Anda di halaman 1dari 2

1.

Hubungan GMP dengan Alur Proses


GMP (Good Manufacturing Practices) adalah cara atau teknik berproduksi
(penanganan atau pengolahan ) yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu. Sedangkan tujuan dari GMP adalah menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan atau mutu tertentu yang terjamin keamanan
panganya. Agar tercapainya GMP tersebut maka di perlukan suatu alur proses yang
baik dan benar, Alur proses adalah rangkaian tahapan yang harus dilaksanakan dalam
proses produksi. Alur proses bersifat khas dan berbeda antara satu produk dengan
produk lainnya. Alur proses akan menghasilkan produk yang berkualitas apabila
dilaksanakan dengan teknik yang benar.

2. Persyaratan :
Bahan Kimia ataupun pengandalian Pestisida:
Sebenarnya, bahan kimia dapat menjadi bagian dari makanan karena memang
disengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk memberikan pengaruh
yang diinginkan pada makanan seperti pewarna, pengawet, pemanis, pengemulsi,
antioksidan, dan sebagainya. Maka dari itu baiknyabahan kimia digunakan dengan
ketentuan:
 Aman dikonsumsi, tidak menyebabkan gangguan pencernaan.
 Menggunakan bahan kimia yang aman bagi pangan.
 Penggunaannya digunakan sesuai petunjuk dan persyaratan tidak boleh berlebihan
dan sesuai dengan takaran.
 Disimpan ditempat khusus dan terpisah

Toilet :
 Jumlah ; 10 - 15 orang tiap toilet
 Gayung, sabun
 Ada ventilasi
 Pintu tidak menyerap air dan tahan karat dijaga tetap bersih

Tempat cuci tangan/sepatu:


 Air hangat 43 C
 Adanya sabun
 Gunakan keran pijakan kaki yang cara mengeluarkan airnya dengan menginjak
pijakan yg letaknya di bawah tempat cuci tangan agar tangan tidak terkontaminasi
lagi apabila menggunaka keran yang biasa.
 Bahan sanitiser dan pengering
 Tempat strategis, mudah dijangkau, jumlah cukup. Kadar klor : Cuci tangan 50
ppm, Cuci kaki 100 - 200 ppm.
 Untuk tempat sepatu pegawai harus berada di ruangan yang jauh dari tempat
prosesing. Karena pegawai menggunakan sepatu khusus dari perusahaan.

3. Ringkasan akan Pengawetan Ikan Menggunakan Teknik Fermentasi Ensiling


Nama Produk : Pengawetan Ikan Menggunakan Teknik Fermentasi Ensiling
Deskripsi Produk : Pengawetan ikan dengan melibatkan peran mikroorganisme,
umumnya dengan menggunakan bakteri asam laktat karena bakteri asam laktat
mampu menghasilkan asam organik berupa asam laktat dan asam asetat, senyawa
asetaldehid (meningkatkan cita rasa) serta semacam senyawa antimikroba untuk
menghambat pertumbuhan bakteri perusak.
Penyediaan Bahan Baku
 Rusaknya fisik ikan saat pembersihan yang kurang baik. Bahan baku yang
mengandung bakteri patogen. Pengendaliannya adalah
Pencampuran Ikan dengan starter sawi, gula putih, tepung.
 Resiko yang dapat terjadi pada tahapan ini adalah, pencampuran yang kurang
benar. Pembuatan starter sawi yang kurang benar sehingga tidak dapat
menimbulkan asam amino untuk melawan bakteri patogen yang ada.

Anda mungkin juga menyukai