Anda di halaman 1dari 68

Rapor Ketangguhan Kota terhadap Bencana

Berdasarkan Sepuluh Langkah Mendasar yang disusun oleh


Badan PBB untuk PRB (UNISDR) untuk Gerakan Membangun Kota Tangguh
Dikembangkan bagi UNISDR oleh IBM dan AECOM

Status terakhir pada tanggal 10 Maret 2014: dokumen ini merupakan dokumen yang sedang disusun, dan dapat berubah, mungkin bahkan berubah
secara mendasar, sesuai pengalaman yang diperoleh dalam penggunaannya. Silahkan memberikan komentar dan saran anda.
Rapor Ketangguhan terhadap Bencana disampaikan sebagaimana adanya dan tidak ada jaminan bahwa rapor ini sudah menyeluruh dan akurat.
Pengguna diharapkan dapat memanfaatkan alat ini sesuai dengan maksudnya.

Halaman 1 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Rapor Ketangguhan Kota terhadap Bencana, berdasarkan Sepuluh Langkah Mendasar UNISDR
Rapor ini berisi seperangkat penilaian yang akan membantu kota untuk memahami seberapa tangguh mereka dalam menghadapi bencana. Alat ini
dikembangkan berdasarkan Sepuluh Langkah Mendasar 1 UNISDR untuk penanggulangan bencana dan memberi tambahan rincian serta
kuantifikasi pada Alat Penilaian Mandiri Pemerintah Daerah (LGSAT)2 UNISDR. Rapor disusun oleh IBM dan AECOM, yang merupakan anggota
Kelompok Penasihat Sektor Swasta (Private Sector Advisory Group/PSAG) UNISDR.
Istilah ketangguhan sering dianggap mencakup respons-respons terhadap serangkaian faktor, mulai dari tekanan-tekanan kronis seperti polusi
lingkungan, berkurangnya air tanah atau penggundulan hutan, sampai pada tekanan-tekanan akut seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, badai
atau kebakaran hutan3. Ketangguhan bencana yang dimaksud di dalam dokumen ini adalah ketangguhan terhadap kejadian-kejadian yang akut
tadi: ketangguhan ini mencakup kemampuan sebuah kota untuk memahami risiko-risiko bencana yang mungkin dihadapinya; meredam risiko-risiko
itu; dan merespons bencana yang dapat terjadi, dengan sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kerugian atau kerusakan pada kehidupan,
penghidupan, harta milik, infrastruktur, kegiatan ekonomi dan lingkungan hidup. Jelas bahwa ketangguhan bencana akan dipengaruhi juga oleh
tekanan-tekanan kronis yang mungkin dihadapi kota, misalnya jika penggundulan hutan telah menjadi faktor pemicu peningkatan kejadian banjir
bandang, atau ketika dampak polusi air telah menjadi jauh lebih besar dan melampaui dampak kekeringan.
Rapor Ketangguhan Bencana (selanjutnya akan disebut rapor) disusun untuk membantu kota-kota menetapkan ukuran data dasar/baseline dari
tingkat ketangguhan bencana mereka saat ini, mengidentifikasi prioritas-prioritas investasi dan aksi, serta memantau kemajuan dalam meningkatkan
ketangguhan bencana dari waktu ke waktu. Rapor berisi 85 kriteria evaluasi ketangguhan bencana dengan fokus pada aspek-aspek berikut:

Penelitian, termasuk pengumpulan dan komunikasi ancaman serta respons yang dibutuhkan berbasis bukti
Organisasi, termasuk kebijakan, perencanaan, koordinasi dan pembiayaan
Infrastruktur, termasuk infrastruktur dan sistem sosial yang penting dan pembangunan yang sesuai
Kemampuan merespons, termasuk penyediaan informasi dan pengembangan kapasitas
Lingkungan, termasuk memelihara dan meningkatkan layanan-layanan ekosistem
Pemulihan, termasuk triase, layanan pendukung dan perencanaan skenario.

Setiap kriteria evaluasi dirinci ke dalam serangkaian aspek ketangguhan bencana yang akan diukur dengan suatu ukuran indikatif dan skala ukuran
dari 0 sampai 5 (di mana 5 adalah praktik terbaik).
1

Sepuluh Langkah Mendasar dapat diakses di: http://www.unisdr.org/campaign/resilientcities/toolkit/essentials


LGSAT dapat diakses di http://www.unisdr.org/campaign/resilientcities/toolkit/howto Bila pemerintah belum mengisi LGSAT, mereka dapat mengisi rapor terlebih dahulu dan
kemudian baru mengisi LGSAT sebagai kesimpulan.
3
Istilah-istilah ini telah didefinisikan dalam banyak karya-karya yang disusun oleh Prof. Joseph Fiksel, Ohio State University.
2

Halaman 2 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Rapor menyajikan suatu definisi ketangguhan bencana yang aspiratif sangat tidak mungkin bagi kota mana pun yang ada saat ini untuk
mencapai skor dengan nilai maksimum, dan sebagian besar kota tidak akan mencapai skor lebih daripada 50%. Ini dimaksudkan untuk
mengarahkan kota menuju ketangguhan bencana yang optimal, dan untuk memberi tantangan bagi kota. Standar yang begitu tinggi ini akan
mengingatkan kota bahwa selalu ada hal yang lebih yang dapat dilakukan, dan agar kota menetapkan tujuan-tujuan investasi (termasuk investasi
waktu dan upaya) untuk meningkatkan pencapaian ketangguhannya dari tahun ke tahun.
Ketangguhan bencana merupakan suatu hal besar yang membutuhkan upaya dan masukan lintas-fungsi. Terkait dengan itu, penyelesaian rapor
hingga tuntas tentunya membutuhkan beberapa hari, bahkan bila semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Dalam mengisi rapor, ingatlah
bahwa:
Dibutuhkan adanya pemahaman yang jelas akan risiko dari setiap bencana yang mungkin terjadi dan dampaknya pada kota. Jika kota belum
memiliki skenario-skenario risiko semacam ini, tidak mungkin mengisi rapor, dan oleh karena itu, langkah pertama bagi kota adalah
menciptakan skenario risiko.
Walaupun rapor diharapkan menjadi alat yang sistematis, tak dapat dihindarkan ada skor-skor individual yang seringkali subjektif silahkan
memutuskan sendiri skor-skor yang paling mendekati untuk diterapkan pada tingkat ketangguhan bencana kota anda. Catatan penjelasan anda
untuk setiap skor evaluasi akan memungkinkan validasi, serta revisi dan penelusuran/tracking kemajuan di masa yang akan datang.
Beberapa aspek ketangguhan bencana mungkin tidak berada di bawah kendali organisasi anda (misalnya, sistem listrik atau telepon kota
mungkin dioperasikan oleh perusahaan yang berbeda, atau mungkin ada pemerintah provinsi atau kabupaten/kota tetangga yang perlu
dilibatkan juga). Idealnya, rapor harus diisi dalam konsultasi dengan organisasi-organisasi lain ini. Proses konsultasi juga dapat membantu
melibatkan dan membangun pemahaman, kepemilikan serta penyelarasan kerja dengan organisasi-organisasi lain.
Konsultasi publik dengan warga kota selama pengisian rapor juga dapat meningkatkan validitas hasil penilaian anda.
Rapor mungkin tidak menilai semua isu ketangguhan bencana yang dihadapi kota. Demikian pula, kriteria dalam memberikan skor mungkin
tidak dapat secara langsung diterapkan pada kota anda. Jika anda ragu, silahkan meminta nasihat dari para pakar manajemen risiko atau
disiplin ilmu terkait lainnya.
Tidak semua ukuran dalam rapor dapat diterapkan pada semua kejadian bencana (misalnya, kejadian gelombang panas relatif tidak akan
berpengaruh pada dinding penghalang gelombang laut).
Dengan berupaya seakurat dan seobjektif mungkin akan membantu mengidentifikasi dengan tepat bidang-bidang kerentanan yang ada,
membantu menyusun prioritas perhatian dan pendanaan. Harapan-harapan palsu atau penyangkalan pada akhirnya akan terkuak dengan
kejamnya oleh alam, ketika bencana terjadi!
Sebelum mengisi rapor silahkan membaca terlebih dahulu dokumen pengiringnya, Tanya-jawab tentang Rapor (Scorecard FAQs), yang berisi
pedoman terkait dengan proses dan isu-isu yang mungkin ditemui. Setelah itu, jika anda mempunyai pertanyaan (atau jika anda ingin memberi saran
apapun untuk perbaikan), silahkan menghubungi para pengarang: Peter Williams,pada peter.r.williams@us.ibm.com; Michael Nolan, pada
michael.nolan@aecom.com; atau Abhilash Panda, pada pandaa@un.org. Daftar istilah yang digunakan dalam dokumen ini dapat dilihat pada bagian
akhir dokumen.
Halaman 3 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Rapor ini disediakan secara cuma-cuma oleh UNISDR, untuk digunakan oleh kota-kota atau instansi-instansi pemerintah daerah; perusahaanperusahaan yang menyediakan produk atau jasa derivatif berdasarkan rapor juga dapat menggunakannya tanpa biaya. Bila dana masih tersedia, kami
akan menciptakan alat berbasis komputer untuk membantu kota dalam menyimpan skornya dan juga analisis serta diskusi yang menghasilkan skorskor tersebut. Rapor-rapor yang telah dilengkapi oleh kota-kota uji coba juga akan ditampilkan sebagai contoh kerja, tentunya dengan seijin kotakota bersangkutan.
Semoga anda berhasil mengisi rapor ini sampai selesai. Akhirnya, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada sejumlah organisasi dan individu
yang telah memberikan masukan mereka untuk penyempurnaan perangkat ini.

Halaman 4 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Nama Kota/Pemerintah Daerah:


Apa kejadian bencana alam yang Paling Mungkin terjadi?
Apa kejadian bencana alam yang Paling Parah?
* Paling Mungkin Ancaman yang mengakibatkan bencana, yang tingkat keparahannya dihitung berada pada titik tengah dalam distribusi
probabilitas (ini lebih dipilih) atau dinilai sebagai tipikal berdasarkan penilaian ahli atau estimasi ad hoc lainnya.
** Paling Parah Ancaman yang mengakibatkan bencana, yang tingkat keparahannya dihitung berada pada posisi 10% teratas dalam distribusi
probabilitas (ini lebih dipilih) atau dinilai sebagai kasus terburuk berdasarkan penilaian ahli atau estimasi ad hoc lainnya.

Rapor Ketangguhan Bencana untuk Kota


Melibatkan, Berbagi Pemahaman dan Berkoordinasi
Langkah Mendasar 1: Membentuk organisasi dan koordinasi untuk memahami dan mengurangi risiko bencana, dengan partisipasi
kelompok warga dan masyarakat sipil. Membangun aliansi lokal. Menjamin agar seluruh dinas dan SKPD memahami peran mereka dalam
pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai struktur dan tata kelola berbagai kegiatan yang berkaitan dengan ketangguhan bencana: prediksi
kejadian bencana, mitigasi, respons, pemulihan dan pemulihan. Bagian ini melihat dari atas ke bawah pada koordinasi di dalam dan di antara
berbagai organisasi yang mungkin terlibat; dari bawah ke atas pada manajemen dan pelibatan dengan kegiatan-kegiatan ketangguhan bencana
berbasis masyarakat; serta dari samping pada integrasi dengan prakarsa-prakarsa yang dapat berimpak pada ketangguhan bencana.
Data yang anda butuhkan untuk menjawab bagian rapor ini akan mencakup: bagan-bagan organisasi; daftar organisasi-organisasi berdasarkan
daerah, subjek dan sebagainya; sejauh sesuai, MOU dan uraian peran dari setiap organisasi terkait; nama-nama tokoh yang terlibat; catatancatatan rapat dan kegiatan-kegiatan dari organisasi-organisasi terkait.

Halaman 5 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

1.1 Organisasi
dan koordinasi

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

1.1.1 Ada koordinasi untuk


seluruh proses perencanaan dan
persiapan kegiatan prabencana terkait untuk kawasan
kota, dengan pembagian peran
dan akuntabilitas yang jelas di
antara semua organisasi terkait.

Adanya bagan organisasi


yang menjelaskan struktur
dan pembagian peran
masing-masing instansi
untuk mencapai satu
koordinasi tunggal yang
menyeluruh.

(contoh adanya Perencanaan


Kontinjensi)

Struktur disepakati dan


sebaiknya ditandatangani
oleh semua peserta melalui
Nota Kesepahaman/MOU
atau yang sejenisnya.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


5 Ada simpul koordinasi tunggal
dengan pembagian peran dan
tanggung jawab yang telah
disepakati.
4 Ada simpul koordinasi tunggal
tetapi dengan sedikit pengecualian
kecil.
3 Simpul koordinasi tunggal pada
prinsipnya ada, tetapi masih ada
banyak kekurangan, atau masih
belum ada kesepakatan dalam
beberapa bidang penting.
2 Langkah-langkah awal telah
diambil untuk menciptakan simpul
koordinasi tunggal.
1 Simpul koordinasi tunggal
belum ada tetapi sudah ada rencana
untuk menciptakannya.
0 Simpul koordinasi tunggal
belum ada dan belum ada rencana
untuk menciptakannya.

Keterangan
Simpul koordinasi tunggal dapat
berupa seseorang, satu kelompok
atau komite (dengan subkelompok atau sub-komite sesuai
kebutuhan). Simpul koordinasi
mengkoordinasikan kegiatankegiatan terkait berikut (lihat
bawah):
- Pemerintah Kota dan, jika
terpisah, otoritas jalan raya,
kepolisian, TNI, PAM, PLN,
atau organisasi terkait lainnya
di kota);
- Tingkat pemerintah lainnya
(mis. provinsi, nasional atau
kota/kabupaten tetangga);
- Organisasi sektor swasta
dengan peran terkait
misalnya perusahaan air,
telkom, RS swasta, logistik,
SPBU, pengembang
perumahan, dan lain-lain.
Satu kota dengan lainnya mungkin
memiliki pengaturan kelembagaan
yang berbeda untuk jenis bencana
berbeda. Namun, setidaknya harus
ada satu simpul koordinasi tunggal
(orang atau komite) untuk
menjamin konsistensi tanggap
darurat bencana; dan juga untuk
membantu penanganan bencana
yang terjadi secara simultan.
Uji relevansi dari ini adalah ketika
organisasi atau kegiatan harus
berkontribusi pada persiapan
skenario kejadian di bawah pada
Langkah Mendasar 3.

Halaman 6 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur


1.1.2 Koordinasi semua
kegiatan tanggap darurat di
kota, dengan pembagian peran
dan akuntabilitas yang jelas di
antara semua organisasi terkait.
(contoh adanya adanya
Struktur Komando Tanggap
Darurat, sistem klaster)

1.1.3 Partisipasi dan koordinasi


semua organisasi dalam proses
perencanaan dan persiapan
kegiatan pra dan saat bencana
tersusun dalam satu struktur
yang jelas.

Halaman 7 dari 68

Ukuran
Indikatif
Adanya bagan organisasi
yang menjelaskan struktur
dan pembagian peran
masing-masing instansi
untuk mencapai satu
koordinasi tunggal yang
menyeluruh.
Struktur disepakati dan
sebaiknya ditandatangani
oleh semua peserta melalui
SK atau yang sejenisnya.

Tingkat partisipasi dan


koordinasi tercapai (lihat
kanan)

Skala Ukuran
Indikatif
5 Ada simpul koordinasi tunggal
dengan pembagian peran dan
tanggung jawab yang telah
disepakati.
4 Ada simpul koordinasi tunggal
tetapi dengan sedikit pengecualian
kecil.
3 Simpul koordinasi tunggal pada
prinsipnya ada, tetapi masih ada
banyak kekurangan, atau masih
belum ada kesepakatan dalam
beberapa bidang penting.
2 Langkah-langkah awal telah
diambil untuk menciptakan simpul
koordinasi tunggal.
1 Simpul koordinasi tunggal
belum ada tetapi sudah ada rencana
untuk menciptakannya.
0 Simpul koordinasi tunggal
belum ada dan belum ada rencana
untuk menciptakannya.
5 Partisipasi efektif dari seluruh
instansi terkait, swasta dan publik,
pada pra-kejadian dan kegiatankegiatan respons bencana.
4 Partisipasi efektif tetapi dengan
sedikit pengecualian kecil.
3 Partisipasi tetapi masih ada
kesenjangan besar dalam partisipasi,
atau belum dapat menyelesaikan
beberapa hal yang saling tumpang
tindih, duplikasi dll.
2 Ada sedikit partisipasi, mungkin
di antara dua atau lebih instansi
tetapi tidak universal. Namun, isu
partisipasi dan koordinasi mendapat
perhatian cukup besar.
1 Sudah ada niat/kehendak untuk
meningkatkan koordinasi tetapi
sampai sejauh ini belum berdampak.
0 Kerjasama buruk dan belum ada

SKOR
(0-5)

Keterangan
Seperti di atas Simpul koordinasi
tunggal dapat berupa seseorang
atau satu kelompok.
Pengaturan koordinasi tanggap
kejadian bencana harus diuji
secara teratur, jika tidak dengan
kejadian nyata, setidaknya melalui
latihan-latihan simulasi bencana
lihat Langkah Mendasar 9.

Efektivitas partisipasi dan


koordinasi dapat diukur dengan:
- Kehadiran dalam pertemuan
yang membutuhkan staf dari
tingkat yang dapat mengambil
keputusan;
- Penyediaan kontribusi fisik
yang disepakati secara tepat
waktu dan lengkap (lihat
bawah)
- Tidak adanya ketidaksepakatan
dalam hal peran, strategi,
metode, dll.
- Tercapainya tenggat waktu dan
tonggak-tonggak capaian yang
telah direncanakan;
- Sampai sejauh mana hal ini
terbukti baik dalam praktik atau
melalui latihan-latihan simulasi

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

1.1.4 Kontribusi nyata baik dari


sektor publik maupun swasta.

1.1.5 Efektivitas organisasiorganisasi berbasis masyarakat


di seluruh kota.

Halaman 8 dari 68

Ukuran
Indikatif

Identifikasi kontribusi nyata


dari setiap organisasi.

a. Ada setidaknya satu


organisasi non-pemerintah
untuk setiap pra dan pasca
bencana di setiap kelurahan
di kota.

Skala Ukuran
Indikatif
niat untuk meningkatkannya.

SKOR
(0-5)

(lihat Langkah Mendasar 9).


- Adanya dokumen-dokumen
kesepakatan kerjasama.
Kontribusi mengacu pada
bangunan dan peralatan, orang,
tempat dan akomodasi, pasokan
kebutuhan, data, sistem komputer,
dan lain-lainnya. Hal-hal ini akan
melengkapi barang-barang/hal-hal
yang sudah disediakan oleh kota
dan dapat berasal dari instansiinstansi lain atau dari organisasiorganisasi sektor swasta seperti
disebutkan di atas.

5 Semua kontribusi utama tercatat


baik untuk pra maupun pasca
kejadian bencana, tidak ada gap ada
Nota Kesepahaman/MOU.
4 Sebagian besar kontribusi utama
tercatat ada gap kecil dalam
cakupan. MOU belum tentu ada.
3 Beberapa kontribusi tercatat
secara formal tetapi sektor swasta
belum digerakkan secara penuh.
2 Satu atau dua kontribusi tercatat
untuk bidang tertentu mungkin
melalui kesepakatan informal.
1 Sudah ada rencana untuk
mencari kontribusi.
0 Tidak ada kontribusi sektor
swasta yang tercatat.

5 Ada organisasi berbasis


masyarakat yang menangani
keseluruhan spektrum isu
ketangguhan bencana untuk setiap
kelurahan, tidak peduli tingkat
kesejahteraan, demografi, dll.
4 >75% kelurahan tercakup.
3 >50 -75% kelurahan tercakup
2 >25-50% kelurahan tercakup
1 Rencana untuk melibatkan
kelurahan dan mungkin satu atau
dua kasus awal.
0 Tidak ada keterlibatan.

Keterangan

Kuncinya adalah adanya kejelasan


akan apa yang dibutuhkan untuk
melengkapi sumber daya yang
dimiliki kota sendiri (disebutkan
dalam Langkah Mendasar 9); dan
kemudian mengadakan perjanjian/
MOU dengan organisasiorganisasi yang akan menyediakan
hal-hal/barang itu.
.

Organisasi-organisasi berbasis
masyarakat dapat meliputi:
- Organisasi yang dibentuk
khusus untuk mengurusi
penanggulangan bencana
(misalnya, organisasi tanggap
darurat masyarakat).
- Organisasi yang mempunyai
tujuan lain tetapi mau dan
mampu menjalankan peran
yang berhubungan dengan
ketangguhan bencana: mis.
gereja, kelompok pengajian,
asosiasi bisnis, organisasi
pemuda, dapur umum,

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran
Indikatif

Skala Ukuran
Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan
kelompok ronda, dan lainnya.
Organisasi berbasis masyarakat
harus mau dan mampu
berkontribusi pada rencanarencana ketangguhan bencana
untuk daerah mereka berdasarkan
masukan dari para anggotanya.
Organisasi harus bekerja secara
resmi, dan bekerjasama satu sama
lain dan dengan pemerintah kota.

b. Frekuensi pertemuan
organisasi-organisasi
berbasis masyarakat dan
tingkat kehadirannya.

Halaman 9 dari 68

5 Untuk >75% kelurahan, satu


pertemuan per bulan, ada staf untuk
semua peran personil dan 10x
pemegang peran formal hadir dalam
pertemuan rutin.
4 Untuk 50-75% kelurahan, satu
pertemuan per kuartal ada staf
untuk semua peran personil dan 5x
pemegang peran formal hadir dalam
pertemuan. Tidak ada pertemuan
setelahnya.
3 Untuk 25-50% kelurahan,
pertemuan setengah tahunan, masih
ada kesenjangan dalam peran dan
kurang dari 3x pemegang peran
hadir dalam pertemuan. Tidak ada
pertemuan setelahnya.
2 Untuk 25-50% kelurahan,
pertemuan tahunan, ada
kesenjangan besar dalam peran dan
kurang dari 3x pemegang peran
hadir dalam pertemuan. Tidak ada
pertemuan setelahnya.
1 Pertemuan ad hoc pada < 25%
kelurahan dari sedikit pihak yang

(Unsur-unsur tanggap kejadian


bencana diuji secara teratur paling
tidak melalui latihan simulasi
lihat Langkah Mendasar 9)
Organisasi-organisasi berbasis
masyarakat didefinisikan
sebagaimana di atas.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran
Indikatif

Skala Ukuran
Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan

antusias
0 Tidak ada pertemuan.

c. Identifikasi peran dan


koordinasi yang jelas bagi
organisasi berbasis
masyarakat sebelum dan
sesudah kejadian bencana,
yang didukung dengan
pelatihan.
Pembagian peran disepakati
dan ditandatangani, paling
baik melalui MOU atau
yang sejenisnya.
(memiliki struktur, tupoksi
dan program kerja yang
jelas)

1.1.6 Pelibatan unsur-unsur


masyarakat yang rentan.

Halaman 10 dari 68

Bukti perencanaan ketangguhan bencana dengan atau

5 Untuk >75% kelurahan, peran


terdefinisikan dan diisi, koordinasi
efektif di dalam dan antar organisasi
berbasis masyarakat, dan pelatihan
penuh disediakan dan dihadiri.
4 Untuk 50-75% kelurahan, peran
terdefinisikan dan disepakati, ada
beberapa kekurangan kecil dalam
ini atau dalam pelatihan, atau staf
yang tidak lengkap. Koordinasi
biasanya baik tetapi ada sedikit
kelemahan. Selanjutnya tidak ada
peran yang didefinisikan.
3 Untuk 25-50% kelurahan,
sebagian besar peran terdefinisikan,
tetapi masih banyak yang belum;
beberapa pelatihan tetapi ada gap
dalam cakupan; koordinasi
memadai tetapi perlu ditingkatkan.
Selanjutnya tidak ada peran yang
didefinisikan.
2 Untuk 25-50% kelurahan,
sedikit peran terdefinisi, tetapi
koordinasi tidak ada atau buruk dan
pelatihan tidak lengkap. Selanjutnya
tidak ada peran yang didefinisikan
1 Ada rencana untuk
mendefinisikan peran dan
mengembangkan mekanisme
koordinasi.
0 Tidak ada peran yang ditetapkan
dan tidak ada koordinasi.

Salah satu kunci untuk ini adalah


menjamin agar ada pembagian
peran yang jelas antar organisasi
berbasis masyarakat dan di antara
organisasi-organisasi ini serta
instansi lain seperti pemerintah
kota siapa yang bertanggung
jawab atas apa?

5 Semua kelompok secara rutin


dilibatkan dalam isu-isu terkait

Unsur-unsur masyarakat yang


rentan dapat terdiri dari, misalnya

(Bahan-bahan penyadaran publik,


pendidikan dan pelatihan lihat
Langkah Mendasar 7)

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran
Indikatif
untuk kelompok-kelompok
terkait dalam populasi yang
rentan.
Konfirmasi dari kelompokkelompok rentan akan
adanya pelibatan yang
efektif.
(adanya RPB kota yang
mengandung unsur
pelibatan kelompok rentan)

1.1.7 Keterhubungan sosial dan


tingkat kohesi masyarakat.

Halaman 11 dari 68

Tingkat kemungkinan
bahwa warga akan
mendapatkan bantuan
segera setelah ada kejadian
bencana, dan setelah itu
akan mendapatkan bantuan
secara rutin untuk menjamin
keamanan, kebutuhan dan
penanganan isu-isu yang
muncul.

Skala Ukuran
Indikatif
ketangguhan bencana dan mereka
atau wakilnya mengkonfirmasi hal
ini.
4 Semua kelompok (diukur
berdasarkan % keanggotaan dari
mereka yang dianggap rentan di
kota secara keseluruhan) dilibatkan
walau ada beberapa kesenjangan
kecil.
3 Ada satu atau lebih kesenjangan
besar dalam hal cakupan pelibatan
yang efektif.
2 Ada kesenjangan besar dalam
hal cakupan pelibatan yang efektif
1 Secara umum gagal dalam hal
menciptakan pelibatan.
0 Tidak ada kelompok spesifik
yang teridentifikasi.

5 Ada cukup banyak relawan dari


organisasi berbasis masyarakat
untuk memberi tingkat
kepercayaan yang wajar bahwa
100% warga akan mendapatkan
bantuan dalam 12 jam setelah
kejadian bencana.
4 90% warga dalam 12 jam
3 80% warga
2 70% warga
1 50% atau kurang dari warga
0 Tidak ada relawan.

SKOR
(0-5)

Keterangan
saja:
- Mereka yang tinggal di daerah
dengan tingkat kemiskinan
tinggi;
- Masyarakat pendatang
sementara atau nomadik;
- Kaum lanjut usia;
- Orang yang sakit secara fisik
atau mental atau penyandang
disabilitas;
- Anak;
- Warga masyarakat yang bukan
penutur asli bahasa setempat.
Pelibatan dapat melalui organisasiorganisasi masyarakat atau melalui
instansi-instansi pemerintah
khusus, lembaga sosial, LSM, dll.
Fungsi ini juga dapat diambil oleh
organisasi-organisasi berbasis
masyarakat (lihat di atas)

(Bahan-bahan penyadaran publik,


pendidikan dan pelatihan lihat
Langkah Mendasar 7)
Keterhubungan sosial telah
terbukti menjadi salah satu faktor
penentu dalam mengurangi jumlah
korban akibat bencana, dan juga
dalam mengurangi kejahatan
oportunistik yang biasanya banyak
muncul setelah kejadian bencana.
Keterhubungan tidak mudah untuk
diukur secara langsung. Penilaian
ini dikaitkan dengan relawan dan
organisasi berbasis masyarakat
yang jelas ada, yang digunakan
sebagai ukuran proksi untuk
mengukur keterhubungan.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran
Indikatif

Skala Ukuran
Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan
Selain itu, standar tingkat
kepercayaan yang wajar
merupakan sesuatu yang subjektif.
Oleh karena itu, selain pengukuran
proksi ini, faktor-faktor lain yang
juga dapat dipertimbangkan dapat
mencakup:

1.1.8 Koordinasi untuk semua


kegiatan pasca bencana di
kawasan kota, dengan adanya
pembagian peran dan
akuntabilitas yang jelas bagi
semua organisasi yang terlibat.
(terutama fase transisi atau
kegiatan terkait pemulihan
dini)

Halaman 12 dari 68

Adanya bagan organisasi


yang menjelaskan struktur
dan pembagian peran
masing-masing instansi
untuk mencapai satu
koordinasi tunggal yang
menyeluruh.
Struktur disepakati dan
sebaiknya ditandatangani
oleh semua peserta melalui
Nota Kesepahaman/MOU
atau yang sejenisnya.

5 Ada simpul koordinasi tunggal


dengan pembagian peran dan
akuntabilitas yang telah disepakati.
4 Ada simpul koordinasi tunggal
tetapi dengan sedikit pengecualian
kecil.
3 Simpul koordinasi tunggal pada
prinsipnya ada, tetapi masih ada
banyak kekurangan, atau masih
belum ada kesepakatan dalam
beberapa bidang penting.
2 Langkah-langkah awal telah
diambil untuk menciptakan simpul
koordinasi tunggal.
1 Simpul koordinasi tunggal
belum ada tetapi sudah ada rencana
untuk menciptakannya.
0 Simpul koordinasi tunggal
belum ada dan belum ada rencana
untuk menciptakannya.

- Sejarah bagaimana warga


dalam setiap kelurahan saling
tolong menolong satu sama lain
dengan sungguh-sungguh setiap
ada kejadian bencana di masa
lalu;
- Adanya ikatan yang kuat di
antara organisasi-organisasi
masyarakat pada umumnya,
termasuk yang tidak bekerja
pada isu ketangguhan bencana.
Seperti di atas simpul tunggal
dapat berupa orang atau kelompok.
Kegiatan-kegiatan kunci akan
terdiri dari:
- Pemerintahan sehari-hari
(terutama jika dijalankan oleh
instansi pengganti misalnya
oleh angkatan bersenjata,
pemerintah tetangga, dll.).
- Manajemen proses pembangunan kembali untuk jangka
panjang perlu ada pengaturan
kelembagaan untuk melibatkan
semua pemangku kepentingan
termasuk kelompok warga.
Salah satu isu penting dalam hal
ini adalah seberapa cepat
organisasi ini dapat dibentuk dan

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

1.2 Ketrampilan
dan pengalaman

Hal/aspek yang Diukur

1.2.1 Adanya SDM yang


trampil dan berpengalaman
dalam hal ketangguhan bencana
identifikasi risiko, mitigasi,
perencanaan, respons dan
respons pasca bencana.

1.3.1 Tingkat sampai sejauh


1.3 Integrasi
mana setiap rencana
ketangguhan
pembangunan pemerintah juga
bencana dengan
Halaman 13 dari 68

Ukuran
Indikatif

Diketahui adanya
ketrampilan, pengalaman
dan pengetahuan penting
(terinventarisasi dalam 1
tahun terakhir).

Ada tahap spesifik dalam


proses persetujuan atas
kebijakan dan anggaran di

Skala Ukuran
Indikatif

SKOR
(0-5)

5 Ada SDM trampil dan


berpengalaman dan semua
ketrampilan dan pengalaman
penting tersedia memadai bagi
semua organisasi yang terkait
dengan ketangguhan bencana kota.
4 Ada SDM trampil dan
berpengalaman tampak adanya
kesenjangan-kesenjangan kecil
dalam hal kuantitas atau jenis
ketrampilan di beberapa organisasi.
3 SDM teridentifikasi tetapi setiap
organisasi memiliki setidaknya satu
jenis ketrampilan atau pengalaman
yang kurang.
2 SDM mungkin tidak memiliki
cakupan yang menyeluruh, tetapi
diketahui adanya kekurangan
meluas dalam banyak jenis
ketrampilan atau pengalaman di
banyak organisasi.
1 SDM masih sangat dasar dan
minim. Diduga ada kekurangan
ketrampilan menyeluruh atau
hampir menyeluruh di seluruh kota.
0 Tidak ada SDM trampil dan
berpengalaman.

5 Ada tahap pengambilan


keputusan eksplisit, yang diterapkan
pada semua usulan kebijakan dan

Keterangan
mulai bekerja. Organisasi pasca
bencana harus dimobilisasi pada
saat yang sama dengan organisasi
tanggap bencana, dan harus
memiliki kaitan tingkat kontinuitas
yang tinggi dengan organisasi
tanggap bencana.
Ketrampilan mencakup:
perencanaan lahan, energi,
lingkungan, air dan teknik struktur,
logistik, penyingkiran puing,
layanan kesehatan, hukum dan
keamanan, perencanaan dan
manajemen proyek, dll.
Pengetahuan mengacu pada
pengetahuan pemerintah kota dan
infrastruktur kota yang
operasional: energi, air, sanitasi,
lalu lintas dan sistem-sistem kota
yang penting lainnya yang
menghadapi risiko (lihat Langkah
Mendasar 4)
Pengalaman mengacu pada
pengalaman akan jenis-jenis
bahaya yang dihadapi kota (lihat
Langkah Mendasar 3)
(Beberapa ketrampilan,
pengetahuan atau pengalaman
dapat dibeli/dialih dayakan dari
konsultan spesialis, atau
disediakan sementara oleh badanbadan bantuan).
(Para petugas tanggap darurat
lihat Langkah Mendasar 9)
Sebagai contohnya:
- Sistem manajemen lalu lintas

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

prakarsaprakarsa lainnya

Hal/aspek yang Diukur


dievaluasi dalam hal manfaat
atau dampak buruknya bagi
ketangguhan bencana.

Ukuran
Indikatif
mana manfaat sampingan
atau dampak buruk bagi
ketangguhan bencana dari
segala prakarsa pemerintah
kota diidentifikasikan dan
dihitung terhadap manfaat
investasi (Return on
Investment/ROI) rencana
pembangunan.

Skala Ukuran
Indikatif
anggaran dalam seluruh bidang
fungsional yang terkait;
4 Ada tahap pengambilan
keputusan eksplisit atau semieksplisit, yang diterapkan pada
sebagian besar kasus dan sebagian
besar bidang fungsional;
3 Tidak ada proses formal, tetapi
manfaat ketangguhan bencana pada
umumnya dipahami sebagai
membantu bagi suatu usulan,
dalam sebagian besar bidang
fungsional;
2 Tahap pengambilan keputusan
seringkali diterapkan, tetapi
biasanya diabaikan dalam sebagian
besar bidang fungsional jika usulan
akan merugikan ketangguhan
bencana.
1 Diterapkan secara ad hoc atau
kadang-kadang.
0 Tidak diterapkan.

SKOR
(0-5)

Keterangan
yang baik dapat membantu
evakuasi, sehingga
meningkatkan ketangguhan
bencana;
- Sebuah persetujuan atas suatu
proyek pembangunan dapat
menempatkan warga dalam
situasi yang membahayakan;
- Perubahan dalam penggunaan
lahan dapat mengurangi
manfaat kawasan lahan
gambut dalam mencegah
banjir.
Ini mencakup, tetapi tidak terbatas
pada, bidang-bidang fungsional:
penggunaan lahan dan zonasi;
pembangunan; air, energi;
keamanan masyarakat;
transportasi; pasokan makanan;
layanan kesehatan.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 1 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 14 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Menciptakan Pembiayaan dan Insentif


Langkah Mendasar 2: Menetapkan anggaran untuk pengurangan risiko bencana dan menyediakan insentif bagi para pemilik rumah,
keluarga-keluarga berpenghasilan rendah, masyarakat, bisnis dan sektor publik untuk berinvestasi dalam mengurangi risiko-risiko
yang mereka hadapi.
Bagian rapor ini akan membantu anda untuk menilai dua hal:
-

Seberapa menyeluruh dan efektif anggaran telah dialokasikan dan dikelola untuk ketangguhan bencana, baik untuk sebelum maupun sesudah
kejadian bencana;
Seberapa menyeluruh dan efektif insentif dan pembiayaan telah disediakan untuk membantu individu, bisnis dan masyarakat menurunkan
tingkat keterpaparan risiko dan meningkatkan ketangguhan bencana.

Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: dokumen rencana anggaran dan modal; dokumen tentang skemaskema insentif atau pembiayaan (misalnya pinjaman untuk peningkatan ketahanan gempa) yang berdampak pada peningkatan ketangguhan
bencana, beserta statistik untuk setiap kawasan kota; statistik cakupan asuransi.
Subjek/Isu

2.1 Rencana
Keuangan
dan
Anggaran

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

2.1.1 Tingkat memadai


tidaknya perencanaan
keuangan untuk semua aksi
yang dibutuhkan untuk
ketangguhan bencana.

Adanya rencana keuangan


(modal dan operasional)
dengan seperangkat
prioritas yang wajar,
berdasarkan dampak
ketangguhan bencana yang
ingin dicapai, dan
dikaitkan dengan skenario
ancaman paling mungkin
dan ancaman paling
parah dalam Langkah
Mendasar 3.

5 Adanya serangkaian prioritas kota


yang koheren yang mencakup semua
kebutuhan yang teridentifikasi, disusun
dengan logis dan dituangkan dalam
rencana 5 tahunan/RPJMD yang terpadu
(dengan ada instansi penanggung
jawab). Rencana terlindungi dari
perubahan politik.
4 Ada serangkaian prioritas dan
rencana 5 tahunan tunggal tetapi masih
ada beberapa hal kecil yang belum
tercakup dan hal-hal yang tidak
konsisten. Kontinuitas politik dapat
menjadi masalah.
3 Rencana ada tetapi untuk lebih dari 5
tahun dan mungkin mengandung
beberapa kesenjangan dan ketidakkonsistenan. Kontinuitas politik masih
menjadi masalah.

(alokasi anggaran untuk


penanggulangan bencana)

Jumlah Rupiah investasi


untuk ketangguhan
bencana jelas dan dapat
dipertahankan, berdasarkan
perhitungan dampak yang
paling menguntungkan

Halaman 15 dari 68

SKOR
(0-5)

Keterangan
Jika pendanaan berasal dari beberapa
sumber, gabungan pendanaan ini perlu
mencapai jumlah yang memadai sesuai
dengan kebutuhan ketangguhan
bencana kota, dan juga dicairkan
dengan koheren seolah-olah berasal
dari sumber dan rencana tunggal. Jadi,
jika ada beberapa sub-rencana terpisah
(misalnya, rencana transportasi atau
rencana keberlanjutan), ini perlu
dikoordinasikan, dan harus saling
melengkapi dan saling konsisten.
Rencana-rencana juga perlu dapat
bertahan, bahkan jika pun dirubah atau
dimutakhirkan, dalam menghadapi
perubahan-perubahan kepemimpinan
politik di kota.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif
untuk ketangguhan.
Prioritas dituangkan dalam
rencana 5 tahunan yang
memadukan belanja dari
semua organisasi kunci dan
akan memenuhi skenario
dalam Langkah Mendasar
3

2.1.2 Penyediaan dana


modal untuk kerja-kerja
teknik jangka panjang dan
kerja-kerja lainnya yang
menyasar skenario dalam
Langkah Mendasar 3
(pengkajian risiko).

Pendanaan untuk unsur


modal dari rencana, relatif
terhadap perkiraan biaya.

(mitigasi fisik struktural)

Tingkat perlindungan
(pencegahan) dari
pemotongan anggaran atau
pengalihan untuk maksudmaksud lain.

2.1.3 Penyediaan dana


operasional untuk
menutup semua biaya
operasional kegiatankegiatan ketangguhan
bencana.

Relatif pendanaan untuk


biaya-biaya operasional
terhadap perkiraan biaya:
adanya mata anggaran
yang secara khusus
dipisahkan.
Tingkat perlindungan
(pencegahan) dari
pemotongan atau
pengalihan untuk dipakai
bagi maksud-maksud lain.

2.2 Dana

2.2.1 Dana kontinjensi

Halaman 16 dari 68

Adanya dana-dana yang

Skala
Ukuran Indikatif
2 Terdapat banyak rencana dari
berbagai instansi ini tidak pernah
dikoordinasikan dan tidak jelas apakah
rencana-rencana ini konsisten atau tidak
atau bila secara bersama mereka dapat
menghasilkan tingkat ketangguhan
bencana yang dibutuhkan.
1 Rencana ada tetapi masih ada banyak
kesenjangan yang besar.
0 Tidak ada penyusunan prioritas
pengeluaran, jika ada, tidak teratur.
Tidak ada rencana.
5 Rencana 100% didanai dan
dilindungi.
4 Rencana 75-100% didanai dan
dilindungi.
3 Rencana 50-75% didanai, dan
mungkin sah bila dialihkan untuk
maksud-maksud lain.
2 Rencana 25-50% didanai, dan dana
sah bila dialihkan untuk maksud-maksud
lain.
1 Rencana 0-25% didanai, dan rutin
dialihkan untuk maksud-maksud lain.
0 Tidak ada rencana.
5 Anggaran tersedia, 100% memadai
dan terlindungi.
4 Anggaran tersedia, 75-100%
memadai dan terlindungi.
3 Anggaran tersedia, 50-75% memadai
tetapi sah bila dialihkan untuk maksudmaksud lain.
2 Anggaran tersedia, 25-50% memadai
tetapi sah bila dialihkan untuk maksudmaksud lain.
1 Anggaran tersedia, tetapi hanya 025% memadai dan rutin dialihkan untuk
maksud-maksud lain.
0 Tidak ada anggaran.
5 Dana kontinjensi (dan asuransi jika

SKOR
(0-5)

Keterangan

Jika dana modal tersebar di beberapa


sumber dan/atau organisasi-organisasi
terpisah, pencairan dana gabungan
perlu dikoordinasikan dan perlu
konsisten dengan rencana di atas.

Jika dana-dana operasional disebar


pada beberapa sumber dan/atau
organisasi terpisah, atau mata anggaran
yang terpisah, pencairan dana gabungan
ini perlu dikoordinasikan dan perlu
konsisten dengan rencana di atas.

Meliputi juga cakupan asuransi, jika

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

kontinjensi

Hal/aspek yang Diukur


untuk pemulihan pasca
bencana.
(dana siap pakai, dana
Rehabilitasi-Rekonstruksi,
dana cadangan, asuransi)

Ukuran Indikatif
dapat digunakan untuk
menangani perkiraan
dampak di bawah skenario
paling parah (Lihat
Langkah Mendasar 3).
Tingkat perlindungan
(pencegahan) dana
kontinjensi dari pengalihan
untuk dipakai bagi
maksud-maksud lain

2.3 Insentif
dan
pembiayaan

2.3.1 Ketersediaan insentif


dan pembiayaan untuk
perumahan aman.
(contoh program bedah
rumah tidak layak huni
Kemensos)

2.3.2 Cakupan asuransi


aset rumah tangga yang
ditanggung pemerintah

Adanya insentif dan


pembiayaan yang
terjangkau untuk
membantu pemilik rumah
dan penghuni dari semua
bangunan di bawah standar
untuk memperkuat rumah
sampai standar dapat
menangani skenario
paling parah (Langkah
Mendasar 3).

Luasnya cakupan pada


perumahan domestik.
(Asuransi pribadi atau
asuransi jiwa tidak
dihitung).

Halaman 17 dari 68

Skala
Ukuran Indikatif
relevan) tersedia untuk memperbaiki
dampak di bawah skenario ancaman
paling mungkin, 100% memadai dan
terlindungi.
4 Dana tersedia, 75-100% memadai
dan terlindungi.
3 Dana tersedia, 50-75% memadai
tetapi mungkin sah bila dialihkan untuk
maksud-maksud lain.
2 Dana tersedia, 25-50% memadai,
dan dana sah bila dialihkan untuk
maksud-maksud lain.
1 Dana tersedia hanya 0-25%
memadai, dan rutin dialihkan untuk
maksud-maksud lain.
0 Tidak ada dana.
5 Insentif/pembiayaan tersedia, untuk
menangani semua isu yang diketahui,
untuk seluruh lapisan masyarakat kota.
4 Insentif/pembiayaan tersedia untuk
sebagian besar warga kota dengan
sedikit kesenjangan kecil dalam hal
cakupan isu.
3 Insentif/pembiayaan tersedia untuk
sebagian besar kelurahan tetapi masih
ada kesenjangan dalam hal cakupan.
2 Insentif tersedia untuk beberapa isu
tetapi ada kesenjangan cakupan di
beberapa kelurahan.
1 Ada kelemahan besar dalam hal
cakupan daerah di kota, cakupan isu atau
tingkat memadai tidaknya.
0 Tidak ada insentif.
5 75-100% kemungkinan kerugian
dalam sektor perumahan akibat di bawah
skenario ancaman paling parah di
seluruh kota tercakup asuransi.
4 75-100% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
3 50-75% kemungkinan kerugian di

SKOR
(0-5)

Keterangan
ada (lihat bawah), juga dana yang
tersedia dari instansi-instansi lain, serta
tingkat pemerintah di atas kota, dll.

Insentif dan pembiayaan dapat berasal


dari banyak sumber.

Penilaian ini mencakup asuransi pada


tempat tinggal domestik. Cakupan
asuransi pribadi atau asuransi jiwa tidak
dihitung. Asuransi pemerintah, industri
dan komersil tercakup di bawah.
Asuransi dapat berasal dari banyak
perusahaan publik atau swasta.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

2.3.3 Insentif bagi


organisasi-organisasi bisnis
untuk meningkatkan
ketangguhan bencana
rencana tanggap bencana,
tempat bisnis, dll.

Adanya insentif untuk


membantu pemilik bisnis
mengambil langkah untuk
meningkatkan ketangguhan
bencana sampai standar
dapat menangani skenario
ancaman paling parah
(Langkah Mendasar 3).

2.3.4 Insentif bagi


organisasi-organisasi
nirlaba untuk
meningkatkan ketangguhan
bencana rencana tanggap
bencana, tempat, dll.

Adanya insentif untuk


membantu organisasi
nirlaba mengambil
langkah-langkah untuk
meningkatkan ketangguhan
bencana sampai standar
dapat menangani skenario
ancaman paling parah
(Langkah Mendasar 3).

Halaman 18 dari 68

Skala
Ukuran Indikatif
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
2 25-50% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
1 0-25% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
0 Tidak ada asuransi.
5 Insentif tampak jelas mencapai (atau
telah mencapai) hasil-hasil yang
diharapkan dengan organisasi bisnis
secara merata di seluruh kota.
4 Insentif pada umumnya efektif tetapi
masih ada sedikit kekurangan kecil
mungkin di beberapa daerah.
3 Insentif masih mengandung
kesenjangan besar dalam hal
cakupannya pada basis ekonomi.
2 Insentif masih mengandung
kesenjangan yang lebih besar dalam hal
cakupannya atas isu-isu yang
dibutuhkan.
1 Insentif memiliki kelemahankelemahan besar dan sejauh ini masih
belum berhasil mencapai tujuannya
0 Tidak ada insentif.
5 Insentif tampak jelas mencapai (atau
telah mencapai) hasil-hasil yang
diharapkan secara merata dengan
organisasi nirlaba di seluruh kota.
4 Insentif pada umumnya efektif tetapi
masih ada sedikit kekurangan kecil
mungkin di beberapa daerah.
3 Insentif masih mengandung
kesenjangan besar dalam hal
cakupannya pada basis ekonomi.
2 Insentif masih mengandung
kesenjangan yang lebih besar dalam hal
cakupannya atas isu-isu yang

SKOR
(0-5)

Keterangan

Insentif dan pembiayaan dapat berasal


dari banyak sumber.

Insentif dan pembiayaan dapat berasal


dari banyak sumber.
Organisasi-organisasi nirlaba yang
mungkin berkaitan langsung dengan
isu-isu ketangguhan bencana atau tidak
langsung.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

2.3.5 Cakupan asuransi


non-rumah tangga

Ukuran Indikatif

Luasnya cakupan asuransi


properti non-rumah tangga,
infrastruktur dan aset-aset.

Skala
Ukuran Indikatif
dibutuhkan.
1 Insentif memiliki kelemahankelemahan besar dan sejauh ini masih
belum berhasil mencapai tujuannya
0 Tidak ada insentif.
5 75-100% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling parah
di kota tercakup oleh asuransi.
4 75-100% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
3 50-75% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
2 25-50% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
1 0-25% kemungkinan kerugian di
bawah skenario ancaman paling
mungkin di seluruh kota tercakup.
0 Tidak ada cakupan asuransi.

SKOR
(0-5)

Keterangan

Pertanyaan ini berkaitan dengan


asuransi bagi properti dan aset-aset
industri, LSM, pemerintah atau
bangunan-bangunan, aset-aset dan
infrastruktur yang dimiliki kota.
Asuransi rumah tangga sudah tercakup
di atas.
Asuransi dapat berasal dari banyak
perusahaan publik atau swasta.
Beberapa pemerintah dan lembaga serta
bisnis dapat mengusahakan asuransi
sendiri. Perlu dikonfirmasi agar dana
benar-benar tersedia untuk memenuhi
kebutuhan yang muncul.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 2 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 19 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Mengidentifikasi dan Memahami Bahaya, Probabilitas dan Dampak


Langkah Mendasar 3: Memelihara data ancaman dan kerentanan termutakhir, menyusun penilaian risiko dan menggunakannya sebagai
dasar perencanaan pembangunan kota dan keputusan-keputusan. Menjamin agar informasi ini dan rencana-rencana untuk
ketangguhan bencana kota anda tersedia bagi masyarakat dan didiskusikan sepenuhnya dengan mereka.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai seberapa lengkap dan sistematis anda telah mengidentifikasikan ancaman atau bahaya yang dapat
mempengaruhi kota anda; dampak atau kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh ancaman atau bahaya-bahaya itu; dan efek dari dampak atau
kerusakan yang akan menimpa kota dan masyarakat, warga, serta perekonomian (keterpaparan dan kerentanan). Ancaman, keterpaparan dan
kerentanan harus disusun dalam bentuk skenario: tanpa identifikasi skenario ancaman paling mungkin dan ancaman paling parah akan sulit
untuk mengisi rapor ini.
Patut diperhatikan bahwa aksi-aksi untuk menangani ancaman dalam setiap skenario tercakup dalam bagian-bagian lain dari rapor. Juga, walau
isu perencanaan dan komunikasi secara khusus diacu dalam pernyataan Langkah Mendasar 3, isu perencanaan tercakup dalam Bagian 6 dari rapor
yang membahas Perencanaan Penggunaan Lahan; dan isu komunikasi tercakup dalam Bagian 7 tentang Pendidikan dan Pelatihan.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: dokumen ancaman, keterpaparan dan kerentanan; identifikasi asetaset penting dan ketergantungan di antara ini.
Subjek/Isu

3.1 Penilaian
risiko

Hal/aspek yang Diukur


3.1.1 Pengetahuan akan
ancaman (bahaya) yang
dihadapi kota, dan
kemungkinan terjadinya.

Halaman 20 dari 68

Ukuran Indikatif
Ada estimasi probabilitas
ancaman atau bahaya yang
diketahui dan tingkat
keparahannya yang relatif
update, dan yang ditinjau
oleh para ahli.

Skala Ukuran Indikatif


5 Ada estimasi yang menyeluruh,
dimutakhirkan dalam 3 tahun
terakhir dan ditinjau oleh pihak
ketiga. Estimasi ini menyangkut
ancaman yang paling parah dan
yang paling mungkin terjadi.
4 Ada estimasi tetapi masih
mengandung kelemahan kecil dalam
hal waktu pemutakhirkan, tingkat
peninjauan, atau tingkat
penerimaan.
3 Estimasi ada tetapi dengan
kekurangan-kekurangan yang lebih
signifikan dalam hal waktu
pemutakhirkan, tingkat peninjauan,
atau tingkat penerimaan.
2 Ada semacam estimasi tetapi

SKOR
(0-5)

Keterangan
Kota-kota perlu memiliki pandangan akan
ancaman atau bahaya yang mereka hadapi
ancaman spesifik apa (tsunami, badai,
gempa bumi, banjir, kebakaran dll.) yang
ada dan seberapa parah dampak ancamanancaman ini? Untuk setiap ancaman
setidaknya perlu diidentifikasi:
- insiden ancaman paling mungkin;
- insiden ancaman paling parah.
Ancaman dapat diidentifikasi dari distribusi
probabilitas, yang khusus disusun untuk
keperluan menilai ketangguhan bencana:
ancaman paling mungkin akan berada
pada titik tengah dari range ancaman yang
perlu ditangani dan ancaman paling parah

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif


tidak menyeluruh; atau menyeluruh
tetapi sudah berusia lebih dari 3
tahun; atau tidak ditinjau oleh pihak
ketiga.
1 Hanya ada pandangan umum
akan ancaman, belum ada upaya
sistematis untuk mengidentifikasi
probabilitas.
0 Tidak ada estimasi.

SKOR
(0-5)

Keterangan
akan berada pada 10% teratas dari range
probabilitas. Sebagai alternatif, nilai-nilai
ini dapat juga didekati dari sumber-sumber
seperti:
- Penilaian ancaman umum untuk
kawasan
- Asumsi-asumsi yang dibuat sebagai
masukan untuk zonasi lahan, diskusidiskusi perencanaan atau perijinan;
- Penilaian risiko industri asuransi;
- Pandangan para ahli tentang ancamanancaman yang tipikal;
- Pengalaman sebelumnya atau rekam
data bencana historis di kawasan
bersangkutan.
Namun, jika tingkat pengetahuan seperti ini
tidak tersedia, kota tetap harus mencoba
menyusun gambaran dari pengalaman
sebelumnya dan/atau estimasi dari tingkat
umum ancaman yang mereka hadapi.
Kota-kota yang sudah maju dapat juga
mencoba menghitung estimasi dampak
banyak ancaman lebih kecil yang datang
berturut-turut, atau kombinasi dari ancaman
(badai dan banjir akibat badai, misalnya).
Penting diingat bahwa ancaman mungkin
berubah dari waktu ke waktu sebagai
konsekuensi dari urbanisasi dan penggunaan
lahan (misalnya dalam kasus di mana
penggundulan hutan meningkatkan
kemungkinan banjir bandang), perubahan
iklim (misalnya, perubahan curah hujan atau
pola badai), atau pengetahuan yang menjadi
lebih baik (misalnya, pemahaman akan

Halaman 21 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

3.1.2 Pengetahuan akan


keterpaparan dan
kerentanan
(perkiraan luas kawasan,
warga, sarpras terdampak)

Ukuran Indikatif

Adanya penyusunan
skenario keterpaparan dan
kerentanan dari setiap
tingkat ancaman di seluruh
kota (lihat di atas).

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

5 Skenario menyeluruh tersedia di


seluruh kota, untuk insiden yang
paling mungkin terjadi dan paling
parah dari setiap ancaman, dengan
pemutakhiran dalam 18 bulan
terakhir dan ditinjau oleh pihak
ketiga.
4 Skenario memiliki kelemahan
kecil dalam hal cakupan, waktu
pemutakhiran, tingkat atau keutuhan
peninjauan.
3 Skenario memiliki kelemahankelemahan yang lebih signifikan
dalam hal cakupan, waktu
pemutakhiran, tingkat peninjauan,
keutuhan.
2 Skenario sebagian ada tetapi
tidak menyeluruh atau utuh;
dan/atau berusia lebih dari 18 bulan;
dan/atau tidak ditinjau oleh pihak
ketiga.
1 Hanya ada pandangan umum
akan keterpaparan dan kerentanan,
belum ada upaya sistematis untuk
mengidentifikasi dampak.
0 Tidak ada penilaian risiko.

Keterangan
ancaman seismik atau kemungkinan jalur
badai). Oleh karena itu, estimasi ancaman
perlu dimutakhirkan secara rutin.
Keterpaparan dapat dianggap sebagai siapa
atau apa (orang, lahan, ekosistem, tanaman,
aset-aset, infrastruktur, kegiatan ekonomi)
yang potensial menerima dampak negatif
dari suatu ancaman. Kerentanan dapat
dianggap sebagai potensi konsekuensi dari
keterpaparan (hilangnya kehidupan, properti
atau layanan; kerusakan fisik; dampak
kesehatan, dampak ekonomi; dampak pada
lingkungan hidup dan sebagainya).
Keterpaparan dan/atau kerentanan yang
berbeda dapat bergabung, misalnya dalam
tsunami yang dipicu oleh gempa bumi
Tohoku di Jepang pada tahun 2011 yang
merusak reaktor nuklir Fukushima dan
melahirkan seperangkat keterpaparan dan
kerentanan baru.
Keterpaparan dan kerentanan dapat dinilai
dari sumber-sumber seperti peta ancaman
banjir atau peta ancaman gempa bumi
regional, atau dari estimasi ahli.
Ancaman, keterpaparan dan kerentanan
perlu dituangkan dalam sebuah skenario.
Skenario merupakan gambaran menyeluruh
dari dampak total ancaman (jika ada) lintas
semua kelurahan dan seluruh aspek kota,
dan akan mencakup:
- Keterpaparan dan kerentanan kelurahan
dan zona-zona perekonomian;
- Keterpaparan dan kerentanan bangunan
infrastruktur penting, dengan dan tanpa
alternatif (lihat bawah);
- Manfaat dari, dan status jasa-jasa

Halaman 22 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan
ekosistem, bila sesuai;
- Estimasi waktu pemulihan, estimasi
manfaat yang diperoleh dari langkahlangkah mitigasi, jika ada.

3.1.3 Pemahaman akan


aset-aset penting dan saling
keterkaitan di antara asetaset tersebut.

Halaman 23 dari 68

Semua aset penting


teridentifikasi (lihat
Langkah Mendasar 4) dan
hubungan antar aset-aset
teridentifikasi dalam bentuk
rantai kegagalan yang
potensial terjadi.

5 Aset-aset penting teridentifikasi


di seluruh kota dan secara sistematis
dihubungkan dengan rantai
kegagalan, jika sesuai.
4 Aset-aset penting dan rantai
kegagalan secara umum
teridentifikasi dengan beberapa
kesenjangan dan kekurangan kecil.
3 Aset-aset penting dan rantai
kegagalan teridentifikasi sampai
sejauh tertentu tetapi ada beberapa
kekurangan yang signifikan;
2 Aset-aset penting teridentifikasi
tetapi rantai kegagalan tidak.
1 Identifikasi aset penting masih
jauh dari lengkap ada banyak
kesenjangan signifikan dalam hal
cakupan daerah atau dalam hal
sistem infrastruktur.
0 Tidak ada identifikasi aset-aset
penting.

Idealnya skenario telah ditinjau keutuhan


dan kredibilitasnya oleh pihak ketiga dan
dimutakhirkan dalam 18 bulan terakhir.
Pemutakhiran ini lebih sering daripada
peninjauan atas ancaman, karena
penggunaan lahan dan pembangunan yang
dapat mempengaruhi keterpaparan dan
kerentanan berlangsung dalam skala waktu
yang jauh lebih cepat.
Seperti telah diidentifikasikan di atas, asetaset penting meliputi peralatan, fasilitas,
infrastruktur atau sistem komputer/data
yang penting bagi berfungsinya kota,
pemeliharaan keamanan masyarakat atau
tanggap bencana. Banyak kota akan
mengidentifikasi ini, tetapi sampai sejauh
tertentu masih langka yang mengidentifikasi
bagaimana mereka saling terhubungkan dan
rantai kegagalan yang mungkin ada
(potensi kelumpuhan atau gangguan
layanan dan fasilitas publik, serta efek
lanjutan dari kelumpuhan tersebut).
Rantai kegagalan merupakan serangkaian
kegagalan menyangkut aset-aset penting
yang saling berhubungan dalam sistem
infrastruktur kota. Sebagai contoh
rusaknya sebuah gardu listrik dapat
menghentikan operasi instalasi penjernihan
air; yang kemudian dapat memaksa sebuah
rumah sakit untuk menghentikan
operasinya; dan ini pada gilirannya dapat
berarti hilangnya sebagian kapasitas kota
dalam melakukan cuci darah/dialisis. Ini
merupakan rantai kegagalan yang berkaitan

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

3.2 Proses
pemutakhiran

Hal/aspek yang Diukur

3.2.1 Proses yang


menjamin pemutakhiran
skenario risiko yang rutin
dan lengkap.

Ukuran Indikatif

Adanya sebuah proses yang


disepakati di antara semua
instansi terkait untuk:
- Pemutakhiran estimasi
ancaman setiap 3 tahun
atau kurang;
- Pemutakhiran penilaian
keterpaparan dan
kerentanan dan
inventarisasi aset setiap
18 bulan atau kurang.

Skala Ukuran Indikatif

5 Proses pemutakhiran ada,


terbukti dilakukan dengan frekuensi
dan tingkat kelengkapan yang
dibutuhkan, dan diterima oleh
semua pihak;
4 Proses ada dengan sedikit
kekurangan kecil dalam cakupan,
tanggal yang terlewati atau
pelibatan instansi yang tidak terlalu
penting.
3 Proses ada, tetapi dengan
setidaknya 1 kekurangan utama
dalam hal frekuensi, kelengkapan
atau rasa memiliki instansi. Ini
mengakibatkan identifikasi risiko
menjadi tidak sempurna di beberapa
daerah.
2 Proses mengandung beberapa
kesalahan besar sampai nilai
keseluruhan rusak dan penilaian
risiko yang asli menjadi tidak
relevan lagi.
1 Proses masih sangat kasar.
Penilaian risiko yang lengkap
bahkan yang usianya tua masih
harus diusahakan.
0 Tidak ada proses.

SKOR
(0-5)

Keterangan
dengan sistem energi, air dan layanan
kesehatan.
Pemutakhiran perlu menyasar:
- Pemukiman
- Bisnis
- Infrastruktur dan fasilitas kota (lihat
Langkah Mendasar 4), termasuk asetaset penting dan rantai kegagalan.
- Sistem komputer dan data yang penting
(lihat Langkah Mendasar 4)
- Fasilitas sekolah dan layanan kesehatan
(lihat Langkah Mendasar 5)
- Jasa-jasa ekosistem (lihat Langkah
Mendasar 8)
Pusat perhatian di sini adalah pada
prosesnya sendiri dan kemampuan untuk
menjamin pemutakhiran skenario yang
berlanjut dan lengkap.
Pemutakhiran dapat dilaksanakan melalui
kegiatan pemutakhiran rutin yang
menangkap semua perubahan dalam periode
sebelumnya, atau melalui proses
pemutakhiran sedikit demi sedikit
(incremental) yang lebih dapat diandalkan
dalam menangkap perubahan-perubahan
saat mereka tengah berlangsung.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 3 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 24 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Membuat Infrastruktur Penting Menjadi Tangguh terhadap Bencana


Langkah Mendasar 4: Berinvestasi dalam dan memelihara infrastruktur penting yang mengurangi risiko, seperti drainase banjir, yang bila
perlu disesuaikan untuk menghadapi perubahan iklim.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai ketangguhan bencana infrastruktur penting, sistem demi sistem keterpaparan sistem terhadap
kerusakan atau gangguan, dampak dari kerugian dan biaya untuk merestorasinya. Bagian ini juga mempertimbangkan kelanjutan
operasional pemerintah kota, dan perlindungan data dan sistem komputer penting. Ini merupakan bagian rapor yang paling panjang, karena
ada banyak sistem infrastruktur penting yang potensial (perlindungan, komunikasi, listrik, gas, bahan bakar, air, sanitasi, keamanan
masyarakat, transportasi dan beberapa lainnya), dan banyak aset penting di dalamnya. Fasilitas sekolah dan layanan kesehatan tercakup
dalam Langkah Mendasar 5.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: rencana ketangguhan bencana bagi setiap sistem infrastruktur (setiap
sistem mungkin dapat dimiliki oleh satu atau lebih instansi terpisah), dan data pelaksanaan rencana-rencana itu; lokasi, dan hubungan antara asetaset penting, warga yang dilayani, dan dokumen yang menghubungkan kerusakan dan kerugian mereka pada skenario dalam Langkah Mendasar 3.
Data ini kemungkinan berasal dari banyak organisasi dan penyelesaian bagian rapor ini mungkin akan membutuhkan masukan dari aspek teknik.

Halaman 25 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.1 Infrastruktur 4.1.1 Tingkat memadai


tidaknya infrastruktur
Pelindung
pelindung

(Catatan: untuk jasa-jasa


ekosistem yang memberi
perlindungan atau
mitigasi lihat Langkah
Mendasar 8)

4.1.2 Efektivitas
pemeliharaan

4.2 Komunikasi

4.2.1 Hari-hari kerja yang


berisiko hilang

Halaman 26 dari 68

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

Infrastruktur
pelindung tersedia
atau sedang dalam
proses dibangun
kemampuan diyakini
dapat mengimbangi
ancaman yang
dibayangkan dalam
skenario ancaman
paling mungkin dan
ancaman paling
parah dalam
Langkah Mendasar 3.

5 Infrastruktur pelindung tersedia sepenuhnya


dan dirancang untuk menghadapi skenario
ancaman paling parah dengan dampak
ekonomi dan kemanusiaan yang minimal.
4 Infrastruktur pelindung masih mengandung
beberapa kelemahan berkaitan dengan skenario
ancaman paling parah tetapi dirancang untuk
menghadapi yang paling mungkin terjadi.
3 Infrastruktur pelindung dapat memitigasi
sebagian besar skenario ancaman paling
mungkin terjadi tetapi beberapa dampak masih
tetap akan ada; ada kelemahan-kelemahan yang
lebih serius terkait ancaman paling parah;
2 Infrastruktur pelindung belum mampu
menahan kerusakan/dampak signifikan dari
ancaman paling mungkin, dan potensi
kerusakan besar dari ancaman paling parah.
1 Infrastruktur pelindung dapat memitigasi
beberapa dampak tetapi belum mampu menahan
potensi kerusakan besar di bawah skenario
ancaman paling mungkin.
0 Tidak ada perlindungan yang tersedia.
5 Adanya proses inspeksi teraudit tahunan dan
remediasi temuan/permasalahan.
4 Inspeksi teraudit tetapi remediasi hal-hal
kecil mungkin tertunda karena kurangnya dana.
3 Inspeksi teraudit setiap 2 tahun atau lebih;
remediasi mungkin tertunda karena kurangnya
dana.
2 Inspeksi tidak teraudit setiap 2 tahun atau
lebih penumpukan remediasi isu-isu.
1 Inspeksi yang kacau sebagai respons terhadap
insiden atau laporan masyarakat. Penumpukan
isu-isu pemeliharaan sehingga efektivitas
infrastruktur dapat berkurang.
0 Tidak ada inspeksi reguler dan status
pemeliharaan tidak jelas.
5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan

Ada proses untuk


memelihara
infrastruktur
pelindung dan
menjamin integritas
serta keberfungsian
dari aset-aset penting.

Faktor hilangnya
komunikasi. Jika

Keterangan
Contoh infrastruktur pelindung:
-

Tanggul dan penghalang banjir;


Dam penampung banjir;
Dinding penahan gelombang laut;
Tempat perlindungan bencana
seperti tempat perlindungan
tornado/badai;
- Kanal pengalir badai;
- Kemampuan peredam guncangan
dipasang pada infrastruktur untuk
menghadapi gempa bumi.

Contoh proses:
- Pemeliharaan tanggul;
- Pembersihan saluran banjir;
- Pemeliharaan peralatan tanggap
darurat
- Pemeliharaan cadangan tenaga
listrik atau sistem komunikasi atau
aset-aset penting lainnya
Remediasi: penyelesaian, perbaikan

Komunikasi merupakan infrastruktur


yang paling penting dari semuanya,
karena semua infrastruktur lain (begitu

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur


(jumlah hari terjadinya
gangguan/kelumpuhan)

Ukuran Indikatif
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % pengguna yang
terpengaruh
faktor hilang
komunikasi = a x b

4.2.2 Hari-hari kerja aset


penting yang berisiko
hilang akibat kegagalan
komunikasi.

(Contoh 1,5 hari


kerja yang hilang
untuk 10% pengguna
di kota = faktor hilang
15%; 3 hari kerja
yang hilang untuk
50% pengguna di kota
= faktor hilang 150%)
Faktor hilangnya
hari kerja aset penting
untuk komunikasi
(Communication
Critical Asset/CCA).
Jika
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % dari aset-aset
penting yang
terpengaruh
faktor hilang CCA
=axb

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan

di bawah skenario ancaman paling mungkin


3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar > 200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

pula faktor-faktor seperti tanggap


darurat dan kesadaran masyarakat)
kemungkinan besar tergantung
padanya.

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan


di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Aset-aset komunikasi penting dapat


berupa, misalnya:
- Sistem-sistem komunikasi
kepolisian atau angkatan bersenjata
- Sistem air dan energi
- Sistem pengendalian lalu lintas
- Menara komunikasi, transmiter,
switch dan komponen nodal
lainnya dari sistem telepon umum
- Data- dan pusat switching- routing
lalu lintas internet.
Layanan dapat disediakan baik dari aset
yang bersangkutan sendiri atau melalui
suatu sistem alternatif/cadangan yang
telah dipersiapkan.

(Contoh 1,5 hari


kerja yang hilang
untuk 10% dari aset
penting di kota =

Halaman 27 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.2.3 Biaya pemulihan.

4.3 Listrik

Ukuran Indikatif
faktor hilang 15%; 3
hari kerja yang hilang
untuk 50% dari aset
penting di kota =
faktor hilang 150%)
Biaya yang mungkin
timbul dari hari-hari
kerja yang hilang dan
pemulihan sistemsistem komunikasi
sebesar % dari
pemasukan tertagih
tahunan

4.3.1 Hari-hari layanan


pelanggan yang berisiko
hilang.

Faktor hilang
layanan energi
listrik. Jika:

(risiko gangguan atau


pemadaman listrik)

a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % pengguna yang
terpengaruh
faktor hilang
layanan energi listrik
=axb
(Contoh 1,5 hari
kerja yang hilang
untuk 10% pengguna
di kota = faktor hilang
15%; 3 hari kerja
yang hilang untuk

Halaman 28 dari 68

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang.


4 10% dari pemasukan tertagih tahunan
3 10-15%
2 15-25%
1 25-50%
0 > 50% dari pemasukan tertagih tahunan.

Keterangan

Penilaian ini dirancang untuk


membantu menetapkan keuntungan atas
investasi (ROI) dari investasi dalam
penguatan infrastruktur, dalam rangka
mengurangi beban kota untuk
pemulihan layanan setelah bencana.

5 Tidak ada layanan energi listrik yang hilang


bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada layanan energi listrik yang hilang
bahkan di bawah skenario ancaman paling
mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Bila suatu sistem komunikasi tidak


memiliki pemasukan tertagih (misalnya
jaringan radio swasta), hitung biaya
untuk penggantian sebagai % dari biaya
instalasi awal dari seluruh sistem.
Gunakan ambang batas yang sama
seperti di sebelah kiri.
Hilangnya hari layanan mengacu pada
layanan pasokan listrik utama, tidak
termasuk penggunaan listrik dari
pembangkit/generator cadangan.
Hilangnya layanan harus dinilai dalam
perbandingan dengan keadaan
normal:
- Jika layanan normal merupakan
layanan listrik 24 jam dalam satu
hari, maka hari-hari kerja yang
hilang adalah apapun yang
mengurangi ini;
- Jika layanan normal merupakan
layanan listrik kurang dari 24 jam
dalam satu hari, maka hari-hari
kerja yang hilang adalah apapun
yang semakin mengurangi jumlah
jam layanan dalam satu hari.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.3.2 Hari layanan aset


penting yang berisiko
hilang akibat kegagalan
energi/mati listrik.

Ukuran Indikatif
50% pengguna di kota
= faktor hilang 150%)
Faktor hari layanan
Aset Penting hilang
akibat mati listrik
(ECA). Jika:
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % dari aset-aset
penting yang
terpengaruh

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan


di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

4.3.3 Biaya pemulihan

Halaman 29 dari 68

Keterangan

Aset-aset listrik penting adalah salah


satu dari ini:
- Hal-hal mendasar untuk operasi
beberapa bagian jaringan energi
untuk kota;
- Hal-hal mendasar untuk
mendukung berfungsinya aset-aset
penting lain (misalkan instalasi
penjernihan air atau jalur kereta
api).
Hilangnya layanan mengacu pada
layanan dari pasokan listrik utama.

maka faktor ECA


hilang = a x b
(Contoh 1,5 hari
kerja yang hilang
untuk 10% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 15%; 3
hari kerja yang hilang
untuk 50% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 150%)
Biaya yang mungkin
timbul dari hilangnya
layanan dan
pemulihan sebagai %
dari pemasukan
tertagih tahunan

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Layanan dapat disediakan baik dari aset


yang bersangkutan sendiri atau melalui
suatu sistem alternatif/cadangan yang
telah dipersiapkan.

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang.


4 - 10% dari pemasukan tertagih tahunan
3 10-15%
2 15-25%
1 25-50%
0 - >50% dari pemasukan tertagih tahunan

Penilaian ini dirancang untuk


membantu menetapkan Keuntungan
atas Investasi (ROI) dari investasi
dalam penguatan infrastruktur, dalam
rangka mengurangi beban kota untuk
pemulihan layanan setelah bencana.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

4.4 Air, sanitasi

Hal/aspek yang Diukur


4.4.1 Hari layanan
pelanggan yang berisiko
hilang.

Ukuran Indikatif
faktor hilang hari
layanan air/sanitasi.
Jika
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % pengguna yang
terpengaruh
maka faktor hilang
layanan air/sanitasi =
axb
(Contoh 1,5 hari
kerja yang hilang
untuk 10% pengguna
di kota = faktor hilang
15%; 3 hari kerja
yang hilang untuk
50% pengguna di kota
= faktor hilang 150%)

Halaman 30 dari 68

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar > 200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Keterangan
Hilangnya layanan mengacu pada
layanan sistem air atau sanitasi utama
untuk kelurahan atau kota, jika ada. Ini
tidak mencakup penggunaan pasokan
cadangan atau sistem sanitasi bergerak.
Jika pasokan utama berupa sistem
pasokan air atau sanitasi setempat (mis.
sumur atau septic tank keluarga), ini
lebih tangguh bencana daripada satu
sistem tunggal untuk seluruh kota.
Hilangnya layanan perlu dinilai dalam
perbandingan dengan keadaan normal.
Sebagai contohnya:
- Jika layanan normal berupa air
layak minum yang tersedia untuk
setiap rumah, 24 jam setiap hari maka layanan yang hilang dihitung
sebagai tidak adanya atau
berkurangnya layanan ini;
- Jika layanan normal berupa air
yang tersedia untuk mencuci tetapi
tidak untuk diminum, 24 jam
setiap hari - maka layanan yang
hilang dihitung relatif terhadap ini;
- Jika layanan normal bukan salah
satu dari hal di atas tetapi hanya
beberapa jam setiap harinya,
kehilangan dihitung relatif
terhadap jumlah jam normal ini
yakni, di mana pengguna
mengalami lebih banyak lagi
pengurangan jam layanan sampai
layanan dipulihkan;
- Jika normal adalah air dari pipa
atau toilet umum setempat,
kehilangan dihitung relatif
terhadap ini - faktor hilang

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan
dihitung sebagai estimasi jumlah
rumah tangga yang menggunakan
air pipa atau toilet umum yang
terpengaruh.
- Jika normal untuk kelurahan
tidak mencakup sanitasi sama
sekali, fokuskan perhitungan pada
air saja dan beri skor untuk itu.

4.4.2 Hari layanan aset


penting (misalnya,
layanan rumah sakit atau
aset-aset penting lainnya)
yang berisiko hilang
akibat tidak tersedianya
air atau sanitasi.

Faktor hilang hari


layanan aset penting
akibat air/sanitasi
(WCA). Jika:
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % dari aset
penting yang
terpengaruh
maka faktor hilang
WCA = a x b
(Contoh 1,5 hari
kerja yang hilang
untuk 10% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 15%; 3
hari kerja yang hilang
untuk 50% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 150%)

Halaman 31 dari 68

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan


di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Aset-aset air atau sanitasi yang penting


merupakan salah satu dari ini:
- Hal-hal mendasar yang penting
bagi beroperasinya beberapa
bagian dari sistem air atau sanitasi
kota;
- Hal-hal mendasar yang penting
bagi berfungsinya beberapa aset
penting kota lainnya, misalkan
rumah sakit.
Hilangnya layanan mengacu pada
layanan dari sistem air atau sanitasi
utama untuk kelurahan atau kota,
sebagaimana di atas.
Layanan dapat disediakan baik dari aset
yang bersangkutan sendiri atau melalui
suatu sistem alternatif/cadangan yang
telah dipersiapkan.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur


4.4.3 Biaya pemulihan
layanan

4.5 Gas (bila


ada)

4.5.1 Keamanan dan


integritas sistem gas (bila
ada)

4.5.2 Hari-hari layanan


pelanggan yang berisiko
hilang.

Skala Ukuran Indikatif

Biaya yang mungkin


timbul dari hilangnya
layanan dan
pemulihan sebagai %
dari pemasukan
tertagih tahunan
Penggunaan pipa anti
patah di kawasan
rawan gempa atau
banjir, dan
pemasangan
kemampuan mati
otomatis.

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang.


4 10% dari pemasukan tertagih tahunan
3 10-15%
2 15-25%
1 25-50%
0 >50% dari pemasukan tertagih tahunan.
5 Penggunaan penuh: setiap properti memiliki
fitur mati otomatis dan menggunakan 100% pipa
anti patah.
4 >90% dari properti; 90% pipa anti patah.
3 75-90% dalam kedua hal di atas;
2 50-75% dalam kedua hal di atas
1 1-50% dalam kedua hal di atas
0 0% dalam kedua hal di atas.
5 Tidak ada layanan gas yang hilang bahkan di
bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada layanan gas yang hilang bahkan di
bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Faktor hilang layanan


gas. Jika:
a = estimasi # hari
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % pengguna yang
terpengaruh
maka faktor hilang
layanan gas = a x b

4.5.3 Hari layanan aset


penting yang berisiko
hilang akibat kegagalan
pasokan gas.

(Contoh 1,5 hari


kerja yang hilang
untuk 10% pengguna
di kota = faktor hilang
15%; 3 hari kerja
yang hilang untuk
50% pengguna di kota
= faktor hilang 150%)
Faktor hilang layanan
aset penting akibat
kegagalan gas Jika:
a = estimasi # hari

Halaman 32 dari 68

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Keterangan
Penilaian ini dirancang untuk
membantu menetapkan Keuntungan
atas Investasi (ROI) dari investasi
dalam penguatan infrastruktur, dalam
rangka mengurangi beban kota untuk
pemulihan layanan setelah bencana.
Pipa anti patah: pipa PVC atau yang
sejenisnya.
Jika tidak ada sistem gas utama
penilaian aspek ini tidak perlu
dilakukan.
Hilangnya layanan mengacu pada
tempat-tempat pelanggan yang
menggunakan pasokan gas melalui
pipa.
Jika pasokan gas utama dalam bentuk
tabung gas, ini akan lebih tangguh
terhadap bencana dibandingkan
pasokan melalui pipa. Gas dalam
tabung dibahas pada bagian pasokan
bahan bakar di bawah.
Hilangnya layanan perlu dinilai
dalam perbandingan dengan keadaan
normal misalnya, adanya penurunan
tekanan gas signifikan dibandingkan
dengan tingkat tekanan gas dalam
situasi normal.
.

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan


di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah

Aset-aset penting gas merupakan salah


satu dari di bawah ini:
- Hal-hal mendasar yang penting
bagi beroperasinya beberapa

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif
untuk memulihkan
layanan reguler di
kawasan
b = % dari aset-aset
penting yang
terpengaruh

Skala Ukuran Indikatif


skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

maka faktor hilang


GCA = a x b

4.5.4 Biaya pemulihan


layanan

4.6 Transportasi

4.6.1 Jalan raya layanan


sistem jalan yang berisiko
hilang
(akses jalan terputus
akibat bencana)

Halaman 33 dari 68

(Contoh 1,5 hari


kerja yang hilang
untuk 10% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 15%; 3
hari kerja yang hilang
untuk 50% dari asetaset penting di kota =
faktor hilang 150%)
Biaya yang mungkin
timbul dari hilangnya
layanan dan
pemulihan sebagai %
dari pemasukan
tertagih tahunan
Faktor hilang fungsi
jalan raya Jika:
a = km jaringan jalan
raya utama kota dan
daerah di sekitarnya
yang berisiko tak
dapat dilewati segala
jenis kendaraan
setelah kejadian
bencana
b = estimasi jumlah
hari yang dibutuhkan
sebelum jalan dibuka
kembali
c = panjang total jalan

SKOR
(0-5)

Keterangan
bagian sistem gas utama untuk
kota;
- Hal-hal mendasar yang penting
bagi berfungsinya beberapa aset
penting lain, misalnya gardu
pembangkit listrik.
Layanan dapat disediakan baik dari aset
yang bersangkutan sendiri atau melalui
suatu sistem alternatif/cadangan yang
telah dipersiapkan.

5 Tidak ada hari-hari kerja yang hilang.


4 10% dari pemasukan tertagih tahunan
3 10-15%
2 15-25%
1 25-50%
0 > 50% dari pemasukan tertagih tahunan.
5 Tidak ada layanan jalan raya yang hilang
bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada layanan jalan raya yang hilang
bahkan di bawah skenario ancaman paling
mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Penilaian ini dirancang untuk


membantu menetapkan Keuntungan
atas Investasi dari investasi dalam
penguatan infrastruktur, dalam rangka
mengurangi beban kota untuk
pemulihan layanan setelah bencana.
Hilangnya layanan mengacu pada
mobilitas jalan raya secara umum,
terutama pada kerusakan permukaan
jalan raya atau jembatan dan
terowongan, atau dari runtuhan puing
dari bangunan, tebing, dll.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan

di kota dan sekitarnya

4.6.2 Jalan raya


ketahanan akses dan jalurjalur evakuasi penting

maka faktor hilang


jalan = (a/c) x b
sebagai %
(Contoh sepanjang
10 km jalan utama
akan ditutup selama 2
hari, dari total 100 km
jalan raya = faktor
hilang jalan raya 20%
((10/100) x 2)
Faktor hilang layanan
aset penting jalan raya
(RCA) Jika:
a = kapasitas tampung
(kendaraan per jam)
untuk evakuasi/jalur
pasokan darurat ke
dan dari kota yang
berisiko tak dapat
dilewati setelah
kejadian bencana.
b = estimasi # hari
sebelum pembukaan
kembali
c = kapasitas tampung
(kendaraan per jam)
dari semua jalur
evakuasi/jalur
pasokan darurat
penting

5 Tidak ada layanan jalan raya yang hilang


bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada layanan jalan raya yang hilang
bahkan di bawah skenario ancaman paling
mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Penilaian hilangnya layanan jalan akses


dan jalur-jalur evakuasi yang penting
jika mungkin sebaiknya juga mencakup
estimasi dampak yang mungkin timbul
dari kemacetan lalu lintas pada jaringan
jalan akses atau tingkat evakuasi.

maka faktor hilang


RCA = (a/c) x b
sebagai %
(Contoh jalur
dengan kapasitas

Halaman 34 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.6.3 Kereta api/ kereta


komuter layanan sistem
kereta api yang berisiko
hilang

Ukuran Indikatif
tampung 1.000
kendaraan per jam
akan ditutup selama 3
hari, dari total
kapasitas tampung
pada semua jalur
evakuasi/pasokan
darurat sebanyak
2.000 kendaraan per
jam = faktor hilang
RCA 150%
((1000/2000) x 3)
Faktor hilang layanan
kereta api (untuk
kereta api gunakan
ton; untuk kereta
komuter gunakan
penumpang). Jika:
a = kapasitas tampung
(ton atau penumpang
per hari) jaringan KA
kota yang terpengaruh
b = estimasi # hari
sebelum pembukaan
kembali
c = kapasitas tampung
(ton per hari per jam)
semua jaringan KA di
kota.

Skala Ukuran Indikatif

5 Tidak ada layanan kereta api yang hilang


bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada layanan kereta api yang hilang
bahkan di bawah skenario ancaman paling
mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

SKOR
(0-5)

Keterangan

Jalur KA listrik rentan terhadap mati


listrik (lihat di atas); dan KA diesel
rawan terhadap kelangkaan bahan bakar
(lihat bawah).
Jika tidak ada jaringan KA, penilaian
aspek ini tidak perlu dilakukan.

maka faktor hilang


RCA = (a/c) x b
sebagai %
Contoh jaringan KA
dengan kapasitas
10.000 ton atau
penumpang per hari
kemungkinan akan

Halaman 35 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.6.4 Bandar Udara

Ukuran Indikatif
ditutup selama 2 hari,
dari total kapasitas
seluruh jaringan KA
sebesar 15.000 ton
atau penumpang per
hari = faktor hilang
RCA 133%
((10000/15000) x 2).
Faktor hilang fungsi
Bandara. Jika:
a = estimasi #
penerbangan per hari
yang dapat masukkeluar setelah
bencana
b = maksimum #
penerbangan per hari
dalam situasi normal
c = estimasi # hari
sebelum pemulihan
kapasitas penuh

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

5 Tidak ada fungsi bandara yang hilang bahkan


di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada fungsi bandara yang hilang bahkan
di bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-25% di bawah
skenario ancaman yang paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 25-100% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 100-200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >200% di bawah
skenario ancaman paling mungkin.

Keterangan

Jika tidak ada bandara, penilaian aspek


ini tidak perlu dilakukan.
Jika ada banyak bandara, gabungkan
kapasitas dan skor mereka. Bandara
harus mampu didarati pesawat komersil
atau pesawat militer tidak perlu
menilai landasan-landasan kecil.

maka faktor hilang


fungsi Bandara =
(a/b) x c sebagai %
Contoh: jika dalam
satu hari ada 80
penerbangan yang
dapat masuk dan
keluar setelah
bencana, dibanding
dengan maks. 100
dalam situasi normal,
dan dibutuhkan 2 hari
untuk memulihkan
kapasitas penuh,
maka faktor hilang
layanan bandara
adalah sebesar 160%

Halaman 36 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur


4.6.5 Pelabuhan
Sungai/Laut

Ukuran Indikatif
((80/100) x 2).
Faktor hilang fungsi
pelabuhan sungai/laut.
Jika:
a = estimasi #
docking per hari yang
mungkin dilakukan
setelah bencana
b = # docking
maksimum per hari
dalam operasi normal
c = estimasi # hari
sebelum pemulihan
kapasitas penuh,

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan

Untuk setiap pelabuhan:


5 Tidak ada fungsi pelabuhan yang hilang,
bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada fungsi pelabuhan yang hilang,
bahkan di bawah skenario ancaman paling
mungkin
3 0,1-1 hari di bawah skenario ancaman
paling mungkin
2 1-2 hari di bawah skenario ancaman paling
mungkin
1 2-5 hari di bawah skenario ancaman paling
mungkin
0 - > 5 hari

Jika tidak ada pelabuhan sungai atau


laut, penilaian aspek ini tidak perlu
dilakukan.

5 Tidak ada layanan yang hilang bahkan di


bawah skenario paling parah
4 Tidak ada layanan yang hilang bahkan di
bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-10% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 20% di bawah skenario

Tidak perlu dinilai bila tidak ada.

maka faktor hilang


fungsi pelabuhan
sungai/laut = (a/b) x c
sebagai %

4.6.6 Transportasi umum


lain

Halaman 37 dari 68

(Contoh jika dalam


satu hari bisa 5 kali
docking setelah
bencana, dibanding
dengan maks. 8 kali
dalam situasi normal,
dan dibutuhkan 2 hari
untuk memulihkan
kapasitas penuh,
maka faktor hilang
fungsi pelabuhan
adalah 125% ((5/8) x
2).
(Bis dan taksi yang
efektif tercatat dalam
ukuran-ukuran jalan
raya di atas).

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

4.7 Hukum dan


Ketertiban,
Petugas tanggap
darurat

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

4.7.1 Perlindungan asetaset hukum dan


ketertiban, petugas
tanggap darurat.

Faktor hilang aset


penting Hukum dan
Ketertiban (LOCA).
Jika:

(keberfungsian sarpras
dan layanan kedaruratan)

a = estimasi # asetaset penting hukum


dan ketertiban yang
tak dapat beroperasi
setelah kejadian
b = total # aset-aset
penting hukum dan
ketertiban

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 30% di bawah skenario
ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar >30% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
5 Tidak ada fungsi aset hukum dan ketertiban
yang hilang bahkan di bawah skenario ancaman
yang paling parah
4 Tidak ada fungsi aset hukum dan ketertiban
yang hilang bahkan di bawah skenario ancaman
paling mungkin
3 Faktor hilang sebesar 1-10% di bawah
skenario ancaman paling mungkin
2 Faktor hilang sebesar 20% di bawah skenario
ancaman paling mungkin
1 Faktor hilang sebesar 30% di bawah skenario
ancaman paling mungkin
0 Faktor hilang sebesar > 30% di bawah
skenario ancaman paling mungkin

maka faktor hilang


WCA = a/b sebagai %

4.7.2 Ketangguhan
bencana sistem penjara

Halaman 38 dari 68

(Catatan hilangnya
hari penggunaan tidak
relevan di sini karena
ini berupa aset yang
kemungkinan besar
sangat diperlukan
segera setelah
kejadian)
Kemampuan sistem
penjara untuk
bertahan menghadapi
skenario ancaman
paling mungkin dan
ancaman paling
parah, tanpa
membebaskan atau
melukai tahanan.

Keterangan

Aset-aset hukum dan ketertiban/


tanggap darurat yang penting termasuk:
- Kendaraan (pemadam kebakaran,
ambulans, kendaraan kepolisian)
- Helikopter dan pesawat
- Pasokan pangan darurat dan suplai
pertolongan pertama;
- Tempat evakuasi darurat;
- Generator cadangan;
- (Sistem komunikasi lihat di atas)
- (Pusat operasi lihat bawah)
- (Bangunan-bangunan utama lihat
bawah);
- (Sistem TI penting lihat bawah).
Layanan dapat disediakan baik dari aset
yang bersangkutan sendiri atau melalui
suatu sistem alternatif/cadangan yang
telah dipersiapkan.

Di bawah skenario ancaman paling parah:


5 Tidak ada kerugian
4 Beberapa kerusakan kecil pada fasilitas
mungkin terjadi tidak ada korban tewas atau
hilangnya penjagaan
3 Kerusakan signifikan pada fasilitas mungkin
terjadi tetapi tidak ada korban tewas atau
hilangnya penjagaan.
2 Kerusakan signifikan pada fasilitas dan
kemungkinan risiko korban tewas atau hilangnya

Termasuk sel-sel tahanan kepolisian


atau fasilitas tahanan lainnya serta
penjara.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

4.8 Operasi
Administrasi

Hal/aspek yang Diukur

4.8.1 Jaminan kelanjutan


semua fungsi administrasi
penting.
(antara lain kantor
kelurahan, kantor
pemerintah)

Ukuran Indikatif

Estimasi # hari
gangguan terhadap
layanan administrasi
yang penting di
bawah skenario
ancaman paling
mungkin dan paling
parah, karena adanya
fasilitas berlebih, staf
pendukung, dll.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


penjagaan
1 Kerusakan signifikan pada fasilitas dan
kemungkinan risiko korban tewas atau hilangnya
penjagaan yang signifikan.
0 Kegagalan umum yang meluas dalam
menjaga tahanan dengan aman
5 Tidak ada gangguan terhadap layanan bahkan
di bawah skenario ancaman paling parah
4 Tidak ada gangguan terhadap layanan di
bawah skenario ancaman paling mungkin
3 Gangguan kecil (beberapa jam atau kurang)
di bawah skenario ancaman paling mungkin
2 Beberapa gangguan signifikan selama 48 jam
atau kurang di bawah skenario ancaman paling
mungkin
1 Gangguan signifikan selama 48 jam 5 hari
di bawah skenario ancaman paling mungkin
0 Kegagalan umum dalam layanan selama > 5
hari

Keterangan

Fungsi-fungsi administrasi penting


akan mencakup hal-hal yang secara
langsung mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat atau individu. Sebagai
contohnya:
- Pembayaran kupon makanan atau
tunjangan pengangguran;
- Kantor-kantor perumahan;
- Pelaporan kerusakan setelah
bencana;
- Pengumpulan dan pengolahan
sampah (dampak dari penutupan
jalan tercakup di atas).
(Layanan kesehatan dan pendidikan
lihat Langkah Mendasar 5).
Sistem TI yang penting lihat bawah)

4.9 Sistem
Komputer dan
Data

4.9.1 Jaminan kelanjutan


sistem komputer dan data
yang penting bagi
kelanjutan pemerintahan.

Halaman 39 dari 68

% aplikasi penting
dan data-data terkait
(termasuk arsip
layanan-layanan
sosial dan arsip
personal lainnya)
dapat dilihat, dan
mudah diakses dari
situs yang jauh di
luar.

5 Semua aplikasi penting dan data diback-up


secara rutin dan dapat diproses dalam 1 jam dari
situs luar yang tidak rentan terhadap kejadian
apapun yang mempengaruhi kota
4 90% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
3 80% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
2 70% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
1 60% atau lebih dari aplikasi penting, dengan

Penilaian gangguan diterapkan pada


tingkat kelurahan, misalnya dengan
penutupan atau kerusakan kantor-kantor
kelurahan.
Penilaian ini difokuskan pada sistem
komputer yang dibutuhkan untuk
fungsi-fungsi administrasi penting yang
teridentifikasi di atas.
(Komunikasi ketangguhan bencana
lihat di atas).
(Data Kesehatan dan Pendidikan lihat
Langkah Mendasar 5)

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

4.9.2 Jaminan kelanjutan


sistem komputer dan data
yang penting bagi
infrastruktur di atas.

Ukuran Indikatif

% aplikasi penting
dan kopi data terkait,
dan dapat diakses dari
situs luar.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


data terkait
0 Kurang dari 60% dari aplikasi penting,
dengan data terkait
5 Semua aplikasi penting dan data rutin di
back-up dan dapat diproses dalam 15 menit dari
situs di luar yang tidak rentan terhadap segala
bentuk kejadian yang mempengaruhi kota
4 90% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
3 80% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
2 70% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
1 60% atau lebih dari aplikasi penting, dengan
data terkait
0 Kurang dari 60% dari aplikasi penting,
dengan data

Keterangan

Penilaian ini difokuskan pada sistem


SCADA, PLCs, ruang pengendali,
logistik dan perencanaan sistem dan
sebagainya yang dibutuhkan untuk
memelihara operasi infrastrukturinfrastruktur di atas.
(Komunikasi ketangguhan bencana
lihat di atas).
(Data Kesehatan dan Pendidikan lihat
Langkah Mendasar 5)

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 4 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 40 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Membuat Infrastruktur Pendidikan dan Layanan Kesehatan Tangguh Bencana


Langkah Mendasar 5: Menilai keamanan semua fasilitas sekolah dan kesehatan dan meningkatkannya bila perlu.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai ketangguhan bencana fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan, yang dalam Sepuluh Langkah
Mendasar UN-ISDR dibahas terpisah dari infrastruktur lain; dan juga perlindungan data vital seperti arsip kesehatan dan pendidikan.
Latihan-latihan tanggap darurat di fasilitas sekolah dan kesehatan tercakup dalam Bagian 7.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: lokasi, kemungkinan terdampak dan rincian struktur dari setiap aset
pendidikan atau layanan kesehatan utama.
Subjek/Isu

5.1 Fasilitas
Pendidikan

SKOR
(0-5)

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

5.1.1 Keamanan struktural


fasilitas pendidikan

% dari struktur-struktur
fasilitas pendidikan yang
berisiko mengalami
kerusakan di bawah
skenario ancaman
paling mungkin dan
paling parah

5.1.2 Hilangnya waktu


belajar

Jumlah hari mengajar


hilang sebagai % dari
jumlah hari belajar total
dalam tahun akademik.

5 Tidak ada fasilitas pendidikan berisiko


bahkan di bawah skenario ancaman paling
parah
4 Tidak ada fasilitas pendidikan berisiko di
bawah ancaman paling mungkin
3 1-5% dari fasilitas pendidikan berisiko di
bawah ancaman paling mungkin
2 5-10% dari fasilitas pendidikan berisiko
di bawah ancaman paling mungkin
1 10-15% dari fasilitas pendidikan berisiko
di bawah ancaman paling mungkin
0 >15% dari fasilitas pendidikan berisiko di
bawah ancaman paling mungkin
5 Tidak ada hari belajar hilang
4 1% dari hari belajar tahunan hilang di
bawah skenario ancaman paling parah;
0,5% dari ancaman paling mungkin.
3 5% hari belajar tahunan hilang di bawah
skenario ancaman paling parah; 2,5% dari
ancaman paling mungkin.
2 10% hari belajar tahunan hilang di bawah
skenario paling parah; 5% dari ancaman
paling mungkin.

Halaman 41 dari 68

Keterangan
Beberapa sekolah mungkin dinilai
sebagai aset penting karena mereka
juga berfungsi sebagai tempat
evakuasi sementara lihat Langkah
Mendasar 3.

Proses belajar-mengajar dapat terus


dilaksanakan di fasilitas asli atau
fasilitas alternatif. Namun, penilaian
ini perlu menyertakan estimasi
dampak dari para guru yang mungkin
terluka atau tidak mampu bekerja
sementara.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

5.2 Layanan
kesehatan

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

5.1.3 Data Pendidikan

% dari data pendidikan


penting dan aplikasi
terkait dikopi di situs
luar.

5.2.1 Keamanan struktur


dan ketangguhan bencana
fasilitas layanan kesehatan
dan darurat

Hari ranjang yang


hilang estimasi #
ranjang berisiko x
jumlah hari hilang di
bawah skenario
ancaman paling
mungkin dan ancaman
paling parah.

(Staf/petugas tanggap
darurat lihat Langkah
Mendasar 9)
(Hari ranjang yang hilang
= bed day loss, potensi hari
rawat inap yang hilang)

Hari ranjang layanan


penting yang hilang:
estimasi # hari ranjang
untuk layanan penting
yang telah ditetapkan
(mis. gawat darurat, cuci
darah, ICU, dll.) yang

Halaman 42 dari 68

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


1 20% hari belajar tahunan hilang di bawah
skenario ancaman paling parah; 10% dari
ancaman paling mungkin.
0 > 20% hari belajar tahunan hilang di
bawah skenario paling parah; > 10% dari
ancaman paling mungkin.
5 Semua data pendidikan penting dan
aplikasi terkait diback-up secara rutin dan
dapat diproses dalam 24 jam dari situs luar
yang tidak rentan terhadap segala bentuk
kejadian yang mempengaruhi kota
4 90% atau lebih dari data pendidikan
penting, dengan aplikasi terkait
3 80% atau lebih dari data pendidikan
penting, dengan aplikasi terkait
2 70% atau lebih dari data pendidikan
penting, dengan aplikasi terkait
1 60% atau lebih dari data pendidikan
penting, dengan aplikasi terkait
0 Kurang dari 60% dari data pendidikan
penting, dengan aplikasi terkait
5 Tidak ada hari ranjang hilang bahkan di
bawah skenario ancaman paling parah.
4 Tidak ada hari ranjang hilang di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
3 1-5% hari ranjang tahunan hilang di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
2 5-10% hari ranjang tahunan hilang di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
1 10-15% hari ranjang tahunan hilang di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
0 >15% hari ranjang tahunan hilang di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
5 Tidak ada hari ranjang layanan penting
yang hilang bahkan di bawah skenario
ancaman paling parah
4 Tidak ada hari ranjang layanan penting
yang hilang di bawah skenario ancaman
paling mungkin
3 <2.5% hari ranjang layanan penting yang

Keterangan

(Komunikasi ketangguhan bencana


lihat Langkah Mendasar 4).

Layanan kesehatan dapat terus


diselenggarakan di fasilitas asli
asalkan fasilitas ini cukup tangguh
terhadap bencana, atau di fasilitas
alternatif yang telah ditunjuk (walau
pemindahan pasien biasanya tidak
diinginkan dan kelayakan tempat ini
setelah bencana juga perlu
dipertimbangkan).

Layanan kesehatan dapat terus


diselenggarakan di fasilitas asli
asalkan fasilitas ini cukup tangguh
terhadap bencana, atau di fasilitas
alternatif yang telah ditunjuk (walau
pemindahan pasien biasanya tidak
diinginkan dan kelayakan tempat ini

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

5.2.2 Rekam dan data


kesehatan

5.2.3 Ketersediaan layanan


kesehatan darurat termasuk
fasilitas dan stok suplai
medis darurat untuk
kebutuhan akut.

Halaman 43 dari 68

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

berisiko hilang di bawah


skenario ancaman
paling mungkin dan
ancaman paling parah.

hilang tahunan di bawah skenario ancaman


paling mungkin
2 2.5-5% hari ranjang layanan penting
yang hilang tahunan di bawah skenario
ancaman paling mungkin
1 5-7.5% hari ranjang layanan penting
yang hilang tahunan di bawah skenario
ancaman paling mungkin
0 >7.5% hari ranjang layanan penting yang
hilang tahunan di bawah skenario ancaman
paling mungkin
5 Semua data layanan kesehatan penting
dan aplikasi terkait diback-up secara rutin
dan dapat diproses dalam 24 jam dari situs
luar yang tidak rentan terhadap segala bentuk
kejadian yang mempengaruhi kota
4 95% atau lebih data layanan kesehatan
penting, dengan aplikasi terkait.
3 90% atau lebih data layanan kesehatan
penting, dengan aplikasi terkait.
2 85% atau lebih data layanan kesehatan
penting, dengan aplikasi terkait.
1 80% atau lebih data layanan kesehatan
penting, dengan aplikasi terkait.
0 Kurang dari 80% atau lebih data layanan
kesehatan penting, dengan aplikasi terkait.
5 100% korban terluka parah di bawah
skenario ancaman paling mungkin; dan
90% korban terluka parah di bawah
ancaman paling parah, dapat dirawat
dalam 6 jam.
4 100% korban terluka parah di bawah
skenario ancaman paling mungkin; dan
90% korban terluka parah di bawah skenario
ancaman paling parah, dapat dirawat
dalam 12 jam.
3 100% korban terluka parah di bawah
skenario ancaman paling mungkin; dan
90% korban terluka parah di bawah skenario
ancaman paling parah, dapat dirawat

% sistem data dan


aplikasi pasien dan
kesehatan terkait yang
disimpan dan dapat
diproses di lokasi yang
kemungkinan besar tidak
akan terpengaruh oleh
kejadian bencana.

Tersedianya kemampuan
layanan kesehatan akut
yang memadai untuk
menangani korbankorban terluka parah.

Keterangan
setelah bencana juga perlu
dipertimbangkan).

Data layanan kesehatan mencakup:


- Rekam medis dan sejarah
kesehatan pribadi
- Rekam gigi (dapat dibutuhkan
untuk identifikasi korban);
- Data operasional penting untuk
fasilitas layanan kesehatan.
(Komunikasi ketangguhan bencana
lihat Langkah Mendasar 4).
Hilangnya data perlu dinilai dalam
perbandingan dengan apa yang sudah
ada sebelum bencana.
Penilaian ini harus memperhitungkan
estimasi hari ranjang layanan penting
yang hilang di atas.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan

dalam 18 jam.
2 100% korban terluka parah di bawah
skenario ancaman paling mungkin; dan
90% korban terluka parah di bawah skenario
ancaman paling parah, dapat dirawat
dalam 24 jam.
1 100% korban terluka parah di bawah
skenario ancaman paling mungkin; dan
90% korban terluka parah di bawah skenario
ancaman paling parah, dapat dirawat
dalam 36 jam.
0 Lebih lama dari 36 jam, atau tidak ada
kemampuan layanan kesehatan darurat.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 5 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 44 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Menerapkan Perencanaan, Penggunaan Lahan dan Ijin Mendirikan Bangunan yang Sadar Risiko
Langkah Mendasar 6: Menerapkan dan menegakkan peraturan mendirikan bangunan dan prinsip-prinsip perencanaan penggunaan lahan
yang realistis dan memperhatikan risiko. Mengidentifikasi lahan yang aman untuk warga berpenghasilan rendah dan
mengembangkan upaya peningkatan hunian informal, sejauh memungkinkan.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai kekuatan dan efektivitas penggunaan zonasi dan peraturan terkait lahan, dan ijin mendirikan
bangunan. Perlindungan jasa-jasa ekosistem dibahas dalam Langkah Mendasar 8.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: penggunaan lahan, penduduk, tingkat pendapatan dan kegiatan
ekonomi di kota berdasarkan segmen; dan aturan-aturan mendirikan bangunan serta penerapannya properti demi properti.
Subjek/Isu

6.1 Penggunaan
lahan
efektivitas zonasi
penggunaan
lahan dalam
mencegah
peningkatan
keterpaparan
(Lihat juga
Langkah
Mendasar 8
tentang jasa-jasa
ekosistem)

Hal/aspek yang Diukur


6.1.1 Lahan pertanian
berisiko.

6.1.2 Kegiatan ekonomi


berisiko.

Halaman 45 dari 68

Ukuran Indikatif
% lahan pertanian
berisiko

a. % pekerjaan berisiko

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


5 Tidak ada lahan pertanian hilang di bawah
skenario ancaman paling parah.
4 Tidak ada lahan pertanian hilang di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
3 <2.5% lahan pertanian berisiko di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
2 2.5-5% lahan pertanian berisiko di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
1 5-7.5% lahan pertanian berisiko di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
0 - >7.5% lahan pertanian berisiko di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
5 Tidak ada kehilangan pekerjaan di bawah
skenario ancaman paling parah.
4 Tidak ada kehilangan pekerjaan di bawah
skenario ancaman paling mungkin
3 <2,5% pekerjaan menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin
2 2,5-5% pekerjaan menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin
1 5-7,5% pekerjaan menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin
0 - >7,5% pekerjaan menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin

Keterangan
Penilaian ini dimaksudkan untuk
difokuskan pada lahan pertanian yang
dibutuhkan untuk memberi makan
kota, tidak mencakup makanan impor
dari daerah atau negara lain.
Kehilangan untuk 6 bulan atau lebih
lama.
Efektivitas zonasi idealnya harus
divalidasi secara independen (lihat
juga Langkah Mendasar 3).
Pekerjaan menghadapi risiko dari
kerusakan pada lahan pertanian,
pabrik, kantor, dan sebagainya.
Kehilangan/tidak bekerja untuk 3
bulan atau lebih lama.
Efektivitas zonasi idealnya harus
divalidasi secara independen (lihat
juga Langkah Mendasar 3).

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif
b. % keluaran/output
bisnis yang berisiko

6.1.3 Potensi
pengungsian penduduk.

6.2 Ijin
mendirikan
bangunan

6.2.1 Adanya ijin


mendirikan bangunan
yang dirancang untuk
menangani risiko-risiko
yang teridentifikasi
dalam Langkah
Mendasar 3.

Halaman 46 dari 68

% penduduk yang
berisiko untuk terpaksa
mengungsi

Adanya ijin mendirikan


bangunan untuk semua
aset fisik.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


5 Tidak ada keluaran bisnis yang hilang di
bawah skenario ancaman paling parah.
4 Tidak ada keluaran bisnis yang hilang di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
3 <2.5% keluaran bisnis menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
2 2.5-5% keluaran bisnis menghadapi risiko
di bawah skenario ancaman paling mungkin.
1 5-7.5% keluaran bisnis risiko di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
0 - >7.5% keluaran bisnis menghadapi risiko di
bawah skenario ancaman paling mungkin.

5 Tidak ada pengungsian penduduk di bawah


skenario ancaman paling parah.
4 Tidak ada pengungsian penduduk di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
3 <2.5% pengungsian penduduk di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
2 2.5-5% pengungsian penduduk di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
1 5-7.5% pengungsian penduduk di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
0 - >7.5% pengungsian penduduk di bawah
skenario ancaman paling mungkin.
Ijin mendirikan bangunan yang akan menjamin:
5 Tidak ada kerusakan (sampai tingkat risiko
keamanan) di bawah skenario ancaman paling
parah.
4 Tidak ada kerusakan (sampai tingkat risiko
keamanan) di bawah skenario ancaman paling
mungkin.
3 Kerusakan <5% pada semua struktur fisik
dan aset-aset sampai tingkat risiko keamanan di
bawah skenario ancaman paling mungkin.
2 Kerusakan 5-10% pada semua struktur

Keterangan
Keluaran bisnis diukur dari segi
finansial. Penilaian ini juga mencakup
kehilangan akibat bisnis terpaksa
direlokasi, bahkan untuk sementara
waktu saja, akibat hancurnya tempat
atau fasilitas, kehilangan pasar, harihari kerja yang hilang dari kota atau
hilangnya waktu tenaga kerja karena
tidak dapat mencapai tempat kerja.
Kehilangan/tutup untuk 3 bulan atau
lebih lama.
Efektivitas zonasi idealnya harus
divalidasi secara independen (lihat
juga Langkah Mendasar 3).
Pengungsian selama 3 bulan atau lebih
lama karena rumah hancur atau tidak
dapat ditempati lagi, atau daerah di
mana rumah berada dianggap tidak
dapat ditempati lagi.
Penilaian ini juga perlu mencakup
permukiman yang tidak resmi dan
tidak direncanakan.
Efektivitas zonasi idealnya harus
divalidasi secara independen (lihat
juga Langkah Mendasar 3).
Ijin mendirikan bangunan harus
dievaluasi secara khusus dalam hal
kemampuannya untuk menghadapi
skenario ancaman paling mungkin
dan ancaman paling parah dalam
Langkah Mendasar 3.
Mungkin baik bila kota di bagi dalam
beberapa kawasan atau kelurahan.
Efektivitas ijin mendirikan bangunan

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

6.2.2 Penerapan ijin


mendirikan bangunan.

Ukuran Indikatif

Implementasi ijin
mendirikan bangunan
pada struktur-struktur
yang relevan.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


fisik dan aset-aset di bawah skenario ancaman
paling mungkin.
1 - Kerusakan 10-20% pada semua struktur
fisik dan aset-aset di bawah skenario ancaman
paling mungkin.
0 - Kerusakan >20% pada semua struktur fisik
dan aset-aset di bawah skenario ancaman
paling mungkin.
5 Ijin mendirikan bangunan 100%
diimplementasikan pada struktur yang sesuai
4 - Ijin mendirikan bangunan 90-100%
diimplementasikan pada struktur yang sesuai
3 Ijin mendirikan bangunan 80-90%
diimplementasikan pada struktur yang sesuai.
2 Ijin mendirikan bangunan 70-80%
diimplementasikan pada struktur yang sesuai.
1 Ijin mendirikan bangunan 70-80 %
diimplementasikan pada struktur yang sesuai.
0 Ijin mendirikan bangunan <70%
diimplementasikan pada struktur yang sesuai

Keterangan
idealnya harus divalidasi secara
independen (lihat juga Langkah
Mendasar 3).

Efektivitas ijin mendirikan bangunan


idealnya harus divalidasi secara
independen (lihat juga Langkah
Mendasar 3).
Penerapan ijin mendirikan bangunan
akan menjadi masalah khusus pada
permukiman yang tidak direncanakan.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 6 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 47 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Membangun Kesadaran dan Kapasitas Masyarakat


Langkah Mendasar 7: Menjamin agar program-program pendidikan dan pelatihan pengurangan risiko bencana tersedia di sekolah dan
masyarakat lokal.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai kelengkapan dan efektivitas semua kegiatan pendidikan dan penjangkauan untuk seluruh unsur
penduduk dan perekonomian kota. Pendidikan dan penjangkauan dapat berasal dari banyak sumber pemerintah kota, lembaga-lembaga lain,
LSM, gereja, dan lainnya.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: rincian program-program komunikasi; data survei dan riset pasar
tentang seberapa efektif pesan-pesan kunci dapat disimpan dan dipahami oleh para penerima; dan arsip-arsip pelatihan.
Subjek/Isu

7.1 Pendidikan
dan kesadaran

SKOR
(0-5)

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

7.1.1 Masyarakat yang


mendapatkan pendidikan
dan bahan-bahan/pesan
kesadaran bencana.

a. Adanya kampanye
hubungan masyarakat
(media) dan pendidikan
terpadu dengan pesan
yang terstruktur,
saluran-saluran
diseminasi, dan
penyampaian pesan.

5 Ada kampanye sistematik dan terstruktur


yang menggunakan setidaknya 6 media di
sebelah kanan, melalui mobilisasi kelurahan
(lihat Langkah Mendasar 1), dan penjangkauan
sekolah.
4 Kampanye menggunakan setidaknya 5
media/saluran di atas, termasuk 1 dari
mobilisasi kelurahan dan penjangkauan
sekolah.
3 Kampanye menggunakan setidaknya 4
media/saluran di atas; juga lebih condong
kepada yang kurang informatif seperti radio
dan pesan-pesan melalui poster.
2 Kampanye menggunakan 3 media/saluran
di atas; juga lebih condong kepada yang kurang
informatif seperti radio dan pesan-pesan
melalui poster.
1 Ad hoc tidak ada pendidikan dan
kampanye kesadaran yang terstruktur.
0 Tidak ada pendidikan yang berjalan.

Keterangan
Media dapat mencakup:
- Cetak buku, koran, leaflet,
selebaran;
- Bahan belajar-mengajar
sekolah dan perguruan tinggi;
- TV Iklan, film dokumenter,
siaran berita TV;
- Radio serupa dengan yang
untuk TV;
- Web website, iklan, isi pada
website kota;
- Mobile seperti untuk web
tetapi juga media sosial
Twitter, Facebook, Weebo, dll.;
mungkin perlu juga
menciptakan aplikasi spesial
untuk informasi ketangguhan
bencana kota;
- Poster di bangunan, bis,
kereta api, kantor-kantor kota.
Bahan-bahan dapat berasal dari
banyak lembaga dan sumber, tetapi

Halaman 48 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan
harus memiliki pesan-pesan yang
terkoordinasi.

b. Masyarakat mendapat
pesan ketangguhan

7.1.2 Validasi efektivitas


pendidikan.

7.2 Pelatihan

7.2.1 Ketersediaan,
keikutsertaan dalam
pelatihan.

Halaman 49 dari 68

Pengetahuan akan
skenario risiko dari
ancaman paling
mungkin dan
pengetahuan akan
respons utama serta
langkah-langkah
persiapan menyebar
luas di seluruh kota.
Diuji melalui survei
sampel.
a. Pelatihan ditawarkan
dan tersedia bagi
seluruh penduduk (dari
pemerintah kota,
relawan atau sumbersumber lain)

5 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali atau lebih per minggu.
4 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali per dua minggu.
3 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali per bulan.
2 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali per kuartal.
1 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali per enam bulan.
0 Seluruh masyarakat mendapat pesan ratarata 1 kali per tahun atau lebih buruk lagi.
5 Skenario ancaman paling mungkin, dan
respons serta persiapan terkait, tampak secara
umum diketahui oleh >90% responden yang
telah diverifikasi melalui jajak pendapat.
4 7590% diketahui.
3 50-75% diketahui.
2 25-50% diketahui.
1 10-25% diketahui.
0 <10% diketahui, atau tidak ada jajak
pendapat.
5 Kurikulum pelatihan lengkap tersedia untuk
semua, dikembangkan dari kebutuhan yang
telah diketahui atau diantisipasi.
4 Kurikulum pelatihan lengkap tersedia tetapi
tidak terlalu dikenal umum.
3 Kurikulum pelatihan tersedia tetapi masih
mengandung beberapa kesenjangan dan tidak
sepenuhnya dilaksanakan di seluruh kota.
2 Ada kelas-kelas pelatihan ad hoc yang
membahas beberapa isu dan diselenggarakan di

Sekolah dan perguruan tinggi dapat


menjadi saluran yang penting, juga
gereja, kelompok-kelompok di
kelurahan, perpustakaan.
Persentuhan terukur, misalnya,
melalui hitungan kunjungan
(website, mobile), statistik pemirsa
(TV, radio), hitungan kendaraan
yang lewat di jalan raya (yakni lalu
lintas yang melalui jalan raya yang
dipasangi poster), dan sebagainya.
Jika anggaran tersedia persentuhan
juga dapat divalidasi melalui survei.
Survei dapat disebar kepada banyak
sampel berbeda melalui telepon;
survei di ruang kelas; melalui surat;
tambahan saat rapat kota; sebagai
bagian yang dapat diisi pada leaflet
dan media cetak lainnya; dsb.

Penting untuk memadukan pelatihan


ke dalam kurikulum sekolah dan
perguruan tinggi.
(Lihat juga latihan Langkah
Mendasar 9)

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

b. % penduduk
menerima pelatihan
dalam setahun terakhir.

c. Frekuensi perulangan
pelatihan

7.3 Bahasa

7.3.1 Aksesibilitas
pendidikan dan pelatihan
bagi semua kelompok
pengguna bahasa di kota.

Halaman 50 dari 68

Tersedianya pendidikan
dan pelatihan dalam
semua bahasa yang
digunakan di kota.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


sebagian kawasan di kota.
1 Bahan pelatihan sudah kuno atau tidak tepat
dan belum akan dimutakhirkan.
0 - Tidak ada pelatihan.
5 5% atau lebih di semua kelurahan
4 2.5-5% di semua kelurahan
3 1-2.5% di semua kelurahan
2 0.5-1% di semua kelurahan
1 <0.5% di semua kelurahan
0 Tidak ada pelatihan.
5 Pelatihan penyegaran dan gladi darurat 6
bulanan di seluruh kota untuk semua peserta
yang telah dilatih.
4 Pelatihan penyegaran dan gladi darurat
tahunan di seluruh kota untuk semua peserta
yang telah dilatih.
3 Pelatihan penyegaran dan gladi darurat
tahunan tetapi mungkin tidak di seluruh kota
atau tidak menjangkau semua peserta.
2 Pelatihan penyegaran dan gladi darurat dua
tahunan tetapi mungkin tidak di seluruh kota
atau tidak menjangkau semua peserta.
1 Pelatihan penyegaran dan gladi darurat ad
hoc waktu, kehadiran dan isi tergantung pada
antusiasme organisasi lokal.
0 Tidak ada pelatihan penyegaran atau gladi
darurat.
5 Tersedia untuk 100% kelompok pengguna
bahasa dan 100% penduduk.
4 Tersedia untuk 95% penduduk, apapun
bahasanya.
3 Tersedia untuk 90% penduduk, apapun
bahasanya.
2 Tersedia untuk 85% penduduk, apapun
bahasanya.
1 Tersedia untuk 80% penduduk, apapun
bahasanya.
04 Tersedia untuk <80% penduduk, apapun
bahasanya.

Keterangan

Efektivitas pelatihan divalidasi


melalui latihan lihat Langkah
Mendasar 9

Lihat juga Langkah Mendasar 9.

Kota dengan banyak bahasa berbeda


perlu menetapkan pilihan bahasa
yang dapat menjangkau semua
orang sebagai bahasa pertama atau
bahasa kedua orang tersebut.
Validasi dibutuhkan untuk
menjamin agar 100% penduduk
dapat dijangkau dalam hal ini..

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 7 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 51 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Memperkuat dan Melindungi Jasa-jasa Ekosistem


Langkah Mendasar 8: Melindungi ekosistem dan penyangga-penyangga alamiah untuk mitigasi banjir, aliran badai dan ancaman-ancaman
lain yang membuat kota anda rentan. Beradaptasi dengan perubahan iklim dengan mengembangkan praktik-praktik pengurangan
risiko yang baik.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai sejauh mana kebijakan-kebijakan penggunaan lahan dan zonasi telah melindungi dan memperluas
jasa-jasa ekosistem (bila sesuai) yang dapat meningkatkan ketangguhan bencana kota, dan seberapa efektif ekosistem-ekosistem tersebut telah
dilindungi dalam praktiknya.
Fokus bagian ini adalah pada jasa-jasa ekosistem yang menawarkan manfaat langsung bagi kota, bahkan kalaupun mereka berasal dari tempat
yang jauh (misalnya penghijauan kawasan pegunungan yang dapat membantu mencegah banjir di kota-kota yang terletak di dataran rendah). Jasajasa ekosistem yang menawarkan manfaat terlalu umum, apalagi di tingkat planet (misalnya, es di kutub) tidak dibahas di sini.
Jasa-jasa ekosistem mungkin tidak dikenali atau bahkan diduga, dan perlu ada tenaga ahli untuk mengidentifikasinya. Namun, bila sungguhsungguh tidak ada jasa ekosistem yang mempengaruhi ketangguhan bencana kota anda, silahkan abaikan bagian ini.
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: dokumen penggunaan lahan dan zonasi, serta data luasan dan
kesehatan ekosistem terkait seperti diukur dengan indikator-indikator yang sesuai.
Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

8.1 Jasa-jasa
ekosistem

8.1.1 Kesadaran akan


peran jasa-jasa ekosistem
dalam ketangguhan
bencana kota.

Jasa-jasa ekosistem
diidentifikasi secara
spesifik, dan dikelola
sebagai aset penting.

Halaman 52 dari 68

Skala Ukuran Indikatif


5 Jasa-jasa ekosistem yang penting
diidentifikasi dan dipantau tahunan dengan
menggunakan seperangkat indikator
kesehatan/kinerja utama yang telah
ditetapkan.
4 Jasa-jasa ekosistem yang penting
diidentifikasi dan dipantau tahunan, tetapi
menggunakan ukuran yang kurang
sistematis.
3 Jasa-jasa ekosistem yang penting
diidentifikasi tetapi hanya ada pemantauan
ad hoc tidak ada upaya sungguh-sungguh
untuk mengamati kesehatannya dari waktu
ke waktu.
2 Beberapa jasa ekosistem dihilangkan
dari pemantauan sama sekali.

SKOR
(0-5)

Keterangan
Jasa-jasa ekosistem dapat mencakup:
- Bukit pasir, tanah gambut pesisir,
hutan bakau atau karang yang
melindungi terhadap aliran badai
dan tsunami;
- Penghijauan yang melindungi dari
banjir bandang, longsor;
- Saluran pembuangan alamiah,
daerah tanah berpasir dan rawarawa yang dapat melindungi
terhadap banjir sungai dan air
limpasan badai;
- Danau, sungai dan akuifer yang
memasok air;
- Neraca air yang, jika mengalami

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif


1 Identifikasi dan pemantauan jasa-jasa
ekosistem masih sedang disusun, atau sudah
ada tetapi sangat tidak memadai.
0 - Tidak ada pemantauan.

SKOR
(0-5)

Keterangan
penurunan, dapat mengakibatkan
kawasan dataran rendah atau
lahan reklamasi dapat turun ke
ketinggian di bawah permukaan
laut;
- Pohon-pohon yang mengurangi
efek panas perkotaan di pulau.
Layanan ekosistem mungkin dapat
berlokasi jauh dari kota, tetapi masih
relevan bagi ketangguhan bencananya:
misalkan, penghijauan di gunung
dapat mengurangi banjir yang
mempengaruhi kota di dataran banjir
yang letaknya puluhan kilometer di
bawahnya.

8.1.2 Kesehatan
ekosistem
(keberlanjutan fungsifungsi ekosistem)

Halaman 53 dari 68

Perubahan dalam
kesehatan, luasan atau
manfaat setiap layanan
ekosistem dalam 5
tahun terakhir.

5 Peningkatan kesehatan dan kinerja


seluruh bagian pada jasa-jasa ekosistem
penting
4 Setidaknya status netral di seluruh
bagian, dengan beberapa peningkatan pada
sejumlah kasus.
3 Status netral pada rata-rata bagian
beberapa peningkatan tetapi diimbangi oleh
beberapa penurunan.

Banyak jasa ekosistem mengurangi


juga tekanan-tekanan kronis
misalnya, lahan gambut membantu
menyerap polusi udara; hutan-hutan
juga membantu memperbaiki polusi
udara, dsb. Bila tekanan-tekanan
kronis telah menurunkan ketangguhan
bencana kota (misalnya, di mana
polusi mengurangi jumlah air yang
tersedia saat kemarau atau di mana
kekurangan serangga pendorong
penyerbukan/polinasi mengurangi
pasokan makanan), jasa ekosistem
terkait juga harus dipantau.
Ukuran akan mencakup luasan,
kesehatan (mungkin dalam bentuk
keanekaragaman hayati spesies yang
ada) dan kapasitas fungsi penyangga.
Ukuran akan spesifik untuk setiap
ekosistem dan harus disusun oleh
ilmuwan ahli atau pakar teknis yang
bekerja dalam bidang terkait.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

8.1.3 Dampak kebijakan


penggunaan lahan dan
kebijakan-kebijakan lain
pada jasa-jasa ekosistem

Ukuran Indikatif

Tidak adanya kebijakan


atau kebijakan
penggunaan lahan dapat
memperlemah jasa-jasa
ekosistem.

Skala Ukuran Indikatif


2 Ada penurunan meluas dalam status
layanan ekosistem.
1 Ada degradasi parah yang meluas dalam
hal status yang diketahui atau diduga.
0 Kerusakan fatal terhadap beberapa atau
banyak jasa ekosistem utama.
5 Kebijakan penggunaan lahan sangat
mendukung jasa-jasa ekosistem penting dan
sepenuhnya ditegakkan.
4 - Kebijakan penggunaan lahan sangat
mendukung jasa-jasa ekosistem penting dan
pada umumnya ditegakkan.
3 - Kebijakan penggunaan lahan
mendukung tetapi tidak sepenuhnya
ditegakkan.
2 Kebijakan penggunaan lahan (atau tidak
adanya kebijakan) dapat membawa atau
telah membawa pada kerusakan dalam satu
atau lebih jasa-jasa ekosistem penting.
1 Kebijakan penggunaan lahan (atau tidak
adanya kebijakan) telah menimbulkan
degradasi meluas pada jasa-jasa ekosistem.
0 Kebijakan penggunaan lahan (atau tidak
adanya kebijakan) dapat membawa atau
telah membawa pada kehancuran total jasajasa ekosistem penting.

SKOR
(0-5)

Keterangan

Penilaian ini melengkapi penilaian


zonasi penggunaan lahan dalam
Langkah Mendasar 6.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 8 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 54 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Membangun Sistem Peringatan dan Melatih Kesiapsiagaan


Langkah Mendasar 9: Membangun sistem peringatan dini dan kapasitas manajemen kedaruratan di kota dan dan mengadakan latihan
kesiapsiagaan masyarakat secara rutin.
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai efektivitas:
-

sistem peringatan dini untuk kedaruratan, bila secara teknis memungkinkan (saat ini belum memungkinkan untuk gempa bumi misalnya);
simulasi dan pelatihan manajemen kedaruratan;
pelaksanaan latihan bagi masyarakat.

Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini (kemungkinan berasal dari banyak organisasi dan lembaga) akan mencakup: sistem
peringatan dini apa yang ada dan siapa yang dijangkau oleh sistem ini; rencana dan prosedur manajemen kedaruratan yang secara spesifik
mempertimbangkan dampak skenario pada bagian 3; dokumen petugas tanggap darurat staf dan peralatan kemampuan; catatan-catatan latihan
dan praktik-praktik; identifikasi sistem di mana interoperabilitas dengan lembaga-lembaga lain menjadi penting dan standar-standar yang diadopsi;
serta catatan-catatan evaluasi, pembelajaran dan peningkatan yang dilakukan.
Subjek/Isu

9.1 Sistem
peringatan dini

Hal/aspek yang Diukur


9.1.1 Keberadaan dan
efektivitas sistem
peringatan dini.

Halaman 55 dari 68

Ukuran Indikatif
a. Panjang waktu dan
kehandalan peringatan
untuk membantu
mengambil tindakan.

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


5 Peringatan ada untuk semua ancaman yang
relevan bagi kota, dan memberi cukup waktu
untuk reaksi (sejauh teknologi memungkinkan).
Peringatan dipandang handal dan spesifik bagi
kota.
4 Peringatan ada tetapi waktu peringatan
mungkin kurang daripada yang dapat diberikan
oleh teknologi termutakhir. Peringatan
dipandang handal dan spesifik bagi kota.
3 Beberapa ancaman, terutama gempa bumi,
dikecualikan dan waktu peringatan mungkin
kurang daripada yang dapat diberikan oleh
teknologi termutakhir. (Jika gempa bumi
menjadi satu-satunya ancaman kota anda, skor
0).
2 Waktu peringatan kurang daripada yang
dapat diberikan oleh teknologi termutakhir dan
mungkin juga ada beberapa peringatan positif
yang tidak benar, sehingga kehandalan
peringatan mungkin dipertanyakan.

Keterangan
Teknologi peringatan bencana
berkembang pesat, baik dalam hal
penilaian risiko jangka panjang
(misalnya risiko cuaca di musim
yang akan datang) dan periode
notifikasi serta pemutakhiran
frekuensi untuk suatu kejadian
spesifik (misalnya kemajuan
gelombang banjir dari hulu ke hilir
sungai, risiko longsor, atau
peringatan tornado).
Peringatan yang telah meningkat
memungkinkan penyempurnaan
penilaian risiko dalam Langkah
Mendasar 3, misalnya, dengan
membuat warga dapat
mempersiapkan diri dengan lebih
baik atau memungkinkan lebih
banyak orang untuk menjauh dari

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif


1 Peringatan dipandang sebagai ad hoc dan
tak dapat diandalkan. Kemungkinan besar
hanya akan diabaikan.
0 Tidak ada peringatan.

b. Jangkauan peringatan
apakah 100%
penduduk terdampak
menerimanya?

9.2 Rencana
manajemen
kejadian
bencana

9.2.1 Adanya rencana


tanggap darurat yang
memadukan petugas
tanggap darurat
profesional dan organisasi
berbasis masyarakat.
(Untuk respons pasca
kejadian lihat Langkah
Mendasar 10)

Halaman 56 dari 68

Adanya rencana yang


disusun untuk
menangani skenario
ancaman paling
mungkin terjadi dan
ancaman paling
parah, yang dibagikan
dan ditandatangani
oleh semua pelaku
terkait (termasuk
organisasi-organisasi
warga)

5 100% terjangkau.
4 90-100% terjangkau.
3 80-90% terjangkau.
2 70-80% terjangkau.
1 50-70% terjangkau..
0 < 50% terjangkau (atau tidak ada
peringatan lihat di atas).
5 Ada rencana lengkap, yang dikaitkan
dengan skenario pada Langkah Mendasar 3.
Rencana-rencana ini telah diuji dalam
kedaruratan sesungguhnya.
4 Rencana lengkap ada seperti di atas, tetapi
mungkin belum sepenuhnya teruji.
3 Rencana ada tetapi tidak dikaitkan dengan
skenario pada Langkah Mendasar 3.
2 Rencana ada tetapi tidak lengkap atau
masih banyak kekurangan.
1 Rencana ada tetapi masih memiliki
kelemahan-kelemahan besar.
0 Tidak ada rencana.

Keterangan
jalur bencana.
Namun, walaupun hal-hal tersebut
banyak menjadi pusat perhatian dari
penelitian-penelitian terbaru, sistem
peringatan gempa bumi yang baik
sampai saat ini belum tersedia untuk
tujuan-tujuan praktis. Jika gempa
bumi merupakan satu-satunya
ancaman di kota anda, skor 0.
Peringatan harus disampaikan dalam
periode maksimum yang mungkin
melalui banyak media, termasuk
telepon, TV, radio, web, maupun
sirine.
Rencana manajemen kedaruratan
perlu mencakup:
Komando dan kontrol
koordinasi dengan lembagalembaga dan kota-kota lain,
peran, tanggung jawab (lihat
Langkah Mendasar 1);
Evakuasi (termasuk rumah
sakit, penjara, dll.);
Sistem komunikasi;
Manajemen aset penting
(termasuk rantai kegagalan
yang mungkin timbul lihat
Langkah Mendasar 4);
Respons medis;
Respons hukum dan ketertiban;
Respons kebakaran dan
penyelamatan;
Informasi bagi masyarakat;
Skenario triase;
Pemaduan kontribusi dari
warga/organisasi berbasis

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan
masyarakat.

9.3 Kebutuhan
staf/petugas
tanggap darurat

9.3.1 Kapasitas gerak


cepat kepolisian, juga
untuk mendukung tugas
para petugas tanggap
darurat

Kapasitas cadangan
atau para-profesional
yang memadai untuk
memelihara hukum dan
ketertiban di bawah
skenario ancaman
paling parah dan
ancaman paling
mungkin, selain untuk
mendukung beban kerja
para petugas tanggap
darurat.

9.3.2 Identifikasi petugas


tanggap darurat tambahan
(back-up) dan kebutuhan
staf, ketersediaan
termasuk pemadam
kebakaran, ambulans,
layanan kesehatan,
dukungan kelurahan, dll.

Kebutuhan staf
dirumuskan untuk
skenario ancaman
paling mungkin dan
ancaman paling
parah.

Halaman 57 dari 68

5 Kapasitas gerak cepat ada dan telah diuji


baik melalui kejadian sebenarnya atau latihan
untuk skenario dalam Langkah Mendasar 3
cakupan semua kelurahan akan dapat dicapai
dalam 4 jam.
4 Kapasitas gerak cepat secara nominal
memadai tetapi belum teruji.
3 Kapasitas gerak cepat ada tetapi diketahui
atau diduga masih mengandung kekurangankekurangan kecil, mungkin dalam hal lokasi,
jumlah. Cakupan semua kelurahan dalam 4-12
jam.
2 Cakupan semua kelurahan dalam 12-48
jam.
1 Cakupan semua kelurahan dalam 48-72
jam.
0 Tidak ada kapasitas gerak cepat.
5 Kebutuhan telah dirumuskan, baik dari
kejadian sesungguhnya atau dari latihan untuk
skenario dalam Langkah Mendasar 3, dengan
mempertimbangkan peran para relawan.
4 Kebutuhan telah dirumuskan tanpa
mengacu pada skenario terakhir.
3 Beberapa Kebutuhan telah dirumuskan
tetapi masih ada kesenjangan untuk profesi
tertentu atau untuk daerah tertentu di kota.
2 Perumusan kebutuhan masih mengandung
kelemahan-kelemahan yang lebih serius.
1 Perumusan kebutuhan pada dasarnya masih
bersifat nominal atau dugaan.
0 Tidak ada perumusan kebutuhan (atau tidak
ada rencana lihat di atas).

Unsur-unsur rencana manajemen


kedaruratan dapat dihubungkan
dengan, dan diuji melalui, rencana
kejadian-kejadian biasa seperti
kompetisi olah raga, karnaval atau
parade-parade (lihat bawah).
Kapasitas ini dapat berasal dari
lembaga-lembaga lain seperti
angkatan bersenjata atau pertahanan
sipil tetapi perlu dikonfirmasi
melalui nota kesepahaman atau
sejenisnya.

Standar-standar tanggap darurat


nasional yang berbeda mungkin
berlaku dalam bidang ini.
Bagian dari kapasitas ini dapat
berasal dari lembaga-lembaga lain
seperti angkatan bersenjata atau
pertahanan sipil.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

9.4 Kebutuhan
peralatan dan
pasokan bahan
bantuan

Hal/aspek yang Diukur

9.4.1 Identifikasi
kebutuhan peralatan dan
pasokan, serta
ketersediaan peralatan.

Skala Ukuran Indikatif

Estimasi kekurangan
staf/petugas tanggap
darurat per kebutuhan
yang dirumuskan
potensial berasal dari
banyak sumber. Nota
kesepahaman sudah ada
untuk sumber-sumber
yang tidak berasal dari
pemerintah kota,
terutama dari sektor
swasta.

5 - Staf dan petugas tanggap diketahui tersedia


baik dari kejadian nyata atau latihan untuk
skenario dalam Langkah Mendasar 3, sesuai
dengan kebutuhan yang dirumuskan untuk
skenario ancaman paling parah.
4 - Staf dan petugas tanggap diketahui tersedia
sesuai dengan kebutuhan yang dirumuskan
untuk skenario ancaman paling mungkin.
3 Kekurangan <5% dari jumlah staf yang
idealnya tersedia di bawah skenario ancaman
paling mungkin.
2 Kekurangan 5-10% dari jumlah staf yang
idealnya tersedia.
1 Kekurangan >10% dari jumlah staf yang
idealnya tersedia.
0 - Tidak ada kebutuhan yang dirumuskan
lihat di atas.
5 Kebutuhan dirumuskan, dikaitkan dengan
skenario pada Langkah Mendasar 3, dan
mempertimbangkan peran relawan.
4 Kebutuhan dirumuskan tanpa
mempedulikan skenario terakhir
3 Beberapa kebutuhan dirumuskan tetapi
masih ada beberapa kekurangan untuk profesi
tertentu atau untuk daerah tertentu di kota.
2 Perumusan kebutuhan mengandung
kelemahan-kelemahan yang lebih serius.
1 Perumusan kebutuhan pada dasarnya hanya
nominal atau bersifat perkiraan.
0 Tidak ada kebutuhan yang dirumuskan
(atau tidak ada rencana).

Kebutuhan peralatan
dan pasokan
dirumuskan untuk
skenario ancaman
paling mungkin dan
ancaman paling parah
dalam Langkah
Mendasar 3

Estimasi kekurangan
ketersediaan peralatan
per kebutuhan yang
dirumuskan dapat
berasal dari banyak
sumber. Nota

Halaman 58 dari 68

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

5 Peralatan diketahui tersedia sejalan dengan


kebutuhan untuk skenario ancaman paling
parah.
4 Peralatan diketahui tersedia sejalan dengan
kebutuhan untuk skenario ancaman paling
mungkin.

Keterangan
Standar-standar tanggap darurat
nasional yang berbeda mungkin
berlaku dalam bidang ini.

Peralatan mencakup:
-

Kendaraan kepolisian,
kebakaran dan ambulans, serta
bahan bakar;
Helikopter, pesawat bila sesuai,
dan bahan bakar;
Peralatan penyelamatan;
Suplai medis;
Bulldozer, excavator, truk
pengangkut puing (dapat
disuplai oleh pihak swasta);
Sistem TI tanggap darurat lokal,
alat komunikasi genggam.

(Kebutuhan medis/rumah sakit


lihat Langkah Mendasar 5)
Peralatan dirumuskan seperti di atas.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

9.5 Pangan,
tempat evakuasi
sementara,
suplai barangbarang pokok
dan bahan
bakar.

Hal/aspek yang Diukur

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

kesepahaman ada untuk


sumber-sumber yang
tidak berasal dari
pemerintah kota,
terutama dari pihak
swasta.

3 Kekurangan <5% jumlah ideal peralatan


untuk barang-barang utama.
2 Kekurangan 5-10% jumlah ideal peralatan
untuk barang-barang utama.
1 Kekurangan >10% jumlah ideal peralatan
untuk barang-barang utama.
0 Tidak ada perumusan kebutuhan lihat di
atas.
Di bawah skenario ancaman paling parah:
5 Nilai positif hari pangan darurat tersedia
melebihi estimasi hari gangguan terhadap
suplai reguler
4 Sama hari pangan tersedia sama dengan
estimasi hari gangguan terhadap suplai reguler.
3 Nilai negatif estimasi kekurangan pangan
selama 24 jam.
2 Nilai negatif estimasi kekurangan pangan
selama 48 jam.
1 Nilai negatif estimasi kekurangan pangan
selama 72 jam.
0 Nilai negatif estimasi kekurangan pangan
selama lebih dari 72 jam.

9.5.1 Kemampuan
memberikan bantuan
pangan bagi penduduk

Kekurangan pangan
# hari di mana kota
dapat memberi makan
seluruh lapisan
masyarakat yang
terkena bencana
dikurangi estimasi #
hari gangguan di bawah
skenario tertentu.

9.5.2 Kemampuan
memenuhi kebutuhan
tempat evakuasi
sementara/tempat aman

Kekurangan tempat
evakuasi sementara
jumlah penduduk
mengungsi dikurangi
tempat evakuasi
sementara yang tersedia
dalam 24 jam.

Di bawah skenario ancaman paling parah:


5 Nilai positif tempat evakuasi sementara
tersedia dalam 12 jam melebihi estimasi
kebutuhan;
4 Sama tempat evakuasi sementara tersedia
sama dengan estimasi kebutuhan;
3 Nilai negatif tempat evakuasi sementara
tersedia kurang dari estimasi kebutuhan
(kekurangan tempat evakuasi sementara)
sebesar 5%.
2 Nilai negatif estimasi kekurangan tempat
evakuasi sementara sebesar 10%.
1 Nilai negatif estimasi kekurangan tempat
evakuasi sementara sebesar 15%.
0 Nilai negatif estimasi kekurangan tempat
evakuasi sementara sebesar 20% atau lebih.

Keterangan

Pangan = makanan dan air


Perlu mencakup kepastian bahwa
pangan yang berasal dari lembagalembaga pasti tersedia tersedia,
melalui Nota Kesepahaman atau hal
serupa.

Tempat evakuasi sementara dapat


meliputi juga bangunan-bangunan
yang sudah ada yang kuat menahan
dampak bencana bersangkutan, baik
karena konstruksinya yang kuat
dan/atau lokasinya yang aman
stadion olah raga, aula sekolah,
pusat-pusat perbelanjaan, gedung
parkir dan sebagainya.
Tempat evakuasi sementara perlu
mempertimbangkan juga kebutuhankebutuhan berbeda penduduk lakilaki, perempuan, anak, penyandang
disabilitas.
Petunjuk arah menuju, dan untuk

Halaman 59 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan
digunakan di dalam tempat evakuasi
sementara mungkin juga
dibutuhkan.

9.5.3 Kemampuan
memenuhi kebutuhan
bahan kebutuhan dasar.

Kekurangan bahan
kebutuhan dasar %
kekurangan pasokan
dalam 24 jam setelah
permintaan.

Di bawah skenario ancaman paling parah:


5 Nilai positif pasokan bahan kebutuhan
dasar tersedia dalam 12 jam melebihi estimasi
permintaan.
4 Sama pasokan sama dengan estimasi
kebutuhan.
3 Nilai negatif pasokan lima atau lebih
bahan kebutuhan dasar penting kurang dari
estimasi permintaan (kekurangan bahan
kebutuhan dasar) sebesar 5%
2 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
kebutuhan dasar sebesar 10%.
1 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
kebutuhan dasar sebesar 15%
0 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
kebutuhan dasar sebesar 20% atau lebih.

Fasilitas evakuasi sementara/tempat


aman yang dimiliki oleh pihak
ketiga harus diikat dengan
perjanjian melalui Nota
Kesepahaman atau hal serupa
lainnya.
Kota perlu mengumpulkan daftar
bahan kebutuhan dasar, karena
kebutuhan dasar kadang-kadang
berkaitan dengan budaya atau
karakter penduduk tertentu. Tetapi
biasanya kebutuhan dasar meliputi:
-

9.5.4 Ketersediaan bahan


bakar.

Halaman 60 dari 68

Kekurangan bahan
bakar # hari kota
dapat memenuhi

Di bawah skenario ancaman paling parah:


5 Nilai positif hari bahan bakar tersedia
melebihi estimasi hari gangguan terhadap

Sanitasi;
Suplai alat sanitasi pribadi dan
popok;
Suplai alat medis dan
pertolongan pertama;
Aki/baterai;
Pakaian;
Tempat tidur;
Tabung gas untuk memasak dan
pemanasan ruang;
Bahan-bahan untuk perbaikan
rumah mendadak atau membuat
rumah tahan cuaca.

Di beberapa negara hal-hal ini dapat


disediakan melalui pedagang eceran
swasta, yang agar operasional perlu
dipayungi melali Nota
Kesepahaman dengan kota atau
instansi pemerintah lainnya.
Bahan bakar bensin, solar yang
dibutuhkan untuk kendaraan darurat,
peralatan pendukung, dan

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

9.6 Kesesuaian
interoperabilitas
dan antar
lembaga

Hal/aspek yang Diukur

9.6.1 Interoperabilitas
sistem dan prosedur
penting dengan kotakota/kabupaten tetangga
dan pemerintah provinsi.
(sistem yang saling
sesuai/terhubung dengan
daerah tetangga)

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

kebutuhan bahan bakar


dikurangi # hari
gangguan terhadap
suplai bahan bakar
reguler.

suplai.
4 Sama hari bahan bakar tersedia sama
dengan estimasi hari gangguan terhadap suplai.
3 Nilai negatif estimasi gangguan melebihi
hari bahan bakar tersedia (kekurangan bahan
bakar) selama 24 jam.
2 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
bakar selama 48 jam.
1 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
bakar selama 72 jam.
0 Nilai negatif estimasi kekurangan bahan
bakar selama lebih dari 72 jam.
5 Interoperabilitas semua sistem dan prosedur
utama telah terbukti.
4 Interoperabilitas dalam teori telah berlaku
untuk semua sistem utama tetapi masih harus
diuji dalam praktiknya.
3 Ada sedikit ketidaksesuaian tetapi masih
ditangani.
2 Ada banyak ketidaksesuaian tetapi sudah
ada rencana untuk menanganinya.
1 Ada banyak ketidaksesuaian tetapi belum
ada rencana.
0 Interoperabilitas tidak pernah dikaji.

Kemampuan untuk
bekerja sama pada
semua tingkatan dengan
kota-kota tetangga dan
semua tingkat
pemerintahan.

Keterangan
transportasi pribadi dan bisnis.

Sistem dan prosedur tanggap


bencana yang penting mencakup
bidang-bidang komunikasi, hukum
dan ketertiban, kebakaran, tanggap
darurat, distribusi bahan pangan,
dll.).
Interoperabilitas perlu dikaji di
berbagai tingkat, termasuk untuk:
-

Halaman 61 dari 68

Sistem komunikasi;
Data;
Aplikasi penanggulangan
bencana;
Asumsi-asumsi, prosedur dan
priortas;
Akuntabilitas (lihat Langkah
Mendasar 1);
Cakupan wilayah;
Karakteristik aset fisik
(misalnya, lebar selang
kebakaran untuk pemadam
kebakaran dari pemerintah
tetangga; kesesuaian bahan
bakar untuk kendaraan).

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur


9.6.2 Pusdalops

9.7 Latihan

9.7.1 Latihan-latihan dan


gladi melibatkan baik
masyarakat maupun kaum
profesional.

Halaman 62 dari 68

SKOR
(0-5)

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

Adanya Pusdalops
dengan partisipasi
semua lembaga,
otomatisasi prosedur
tetap yang secara
khusus dirancang untuk
menghadapi skenario
ancaman paling
mungkin terjadi dan
ancaman paling
parah.

5 Pusdalops ada dengan komunikasi yang


diperkuat dan kamera yang memungkinkan
visibilitas atas seluruh kota, dan dengan Protap
yang dirancang dan terbukti mampu
menghadapi skenario ancaman paling parah;
semua lembaga terkait ikut ambil bagian.
4 Pusdalops ada dengan komunikasi yang
diperkuat dan kamera yang memungkinkan
visibilitas atas seluruh kota, dan dengan Protap
yang dirancang dan terbukti mampu
menghadapi skenario ancaman paling
mungkin; semua lembaga terkait ikut ambil
bagian.
3 Pusdalops ada dengan Protap yang
dirancang untuk skenario ancaman paling
mungkin (tetapi belum terbukti), sebagian
besar lembaga ikut ambil bagian tetapi
visibilitas kamera atau komunikasi kurang baik.
2 Pusdalops ada tetapi Protap belum terbukti,
partisipasi tidak lengkap dan kamera memiliki
visibilitas yang buruk.
1 Pusdalops dibentuk tetapi masih banyak
kelemahan umum yang signifikan.
0 Tidak ada Pusdalops.
5 Ada serangkaian latihan tahunan yang
divalidasi oleh para profesional sebagai
representasi realistik dari skenario ancaman
paling parah dan ancaman paling mungkin.
4 Ada serangkaian latihan tahunan yang
secara umum dipandang realistik.
3 Ada serangkaian latihan tahunan tetapi
tidak realistik dalam beberapa hal yang
signifikan.
2 Kurang dari latihan tahunan.
1 Latihan ad hoc sebagian tidak semua
skenario diuji, tidak realistik.
0 Tidak ada latihan (atau bahkan tidak ada
rencana lihat di atas).

Uji rencana-rencana
tahunan, dengan
simulasi kejadian
darurat dan kejadian
non-darurat yang
aktual.

Keterangan
Pusdalops sendiri perlu sangat
tangguh bencana!
Protap = Prosedur tetap proses dan
prosedur tanggap darurat yang telah
dilatihkan.

Latihan perlu mencakup


penggunaan/respons terhadap
fasilitas pendidikan dan layanan
kesehatan.
Latihan dihubungkan dengan
pelibatan masyarakat dan pelatihan
lokal lihat Langkah Mendasar 7.
Latihan tanggap darurat spesifik
dapat dilengkapi dengan latihan
yang disisipkan pada kegiatan olah
raga, gerak jalan, parade dan
kegiatan-kegiatan lokal lainnya,
serta juga dengan versi mini
kejadian bencana, mis. banjir kecil,

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Skala Ukuran Indikatif

Keterangan
gempa bumi yang lemah, untuk:
-

9.7.2 Efektivitas latihan


dan pelatihan

Tingkat efektivitas
latihan

5 Semua peserta profesional dan publik


dalam latihan memperlihatkan bukti yang kuat
bahwa mereka telah menyerap pelatihan.
4 Sebagian besar peserta memperlihatkan
bukti telah menyerap pelatihan, dengan ada
beberapa isu kecil yang terlewatkan.
3 Satu atau lebih isu pelatihan tampak jelas
dari hasil latihan.
2 Beberapa kekurangan ketrampilan dan
pengetahuan signifikan masih tampak.
1 Latihan menunjukkan bahwa kota secara
umum tidak siap menghadapi bencana dalam
hal pelatihan dan ketrampilan.
0 Tidak ada latihan.

Melatihkan aspek-aspek
tanggap darurat seperti
pengelolaan masa rakyat yang
banyak;
Uji kapasitas tampung jalurjalur evakuasi yang potensial;
Evaluasi waktu tanggap dan
akses, dll.

(Hal-hal tersebut juga dapat


dimanfaatkan untuk peningkatan
kesadaran bencana).
Perlu ada evaluasi setiap selesai
gladi.
Penyampaian pelatihan dan tingkat
partisipasi lihat Langkah
Mendasar 7.

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 9 (Yang diberi skor rendah 0,
1, 2 atau 3):

Halaman 63 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Belajar dan Membangun Kembali dengan Lebih Baik


Langkah Mendasar 10: Setelah bencana apapun, menjamin agar kebutuhan para penyintas ditempatkan sebagai pusat perhatian dari
upaya rekonstruksi dengan memberi bantuan bagi mereka dan organisasi-organisasi masyarakat untuk merancang dan membantu
melaksanakan kegiatan, termasuk membangun kembali rumah dan penghidupan
Bagian rapor ini akan membantu anda menilai kelengkapan perencanaan untuk pemulihan pasca kejadian bencana
Data yang anda butuhkan untuk mengisi bagian rapor ini akan mencakup: rencana pasca kejadian bencana, yang mungkin berasal dari banyak
organisasi dan lembaga.
Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

10.1
Perencanaan
pemulihan pasca
bencana
sebelum
kejadian!

10.1.1 Perencanaan untuk


pemulihan pasca kejadian
bencana.
(rencana rehabilitasi dan
rekonstruksi sebelum
bencana preparedness
for recovery)

Ukuran Indikatif
Adanya rencana
pemulihan pasca
kejadian yang
menyeluruh.

Skala Ukuran Indikatif


5 Ada rencana lengkap dan menyeluruh
yang menangani kebutuhan ekonomi,
infrastruktur dan masyarakat untuk
skenario ancaman paling mungkin dan
ancaman paling parah.
4 Ada rencana lengkap dan menyeluruh
yang menangani kebutuhan ekonomi,
infrastruktur dan masyarakat untuk
skenario ancaman paling mungkin.
3 Rencana ada untuk skenario pasca
kejadian ancaman paling mungkin tetapi
dengan beberapa kelemahan.
2 Rencana ada untuk skenario pasca
kejadian ancaman paling mungkin tetapi
dengan banyak kelemahan yang lebih
signifikan.
1 Rencana ada untuk skenario pasca
kejadian ancaman paling mungkin tetapi
secara umum masih sangat tidak memadai.
0 Tidak ada rencana.

SKOR
(0-5)

Keterangan
Rencana pemulihan pasca kejadian
bencana yang menyeluruh perlu merinci
hal-hal di bawah ini (daftar ini tentunya
belum sepenuhnya lengkap):
-

Halaman 64 dari 68

Pengaturan sementara untuk fasilitas


dan rumah yang hancur sebagai
antisipasi dari skenario ancaman
paling mungkin dan ancaman
paling parah;
Lokasi dan sumber-sumber hunian
sementara (jika berbeda dari tempat
penampungan darurat/sementara
lihat Langkah Mendasar 9);
Kebijakan triase untuk perbaikan
dan penyingkiran puing serta
kontraktor-kontraktor yang terpilih;
Pengaturan terkait konseling dan
dukungan pribadi;
Pengaturan dukungan bagi
komunitas jaminan kesejahteraan
sosial, pangan dan pembayaran
manfaat-manfaat lainnya;
Pengaturan untuk menghidupkan
kembali perekonomian
pembebasan pajak sementara,

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Subjek/Isu

Hal/aspek yang Diukur

Ukuran Indikatif

Skala Ukuran Indikatif

SKOR
(0-5)

Keterangan
-

insentif, dll.;
Penyempurnaan tata letak dan tata
operasional kota yang dilakukan
sejalan dengan pembangunan
kembali, terutama untuk
mengurangi risiko-risiko di masa
yang akan datang;
Pengaturan untuk menjamin
keadilan sosial perhatian yang
sama, masukan, pendanaan, prioritas
untuk semua kelurahan.

Rencana dapat berasal dari beberapa


organisasi, tetapi rencana-rencana ini
perlu ditinjau untuk menjaga konsistensi
dalam hal asumsi-asumsi dan prioritasprioritasnya.
(Struktur organisasi pasca kejadian
bencana lihat Langkah Mendasar 1)
10.1.2 Sistem keuangan
bayangan (back-up) untuk
memproses bantuan yang
masuk dan mencairkan
dana.
(untuk memproses dana
masuk dan pembagian
dana dalam situasi di
mana daerah mengalami
kelumpuhan)

Halaman 65 dari 68

Tersedia sistem untuk


menangani dan
mencairkan bantuan
keuangan yang masuk
pasca kejadian bencana

5 Sistem semacam itu ada dan dipercaya


dapat berjalan dengan baik.
4 Sistem mengandung beberapa
kelemahan kecil tetapi dipercaya dapat
berjalan dengan baik.
3 Sistem memiliki satu atau lebih
kelemahan signifikan yang dapat
mengancam berjalannya sistem ini sendiri.
2 Sistem memiliki kelemahan yang lebih
signifikan sehingga tingkat kemungkinan
berjalannya keseluruhan sistem
dipertanyakan.
1 Hanya ada pengaturan sebagian atau
tidak lengkap. Kemungkinan besar tidak
akan dapat berjalan.
0 Tidak ada pengaturan.

(Pendanaan lihat Langkah Mendasar 2)


Sistem dapat dijalankan oleh pemerintah
nasional, jika masih berfungsi, atau oleh
swasta seperti misalnya kantor akuntan.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Daftar Isu-isu yang Teridentifikasi dalam Langkah Mendasar # 10 (Yang diberi skor rendah
0, 1, 2 atau 3):

Halaman 66 dari 68

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Lampiran 1: Daftar Istilah yang Digunakan di dalam Rapor


Tekanan Akut

Stres Kronis

Fungsi-fungsi administrasi penting


Aset penting
Bencana
Ketangguhan Bencana
Keterpaparan

Rantai kegagalan

Organisasi berbasis masyarakat


Ancaman

Bahaya
Halaman 67 dari 68

Kejadian alamiah atau buatan manusia yang mengakibatkan bencana. Fokus langsung rapor ini adalah tekanan akut tetapi bencana
yang timbul dapat dibuat menjadi lebih parah, atau lebih sering, atau kota dianggap kurang mampu merespons, akibat adanya akar
masalah tertentu atau tekanan kronis. Tekanan akut adalah ujung akhir dari sebuah kontinuum yang ujung lainnya adalah tekanan
kronis.
Degradasi lingkungan hidup dan faktor-faktor alamiah atau buatan manusia lainnya yang mengakibatkan kerusakan mendasar tanpa
langsung memicu timbulnya bencana dalam skala penuh. Contohnya hal-hal seperti pemanfaatan berlebihan atas air tanah, polusi
atau penggundulan hutan. Tekanan-tekanan kronis bukanlah fokus langsung dari rapor ini. Namun, tekanan kronis dapat membuat
bencana menjadi lebih sering terjadi, atau lebih parah, atau mengurangi kemampuan kota dalam menghadapi bencana. Tekanan
kronis adalah ujung akhir dari sebuah kontinuum yang ujung lainnya adalah tekanan akut.
Fungsi-fungsi administrasi penting mencakup hal-hal yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan masyarakat atau individu.
Sebagai contohnya: pembayaran kupon makanan atau tunjangan pengangguran; kantor-kantor perumahan; pelaporan kerusakan
setelah bencana; pengumpulan dan pengolahan sampah.
Peralatan, fasilitas, infrastruktur atau sistem komputer/data yang penting bagi berfungsinya kota, pemeliharaan keamanan
masyarakat atau tanggap bencana. Aset-aset penting seringkali saling terhubungkan dan dapat membentuk rantai-rantai kegagalan
yang perlu diidentifikasi dan dikelola.
Suatu kejadian yang mengakibatkan banyak korban tewas atau kerusakan besar pada aset-aset, properti atau kegiatan ekonomi.
Bencana dapat bersifat buatan manusia atau alamiah yang terakhir ini menjadi fokus rapor, tetapi berlaku juga untuk yang
sebelumnya.
Kemampuan meredam dan memulihkan diri dari kejadian bencana. Suatu subset dari konsep ketangguhan yang lebih luas.
Siapa atau apa (orang, lahan, ekosistem, tanaman, aset-aset, infrastruktur, kegiatan ekonomi) yang berpotensi menderita kerusakan
atau kerugian sebagai akibat suatu ancaman. Keterpaparan dan/atau kerentanan berbeda dapat bergabung, misalnya dalam tsunami
yang dipicu oleh gempa bumi Tohoku di Jepang pada tahun 2011 yang menimbulkan kerusakan hebat pada pembangkit listrik
tenaga nuklir Fukushima yang selanjutnya menimbulkan serangkaian keterpaparan dan kerentanan tambahan yang baru..
Rantai kegagalan merupakan serangkaian kegagalan menyangkut aset-aset penting yang saling berhubungan dalam sistem
infrastruktur kota. Sebagai contoh rusaknya sebuah gardu listrik dapat menghentikan operasi instalasi penjernihan air; yang
kemudian dapat memaksa rumah sakit untuk menghentikan operasinya; dan ini pada gilirannya dapat berarti hilangnya sebagian
kapasitas kota dalam melakukan cuci darah/dialisis. Ini merupakan rantai kegagalan yang berkaitan dengan sistem energi, air dan
layanan kesehatan.
Organisasi yang ada untuk menciptakan ketangguhan bencana di tingkat lokal, baik yang dibentuk khusus untuk tujuan tersebut
(misalnya kelompok-kelompok tanggap darurat masyarakat), atau mungkin untuk tujuan lain tetapi mau dan mampu untuk
memainkan peran ketangguhan bencana: misalnya, gereja, asosiasi bisnis, organisasi pemuda, dapur umum, ronda, dsb.
Kejadian atau fenomena (misalnya badai, banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami) yang dapat menimbulkan bencana. Ancaman
dapat berubah seiring dengan waktu dan sebagai konsekuensi dari urbanisasi dan penggunaan lahan (misalnya di mana
penggundulan hutan meningkatkan kemungkinan banjir bandang), perubahan iklim (misalnya, perubahan curah hujan atau pola
badai), atau pengetahuan yang lebih baik (misalnya, pemahaman akan ancaman seismik atau jalur yang akan dilalui badai). Oleh
karena itu, estimasi ancaman perlu dimutakhirkan secara reguler.
Lihat ancaman.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Ketangguhan
Penilaian risiko
Skenario
Simpul koordinasi tunggal
Prosedur tetap (Protap)
Kerentanan

Ancaman Paling Mungkin


Ancaman Paling Parah

Halaman 68 dari 68

Kemampuan untuk meredam dan beradaptasi baik terhadap tekanan kronis maupun akut.
Proses dan hasil kompilasi skenario ancaman alam yang dapat menimbulkan bencana di kota, dan keterpaparan serta kerentanan
kota terhadap hal-hal ini.
Suatu penilaian menyeluruh atas keparahan, probabilitas ancaman dan dampak keseluruhannya keterpaparan dan kerentanan kota
yang mengakibatkan korban tewas, kerusakan atau dampak buruk lainnya jika bencana terjadi. Idealnya kota paling sedikit
memiliki dua skenario satu untuk kejadian ancaman paling mungkin dan satu untuk ancaman paling parah
Orang atau kelompok/komite (dengan sub-kelompok atau sub-komite bila perlu) dari mana semua organisasi yang berperan dalam
ketangguhan bencana kota menerima perintah atau arahan dalam hal-hal yang berkaitan dengan ketangguhan, dan kepada siapa
mereka melaporkan hal-hal tersebut.
Proses dan prosedur tanggap darurat yang sudah dilatihkan sebelumnya.
Potensi konsekuensi keterpaparan terhadap beberapa ancaman (korban tewas, properti atau layanan; kerusakan fisik; dampak
kesehatan, dampak ekonomi; dampak pada lingkungan hidup dan sebagainya). Keterpaparan dan/atau kerentanan berbeda dapat
bergabung, misalnya dalam tsunami yang dipicu oleh gempa bumi Tohoku di Jepang pada tahun 2011 yang menimbulkan kerusakan
hebat pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang selanjutnya menimbulkan serangkaian keterpaparan dan kerentanan
tambahan yang baru.
Ancaman yang mengakibatkan bencana, yang tingkat keparahannya dihitung berada pada titik tengah dalam distribusi probabilitas
(ini lebih dipilih) atau dinilai sebagai tipikal berdasarkan penilaian ahli atau estimasi ad hoc lainnya.
Ancaman yang mengakibatkan bencana, yang tingkat keparahannya dihitung berada pada posisi 10% teratas dalam distribusi
probabilitas (ini lebih dipilih) atau dinilai sebagai kasus terburuk berdasarkan penilaian ahli atau estimasi ad hoc lainnya.

Versi 1.5, tanggal 10 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai