KATA PENGANTAR
membantu
proses
pengambilan
keputusan
yang
efektif,
sehingga
bermanfaat
bagi
pelaksana
tugas
di
instansi
pemerintah.
Jakarta,
Februari 2014
Tim Penyusun
Bagan Akun Standar
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran Umum
C. Tujuan Pembelajaran Khusus
BAB II GAMBARAN UMUM BAGAN AKUN STANDAR
A. Kerangka Tunggal Bagan Akun Standar
B. Penetapan Bagan Akun Standar
BAB III PEMBAGIAN SEGMEN BAGAN AKUN STANDAR
Klasifikasi dalam Bagan Akun Standar
A. Segmen Satke
B. Segmen KPPN
C. Segmen Akun
D. Segmen Program
E. Segmen Output
F. Segmen Dana
G. Segmen Bank
H. Segmen Kewenangan
I. Segmen Lokasi
J. Segmen Anggaran
K. Segmen Antar Entitas
L. Segmen Cadangan
BAB IV PENGELOLAAN DAN PEMUTAKHIRAN BAGAN AKUN
STANDAR
A. Dasar Pemutakhiran Bagan Akun Standar
B. Pemutakhiran Bagan Akun Standar
BAB V TEST FORMATIF
BAB VI KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
BAB VII DAFTAR PUSTAKA
i
iii
iv
1
1
3
3
4
4
6
11
11
11
12
13
20
21
22
26
27
29
29
30
30
32
32
34
35
46
54
iii
TIM PENYUSUN
1.
Pengarah
: Marwanto Harjowiryono
2.
Pembimbing
3.
Ketua
: Rahmat Mulyono
4.
5.
6.
Penyusun Slide
: Wisnu Ardi S
7.
Rivew
8.
Rivew
: Toni Rediansyah
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi Singkat
Sebagai amanat reformasi keuangan negara yang ditandai
dengan
lahirnya
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
beberapa
hal
penting.
Pertama,
penerapan
dimulai
dari
anggaran
tahap
hingga
memerlukan
perencanaan,
penganggaran,
pertanggungjawaban
keseragaman
kodefikasi
pelaksanaan
keuangan
anggaran
dan
negara,
pelaporan
melalui
dan
modernisasi
sistem
perbendaharaan
dan
proses
negara.
Hal
bisnis
ini
dan
Anggaran
Negara
(SPAN).
SPAN
melalui
merupakan
Bagan
Akun
Standar.
Bagan
Akun
Standar
maksud
dan
penggunaan
masing-masing
segmen
BAS,
B.
menyelesaikan
Mata
Pelajaran
ini,
peserta
diharapkan mampu:
a) Menjelaskan ketentuan umum BAS.
b)
umum.
c) Menjelaskan maksud dan penggunaan masing-masing
segmen BAS.
BAB II
GAMBARAN UMUM BAGAN AKUN STANDAR
Standar menurut
PMK
No.
program,
kegiatan,
subkegiatan,
jenis
belanja
dan
berdasarkan
akun
neraca,
operasional,
non
bahwa
sebagian
besar
negara
Anglophone
seperti
Mexico,
menggunakan
model
kedua,
yaitu
pemisahan
ketiga
menggunakan
model
integrasi
klasifikasi
mengintegrasikan
klasifikasi
anggaran
dan
akuntansi.
klasifikasi
anggaran
(budget
classification),
sedangkan
BAS
pada
Pemerintah
Indonesia
mengintegrasikan
atas
perubahan
suatu
kode
yang
digunakan
baik
dalam
pengelolaan
keuangan
yang
terintegrasi
membentuk
SEGMEN
DIGIT
URAIAN
ATRIBUT
PELAPORAN
SATKER
Kode satker
BA,
Eselon1,
Konsolidasi Satker
2
KPPN
Kode KPPN
Kode
Kanwil
Ditjen
Perbendaharaan
3
AKUN
PROGRAM
6
3+2+2
Kode Akun
Kode BA, Eselon I,
Program
OUTPUT
4+3
Kode
Kegiatan, Kegiatan,
Output
6
DANA
1+1+8
Kode
Fungsi,
Subfungsi, Satuan
Sumber No Register
Bank
1+4
Kode
Rekening,
No.
Rekening, Bank
8
Kewenangan
Lokasi
Kode Kewenangan
2+2
Kode
Propinsi,
Kab/Kota
10
Anggaran
Kode Anggaran
11
Antar
Kode
Entitas
12
Antar
Entitas
Cadangan
Kode Cadangan
Prinsip-prinsip
dasar
yang
Belum digunakan
digunakan
sebagai
kerangka
satu
BAS
untuk
pencatatan
transaksi
di
sehingga
terdapat
informasi
output
yang
mengakomodir penganggaran berbasis kinerja. Selain itu, akunakun yang ada disempurnakan dengan menggunakan akun-akun
untuk penerapan akuntansi akrual..
4. Penggunaan
satu
BAS
yang
sama
dalam
penatausahaan
dilakukan
mengingat
penggunaan
aplikasi
terintegrasi
prinsip
akuntansi
dan
ekonomi
dalam
dan
sebagai
alat
analisis
untuk
mengamati
10
BABIII
PEMBAGIAN SEGMEN BAGAN AKUN STANDAR
dan
pelaporan
konsolidasi
dapat
dilakukan.
Pola
hubungan kode satker dengan kode BA dan kode eselon I yang unik
dan jelas tersebut akan menghasilkan laporan keuangan dalam level
satker, tingkat wilayah, tingkat eselon I dan tingkat kementerian
negara/lembaga.
Kode satker berupa 6 digit didasarkan pada pola pengkodean
satker yang menghubungkan kode satker dengan atributnya. Atribut
atas kode satker antara lain berupa kode bagian anggaran, kode
eselon 1 dan konsolidasi satker.
Berdasarkan hal tersebut, klasifikasi segmen satker adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi
Digit
Uraian
11
Satker
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxx
Atribut :
Nama Atribut
Digit
Bagian
Uraian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Anggaran
Eselon 1
xxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
Konsolidasian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Satker
xxxxxxxxx
B. Segmen KPPN
pengelolaan
kas
berada
dalam
ruang
lingkup
12
kerjanya,
tetapi
juga
data
mengenai
Kanwil
Ditjen
Klasifikasi
KPPN
Digit
Uraian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxx
Digit
Uraian
Kanwil
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
DJPBN
(WXX)
Atribut
C.
xxxxxxxx
Segmen Akun
Segmen akun dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu
a. Akun APBN
Akun APBN terdiri atas:
1) Estimasi Pendapatan
2) Apropriasi Belanja
13
3) Apropriasi Transfer
4) Estimasi Penerimaan Pembiayaan
5) Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan
b. Akun DIPA
Akun DIPA terdiri dari:
1) Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan
2) Alotmen Belanja
3) Alotmen Transfer
4) Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang Dialokasikan
5) Alotmen Pengeluaran Pembiayaan
c. Akun Komitmen
Akun Komitmen dibedakan atas:
1) Komitmen Belanja Pegawai
2) Komitmen Belanja Barang
3) Komitmen Belanja Modal
4) Komitmen Belanja Bunga
5) Komitmen Belanja Subsidi
6) Komitmen Belanja Hibah
7) Komitmen Belanja Bantuan Sosial
8) Komitmen Belanja Lain-lain
9) Komitmen Transfer
d. Akun Realisasi
Akun realisasi terdiri dari:
1) Realisasi Pendapatan LO
2) Realisasi Pendapatan LRA
3) Realisasi Beban
4) Realisasi Belanja
14
Akun Neraca
Akun Neraca terdiri dari:
1) Aset
2) Kewajiban
3) Ekuitas
Kode akun atau juga dikenal sebagai klasifikasi ekonomi,
ii.
iii.
15
beban
amortisasi,
beban
penyisihan
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan pengeluaran sebagai bentuk
kecuali
pekerjaan
yang
berkaitan
dengan
pengeluaran
untuk
pembentukan modal.
b.
Belanja Barang
Belanja
Barang
merupakan
16
untuk
memproduksi
barang
dan
jasa
yang
dipasarkan
untuk
diserahkan
atau
dijual
kepada
kantor
(barang
dan
jasa),
pemeliharaan
PPK,
Bendahara
Penguji/Penandatangan
SPM,
dan
Pejabat
termasuk
Petugas
SAI/SIMAK-BMN);
3) Sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka
pembayaran
honor
untuk
para
pelaksana
kegiatan
pemeliharaan
menambah
umur
aset
tetap
ekonomis/masa
yang
tidak
manfaat
atau
kemungkinan
besar
tidak
memberikan
Pemeliharaan
adalah
pengeluaran
yang
17
Belanja
Barang
untuk
diserahkan
kepada
masyarakat/pemerintah daerah.
c.
Belanja Modal
Belanja Modal merupakan pengeluaran
engeluaran anggaran dalam
d.
Bunga
Utang/Kewajiban
merupakan
Belanja Subsidi
Subsidi merupakan pengeluaran atau alokasi anggaran
yang
diberikan
lembaga
pemerintah
pemerintah
atau
kepada
pihak
perusahaan
ketiga
negara,
lainnya
yang
jasa
untuk
memenuhi
hajat
hidup
orang
banyak
Belanja
ini
antara
lain
digunakan
untuk
Belanja Hibah
Hibah
transfer
diberikan
merupakan
dalam
bentuk
kepada
pengeluaran
pemerintah
uang/barang/jasa,
pemerintah
negara
lain,
yang
berupa
dapat
organisasi
yang
secara
spesifik
telah
ditetapkan
19
kecuali
ditentukan
lain
dalam
peraturan
perundang-
undangan.
g.
Belanja Lain-lain
Belanja
Lain-lain
merupakan
pengeluaran/belanja
ke
dalam
pos-pos
pengeluaran
diatas.
dalam
rangka
penyelenggaraan
kewenangan
20
Digi
si
Program
Uraian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
E. Segmen Output
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan
oleh beberapa Satuan Kerja sebagai bagian dari pencapaian suatu
program. Kegiatan bersifat spesifik terhadap suatu Satuan kerja
sehingga memiliki sasaran dan keluaran yang jelas untuk setiap
kegiatan. Segmen output akan melekat pada pelaksanaan dan
pencapaian suatu kegiatan, sehingga output merupakan kombinasi
dari kode kegiatan dan kode output, dengan atribut berupa kode
fungsi, subfungsi, prioritas, dan satuan volume output.
Segmen output yang terdiri dari 7 (tujuh) digit kombinasi kode
akan terdiri dari 4 (empat) digit kode kegiatan, dan 3 (tiga) digit kode
output. Segmen output menggambarkan bahwa setiap output
mempunyai terkaitan dan hubungan yang jelas dengan pelaksanaan
kegiatan suatu unit organisasi. Berdasarkan hal tersebut, segmen
output adalah sebagai berikut:
Klasifika
Digi
si
Output
Uraian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
21
F.
Segmen Dana
Segmen dana mencerminkan adanya alokasi pelaksanaan
anggaran yang berasal dari sumber dana tertentu dan memiliki cara
penarikan dana yang sesuai dengan sumber dana tersebut. Segmen
dana ini merupakan kombinasi dari 1 (satu) digit kode sumber dana,
1 (satu) digit kode cara penarikan, dan 8 (delapan) digit kode nomor
register utang pemerintah dan/atau hibah.
Rincian sumber dana tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.
b.
dana
membiayai
Pinjaman
pengeluaran
Luar
Negeri
pemerintah
digunakan
yang
untuk
bersumber
dari
d.
dana
Penerimaan
Negara
Bukan
Pajak
(PNBP)
pencairan
dana
yang
diperkenankan
dalam
22
e.
dana
Pinjaman
Dalam
Negeri
digunakan
untuk
dana
Badan
Layanan
Umum
digunakan
untuk
Stimulus (STM)
Sumber
dana
Stimulus
digunakan
untuk
pengeluaran
dana
Hibah
Dalam
Negeri
digunakan
untuk
dana
Hibah
Luar
Negeri
digunakan
untuk
k.
23
dana
Hibah
Langsung
Barang
Dalam
Negeri
diterima
langsung
oleh
Satker
Kementerian
Negara/Lembaga.
m.
n.
o.
p.
24
q.
r.
Luncuran (LCR)
Sumber
dana
Luncuran
digunakan
untuk
mencatat
t.
Penarikan
Rupiah
Murni
menandakan
bahwa
penarikan
Pembiayaan
Pendahuluan
adalah
cara
25
application)
kepada
Pemberi
PHLN
untuk
oleh
beneficiary/supplier)
sepanjang
memenuhi
persyaratan L/C.
Kode terakhir dalam segmen dana adalah Nomor register loan
yang akan di-mapping ke sumber dana pinjaman, sedangkan no
register hibah akan di-mapping dengan sumber dana hibah, dengan
penggabungan cara penarikan dan no register utang dan hibah yang
berjumlah 8 digit, berdasarkan data dari Ditjen Pengelolaan Utang.
G.
Segmen Bank
Segmen Bank mencerminkan penggunaan rekening bank
26
BUN
yang
dibuka
di
Bank
Indonesia/Bank
Umum/Pos;
b. Rekening pengesahan, yang Rekening pengesahan merupakan
rekening
dummy
yang
ditetapkan
oleh
KPPN
dalam
rangka
Segmen Kewenangan
Dalam
proses
pelaksanaan
anggaran,
terdapat
beberapa
Kewenangan
Kantor
Pusat
adalah
pelaksanaan
tugas
adalah dibentuk
Kewenangan
Kantor
Daerah
adalah
pelaksanaan
tugas
27
dari
kewenangan
ini
ditunjuk
dan
ditetapkan
oleh
menteri/ketua lembaga.
c.
Dekonsentrasi,
tidak
termasuk
dana
yang
Kewenangan
Tugas
Perbantuan
adalah
penugasan
dari
Pendanaannya
berasal
dari
APBN
yang
Republik
Indonesia.
Khusus
untuk
jenis
APBD oleh
masing-masing daerah
otonom atau
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan
28
Segmen Lokasi
(N)
Penerima
dana
BUMN,
(K)
Penerima
dana
Klasifikasi
Lokasi
Digit
Uraian
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx
J. Segmen Anggaran
Dalam siklus pengelolaan APBN terdapat beberapa tahapan
pencatatan transaksi keuangan. Tahapan tersebut terdiri atas
transaksi APBN, DIPA, Realisasi, Pengembalian Realisasi, dan
Penyesuaian Akrual.
29
No.
K.
Uraian
1.
Transaksi APBN
2.
3.
4.
Antar
Entitas
merupakan
segmen
yang
berisi
Ditagihkan Kepada Entitas Lain (Due to) dan Diterima Dari Entitas
Lain (Due From) sebagai lawan dari kode satker untuk transaksi
antar entitas. Transaksi antar entitas terjadi ketika pada suatu
transaksi berisi hubungan relasi antara dua kode satker yang
berbeda, sehingga terdapat beda kepemilikan dalam satu transaksi.
L.
Segmen Cadangan
Kode Cadangan saat ini belum digunakan. Kode ini disediakan
jika
nantinya
dalam
pengembangan
BAS
ke
depan
akan
30
31
BAB IV
PENGELOLAAN DAN PEMUTAKHIRAN
BAGAN AKUN STANDAR
Akun
Standar,
BAS
dikelola oleh
Direktorat Jenderal
Jenderal
Perbendaharaan
dapat
melakukan
1.
1.
Usulan;
2.
Kebijakan Penetapan.
dasar
kerangka
berpikir
penyempurnaan
BAS,
yaitu
selaku
Pengguna
Anggaran
dan Kementerian
Perbendaharaan,
Direktorat
Jenderal
Direktorat
Pengelolaan
Jenderal
Utang
Anggaran,
sesuai
atau
dengan
Unit Terkait
Segmen/Kode BAS
Direktorat Jenderal
1.
Segmen Akun,
Perbendaharaan
2.
Segmen
Lokasi
terkait
32
dengan
penerusan
pinjaman
2.
3.
Direktorat Jenderal
1.
Segmen Satker,
Anggaran
2.
Segmen Program,
3.
Segmen Output,
4.
Segmen Lokasi
Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang
Jenderal
Perbendaharaan
melalui
sarana
sistem
informasi.
2.
disebabkan
karena
adanya
perubahan
Peraturan
Perundang-
Jenderal
Perbendaharaan
atau
Direktorat
Jenderal
Unit Terkait
Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
Segmen/Kode BAS
1.
Cara
Penarikan
33
2.
Segmen Bank,
3.
Segmen KPPN,
4.
Segmen Anggaran,
5.
Segmen
Antar
Entitas,
dan
2.
6.
Segmen Cadangan
Direktorat Jenderal
1.
Segmen Program,
Anggaran
2.
Segmen Output,
3.
4.
Segmen Lokasi
Jenderal
Anggaran
disampaikan
kepada
Direktorat
B.
perubahan
kebijakan
yang
dilaksanakan
oleh
dilaksanakan
berdasarkan
Peraturan
Diretur
Jenderal
34
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
54