Anda di halaman 1dari 16

TRANSMISI

SABUK
ELEMEN MESIN III

Antonius Amadeo A | 061001500541

JURUSAN TEKNIK MESIN | FALKUTAS TEKNOLOGI INDUSTRI |


UNIVERSITAS TRISAKTI

I. Pengertian Transmisi sabuk


Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari
poros yang satu ke poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada
puli yang terpasang pada poros-poros tersebut. Karakter gesekan sabuk dan
permukaan puli sangat mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya
tegang

dalam

sabuk

menentukan

besarnya

momen

puntir

yang

dapat

ditransmisikan.
Keuntungan transmisi sabuk:
a.

Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan kopling.

b.

Tidak berisik.

c.

Dapat menerima dan meredam beban kejut.

d.

Jarak poros tidak tertentu

e.

Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.

f.

Mudah dah murah dalam pembuatan.

g.

Hanya memerlukan sedikit perawatan.

Kerugian transmisi sabuk:


a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk
memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda gigi atau
rantai.

II. Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.


1.

Transmisi sabuk lurus.

Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana
puli-puli terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horisontal, walaupun
bisa juga dipakai untuk poros-poros vertikal.

a.

Transmisi sabuk tanpa penegang

Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya sendiri. Dipakai
untuk poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki jarak poros lebih dari
5 m. Karena itu sisi tegang/tarik dari sabuk diletakkan di bagian bawah.
b.

Transmisi sabuk mulur

Sabuk pada transmisi ini sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi
material sabuk dipilih material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya
tegang yang sesuai.
c.

Transmisi sabuk dengan puli penegang

Transmisi ini dilengkapi dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di
dekat puli kecil dari luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian
arah putaran tidak boleh terjadi pada sistem ini.
d.

Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain

Elemen penegang pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen
lain seperti baut, bandul/pemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.

2.

Transmisi sabuk silang.

Transmisi dengan jenis ini sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli
tidak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama
pada sabuk rata yang lebar.
Dalam pemasangannya, bagian sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga
lepasnya sabuk dari puli dapat terhindarkan.

III. Jenis sabuk dan material sabuk


Material sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu:

Factor gesekan

Tegangan tarik

Elastisitas

Frekuensi tekuan

Factor kepekaan terhadap lingkungan kerja

Jenis sabuk:
3.1

Sabuk rata
3.1.1 Sabuk rata dari kulit

Kondisi kerja

Pengerjaan kulit

o
1

Normal

Disamak

Temperature

Kode

dengan

kulit L

bakau
tinggi, Disamak dengan asam C

pengaruh kimiawi rendah, krom


kelembapan udara tinggi
lapisan
Tunggal
Ganda dan majemuk
Kode
N
T

Table sabuk
37 mm
812 mm
Pengerjaan kulit
Direntang basah
Derentang kering

Lebar sabuk
Sampai 500mm
Sampai 800 mm
Karakter
Sewaktu dioperasikan
pertambahan panjang

jenis N< jensT


Dipres berat
Kadar lemak 7%
Dipres
Kadar lemak 14%
standart
Kadar lemak 25%
Sabuk< D pulley , maka kulit dipres > dan kulit <Pemakaian

HG
G
S
a)

HG : Dipakai pada semua jenis transmisi sabuk

b)

G : pemakaian normal

c)

S : kecepatan rendah pulley bertingkat, operasi kasar.

3.1.2 Sabuk rata dari rajutan dan tekstil


Terbuat dari material organic dan sintetis.
Kelebihan

: dapat dibuat tanpa sambungan, sehingga tidak berisik

Kerugian

: peka terhadap robekan pada tepi yang mudah menjalar ke

tengah

sabuk

Sabuk tebal dibuat berlapis, yang dibuat dengan cara:


-

Dijahit

Dilem dengan karet alam (balata)

Divulkanisir dengan karet

Yang paling sering dipakai adalah sabuk balata, karena berlapis rajutan
katun,

dilem dengan karet alam, lebih kuat 2-3 kali lipat dari pada sabuk kulit.

Tidak cocok bila dipakai di tempat panas. Peka terhadap oli dan bensin, tapi tidak
pada kelembapan udara.
Sedangakan sabuk karet tahan terhadap pengaruh kimiawi.

3.1.3 Sabuk plastik dan sabuk berlapis majemuk


Memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan hampir tidak elastis. Tapi jarang
dipakai

karena factor gesekannya jelek.

Yang paling sering di pakai : sabuk berlapis majemuk tanpa sambungan.


Lapisannya terdiri plastic dan kulit yang dilem dengan kuat.
Lapisan sabuk tersbut terdiri dari 2 atau 3 lapis:
a)

Lapisan sentuh dibuat dari kulit yang disamak dengan asam krom

b) Laposan tarik dibuat dari palstik


c)

Lapisan penutup dibuat dari rajutan yang divulkanisir dengan karet

Sabuk ini sangat elastis, dan tidak peka terhadap bahan-bahan pelumas dan
kelembapan udara, umur pakainya panjang. Dapat dipakai untuk rasio sampai

1:20 dan kemampuan transmisinya 3 kali lipat dari sabuk kulit, sehingga
cocok untuk kecepatan yang tinggi.
Rasio Kecepatan
Rasio kecepatan adalah rasio antara kecepatan driver dan driven. Dinyatakan
secara matematis :
Panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit :
. d 1.n 1

Demikian pula, panjang sabuk yang melewati driven, dalam satu menit
. d 2. n2

Karena panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit adalah sama dengan
panjang sabuk yang melewati driven dalam satu menit, sehingga
. d 1. n1= . d 2.n 2
Dimana :

d1 = Diameter driver,
d2 = Diameter driven,
n1 = Kecepatan driver (r.p.m),
n2 = Kecepatan driven/pengikut(r.p.m),

sehingga kecepatan rasio adalah :


n2 d 1
=
n1 d 2
Ketika ketebalan sabuk dianggap (t), maka rasio kecepatan,
n2 d 1+ t
=
n1 d 2+t
Catatan: Rasio kecepatan drive sabuk juga dapat diperoleh :
Kita ketahui bahwa kecepatan driver :

v 1=

d1n1
m/s
60

dan kecepatan driven


v 2=

d2n2
m/s
60

ketika tidak ada slip maka v1= v2 Sehingga :


d 1n 1 d 2 n 2
=
60
60

Susunan Belt dalam Sistem Puli :


a. Sistem terbuka yaitu susunan puli dimana putaran puli yang satu dengan
yang lain berputar dengan arah yang sama. Dinamakan lain sebagai
Transmisi sabuk lurus

x = jarak antar poros


r1,r2 = jari-jari puli 1 dan 2
= sudut kemiringan
L = Panjang total sabuk Panjang sabuk,
Dari geometri gambar, kita juga temukan bahwa :
Panjang sabuk keseluruhan :

b. Sistem tertutup yaitu susuna puli dimana puli satu dengan yang lainnya
berlawanan arah, atau dinamakan transmisi sabuk silang

Dari geometri gambar, kita juga temukan bahwa :


Panjang sabuk keseluruhan :

Ratio Tegangan

Daya yang ditransmisikan

3.2. Sabuk V

Adalah sabuk karet dengan tambahan benang-benang rajutan sebagai elemen


penguat terhadap tegangan tarik pada bagian atas dari profil sabuk berbentuk
trapesium. Bagian luar dari sabuk V berupa rajutan yang divulkanisir sebagai
pelindung bagian dalam.

Keuntungan dari sabuk V dibandingkan sabuk datar adalah :


1. Drive V-belt memberikan kekompakan karena jarak antar pusat-pusat puli
kecil.
2. Slip antara sabuk diabaikan.

3. lifetime lebih lama, 3 sampai 5 tahun.


4. Dapat dengan mudah di bongkar pasang..
5. Pengoperasian sabuk dan pulley halus.
6. Rasio kecepatan tinggi.
7. Tindakan wedging dari sabuk di alur memberikan nilai tinggi untuk membatasi
rasio * ketegangan. Oleh karena itu daya yang ditransmisikan oleh V-sabuk lebih
dari belts datar untuk ketegangan yang sama koefisien gesekan, busur dari
kontak dan diijinkan di sabuk.
8. V-belt dapat dioperasikan di kedua arah, dengan sisi ketat sabuk di bagian atas
atau bawah. Garis tengah bisa horizontal, vertikal atau miring.

Tipe V-Belt dan Pulley

Tabel Diameter Pulley yang diijinkan dan dianjurkan :

3.2.1. Sabuk V Standart (convensional V belt)


Sudut profil

= 35 .. 39

Jenis tipe ukuran

: 12 macam (ISO : 7 macam)

Koefisien

b/h = 1,5 .. 1,65

Panjang sisi dalam

Li = 100 .. 18000 mm

(yang ada di pasaran)

3.2.2. Sabuk V Sempit (wedge V belt)


Dipakai untuk kecepatan yang lebih besar daripada transmisi sabuk V
standart.
Jenis tipe ukuran

: 5 macam (USA / British : 3 macam)

Koefisien

b/h = 1,2 .. 1,25

Ada juga bentuk khusus dari sabuk V sempit, yaitu permukaan sisi dalamnya
berbentuk cekung / concave dengan tujuan sebagai stabilisator benang
benang

rajutan sehingga gesekan antara molekul-molekul didalam sabuk dapat


dikurangi.

Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam penangananya


dan murah harganya. Selain itu sabuk-V juga memiliki keungulan lain dimana sabukV akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah
serta jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja lebih
halus dan tak bersuara. Sabuk-V selain juga memiliki keungulan dibandingkan
dengan transmisi-transmisi yang lain, sabuk-V juga memiliki kelemahan dimana
sabuk-V

dapat

memungkinkan

Faktor Koreksi Transmisi Sabuk-V

untuk

terjadinya

slip.

Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan untuk


memperhitungkan jenis sabuk yang digunakan dan panjang sabuk yang akan
digunakan. Berikut adalah perhitungan yang digunakan dalam perancangan sabuk-V
antara lain:

3.3. Sabuk Gigi (timing belt Zahnriemen)


Merupakan elemen transmisi dengan bentuk gabungan antara rantai dan shaft rata.
Dengan demikian keuntungan dari kedua jenis elemen transmisi tersebut ada
didalam sabuk gigi, yaitu :
1.

Fleksibel / luwes / tidak kaku.

2.

Perbandingan angka putaran (rasio) tepat, karena tidak terjadi selip.

3.

Tidak berisik.

4.

Tanpa pelumasan.

Jenis sabuk ini terbuat dari plastik polyurethane / karet neopren dengan bagian inti /
bagian pembawa beban terletak di zona netral (zona bebas devormasi) dari kawat
baja yang digulung secara memanjang / aksial. Gaya keliling Fu yang dipindahkan
dari pulley yang satu ke puli yang lain oleh sabuk ini dapat mencapai 5000 N dan
kecepatan kelilingnya vu sampai 60 m/s.

Anda mungkin juga menyukai