bidang datar yang
dibatasi tiga garis.

berpolitik
Pintar, bodoh, cantik,
kaya

IV. KONOTASI DAN DENOTASI


Pengertian manusia. Sifat tertentu yang membentuk makna :
konotatif.
Sesuatu yang dicakup oleh kata manusia (kulit kuning, hitam, dan
sebagainya): denotasi.
Setiap kata mempunyai pengertian tertentu serta merangkum
semua sifat yang menjadi denotasinya. Setiap benda mempunyia
sifat-sifat tertentu dan kumpulan sifat inilah yang membedakan
benda satu dengan lainnya.
Manusia adalah binatang yang berpikir.
Sifat yang dimiliki subjek membentuk pengertian subjek itu.
Apakah subjek harus menyebut semua sifat yang dimiliki, jenis,
diferesia, propria, aksidensianya? Tidak, cukup dengan jenis dan sifat
pembedanya secara tepat.
Semakin bertambah pengertian yang membentuk konotasi,
semakin kuranglah kesatuan yang dicakup denotasi.
Semakin kurang penertian yang membentuk konotasi,
semakin luaslah kesatuan yang dicakup denotasi.
Kendaraan
Kendaraan darat
Kendaraan darat beroda
dua
Kendaraan darat beroda
dua bermesin
Kendaraan darat beroda
dua bermesin buatan
Jepang.

Manusia
Manusia berkulit kuning
Manusia berkulit kuning bangsa Indonesia
Manusia berkulit kuning bangsa Indonesia
mahasiswa
Manusia berkulit kuning bangsa Indonesia
mahasiswa belum kawin.

Setiap baris mengandung denotasi berikutnya. Pengertian tiap baris


bertambah, menyempitlah denotasinya.
Setiap baris mengandung konotasi baris sebelumnya.

Jenis lebih luas daripada spesianya dari jurusan denotasi.


Spesia lebih luas daripada jenisnya dari jurusan konotasi.
Inilah sebabnya antara konotasi dan denotasi ada perbandingan
terbalik.
Perbandinggan itu terjadi apabila:
1. Bukan term tunggal.
2. Tambahan bukan sifat khusus.
3. Hukum perbandingan terbalik antara konotasi dan denotasi
harus hanya digantungkan atas konotasi saja, tidak boleh atas
denotasi.
4. Perbandingan itu hanya terjadi pada term universal yang dapat
dibagi secara umum.

Anda mungkin juga menyukai