Pembahasan Quantum
Pembahasan Quantum
b. Tujuan
1)Memantapkan
dan
menyempurnakan
metode
pemeriksaan
dengan
dapat mendeteksi adanya kesalahan dengan ketentuan yang sangat sensitif untuk
kesalah acak maupun kesalahan sistematik.
Aturan Westgard Multirule System meliputi 12S, 13S, 22S, R4S, 41S, dan 10x,
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) 12S
Ketentuan peringatan, dimana terdapat 1 kontrol berada lebih dari 2SD
(masih terdapat di daerah 3SD), dikategorikan sebagi warning (tidak untuk
menolaksuatu proses pemeriksaan, perlu analisis lebih seksama).
2) 13S
Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol (out of
control), apabila hasil pemeriksaan satu bahan kontrol melewati batas x 3SD.
Merupakan ketentuan penolakan yang mencerminkan adanya kesalahan acak.
3) 22S
Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila
hasil pemeriksaan 2 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama yaitu x +2SD
atau x 2SD. Merupakan ketentuan penolakan yang mencerminkan adanya
kesalahan sistematik.
4) R4S
Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila
perbedaan antara 2 hasil kontrol yang berturut-turut melebihi 4 SD (satu kontrol
diatas +2SD, lainnya dibawah -2SD). Merupakan ketentuan penolakan yang
mencerminkan kesalahan acak.
5) 41S
Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila 4
kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama baik x +SD maupun x SD.
Merupakan ketentuan penolakan yang mencerminkan kesalahan acak dan
sistematik.
6) 10 X
Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila 10
kontrol berturut-turut berada pada pihak yang sama dari nilai tengah. Merupakan
ketentuan penolakan yang mencerminkan kesalahan sistematik.
Aturan ini mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan acak) yaitu 1 3S, R4S
atau gangguan ketepatan (kesalahan sistematik) yaitu 2 2S, 41S, 10 x, 13S.
Dalam proses analisis dikenal 3 jenis kesalahan :
1) Inherent random error, merupakan kesalahan yang hanya disebabkan oleh limitasi
metodik pemeriksaan.
2) Systematik shift (kesalahan sistematik), yaitun kesalahan yang terus-menerus
dengan pola yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh standar kalibrasi atau
instrumentasi yang tidak baik. Kesalahan ini berhubungan dengan akurasi.
3) Random error (kesalahan acak), yaitu kesalahan dengan pola yang tidak tetap.
Penyebab kesalahan ini adalah ketidak-stabilan, misalnya pada penangas air,
reagen, pipet dan lain-lain.kesalahan ini berhubungan dengan presisi.
a. Pemantapan Mutu Eksternal
PME adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu.
Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional
dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik pemerintah maupun swasta dan dikaitkan
dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta perizinan laboratorium kesehatan swasta.
PME harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan
oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen/peralatan/metode yang biasa
digunakan sehingga benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium tersebut yang
sebenarnya.
Tujuan Pemantapan Mutu Eksternal
1. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan
aspek analitik dan klinis.
2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi
dan perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera
3. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya
4. Membantu perbaikan pelayanan penderita melalui peningkatan mutu pemeriksaan
laboratorium
Manfaat Pme
1. Untuk keperluan akreditasi.
2. Untuk keperluan perizinan laboratorium swasta.
3. Kepercayaan masyarakat.
http://ariffadholi.blogspot.co.id/2009/10/pemantapan-mutu-laboratorium.html
https://arieinfoinworld.wordpress.com/2012/10/22/pemantapan-mutu-laboratoriumkesehatan/
http://ririnmirnawatiskm.blogspot.co.id/2013/06/pemantapan-mutu-internallaboratorium_17.html