Percobaan No. 6
Pengukuran Karakteristik Transmisi dan Impedansi LPF serta Perhitungan Uncertainty ()
Oleh :
Kelompok 1/Kelas 3A2
1.
2.
3.
4.
Ikhsan Maulana/131331017
Letmiyuni Lestari M/131331019
Mochammad Praditia J/131331020
Rafiqa Lathifah N/131331021
1. PERCOBAAN NO
:6
2. JUDUL PERCOBAAN
Pengukuran Karakteristik Transmisi dan Impedansi LPF serta Perhitungan
Uncertainty ().
3. TUJUAN
3.1 Mengukur parameter-parameter karakteristik transmisi LPF seperti shape factor,
insertion loss, dan ripple.
3.2 Mengukur parameter-parameter karakteristik impedansi LPF seperti return loss,
koefisien pantul, dan VSWR.
3.3 Menghitung uncertainty () dari LPF yang diukur.
4. TEORI PEDAHULUAN
Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar mengalirkan suatu pita frekuensi
tertentu dan menghilangkan frekuensi yang berbeda dengan pita ini, atau rangkaian
yang dapat memilih frekuensi agar dapat mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan
menahan (couple), atau membuang (by pass) frekuensi yang lain.
Low Pass Filter ( LPF ) atau filter lolos bawah adalah filter yang hanya melewatkan
sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut off (fc) dan akan
melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut off (fc) .
Pada LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut off (fc) tidak akan
dilewatkan sama sekali ( tegangan output = 0 ).
ILmaxILmin
2
Ripple adalah faktor yang menunjukkan efektif atau tidaknya sebuah filter dan
biasanya dinyatakan dalam satuan dB. Semakin kecil faktor ripple maka semakin baik
pula filter yang digunakan. Untuk menghitung nilai ripple dapat menggunakan rumus
Ripple=ILmaxIL min
Shape Factor adalah perbandingan antara frekuensi rejection dan frekuensi cut off
(cf). Frekuensi rejection adalah frekuensi yang memiliki nilai redaman besar
sedangkan frekuensi cut off adalah frekuensi yang memiliki nilai redaman kecil.
Shape Factor akan dinyatakan baik apabila perbandingan tersebut bernilai 1, jika nilai
shape factor lebih dari 1 dan kurang dari 2 maka nilai tersebut masih bisa dikatakan
baik ( acceptable ). Untuk menghitung nilai shape factor dapat menggunakan rumus
Shape Factor =
Frek Rejection
Frek cut off
Return Loss menunjukkan suatu nilai kesesuaian dari impedansi input atau dapat
disebut sebagai hilangnya daya di sinyal pantulan atau tercermin diskontinuitas dalam
saluran transmisi atau serat optik. Diskontiunitas ini bisa menjadi ketidakcocokan
dengan beban terminating atau dengan perangkat yang dimasukkan ke dalam jalur.
Hal ini biasanya dinyatakan sebagai rasio dalam desibel (dB). Pada percobaan ini,
pengukuran nilai return loss adalah dengan membandingkan nilai coupling forward
dan coupling reverse.
5. SETUP PENGUKURAN
7. LANGKAH PERCOBAAN
7.1 Pengaturan Sweep Osillator dan RF Plug-In.
Aturlah range frekuensi yang akan disweep yaitu start frekuensi pada
frekuensi 10 MHz dan stop frekuensi pada frekuensi 1000 MHz.
Aturlah level daya di 0 dB dengan mode INT agar RF device mengatur
pemberian level daya secara otomatis.
Kalibrasi port B dan R sehingga level referensi menjadi 0 dB, dengan langkah
berikut.
o Rangkailah setup kalibrasi 0 dB reference seperti yang ditunjukkan
oleh gambar 3.
o Perhatikan REF level, jika nilai yang ditampilkan belum 0 dB, aturlah
REF level menjadi 0 dB dan REF Position pada posisi display sesuai
dengan keinginan.
o Perhatikan Port level, jika nilai yang ditampilkan belum 0 dB, aturlah
Port level menjadi 0 dB dengan memberikan level referensi offset.
Aturlah mode GATE TIME pada 1S dan mode FUNCTION pada B FRQ,
karena pada percobaan kali ini, port input yang digunakan adalah B Input.
Perhatian :
Apabila akan menggunakan multifuction counter, lepaskan hubungan port
EXT AM pada sweep osillator dengan port Modulator Drive pada scalar
network analyzer.
BW 40 dB
BW 3 dB
Pada daerah pass band LPF, ukurlah level daya maksimal (Ripple max) dan level
daya minimal (Ripplemin), hitung ripple menggunakan rumus.
Ripple = Ripplemax Ripplemin
Pada daerah pass band LPF, ukurlah level daya maksimal / Insertion Loss
maksimal (ILmax) dan ukurlah level daya minimal / Insertion Loss minimal
(ILmin) sebagai sampel, hitung ripple menggunakan rumus.
Insertion Loss =
ILmax+ ILmin
2
= 510 MHz
BW 40 dB 795 MHz
=
=1,56
BW 3 dB 510 MHz
Dari perhitungan diatas, besar nilai shape factor yang didapatkan dari hasil
perbandingan frekuensi cutoff (BW3dB) dengan frekuensi rejection (BW40dB)
adalah 1,56. Dari nilai tersebut, maka LPF memiliki ketajaman kemiringan
slope yang cukup handal walaupun tidak berbentuk filter rectangular ideal
dengan shape factor sebesar 1. LPF yang digunakan masih dalam keadaan baik
karena memiliki shape factor (SF) yang baik berada pada rentang 1-2 dB.
Gambar . Kurva Karakteristik Transmisi LPF pada Daerah Passband (10 462
MHz).
Dari kurva karakteristik transmisi LPF seperti yang ditunjukkan gambar ,
diperoleh informasi nilai ripple maksimal adalah sebesar -0,22 dB dan ripple
minimal adalah sebesar -0,78 dB serta nilai insertion loss maksimal adalah
sebesar 0,22 dB dan insertion loss minimal adalah sebesar 0,78 dB. Dari
informasi tersebut dapat dicari nilai ripple dan insertion loss (IL), sbb :
Ripple
Ripplemax
= -0,22 dB
Ripplemin
= -0,78 dB
Ripple
Dari perhitungan diatas, besar nilai ripple yang didapatkan dari hasil
pengurangan ripple maksimal dengan ripple minimal adalah 0,56 dB. Ripple
tersebut menunjukkan bahwa terdapat ketidak-rataan atau terjadi fluktuasi
pada daerah pass band. Semakin kecil nilai ripple, maka semakin baik filter
yang digunakan. LPF yang digunakan masih dalam keadaan baik karena
memiliki ripple yang baik dibawah 1 dB.
Insertion Loss (IL)
ILmax
= 0,22 dB
ILmin
= 0,78 dB
IL
Rugi-rugi sisipan pada daerah passband yang diberikan oleh LPF membuat
level daya sinyal yang di inputkan sebesar 0 dBm mengalami loss. Dari
perhitungan diatas, besar nilai insertion loss yang didapatkan dari hasil ratarata insertion loss maksimal dengan insertion loss minimal adalah 0,5 dB.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa LPF yang digunakan masih dalam keadaan
baik karena memiliki insertion loss yang baik dibawah 1 dB.
Return Loss
(dB)
26,48
28,35
25,21
22,74
21,46
4,30
0,11
0,30
0,66
0,62
0,35
Koefisien
Pantul
0,047
0,038
0,055
0,073
0,085
0,61
0,987
0,966
0,927
0,931
0,961
VSWR
1,099
1,079
1,116
1,157
1,186
4,128
152,85
57,82
26,40
27,99
50,28
Pengukuran Transmisi
Daya (dBm)
-0,32
0,51
-0,54
-0,64
-0,76
-2,72
-17,42
-30,6
-40,8
-47,45
-49,72
Pengukuran Impedansi
Return Loss (dB)
-26,48
-28,35
-25,21
-22,74
-21,46
-4,30
-0,11
-0,30
-0,66
-0,62
-0,35
Gambar . Kurva Karakterstik Transmisi dan Impedansi LPF (10 1000 MHz)
Dari tabel pengukuran dan kurva karakteristik transmisi dan impedansi LPF
seperti yang ditunjukkan Tabel 1 dan Gambar , terlihat bahwa kurva
karakteristik transmisi berbanding terbalik dengan kurva karakteristik
impedansi serta terdapat titik potong kurva karakteristik transmisi dan
impedansi LPF pada frekuensi 512 MHz dengan level daya -3dBm. Titik
potong tersebut membagi kurva tersebut menjadi dua daerah yaitu daerah
passband (<512 MHz) yang memilki impedansi input LPF yang match dengan
Perhitungan Uncertainty ()
Perhitungan uncertainty dilakukan pada daerah passband (10 462 MHz)
yang memiliki nilai return loss rata-rata sekitar 25,85 dB, maka perhitungan
sbb :
R/L
= 25,85 dB
Directivity
= 26,1 dB
VSWR coupler
= 1,3 (datasheet)
R/L
25,85
VSWR1 1,31
=
=0,13
VSWR+1 1,3+1
= 10
Directivity
20
26,1
20
=10
=0,05
= 0,11
l.
9. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa :
hasil ukur pada kriteria yang bisa dikatakan baik (acceptable) pada setiap
parameternya.
Semakin besar return loss maka sinyal yang dipantulkan (tidak dilewatkan)
semakin kecil karena impedansi input LPF semakin match dengan sistem
seperti yang terjadi pada daerah passband, sebaliknya semakin kecil return
loss maka sinyal yang dipantulkan (tidak dilewatkan) semakin besar karena
impedansi input LPF semakin unmatch dengan sistem seperti yang terjadi
pada daerah rejectionband.
Dari hasil pengukuran, kurva karakteristik transmisi berbanding terbalik
dengan kurva karakteristik impedansi serta terdapat titik potong antara kurva
karakteristik transmisi dan impedansi LPF, pada percobaan kali ini titik potong
terjadi pada frekuensi 512 MHz dengan level daya -3 dB.
Uncertainty pada pengukuran karakteristik impedansi LPF disebabkan oleh
directivity coupler dan VSWR output coupler.
Desember
2015