Acara 2
Acara 2
Oleh :
Fika Puspita (A1M012001)
Viara Rizky (A1M012011)
TUJUAN
1.
2.
3.
PENDAHULUAN
dalam medium harusmemenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon,
energi, mineraldan faktor tumbuh (Volk, dan Wheeler,1993).
Adapun macam-macam media Pertumbuhan antara lain (Hadioetomo, 1993) :
1. Medium berdasarkan konsistensi
Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media
menjadi padat.
Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehinggamenjadi
sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengantujuan
supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidakmengalami
percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh padamedia NfB
(Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijaukebiruan
dibawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat denganmudah
hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya
pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen
meningkatkanmetabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata
diseluruh media.
Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(NutrientBroth), LB (Lactose Broth).
Medium sintesis, yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dantakarannya
secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
Medium semi sintesis, yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti,misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan
ekstrakkentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail
tentangkomposisi senyawa penyusunnya.
Medium non sintesis, yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapatdiketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya,
misalnyaTomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Media untuk isolasi, media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan
mikroba, misalnyaNutrient Broth, Blood Agar.
Media selektif/penghambat, media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu
zat tertentu sehingga mediatersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan
merangsang pertumbuhanmikroba yang diinginkan. Contohnya adalah Luria Bertani
medium yang ditambahAmphisilin untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan
menghambat kontaminanyang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4%
untuk membunuhStreptococcus agalactiae yang toleran terhadap garam.
Media untuk peremajaan kultur, media umum atau spesifik yang digunakan untuk
peremajaan kultur
Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media ini digunakan unutk
mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.Contohnya adalah Kosers
Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuanmenggunakan asam sitrat
sebagai sumber karbon.
Media untuk karakterisasi bakteri, media yang digunakan untuk mengetahui kemempuan
spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan
adanya perubahan kimia. Contohnyaadalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Media diferensial, media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasar karakterspesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA
(Triple Sugar IronAgar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna,
ukuran kolonidan perubahan warna media di sekeliling koloni.
(Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium
sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media
tumbuh yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan
disterilisasi dengan autoklaf pada 121C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang
dibutuhkan.
Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga
digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan
2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
Serbuk PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya berwarna
kuning.Serbuk dicampur dan dipanaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan
media secara sempurna.Sterilisasi pada suhu 121C selama 15 menit.Setelah disterilisasi dalam
autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Dinginkan hingga
suhu 40-45C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.Setelah didinginkan,
medium dapat ditanami bakteri (Schegel, 1993)
Meskipun telah dijabarkan berbagai macam jenis dari medium, perlu diiingat bahwa tidakada
satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi untuk semua bakteri
dilaboratorium.Bakteri amat beragam, baik dari persyaratan nutrisi maupun fisiknya.Beberapa
berapa bakteri memiliki persyaratan nutrient yang sederhana, sedang yang lainmemiliki
persyaratan yang rumit. Karena alsan ini kondisi harus disesuaikan sedemikianrupa sehingga bisa
menguntungkan bagi kelompok bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar,2005).
Selain amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, mikroorganisme juga menunjukkan respons
yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya.Untuk keberjasilan kultivasi
berbagai tipe bakteri, dibutuhkan satu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai.
Perkembangbiakkan bakteri dipengaruhi beberapa faktor, yaitu suhu, cahaya, pengeringan
(kelembaban), keasaman (pH), pengaruh O2 dari udara, pengaruh tekanan osmotik, pengaruh
mikroorganisme disekitarnya, pengaruh zat kimia (desinfektan terhadap mikroba)(Pelczar, 2005).
Oleh karena itu, untuk tujuan isolasi identifikasi dan pembiakan mikroba di laboratorium, maka
media yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam hal komposisi nutrisi, tidak
mengandung senyawa antimikroba, memilki pH, kadar air, dan tekanan osmose yang sesuai,
selain itu media juga harus steril (Handayani, 2012).
BAHAN DAN METODE
ALAT:
- Spatula
- Kapas
- Kompor
- Tabung reaksi
- Autoklaf
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Rak tabung reaksi
- Gelas ukur
- Kertas yellow pages
- Timbangan Digital
BAHAN:
1. Pembuatan Media Daging Segar Padat (Nutrient Broth/ NB)
Daging sapi tanpa lemak
125 g
Pepton
2,5 g
NaCl
1,25g
Akuades
250 ml
Agar
5g
1. Pembuatan Media NA
Serbuk NA
5,75g
Akuades
250ml
125g
Dekstrosa
5g
Agar
5g
Akuades
250ml
10,5 g
Akuades
250ml
83,33g
Dekstrosa
3,3g
Agar
3,3g
Akuades
166,7ml
1. A.
PEMBAHASAN
Suatu media untuk menumbuhkan mikroba harus memiliki kriteria yang mendukung kehidupan
makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya. Syarat media yang baik adalah:Mengandung bahan
makanan yang sesuai bagi mikroba, mengandung oksigen tersedia yang dibutuhkan,
mengandung kelembaban tertentu, Ph media harus sesuai, suhu media harus cocok, media harus
steril, media harus terlindung dari kontaminasi.
Media agar daging murni termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan
alami(daging) dan bahan sintesis (pepton dan agar).Sedangkan media NA adalah media sintetik
yang komposisi kimianya diketahui dengan pasti dan dalam tingkat kemurnian yang
tinggi.Media daging secara komposisi memiliki kesamaan dengan media NA, keduanya
mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikrobautamanya pepton.Sehingga,
media ini digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif,
dalam artian mikroorganisme heterotrof.
Fungsi bahan baku pembuatan media daging segar adalah daging sebagai sumber vitamin B,
mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon; pepton sebagai sumber utama nitrogen
organic dan sumber nutrisi; agar untuk memadatkan medium, dan aquadest untuk melarutkan
agar, pepton, dan daging.Daging harus dipotong kecil-kecil, agar proteinyang terkandung di
daging dapat keluar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu.Semakin kecil permukaan,
maka semakin besar daya osmosisnya.
NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji
biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel
pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium
NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2
(Dwidjoseputro, 1994)
Media agar kentang dekstrosadan toge termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas
bahan alami(kentang dan toge) dan bahan sintesis (dekstrosa dan agar).Sedangkan media PDA
adalah media sintetik yang komposisi kimianya diketahui dengan pasti dan dalam tingkat
kemurnian yang tinggi. Media agar kentang dekstrosamaupun toge secara komposisi memiliki
kesamaan dengan media NA, keduanya mengandung senyawa esensial untuk pertumbuhan
mikroba utamanya karbohidrat (pati)dari kentang dan toge, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa
serta kandungan air dalam agar.
Fungsi bahan yang digunakan pada medium agar kentang dekstrosayaitu kentang sebagai sumber
karbon (karbohidrat), vitamin dan energi; dextrose sebagai sumber gula dan energi; agar untuk
memadatkan medium; dan aquadest untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.Sedangkan
fungsi bahan yang digunakan pada medium agar toge dekstrosayaitu tauge sebagai sumber
vitamin, nitrogen organik dan senyawa karbon; sukrosa sebagai sumber gula dan energi; agar
untuk memadatkan medium; aquadest untuk melarutkan agar, sukrosa, dan toge.
Bagian kentang maupun toge yang digunakan adalah sari patinya karena selain mengandung
ekstrak mineral juga mengandung pati (amilum) yang merupakan bentuk daripolisakarida
sebagai tambahan makanan biakan.Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang atau
toge dan gula serta dari agar yang telah bercampur.Hal inilah yang menyebabkan mengapa
kentang dan toge harus dipotong kecil-kecil, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan
menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu.Semakin kecil permukaan, maka semakin besar
daya osmosisnya.
Agar bertindak sebagai lingkungan bagi perkembangan organisme.Meskipun bahan utama agaragar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus
Gelidium, namun sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan
sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat. Penggunaan agar karena merupakan
suatu bahan yang cocok, meskipun padat, akan tetapi lunak dan mudah ditembus oleh biakan.
Selain itu agar mengandung sejumlah air yang diperlukan bagi biakan.Agar lebih stabil bila
dibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah.
Kemungkinan kontaminasi pada saat pembuatan media selalu ada, seperti yang terjadi pada
media agar kentang dekstrosa.Pada media ini,terdapat jamur setelah beberapa hari media siap
Handayani, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
Lay,B.W dan S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Pers, Jakarta.
Pelczar, Michael. 2005. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Schlegel, H.G. 1993. General Microbiology. Cambridge University Press, Australia.
Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta
About these ads
Memuat...
Terkait
Desinfeksi dan desinfektanWith 2 comments
Determinasi Bakteri
MPN
Uncategorized Tinggalkan komentar
Navigasi pos
Praktikum Urinalisa
Determinasi Bakteri
Tinggalkan Balasan
Hargai Waktu
Jumlah Pengunjung
Tulisan Terakhir
Janjiku Padanya
Mutiara Islam :)
Kalender
My Music
My Facebook
Al Qorina