BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidak cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tantang apa yang dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya. Dalam bidang personalia permasalahan yang mungkin timbul
adalah dari seleksi penerimaan karyawan, penempatan posisi sampai dengan
pemberhentian karyawan. Kebutuhan karyawan baru didalam perusahaan tidak
bisa dipastikan, walaupun sudah direncanakan dengan sebaik- baiknya. Hal ini
dikarenakan berbagai faktor yang timbul baik dalam perusahaan (faktor intern)
maupun faktor yang berasal dari luar perusahaan (faktor ekstern).
Untuk itu sebelum melakukan seleksi pemilihan karyawan perusahaan
menentukan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
(jumlah). Pelaksanaan seleksi merupakan salah satu bagian penting dalam
aktivitas atau kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia. Terutama untuk
pengadaan tenaga kerja, karena dengan adanya seleksi maka akan menghasilkan
karyawan-karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dan segi
jumlah maupun mutu, yang akan menjamin kelancaran tugas-tugas dan jalannya
aktivitas. Guna mendapat karyawan seperti yang diharapkan, perusahaan harus
melakukan penyeleksian karyawan dengan selektif agar calon karyawan tersebut
dapat berkerja dengan baik.
Menurut Manulang (1996:16) dalam melakukan pemilihan karyawan
dapat dilakukan pemilihan melalui tiga tahap yaitu :
1. Menentukan Analisis Jabatan dalam rangka mendapatkan job description,
yaitu menentukan sifat jabatan yang sesuai dengan pekerjaan.
2. Mengadakan recruitment atau penarik, yaitu proses dimana karyawan
ditarik melalui sumber- sumber karyawan.
3. Mengadakan pemilihan karyawan yang tersedia.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis pekerjaan?
2. Apa hubungan antara analisis pekerjaan dengan fungsi
manajemen sumber daya manusia?
3.
5.
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aktivitas pekerjaan
Perilaku manusia
Spesialis itu juga dapat mengumpulkan informasi mengenai perilakuperilaku manusia seperti merasakan, berkomunikasi, memutuskan, dan
menulis. Termasuk juga informasi mengenai tuntutan pekerjaan seperti
mengangkat barang berat atau berjalan jauh.
3.
Standar prestasi
Konteks pekerjaan
Persyaratan SDM
Daya Manusia
4. Rekrutmen.
5. Seleksi.
6. Penempatan.
7. Orientasi, pelatihan, dan pengembangan.
8. Penilaian kinerja.
9. Penilaian kinerja.
10. Perencanaan jalur karier.
11. Hubungan pekerja.
12. Perancangan peralatan dan perbaikan metode kerja.
13. Perancangan jabatan/pekerjaan.
14. Keselamatan kerja (Cascio, 1992)
Langkah pokok dalam manajemen sumber daya manusia berdasarkan
informasi analisis jabatan :
1. Mengevaluasi pengaruh lingkungan terhadap pekerjaan.
2. Menghilangkan persyaratan pekerjaan yang tidak perlu, yang dapat
menciptakan diskriminasi dalam pengadaan tenaga kerja.
3. Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.
4. Mencocokkan pelamar dengan lowongan yang tersedia.
5. Menentukan kebutuhan pelatihan bagi karyawan baru dan karyawan
berpengalaman.
1. Metode Wawancara
Pekerja diseleksi dan diwawancara secara langsung ditempat
pekerjaan mereka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan
yang dianalisis. Tiga jenis wawancara dapat digunakan untuk
mengumpulkan data analisis jabatan, yaitu wawancara individual,
wawancara kelompok, dan wawancara penyelia (Dessler : 1997).
Dalam beberapa keadaan, seperti pekerjaan yang diarahkan oleh
tim, dapat juga digunakan wawancara kelompok. Salah satu kelemahan
metode wawancara adalah sangat memakan waktu, khususnya jika
pewawancara berbicara dengan dua atau tiga pegawai yang melakukan
setiap pekerjaan. Kemudian analis biasanya menghubungi supervisor
untuk memperoleh informasi tambahan dalam rangka memeriksa
ketepatan informasi yang diperoleh dari karyawan dan mengklarifikasi halhal tertentu.
2. Metode Observasi
10
b.
c.
b.
b.
c.
Mengidentifikasi rekomendasi.
11
d.
b.
12
13
14
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam
manajemen sumber daya manusia khususnya dalam fungsi
perencanaan yaitu analisis pekerjaan. Dengan menganalisis
suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-tugas apa yang akan
dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi
yang harus dikuasai oleh sumber daya manusia yang akan
menduduki posisi itu. Analisis pekerjaan adalah informasi
tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan
dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.
Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi
tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks
pekerjaan, persyaratan personalia (personel requirement),
perilaku manusia, dan alat-alat yang akan dipergunakan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia sangat bergantung pada informasi yang
diperoleh dari analisis jabatan. Informasi yang diperoleh dari
analisis pekerjaan berguna bagi perencanaan dan implementasi
fungsi atau aktivitas manajemen sumber daya manusia yang
lain.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen sumber daya
manusia hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu
pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian
tujuan yang ditetapkan organisasi. Perkembangan psikologi manusia perlu
16
menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia, dalam rangka
melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia dalam organisasi.
12
17
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Indeks.
Hasibuan, Malayu S P. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Rafika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
18
MAKALAH
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
Informasi dan Analisis Pekerjaan
Disusun oleh: