Job Demand (23-03-2014)
Job Demand (23-03-2014)
Dyer
(2000)
ditemukan
bahwa
beban
kerja
yang
berat
Leadership : Factors That Help and Hinder. Safety Science 51 (2013) 109-117
4 Barling, J., Loughlin, C., & Kelloway, E. K. 2002. Development and Test of A
c. Tuntutan Produksi
Karakteristik personal yang terdiri dari usia, masa kerja, tingkat
pendidikan, jenis
kelamin, suku bangsa dan kepribadian berkolerasi dengan komitmen
organisasi.
(Mathieu & Zajac, 1990; Mowday dkk, 1982).
Angle dan Perry (1981) serta Steers (1977) berpendapat bahwa
semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula harapannya
sehingga tidak
mungkin dipenuhi oleh organisasi; akibatnya semakin rendah
komitmen karyawan
pada organisasi. Mathieu dan Zajac (1990) juga menemukan bahwa
tingkat
pendidikan berkorelasi negatif kecil dengan komitmen organisasi.
Karakteristik personal lain, yaitu jenis kelamin memiliki pengaruh
terhadap
Otonomi (Autonomy)
Otonomi merupakan kebebasan individu dalam melaksanakan pekerjaan,
termasuk kebebasan mengenai penjadwalan kerja, pengambilan keputusan, dan
metode kerja (Morgeson dan Humphrey, 2006; Parker et al. 2011)5. Otonomi
merupakan kondisi kerja yang telah lama diakui sebagai sumber daya yang
berharga bagi pekerja (Nahrgrang, Morgeson, dan Hoffman, 2011)6. Dalam
konteks safety, otonomi bermanfaat bagi para supervisor untuk mempromosikan
keselamatan secara umum (Conchie et al, 2013) dan telah terbukti memiliki
hubungan dengan rendahnya tingkat cedera di tempat kerja (Shannon et al, 1997
dalam Conchie et al, 2013), karena otonomi memungkinkan supervisor untuk
fokus pada faktor manusia daripada faktor teknologi dan dapat melakukan
penangan risiko secara tepat. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian Parker,
Axtell, dan Turner (2011)7 juga mengkonfirmasi bahwa otonomi dan kualitas
komunikasi secara bermakna mempunyai hubungan yang positif dengan safe
5 Morgeson, F.P., dan Humphrey, S.E,. 2006. The Work Design Questionnaire
working.
Analisis
tambahan
menunjukkan
bahwa
komitmen
organisasi
sepenuhnya dimediasi efek otonomi kerja terhadap kerja yang aman dan sebagian
dimediasi pengaruh kualitas komunikasi pada kerja yang aman. Beberapa studi
juga telah memperlihatkan hubungan antara otonomi dan tingkat kinerja
keselamatan, termasuk secara aktif dapat mempertahankan kinerja safety,
menurunkan frekuensi lost time injury, dan dan rendahnya angka kecelakaan
dalam level organisasi (Betcherman, McMullen, Leckie, & Caron, 1994)8.
pada
model
Job
Demand-Resources
secara
konsisten
Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & van Rhenen, W. 2009. How Changes in
Job Demands and Resources Predict Burnout, Work Engagement, and
Sickness Absenteeism. Journal of Organizational Behavior, 30, 893
917.Demerouti, E., Bakker, A. B., Nachreiner, F., & Schaufeli, W. B. 2001.
The Job DemandsResources Model of Burnout. Journal of Applied
Psychology, 86,499 512.
Terhadap Burnout Pada Guru. Jurnal Psikologi Vol. 5 No. 1, Juni 2007
11 Morgeson F.P., & Humphrey S.E., 2008. Job and Team Design: Toward a
Systems and Occupational Safety. Journal of Applied Psychology 2005, Vol. 90,
No. 1, 7793
13 Zohar, D. (2002a). The Effects of Leadership Dimensions, Safety Climate, and
Perceived Organizational Support for Safety and Employee Safety Voice: The
Mediating Role of Coworker Support for Safety. Journal of Occupational Health
Psychology. 2008, Vol. 13, No. 4, 319 330