Bab Ii-Rm PDF
Bab Ii-Rm PDF
LANDASAN TEORI
II.1. Tinjauan Pustaka
II.1.1. Definisi Retardasi Mental
Individu yang termasuk dalam retardasi mental merupakan individu yang
mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik. American
Association on Mental Deficiency (AAMD) dan Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV) mendefinisikan retardasi
mental sebagai fungsi intelektual keseluruhan yang secara bermakna di bawah
rata-rata yang menyebabkan atau berhubungan dengan gangguan pada perilaku
adaptif dan bermanifestasi selama periode perkembangan yaitu sebelum usia 18
tahun (American Psychiatric Association, 2000).
International Classification of Disease revisi ke-10 (ICD-10) menggunakan
istilah retardasi mental adalah suatu kondisi terhentinya atau tidak lengkapnya
perkembangan pikiran, yang terutama ditandai oleh gangguan keterampilan yang
dimanifestasikan selama periode perkembangan, yang mempengaruhi keseluruhan
tingkat kecerdasan, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial
(Szymanski LC & Kaplan LC, 2004 ; Maslim, 2001). Retardasi mental disebut
juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental
(Willy & Albert, 2009).
I.1.1.1. Epidemiologi
Prevalensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan adalah kira-kira
1% dari populasi. Insidensi tertinggi adalah pada anak usia sekolah, dengan
puncak usia 10 sampai 14 tahun. Retardasi mental kira-kira 1 kali lebih sering
pada laki-laki dibandingkan wanita (Pahami anak Down, 2004). Pada lanjut usia,
prevalensi lebih sedikit, karena mereka dengan retardasi mental yang berat atau
sangat berat memiliki angka mortalitas yang tinggi yang disebabkan dari penyulit
gangguan fisik yang menyertai (Kaplan & Sadock, 2003).
I.1.1.2. Faktor Penyebab
Faktor penyebab dalam Retardasi Mental (RM) adalah kondisi genetik
(kromosom dan bawaan), pemaparan prenatal dengan infeksi dan toksin, trauma
terjadi kekurangan O2 (asfiksia neonatorum) yang terjadi pada 1/5 dari semua
kelahiran. Hal ini dapat terjadi karena aspirasi lender, aspirasi liquor amnii,
anesthesia ibu dan prematuritas. Bila kekurangan zat asam berlangsung terlalu
lama maka akan terjadi degenerasi sel-sel korteks yang kelak mengakibatkan
retardasi mental (Willy & Albert, 2009).
I.1.1.2.4. Gangguan Didapat pada Masa Anak-anak (Kaplan & Sadock, 2003)
1. Infeksi, yang paling serius mempengaruhi integritas serebral adalah ensefalitis
dan meningitis. Ensefalitis campak telah hampir dihilangkan oleh pemakaian
vaksin campak di seluruh dunia, dan insidensi infeksi bakterial pada sistem
saraf pusat telah diturunkan dengan nyata oleh obat antibakterial. Sebagian
besar episode ensefalitis disebabkan oleh organisme virus. Meningitis yang
didiagnosis lambat, dapat secara serius mempengaruhi perkembangan kognitif
anak.
2. Trauma Kepala, dapat menjadi penyebab kecacatan mental pada anak,
misalnya akibat kecelakaan di rumah (seperti terjatuh dari meja, jendela
terbuka atau dari tangga)
penyiksaan pada anak juga dapat menjadi suatu penyebab cedera kepala.
3. Masalah lain, misalnya pemaparan zat kimia, tumor intrakranial, pembedahan,
dan kemoterapi juga dapat merugikan fungsi otak.
I.1.1.2.5. Faktor Lingkungan dan Sosiokultural (Kaplan & Sadock, 2003 ;
Willy & Albert, 2009)
Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor-faktor biomedis ataupun
sosiobudaya (yang berhubungan dengan deprivasi psikososial dan penyesuaian
diri).
1. Retardasi mental akibat cultural-familial, apabila didapatkan retardasi mental
paling sedikit pada salah seorang dari orang tua penderitadan pada seorang atau
lebih saudaranya. Selain itu anak-anak dalam keluarga dengan ekonomi dan
pendidikan rendah dapat mempengaruhi perkembangan anak, misalnya dalam
hal perawatan medis yang buruk dan gizi maternal yang buruk.
2. Retardasi mental akibat lingkungan, timbul karena kurangnya rangsangan dari
lingkungan, antara lain rangsangan sensorik. Terlalu kurangnya komunikasi
verbal mengakibatkan kesukaran mengutarakan isi pikiran dalam kata-kata dan
Usia Prasekolah
(0-5) Maturasi
dan
Perkembangan
Sangat berat
Retardasi jelas;
kapasitas berfungsi
yang minimal
dalam bidang
sensorimotorik ;
memerlukan
perawatan;
memerlukan
bantuan dan
pengawasan terus
menerus
Ada beberapa
perkembangan
motorik; dapat
berespon minimal
atau terbatas
terhadap latihan
menolong diri
sendiri
Berat
Perkembangan
motorik yang
miskin; berbicara
sedikit biasanya
tidak mampu
belajar dari latihan
Dapat berbicara
atau belajar
berkomunikasi;
dapat dilatih dlaam
kebiasaan sehat
dasar; memperoleh
Dapat berperan
sebagian dalam
pemeliharaan diri
sendiri di bawah
pengawasan
lengkap; dapat
10
menolong diri
sendiri; sedikit atau
tidak mempunyai
keterampilan
komunikasi
manfaat dari
latihan kebiasaan
sistematik; tidak
mampu
memperoleh
manfaat dari
latihan kejuruan
mengembangkan
keterampilan
melindungi diri
sendiri sampai
tingkat minimal
yang berguna
dalam lingkungan
yang terkendali
Sedang
Dapat berbicara
atau belajar untuk
berkomunikasi;
kesadaran sosial
yang buruk;
perkembangan
motorik yang
cukup; mendapat
manfaat dari
latihan menolong
diri sendiri; dapat
ditangani dengan
pengawasan sedang
Dapat memperoleh
manfaat dari
latihan dalam
keterampilan
sosial dan
pekerjaan; tidak
mungkin
berkembang lebih
dari kelas dua
dalam subjek
akademik; dapat
belajar sendirian di
tempat yang telah
dikenal
Dapat bekerja
sendiri dalam
pekerjaan yang
tidak terlatih dan
setengah terlatih di
bawah kondisi
terawasi;
memerlukan
pengawasan dan
bimbingan jika
berada dalam stress
sosial atau ekonomi
ringan
Ringan
Dapat
mengembangkan
keterampilan social
dan komunikasi;
retardasi minimal
dan bidang
sensorimotorik;
sering tidak dapat
dibedakan dari
normal dampai
lebih tua
Dapat belajar
keterampilan
akademik sampai
kira-kira kelas
enam pada akhir
usia remaja; dapat
dibimbing untuk
menyesuaikan diri
dengan sosial
Biasanya dapat
mencapai
keterampilan social
dan kejuruan yang
adekuat untuk
membiayai diri
sendiri tetapi
mungkin
memerlukan
bantuan dan
bimbingan jika di
bawah stress sosial
11
I.1.1.4. Diagnosis
Tabel 2. Kriteria Diagnostik untuk Retardasi Mental (Kaplan & Sadock,
2003).
A. Fungsi intelektual yang secara bermakna di bawah rata-rata : I.Q. kirakira 70 atau kurang pada tes I.Q. yang dilakukan secara individual.
B. Adanya defisit atau gangguan yang menyertai dalam fungsi adaptif
(yaitu efektivitas orang tersebut untuk memenuhi standar-standar yang
dituntut menurut usianya dalam kelompok kulturalnya) pada sekurangkurangnya dua bidang keterampilan berikut: komunikasi, merawat diri
sendiri di rumah, keterampilan sosial/interpersonal, menggunakan
sarana masyarakat, mengarahkan diri sendiri, keterampilan akademik
fungsional, pekerjaan, liburan, kesehatan dan keamanan).
C. Onset sebelum usia 18 tahun.
12
13
14
dalam
kehidupan
sehari-hari,
bermain,
dan
lingkungannya
(American
15
16
17
dan
pramotorik,
dengan
masukan
dari
serebroserebelum,
18
berperan
dalam
perencanaan
aktivitas
motorik
menyebabkan
19
RETARDASI MENTAL
Usia
Jenis Kelamin
Tingkat pendidikan
Derajat retardasi
mental
Gangguan Kognitif
Dan
Gangguan Adaptif
Prestasi
Belajar
Gangguan
Motorik
Bagan 1. Kerangka
II.3 Kerangka
Konsep teori hubungan antara usia dan prestasi belajar
dengan gerak motorik halus pada retardasi mental di SLB
Abdi Pratama Jakarta Timur.
20
Prestasi Belajar
Retardasi
Mental
Variabel Dependen
Gerak Motorik
Halus