Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SECURITY
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai tempat umum terpapar oleh berbagai resiko keamanan. Baik terhadap
pasien, pengunjung, karyawan, ataupun terhadap properti rumah sakit, pasien, pengunjung dan
karyawan. Untuk itu RS MULYA [RSM] perlu membuat perencanaan di bidang pengaturan
keamanan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segala proses di bidang
pengelolaan aspek keamanan di RSM.
1.2.2.
Tujuan Khusus
1.2.2.1. Melindungi keselamatan dan keamanan pasien, karyawan, pengunjung.
(PFR.1.1)
1.2.2.2. Melindungi property rumah sakit dari pengrusakan, pencurian dan ancaman
lain
1.2.2.3. Jiwa dan benda milik karyawan, pengunjung dan tamu dari bahaya pencurian,
perampokan, kebakaran, bencana alam dan gangguan kemanan lainnya
1.2.2.4. Membantu kelancaran operasional
1.2.2.5. Melindungi property pasien , karyawan, pengunjung dari ancaman
pengrusakan, pencurian dan ancaman lain.
1.2.2.6. Menurunkan angka kriminalitas di RSM
1.2.2.7. Menjamin ketertiban di RSM
1.2.2.8. Membantu penyelenggaraan peraturan-peraturan RSM.
Action
Penyelenggaraan sistem keamanan aktif dan pasif
Menjaga ketertiban dan menegakan peraturan perusahaan
Meningkatkan partisipasi seluruh karyawan RSM dalam penyelenggaraan kemanan di
RSM
1.5.3.
Monitoring
Memonitor indikator keamanan sesuai pada bab 5.
1.5.4.
Evaluation
Evaluasi terhadap indikato-indikator keamanan
BAB 2
PENGORGANISASIAN
2.1. STRUKTUR ORGANISASI
Direktur RS
SDM
Bidang Pelayanan
Bidang Keperawatan
Bagian Umum
Bagian Marketing
Seluruh Karyawan
2.2.2.2.
2.2.2.3.
2.2.3.
2.2.3.2.
2.2.3.3.
2.2.4.
Anggota Regu
2.2.4.1. Tugas & wewenang :
1. Menjaga situasi keamanan disekitar pos yang dijaganya
2. Membantu operasional kegiatan di RS MULYA
3. Membantu transportasi pasien dari kendaraan ke UGD begitu juga
sebliknya.
2.2.4.2. Kualifikasi :
1. Pendidikan formal : Minimal SLTA atau setara
2. Pengalaman kerja : 2 tahun di bidangnya
3. Persyaratan kepribadian :
Sehat jasmani dan rohani
Berwibawa, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
Memiliki jiwa keberanian dilapangan
BAB 3
IDENTIFIKASI RESIKO
3.1. IDENTIFIKASI
Resiko keamanan di RSM dibagi menjadi :
3.1.1
Berdasarkan Jenis korban
3.1.1.1
Karyawan
Karyawan dapat menjadi korban keamanan langsung, ataupun aset milik karyawan
dapat menjadi korban dari suatu ancaman kemanan. Karyawan dapat menjadi
korban penganiayaan yang dilakukan pasien / pengunjung (misalkan petugas UGD
saat berhadapan dengan pasien mabuk, ataupun keluarga yang marah-marah.
Aset karyawan dapat juga menjadi korban pencurian dsb.
3.1.1.2
Pengunjung
Kejadian juga dapat menimpa pengunjung yang berada di sekitar area RSM,
mungkin ancaman itu dikarenakan pencurian baik di ruang rawat inap atau area
parkir area RSM.
3.1.1.3
Pasien
Kemanan terhadap pasien mungkin timbul dikarenakan adanya pencurian di
ranap, disebabkan tidak ada keluarga yang menunggu, ( misalkan pasien sedang
istirahat, pengunjung yang datang bukan dari keluarganya, padahal untuk melihat
kelengahan pasien yang sedang tidur)
3.1.1.4
Properti RSM
Properti RSM berupa equipment (medical dan non medical), maupun data, baik
elektronik maupun paper.
3.1.1.5
Properti Karyawan, Pasien dan Pengunjung
Yang termasuk adalah properti karyawan meliputi benda berharga (Laptop, tas,
dompet berisi identitas dan uang), kendaraan (mobil/motor). Walau telah dijelaskan
bahwa kehilangan merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing, namun RS
MULYA tetap mengupayakan pengawasan terhadap properti karyawan, pasien
dan pengunjung.
3.1.2
Berdasarkan Lokasi
3.1.2.1
Unit unit rawat inap (Meranti, Mahoni, Eboni, Cendana, ICU, PICU)
3.1.2.2 Unit Gawat Darurat (UGD)
3.1.2.3
Loker karyawan
3.1.2.4
Ruang tunggu (ICU, ruang tunggu, lobby, out patient, radiologi, lab)
3.1.2.5
Tempat parkir
3.1.2.6
Ruang-ruang kosong
3.1.2.7
Ruang-ruang sistem RSM (Panel, Janitor, Dumb Waiter, IT & Rg Server,
Office, Genset, Logistik Farmasi/Non farmasi, Unit Farmasi, Unit Laboratorium,
Gudang-gudang lain)
3.1.2.8
Unit Operating Theatre/ Kamar Operasi
3.1.3
barang di locker yang sudah tersedia, untuk di ICU penyimpanan barang untuk
pasien dan penunggu pasien sudah tersedia di ruang tunggu perawatan ICU.
3.1.3.7 Perlindungan terhadap anak-anak, penderita cacat, lansia dan individu lain yang
beresiko
Rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien yang berisiko dan menetapkan
proses melindungi hak-hak mereka. Kelompok pasien yang berisiko dan apa
tanggung jawab rumah sakit atas mereka diatur dalam peraturan perundangan.
Staf mengetahui tanggung jawab mereka dalam proses ini. Yang termasuk
kelompok pasien berisiko minimal meliputi anak-anak, penderita cacat fisik dan
mental, lansia, pasien koma atau tidak sadar. Perlindungan yang diberikan meliputi
perlindungan dari serangan fisik sampai pada area keselamatan seperti
perlindungan dari perawatan yang tidak layak, penundaan pemberian pelayanan
maupun bantuan saat terjadi kebakaran.
3.1.3.8
Seluruh pasien , keluarga, pengunjung lainnya ( lansia, anak-anak, penderita
cacat fisik ) mempunyai perlindungan yang sangat khusus, utamakan keselamatan
pengunjung dari situasi bahaya seperti gempa dan huru hara lainnya.
3.1.4
Area beresiko dapat dibatasi / dilokalisir dengan menggunakan peralatan keamanan sebagaimana
dibahas di BAB 4.
Berikut adalah matrik resiko keamanan dan lokasi :
Property RSM
Data Lain
Petugas RSM
Pasien
Pengunjung
Manual Lock
Manual Lock
Manual Lock
Electronis
key+Manual Lock
Security Guard
CCTV + Central Lock
Manual Lock
Fingerprint access
Manual Lock
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Security Guard
CCTV & cenrtal Lock
Manual Lock
Lantai Dasar
UGD
Farmasi
Laboratorium
Diagnostic Imaging
Cardiac Neuoro Centre
Billing & Admission
Security Guard
Security Guard
CCTV
Manual Lock
Security Guard
Lantai Basement 1
Ruang-ruang management &
Diklat
Charity Ward
Cafetaria
Parkir
Gizi
Security Guard
CCTV
Manual lock
Parking Attendant
Manual Lock
Lokasi
Lantai 5
Ruang ruang management
Auditorium & ruang tambahan
Rehabilitasi Medik
Ruang IT & Server
Lantai 4
Topas
Maternity
NICU / Perina
Nursery
Lantai 3
Intensive Unit
Procedurre coridor
OT
HD
Lantai 2
OPD
Rekam Medik
Laboratorium PA & Mikrobiologi
Security Method
BAB 4
UPAYA PENANGGULANGAN RESIKO KEAMANAN
4.1. Petugas
4.1.1. Jumlah
Jumlah tenaga yang dibutuhkan di setiap unit pelayanan disesuaikan dengan tingkat
hunian, jumlah pengunjung, tingkat resiko keamanan yang ada
4.1.2. Kualifikasi
Pelatihan BHD dan pelatihan penanggulangan kebakaran
4.2. Perlengkapan Monitoring Keamanan
4.2.1. CCTV (Closed Circuit TV)
Merupakan metoda surveillans yang dilakukan disetiap area beresiko yang tidak terawasi
penuh oleh petugas security.
4.2.2. Metal detector
Alat Chek body ini sangat membantu sistem keamanan ketika pengunjung memasuki
area RSM, terutama dilakukan di pintu masuk sebelum area parkir Basement, antisipasi
ini bertujuan untuk mengurangi resiko ancaman bom.
4.2.3. Miror
Alat ini sebenarnya sangat minim dalam pemeriksaannya, akan tetapi sangat membantu
untuk pemeriksaan tambahan di semua kendaraan yang masuk area RSM.
4.2.4. Buku tamu
Buku ini diisikan oleh petugas security di masing-masing pintu masuk dengan
mencatatkan data orang yang masuk disertai kartu pengunjung yang ditukarkan dengan
KTP pengunjung.
4.2.5. Amano
Sistem kontroling yang dilakukan security diseluruh lantai, dengan menggunakan watch
man clock (Amano), yang hasil laporannya akan dilaporkan ke GA.
4.2.6. Safety Deposit Box
Di beberapa lokasi penyimpanan data penting akan disediakan safety deposit box,
termasuk untuk kepentingan penyimpanan barang berharga pasien, di kelas president
suite disediakan pula safety deposit box.
4.2.7. Sistem Kunci Pintu
Beberapa pintu dikunci dengan konci elektronik maupun manual. Kunci elektronik
dipergunakan di unit perawatan intensif dan jalur masuk petugas kamar bedah.
4.2.8. Uniform & ID card
4.2.9. Lemari, meja terkunci
BAB 5
UPAYA PENANGGULANGAN RESIKO KEAMANAN
5.1. Petugas
5.1.1. Jumlah
Jumlah tenaga yang dibutuhkan di setiap unit pelayanan disesuaikan dengan tingkat
hunian, jumlah pengunjung, tingkat resiko keamanan yang ada
5.1.2.Kualifikasi
Pelatihan BHD dan pelatihan penanggulangan kebakaran
5.2. Perlengkapan Monitoring Keamanan
5.2.1. CCTV (Closed Circuit TV)
Merupakan metoda surveillans yang dilakukan disetiap area beresiko yang tidak terawasi
penuh oleh petugas security
5.2.2. Metal detector
Alat Chek body ini sangat membantu sistem keamanan ketika pengunjung memasuki
area SBIH, terutama dilakukan di pintu masuk sebelum area parkir Basement, antisipasi
ini bertujuan untuk mengurangi resiko ancaman bom
5.2.3. Miror
Alat ini sebenarnya sangat minim dalam pemeriksaannya, akan tetapi sangat membantu
untuk pemeriksaan tambahan di semua kendaraan yang masuk area SBIH
5.2.4. Buku Tamu
Buku ini diisikan oleh petugas security di masing-masing pintu masuk dengan
mencatatkan data orang yang masuk disertai kartu pengunjung yang ditukarkan dengan
KTP pengunjung
5.2.5. Amano
Sistem kontroling yang dilakukan security diseluruh lantai, dengan menggunakan watch
man clock (Amano), yang hasil laporannya akan dilaporkan ke GA
5.2.6. Safety Deposit Box
Di beberapa lokasi penyimpanan data penting akan disediakan safety deposit box,
termasuk untuk kepentingan penyimpanan barang berharga pasien, di kelas president
suite disediakan pula safety deposit box.
5.2.7. Sistem Kunci Pintu
Beberapa pintu dikunci dengan konci elektronik maupun manual. Kunci elektronik
dipergunakan di unit perawatan intensif dan jalur masuk petugas kamar bedah.
5.2.8. Uniform & ID card
5.2.9. Lemari, meja terkunci.
5.3. Penanggulangan Resiko Keamanan Kendaraan Bermotor
5.3.1. Pemeriksaan karcis parkir
5.3.2. Pemeriksaan STNK
Untuk kendaraan roda dua wajib dilakukan pemeriksaan STNK. Dilakukan oleh petugas
yang berdinas di area parkir motor terhadap semua staff dan pengunjung.
5.3.3. Patroli & Pencatatan
Patroli ini dimaksudkan untuk mengecek barang barang yang menempel dikendaraan
seperti jaket, helm dll.
BAB 6
MONITORING EVALUASI STAFF DEVELOPMENT
6.1. MONITORING
Memonitor sistem keamanan RSM dilakukan oleh manajemen dengan mengawasi berbagai
indikator sesuai kerangka keamanan yang ada di RSM.
Input :
Man
Method
Material
Proses :
Patroli
Pemeriksaan tas karyawan
Inisiatif Petugas
Output :
Angka kecurian pada staff
Angka kecurian pada tamu
Angka gangguan keamanan
pada aset RSM
Data hasil monitoring yang telah dianalisis dilaporkan kepada manager GA setiap bulannya,
untuk ditindak lanjuti.
6.3. STAFF DEVELOPMENT
Pelatihan yang dilakukan di RSM dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sebagai berikut :
1. Internal
Pelatihan terhadap sistem keamanan CCTV yang dilakukan oleh unit maintenance,
dengan melakukan pengoprasian program keamanan terhadap CCTV, password yang
dipilih harus diketahui pula oleh anggota security di lapangan.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) diselenggarakan oleh Diklat RSM terhadap
seluruh petugas security, dan dilakukan penyegaran sedikitnya setahun sekali.
Orientasi umum karyawan (modified untuk outsourcing)
2. Eksternal
Pendidikan yang langsung di lapangan dilakukan oleh security , dengan berbagai
pengawasan terhadap monitor CCTV, selain itu pula cara pengoprasian pun harus bisa
dilaksanakan dengan baik. Secara kontinyu pelatihan ini terus dilakukan, supaya kegiatan
dilapangan pun semakin lancar.