Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Wavelet Transform
Transformasi merupakan proses pengubahan data atau sinyal ke dalam bentuk lain
agar lebih mudah dianalisis, seperti transformasi fourier yang mengubah sinyal ke dalam
beberapa gelombang sinus atau cosinus dengan frekuensi yang berbeda, sedangkan
transformasi wavelet (wavelet transform) mengubah sinyal ke dalam berbagai bentuk
wavelet basis (mother wavelet) dengan berbagai pergeseran
CWT (Continu Wavelet Transform)
Cara kerja transformasi ini adalah dengan menghitung konvolusi sebuah sinyal
dengan sebuah jendela modulasi pada setiap waktu dengan tiap skala yang diinginkan.
Jendela modulasi yang mempunyai skala fleksibel inilah yang biasa disebut induk
wavelet atau fungsi dasar wavelet. (Reza 2013)
Untuk langkah-langkah transformasinya dapat diperlihatkan pada gambar (1) di
bawah ini.

Gambar 1 langkah-langkah transformasi wavelet kontinyu (CWT)


Pada CWT, skala dan frekuensi yang lebih tinggi berkorespondensi dengan
wavelet yang paling renggang. Wavelet yang lebih renggang merupakan sinyal
kasaran utama yang diukur oleh koefisien wavelet (Gambar 2).

Gambar 2 Hubungan tinggi rendahnya skala dengan frekuensi


Pada gambar 2 diatas, diketahui bahwa: untuk skala rendah, sinyal wavelet
mengalami pemampatan dan dia berkorespondensi dengan frekuensi yang tinggi,
sedangkan untuk skala tinggi, perubahannya kasar dan lambat sebagai bukti dia
berkorespondensi dengan frekuensi yang rendah. Hasil pengolahan dengan
menggunakan signal yang merupakan hasil penelitian saya adalah sebagai berikut
,dengan menggunakan pemisahan sinyal secara 1D wavelet:

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Sehingga Hasil Sinyal yang sebenarnya yaitu suara Peluit Ke 2 saat Sebelum makan :

Gambar 3 Dekomposisi sinyal asli dengan menggunakan Wavelet 1D

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )


Bagian dari keluarga wavelet ini adalah Mother wavelet, Father wavelet dan Daughter
wavelet. Father wavelet merupakan sebuah fungsi skala, mother wavelet merupakan fungsi dari
wavelet itu sendiri sedangkan daughter wavelet merupakan turunan dari mother wavelet. Secara
umum father wavelet dinyatakan sebagai:

Dari persamaan father wavelet tersebut, wavelet yang pertama (mother wavelet) dapat
dibentuk sebagai persamaan:

Dari persamaan di atas, dapat dibentuk wavelet berikutnya,

dan seterusnya) dengan cara

memampatkan dan meregangkan serta menggeser-geser mother wavelet.

Original signal

Hasil
Compressin
g sinyal

Gambar 4 Hasil Compressing dan dekomposisi terhadap sinyal (wavelet)


Hasil dari gambar diatas yaitu pada gambar 4, sinyal yang sudah dikompres akan terlihat
lebih halus yang ditunjukkan oleh lingkaran berwarna biru , dan sinyal yang belum dikompres
dengan wavelet 1D yaitu ditunjukkan dengan gambar yang dilingkari berwarna merah . Bagian
d1, d2, d3, d4, d5, merupakan original signal yang diperoleh ( yang dimasukkan kedalam fungsi
wavelet , dengan hasil akhir sinyal yaitu terlihat pada gambar sebelah kiri yaitu gambar yang
ditunjukkan di d5.

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )


Untuk wavelet kita juga dapat melakukan De-Noising signal dengan memasukkan sinyal
sebenarnya kedalam fungsi wavelet , berikut merupakan contoh de- noising signal dengan
menggunakan sinyal yang sama seperti diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5 Sinyal asli (Berwana merah) dan Sinyal setelah dilakukan de Noising
( berwarna Hitam)
Hasil diatas menunjukkan adanya perbedaan sinyal original ( berwarna merah ) dengan
sinyal yang sudah dilakukan de-Noising dengan menggunakan wavelet. Sinyal yang setelah di
lakukan de-noising terlihat lebih halus dan memiliki kuatan (energy) dalam satuan amplitude
lebih kecil dibandingkan dengan amplitude (energy) yang dihasilkan dari original signal. Gambar
hasil dari interval independent yang merupakan tahapan untuk melihat pola dan batasan dapat
dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Interval independent pada sinyal ( setelah dilakukan de-Noising)


Gambar 6 diatas merupakan gambar interval independent dalam sebuah sinyal ( sinyal
yang digunakan adalah sinyal yang sama dengan sinyal yang berada diatas. Pada pembagian
pola-pola sinyal yang ditampilkan terlihat pola sinyal memiliki 3 pola dan hasil ini jelas terlihat

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )


diatas dengan transek / garis yang dibatasi oleh garis putus-putus berwarna biru. Residual yang
diperoleh dalam hasil ini yang merupakan tampilan secara detail dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Residual sinyal setelah de-Noising

Gambar 7 diatas merupakan gambar residual dari suara(sinyal yang dimasukkan kedalam
wavelet) dengan menunjukkan sinyal yang sudah dilakukan de-Noising dan memproses dengan
1D wavelet sehingga menghasilkan gambar seperti diatas dengan FFT, FRekuensi original signal,
dan histogram cumulative, serta histogram sesungguhnya, dan memberikan informasi yaitu
autocorelation.Dengan melakukan countinous Wavelet Transform ( CWT ) hasil singnal yang
sama seperti sebelumnya akan memiliki hasil sebagai berikut :

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Gambar 8 Hasil CWT dari Sinyal (Wavelet )


Gambar 8 diatas menunjukkan lingkaran berwana biru menunjukkan bahwa hasil dari
CWT merupakan hasil spektogram yang di tunjukkan dengan range warna mendekati warna
putih memiliki nilai echo level yang lebih besar dan memiliki nilai amplitude ( energy yang lebih
kuat dibandingkan dengan warna kecoklatan .

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Gambar 9 Multivariate Denoising


Pada gambar 9 menunjukkan hasil dengan sinyal yang belum dilakukan multivariate
denosing sangat berbeda dengan sinyal yang sudah dilakukan multivariate denoising ( berwarna
biru ) , tetapi dekomposisi sinyal yang ditunjukkan dalam bentuk stem memiliki tinggi dan pola
yang sama , dikarenakan hasil dari dekomposisi merupakan hasil yang diperoleh dari pola sinyal
sebenarnya, walaupun sinyal tersebut sudah dimanipulasi/ dilakukan dengan berbagai perlakuan
dengan menggunakan wavelet.

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Gambar 10. Pattern adaptep admissible ( Frekuensi ) suara peluit 1 sebelum makan
kolam show

Gambar 11. Pattern adaptep admissible ( Intensitas ) suara peluit 1 sebelum makan
kolam show
Gambar 10 dan gambar 11 diatas menunjukkan perbedaan dari hasil yang dimiliki
dikarenakan memiliki data yang sama tetapi memiliki nilai data yang jauh berbeda hasil dari
pattern ini menunjukkan puncak masing- masing dari hasil yang di tunjukkan ( lingkaran
berwarna hitam )

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

TUGAS PEMROSESAN SINYAL ( ANALYSIS WAVELET )

Gambar 12. Density estimate wavelet 1D suara peluit 1 sebelum makan kolam show
Pada gambar 12 diatas menunjukkan hasil dari estimasi kepadatan sinyal memiliki
dekomposisi yang berbeda , tetapi denga adanya pundak( puncak grafik ) yang terlihat pada
gambar sebelah kanan dengan dilingkari lingkaran berwarna hitam, dapat disimpulkan bahwa
pusat suara sebenarnya pada sinyal yang dimasukkan adalah berada di range 14 KHz 15 KHz.

PUSTAKA ACUAN
Reza, Candra. 2013. Teknik Potensi Diferensial pada Transformator Daya Tiga Fasa dengan
Menggunakan Transformasi Wavelet. Universitas Pendidikan Indonesia

OLEH : MUHAMMAD ZAINUDDIN LUBIS , PRATIWI DWI


WULANDARI

Anda mungkin juga menyukai