Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ARI TOPAN YANWARSYAH

NPM : 230110070034

KELAS : PERIKANAN A

1. Baca artikel KERUSAKAN HASIL PERIKANAN dan di bagian bawah artikel tersebut
saudara jelaskan apa yang diketahui mengenai kata-kata yang dicetak tebal pada artikel
tersebut.

Jawab :

1. Histamine
Histamin adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan imun lokal, selain itu
senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi fisiologis di lambung dan sebagai
neurotransmitter. Sebagai tanggapan tubuh terhadap patogen, maka tubuh memproduksi
histamin di dalam basofil dan sel mast, dengan adanya histamin maka terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler-kapiler terhadap sel darah putih dan protein lainnya. Hal ini akan
mempermudah sel darah putih dalam memerangi infeksi di jaringan tersebut.
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat
pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang
dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa. Di
dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang
sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem vaskular.
Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan meningkatkan
tekanan darah.
2. Putresin dan Kadaverin
Putresin merupakan senyawa diamin yang diproduksi oleh pseudomonad, sedangkan
kadaverin terutama doproduksi oleh Enterobacteaceae.Putresin dan Kadaverin merupakan
hasil penguraian protein oleh enzim yang terdapat pada ikan. Putresin merupakan penyebab
timbulnya bau tidak sedap.

3. Trimetil amin
TMA merupakan hasil pembusukan spesifik terhadap produk ikan laut yang
mengandung senyawa trimetilamin oksida (TMAO) dan senyawa non protein nitrogen
lainnya, kemudian oleh bakteri dan enzim direduksi menjadi TMA
4. Ammonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan.
Ammonia adalah gas alkalin yang tidak berwarna dan mempunyai daya iritasi tinggi yang
dihasilkan selama dekomposisi bahan organik oleh deaminasi. Amonia bersifat racun bagi
ikan. Amonia dihasilkan dari sekresi/ kotoran ikan. Kadar amonia optimum untuk budidaya
ikan adalah dibawah 1,4 ppm. Cara untuk menurunkan kadar amonia dalam air adalah
dengan mengganti air sebagian atau seluruhnya atau dengan cara filterisasi. Untuk budidaya
ikan hias dalam akuarium atau kolam kecil, filterisasi ini paling sering digunakan karena
lebih praktis dan menghemat waktu.
5. H2S
Hydrogen Sulfida (H2S), adalah gas beracun yang sangat berbahaya. Dalam waktu
singkat gas ini dapat melumpuhkan sistem pernafasan dan dapat mematikan seseorang yang
menghirupnya. Pada konsentrasi rendah, H2S memiliki bau seperti telur busuk, namun pada
konsentrasi tinggi, bau telur busuk tidak tercium lagi, karena secara cepat gas H2S
melumpuhkan sistem syaraf dan mematikan indera penciuman.
6. Alkohol
Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada
atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu
hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil,
-O. Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan
tersier
7. Senyawa Keton
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus
karbonil – sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang sederhana
jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl
yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil – seperti yang bisa ditemukan
misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.

8. Fase Eksponensial (lag phase)


Fase eksponensial adalah fase dimana bakteri melakukan pembelahan secara biner
dengan jumlah kelipatan (eksponensial). Pada fase ini, terjadi lonjakan peningkatan jumlah
biomassa sel, sehingga bisa diketahui seberapa besar terjadi pertumbuhan secara optimal dan
tingkatan produktifitas biomassa sel

2. Baca artikel PENENTUAN TINGKAT KESEGARAN di bagian bawah artikel


tersebut suadara jelaskan apa yang diketahui mengenai keterkaitan kata-kata yang
dicetak tebal dengan penentuan tingkat kesegaran hasil perikanan.

Jawab :

Penentuan tingkat kesegaran ikan dapat dilihat dari cirri-ciri yang bercetak tebal pada
artikel tersebut. Diantaranya adalah Kekerasan dan elastic daging. Hal ini merupakan tanda
yang mudah dikenali untuk menentukan apakah ikan tersebut masih segar atau sudah busuk.
Ciri yang kedua adalah Susut Bobot dan kadar air. Bila susut bobot tubuh ikan serta kadar
airnya berkurang, maka hal tersebut menunjukkan tingkat kesegaran ikan sudah rendah.

Dilihat dari karakter biologis, adanya populasi mikroba pembusuk juga merupakan
parameter tingkat kesegaran ikan. Semakin banyaknya jumlah mikroba pembusuk, semakin
rendah tingkat kesegaran ikan tersebut. Kenampakan, aroma, tekstur dan cita rasa merupakan
hal yang paling mudah untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan. Bila kenampakan, aroma,
dan cita rasanya sudah berubah dari aslinya berarti tingkat kesegaran ikan sudah mulai
menurun. Tetapi sebaliknya bila kenampakan, aroma, dan cita rasa masih sama seperti
keadaan aslinya berarti tingkat kesegaran ikan masih terjaga.
3. Deskripsi Tepung Rumput Laut

Deskripsi Produk : suatu produk antara perikanan yang sementara, produk ini dapat dijadikan
campuran produk- produk perikanan lainnya, Produk olahan sederhana rumput laut terdiri dari
tiga produk yaitu cendol, manisan dan puding.

Salah satu keistimewaan hasil olahan tersebut terletak pada bentuk rumput laut yang masih
seperti aslinya.

Alur Proses Tepung Rumput Laut


Proses Pengolahan

¬ Rumput laut direndam dalam air tawar selama 12 – 24 jam, kemudian dibilas dan ditiriskan.
¬ Setelah bersih rumput laut direbus dalam air dengan perbandingan rumput laut dengan air
sebesar 1 : 15, suhu 120 C selama 15 menit. Perebusan memakai pressure cooker, selanjutnya
dilakukan perebusan lagi tanpa tekanan pada suhu 10 C selama 2 – 3 jam.
¬ Rumput laut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan air panas (90 C).
Perbandingan 1 : 30. Hasilnya disaring dengan kain kasa halus.
¬ Filtrat diendapkan menambahkan metil alkohol dengan perbandingan 2,5 : 1, bisa juga dengan
menambahkan alkohol 90 % atau membekukannya pada suhu -10 C- 6 C selama 24 – 48 jam.
¬ Endapan yang bercampur alkohol disaring dengan kain kasa. Hasil saringan masih berupa
keraginan basah. Filtrat yang beku perlu dicairkan dahulu untuk selanjutnya disaring lagi.
¬ Karagenan basah dikeringkan selama 3 – 4 hari. Tepung karagenan dapat diperoleh setelah
proses penggilingan.

Jenis Bahaya Cara Pencegahan

A.Bahaya Fisik - Cuci bersih dengan air mengalir

1. Saat pencucian kurang saat membersihkan rumput laut.

bersih. - Cuci bersih alat dan tangan pada

2.Saat pernyotiran kurang teliti saat akan mengolah.


sehingga masih banyak bahan asing.
- Cuci bersih cetakan yang akan di
3. Pada saat pembungkusan
pakai dengan sabun pencuci.
kurang baik sehingga
- Gunakan ruangan yang steril
dapat menyebabkan
dan bersih.
produk rusak atau terkontaminasi
- Saat membungkus produk harus
oleh bahan asing.
menggunakan plastic yang steril
B. Bahaya Kimiawi dan alat perekat plastic.

1. Pencampuran bahan kimia yang

berlebihan.

2. Bahan kimia yang tidak ada dalam

prosedur.

C. Bahaya Biologis

1. Terkena bakteri antagonis pada

produk tepung rumput laut.

2. Menyebarnya jamur pada produk

tepung rumput laut.- Adanya


aktivitas bakteri pembusuk pada
patin asap

Anda mungkin juga menyukai