Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dan Maha
Pemurahyang atas izin, petunjuk, perkenan, rahmat,dan ridha-Nya kepada kelompok kami
sehingga berhasil menyelesaikan menyusun makalah Pengujian Hipotesis dan Analisis
Hubungan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi yang
dibimbing oleh bapak Dr. Nuryaman, S.E., M.Si., Ak., CA.
Makalah ini merupakan bahan bacaan dan referensi bagi mahasiswa untuk selanjutnya
menjadi bahan diskusi kelas. Sehingga mahasiswa yang akan melakukan penelitian, baik tugas
akhir, Skripsi maupun tesis lebih bisa untuk memahaminya dan mudah dalam mengerjakannya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat keslahan dan kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran akan kami terima agar senantiasa rajin untuk
bebenah. Kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Metode Penelitian Akuntansi

DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 3
1.2 Ruang Lingkup Penelitian..
3
1.3 Tujuan dan Manfaat... 4
BAB II
ISI
2.1 Pola Umum Pengujian Hipotesis... 5
A. Menaksir dan Menguji Hipotesis... 5
B. Hipotesis 5
C. Kriteria Menerjemahkan Hipotesis Penelitian... 7
D. Pola Umum Pengujian Hipotesis... 9
2.2 Analisis Hubungan
A. Model Statistik Untuk uji Hubungan Simetris...10
B. Model Statistik Untuk Uji Hubungan Asimetris 11
BAB III KESIMPULAN. 15
DAFTAR PUSTAKA.. 16

Metode Penelitian Akuntansi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar,

dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk
dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data,namun
karena adanya kemungkinan kesalahan, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Setelah data dikumpulkan, maka langkah penelitian selanjutnya adalah melakukan
analisis Hubungan dan Hipotesisnya. Tujuan Hipotesis dan Analisis Hubungan, yaitu untuk
menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan pada langkah penelitian sebelumnya,
sehingga hasil Hipotesis dan Analisis Hubungannya dapat diadikan dasar dalam membuat
kesimpulan serta rekomendasi bagi pengguna, untuk pengambilan keputusan bisnis. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian adalah untuk membantu memecahkan masalah
yang dihadapai manajemen (penelitian terapan) atau untuk pengembangan ilmu (penelitian
fundamental).
1.2

Ruang Lingkup Penelitian


Dalam masalah penaksiran, tujuan penelitian adalah mengetahui, menduga, dan menaksir

berapa harga parameter tertentu dalam populasi, tanpa ada harga dugaan mengenai parameter
tersuebut . contoh: berapa pada rata-ratanya pengeluaran per bulan per keluarga untuk makanan
penduduk di daerah A ?
Dalam pengujian hipotesis mengenai harga sebuah parameter peneliti sejak semula sudah
mempunyai dugaan tertentu mengenai harga suatu parameter tertentu, dan dalam penelitiannya
dia ingin menguji secara empirik(berdasarkan data) apakah dugaannya bisa diterima atau ditolak.
Contoh : berdasarkan pengamatan tertentu, diduga bahwa pengeluaran keluarga per bulan untuk
makan di daerah A adalah Rp 750.000,- apakah dugaan tersebut bisa kita terima atau ditolak?
Metode Penelitian Akuntansi

1.3

Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan Penilitian dapat dicapai jika peneliti berhasil menemukan pemecahan masalah

yang dihadapi manajemen dan bisa menghitung dugaan biaya yang akan diannggarkan untuk
kegiatan dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Metode Penelitian Akuntansi

BAB II
ISI
2.1
A.

Pola Umum Pengujian Hipotesis


Menaksir dan menguji parameter
Dalam masalah penaksiran, tujuan penelitian adalah mengetahui, menduga, dan menaksir

berapa harga parameter tertentu dalam populasi, tanpa ada harga dugaan mengenai parameter
tersuebut . contoh: berapa pada rata-ratanya pengeluaran per bulan per keluarga untuk makanan
penduduk di daerah A ?
Dalam pengujian hipotesis mengenai harga sebuah parameter peneliti sejak semula sudah
mempunyai dugaan tertentu mengenai harga suatu parameter tertentu, dan dalam penelitiannya
dia ingin menguji secara empirik(berdasarkan data) apakah dugaannya bisa diterima atau ditolak.
Contoh : berdasarkan pengamatan tertentu, diduga bahwa pengeluaran keluarga per bulan untuk
makan di daerah A adalah Rp 750.000,- apakah dugaan tersebut bisa kita terima atau ditolak?
B.
Hipotesis (Hypothesis)
Hipotesis adalah pernyataan yang menggambarkan hubungan hubungan antara beberpa
konsep (consturuct) yang bisa di uji secara empirik. Hipotesis statistis (statistical hypothesis)
adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah(beberapa) parameter, atau peryataan
yang menyatakan harga sebuah (beberapa) parameter, atau peryataan yang menyatakan bentuk
distribusi sebuah (beberapa) variable random, yang masih diuji secara empirik, apakah
pernyataan tersebut bisa diterima atau harus ditolak.
1. Lambang hipotesis statistik
hipotesis statistis bentuknya adalah sepasang lambang, yaitu
hipotesis nol, dan

yang disebut hipotesis alternatif. Apabila pengujian

maka yang diterima tentu saja


atau

yang disebut

. Dalam analisis, kita cukup mengatakan

ditolak,
ditolak

diterima, tanpa menyebutkan

Hipotesis disebut

karena hipotesis (null hypothesis) berdasarkan 2 penalaran

berikut:
Metode Penelitian Akuntansi

Disebut

karena hipotesis ini mengisyaratkan tidak ada perbedaan harga

parameter atau perbedaannya =0.

Disebut

berasal dari this hypothesis is to be nullified (karena

hipotesis ini yang harus ditolak).


Disebut hipotesis karena

merupakan lawan dari

2. Bentuk-bentuk hipotesis statistis


Kita buat perjanjian bahw secara umum lambang parameter yang akan kita uji adalah
(theta). Ini artinya

= ,

= ,

= , atau apa saja.

Berdasarkan perjanjian ini, kita lihat beberapa bentuk hipotesis statistis.


a)

Apabila dalam hipotesis harga q merupakan harga tertentu maka hipotesis


tersebut dinamakan hipotesis sederhana. Misalnya

disebut hipotesis

sederhana(simple). Apabila dalam hipotesis dinyatakan q sebagai banyak harga. Maka


hipotesis itu dinamakan hipotesis majemuk (composite).
b)

c)

d)

e)

Metode Penelitian Akuntansi

Peneliti

pada

saat

akan

menguji

hipotesis

penelitiannya,

harus

menterjemahkan terlebih dahulu hipotesis penelitian itu kedalam hipotesis statistis.


Bentuk hipotesis yang mana yang akan tergantung kepada bunyi hipotesis
penelitiannya.
C.

Kriteria Menerjemahkan Hipotesis Penelitian (dugaan sementara ke hipotesis statistik)


Hipotesis penelitian sifatnya substansif dalam bentuk proporsional. Untuk bisa
diuji secara empirik, hipotesis penelitian harus diubah kedalam bentuk hipotesis
operasional, yaitu hipotesis statistis dalam bentuk

dan

Kriteria menterjemahkan: yang mencerminkan hipotesis penelitian (dugaan)


adalah

, kecuali apabila hipotesis penelitian (dugaan) mengisyaratkan tanda =, maka

yang mencerminkan dugaan tersebut adalah

Contoh :
Berdasarkan kerangka pemikiran tertentu diduga bahwa persentase pengemudi angkot
yang tidak setuju kepada UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lntas dan angkutan jalan
lebih kecil dari 5%. Dugaan diatas harus diterjemahkan kedalam

dan

Langkah kerja :
1. Dugaan diatas mengambarkan bahwa parameter yang akan diuji adalah persentase
pengemudi angkot yang tidak setuju UU No. 22 Tahun 2009. Persentase yang
secara statistik dilambangkan dengan .
2. Dugaan yang menyatakan bahwa

3.

< 5% (0.05). dugaan ini dinyatakan dengan

0,005

Metode Penelitian Akuntansi

< 0,005

Istilah-istilah
Kekeliruan dalam pengujian hipotesis
Dalam penelitian, peneliti berhadapan dengan data sample yang berisi keterangan
yang tidak lengkap mengenai populasi. Oleh karena informasi yang tidak lengkap ini
maka dalam pengujian hipotesis statistis, peneliti mempunyai resiko untuk berhadapan
dengan kekeliruan pengujian.
Definisi (1) : sebuah kekeliruan dalam pengujian hipotesis disebut kekeliruan tipe 1 (type
I Error), apabila penelitian menolak

yang seharusnya diterima (menolak

yang

benar).
Definisi (2): sebuah kekeliruan dalam pengujian hipotesis disebut kekeliruan tipe II (type
II Error), apabila peneliti menerima

yang seharusnya ditolak (menerima

yang

salah).
Kekeliruan tipe I dan tipe II bisa digambarkan secara diagramatik sebagai berikut.
Tindakan
Tolak

Benar
Kekeliruan tipe I

salah
Correct decision

terima

Correct decission

Kekeliruan tipe II

Level of significance (Taraf Nyata/ Taraf Kemaknaan)


Dalam analisis statistika klasik, rumus-rumus pengujian didasarkan kepada kekeliruan
tersebut.
Metode Penelitian Akuntansi

Definisi: peluang melakukan kekeliruan tipe I disebut level of significance dan


dilambangkan dengan

, atau secara rumus ditulis :

Dalam statistika klasik ditentukan dua buah harga

(menolak

, yaitu

= 0,05 atau

= 0,01.

Kuasa uji (power of the test)


Definisi (1) : peluang untuk melakukan kekeliruan tipe II dilambangkan oleh
secara rumus:

, atau

dan

merupakan kekeliruan jadi peneliti menginginkan rumus-

rumus pengujian yang

dan

-nya kecil.

Definisi (2) : kuasa uji (power of the test) didefinisikan sebagai (1- ).

Rumus-rumus pengujian dalam statistika didasarkan kepada kriteria : dengan

yang

ditentukan, diturunkan statistik uji yang kuasa ujinya paling besar.


D.

Pola umum pengujian hipotesis


Apa pun parameter yang akan diuji, langkah kerjanya mengikuti suatu pola tertentu yang
bisa kita sebut pola umum pengujian, yaitu sebagai berikut:
a. Tentukan dengan tegas apa parameter yang akan diuji.
b. Berdasarkan hipotesis penelitian (dugaan) yang diajukan, susun

dan

c. Berikan ancar-ancar besarnya level of significance.


d. Kumpulkan data melalui sebuah sample random berukuran n.
e. Tantukan statistik uji (rumus pengujian) yang akan dipakai.
f. Berdasarkan statistik uji dan

yang ditentukan, tentukan daerah dan titik kritis

pengujian.

Metode Penelitian Akuntansi

2.2

Analisis Hubungan

Analisis hubungan dilakukan ketika tipe penelitian eksplanatori atau prediktif, yang mana tujuan
penelitian tersebut untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel penelitian. Seperti
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tipe hubungan dapat berupa hubungan simetris, asimetris
(hubungan kasualitas), dan hubungan resiprokal (saling mempengaruhi). Secara singkat,
diuraikan kembalipada bagian ini mengenai tipe ketiga hubungan tersebut sebagai berikut.
Hubungan simetris merupakan hubungan dua variabel atau lebih yang nilanya berubah dan
bergerak secara bersamaan pada waktu yang bersamaan, namun tidak terdapat hubungan
kasualitas atau sebab akibat antarvariabel tersebut. Hubungan Asimetris merupakan hubungan
dua variabel atau lebih, jika dari variabel-variabel tersebut terdapat variabel yang mempengaruhi
(variabel independen) dan terdapat variabel yang dipengaruhi (variabel dependen), atau dengan
kata lain terdapat hubungan kasualitas (sebab-akibat). Hubungan resiprokal, yaitu model
hubungan yang mana kedua variabel tersebut saling mempengaruhi, atau hubungan timbal balik
(hubungan interaktif).
A. Model Statistik untuk Uji hubugan simetris
Model statistik yang dapat digunakan untuk menguji hubungan variabel penelitian akan
tergantung pada tipe skala pengukuran variabel penelitian. Morode statistic yang populer
digunakan untuk analisis uji hubungan, yaitu analisis kolerasi dengan ukuran koefisien kolerasi,
dan analisis regresi dengan koefisien regresinya. Berikut adalah tabel model statistic dan skala
pengukuran variabel penelitian untuk uji hubungan simetris (Nurindrianto, 1999).

Metode Penelitian Akuntansi

10

Skala Pengukuran

Metode Statistik

Nominal

Chi-kuadrat-test

Contoh Pertanyaan Penelitian


Apakah terdapat hubungan jenis
kelamin memakai komputer.

Chi-kuadrat-test
Ordinal

Apakah
peringkat

Spearman rank correlation

minuman

Kendals rank correlation

iklan.

Pearsons correlation

Apakah

Interval atau Rasio

partisipasi
Regression analysis

terdapat

hubungan

preferensi

jenis

dengan

intensitas

terdapat

hubungan

anggaran

dengan

kinerja manajerial.

B. Model Statistik untuk uji Hubungan Asimetris


Analisis hubungan yang melibatkan variabel dependen sebagai variabel yang akan diterangkan
dan variabel independen sebagai variabel independen dinamakan analisis dependensi. Untuk
menguji hubungan asimetris dan hubunga resiprokal, berikut adalah tabel model statistic dan tipe
skala pengukuran untuk uji hubungan asimetris dan resiprokal (Nurindrianto, 1999).

Jumlah Variabel
Dependen
Independen
Satu
Dua atau lebih

Satu

Dua atau lebih

Skala Pengukuran
dependen
Independen
Interval dan
Interval atau
rasio
rasio
Interval atau
rasio

Metode Penelitian Akuntansi

Nominal atau
ordinal

Metode

Tujuan Studi

Regresi berganda

Menguji pengaruh
beberapa variabel
independen terhadap
variabel dependen.
Menguji pengaruh
beberapa variabel

Regresi berganda
(disarankan

11

datanya
ditransformasikan).
Conjoint Analysist

Analysist of
variance

Satu

Dua atau lebih

Nominal dan
ordinal

Interval atau
rasio

Multiple
Discriminant
Analysist

Linear probability
model (logit
Analysist)

Dua atau
lebih

Dua atau lebih

Interval atau
rasio

Nominal atau
ordinal

Linear probability
model (logit
Analysist)

Nominal atau
ordinal

Conjoint analysist

Interval
rasio

atau

Nominal atau
ordinal

Metode Penelitian Akuntansi

Canonical
correlation
analysist
Multivariate
analysis of
variance

independen terhadap
variabel dependen.
Menguji kombinasi
hubungan antar variabel
(diukur dengan skala
nominal atau ordinal
Menguji pengaruh
beberapa variabel
independen (diukur
dengan nominal atau
ordinal) terhadap variabel
dependen
Menguji pengaruh
beberapa variabel
independen (diukur
dengan interval atau
rasio) terhadapa satu
variabel dependen (diukur
dengan nominal atau
ordinal)
Menguji pengaruh
beberapa variabel
independen (diukur
dengan interval atau
rasio) terhadap satu
variabel dependen (diukur
dengan nominal atau
ordinal
Menguji pengaruh
beberapa variabel
independen (diukur
dengan nominal atau
ordinal) terhadap satu
variabel dependen (diukur
dengan nominal atau
ordinal)
Menguji kominasi
hubungan antar variabel
(diukur dengan skala
nominal atau ordinal)
Menetukan
korelasi
antara dua atau lebih
variabel dependen dengan
beberapa
variabel
independen
Menguji signifikansi
perbedaan nilai rata-rata
beberapa variabel antara
dua level dalam satu
variabel

12

Bila dijelaskan dengan persamaan matematik, maka persamaan model statistik untuk analisis
hubungan asimetris tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Mutiple Regresion Analysist (MRA)
Y1

X1+X2++Xn

(Interval atau Rasio)

(Interval atau Rasio)

MRA dengan variabel Independen beskala nominal atau ordinal


Y1

X1+X2++Xn

(Interval atau Rasio)

(Nominal atau Ordinal)

Multiple Discriminant Analysist (MDA)


Y1

X1+X2++Xn

(Nominal atau Ordinal)

(Interval atau Rasio)

Multivariate Analysist of Variance (MANOVA)


Y1+Y2+Yn

(Interval atau Rasio)

X1+X2++Xn
(Nominal atau ordinal)

Analysist of Variance
Y1

Metode Penelitian Akuntansi

X1+X2++Xn

13

(Interval atau Rasio)

(Nominal atau Ordinal)

Canolical Correlation Analysist


Y1+Y2+Yn

X1+X2++Xn

(Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)

(Nominal, Ordina, Interval, Rasio)

Conjoint Analysist
Y1

(Nominal, Ordinal, Interval, Rasio)

X1+X2++Xn
(Nominal, Ordina, Interval, Rasio)

BAB III
Metode Penelitian Akuntansi

14

Kesimpulan
Didalam menyusun suatu laporan karya tulis ilmiah terutama penelitian kualitatif di
dalamnya tidak akan terlepas dari yang namanya merumuskan hipotesis, tujuan, dan kegunnaan
penelitian. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang
kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan
hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan/menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.
Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan
atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu Proposisi
inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Metode Penelitian Akuntansi

15

Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia.
Anggoro, Toha. 2008. Materi Pokok Metode Penelitian Jakarta: Universitas Terbuka.
Kountur, Rony. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Nuryaman. 2015. Metode Penelitian Akuntansi. Jakarta.
Internet
http://ziazannititah-pawana.blogspot.co.id/2012/06/makalah-statistika-uji-hipotesis.html
Mbojo.2012.pengertian metode dan metodologi penelitian dan perbedaannya.
Http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/06apa-yang-dimaksud-metode-danmetodologi-penelitian-perbedaannya.html?m=1.170ktober2012.

Metode Penelitian Akuntansi

16

Metode Penelitian Akuntansi

17

Anda mungkin juga menyukai